SkyscraperCity Forum banner

[MAKASSAR] Projects & Development

Tags
makassar
4M views 16K replies 413 participants last post by  Billy Kurniawan 
#1 · (Edited)
All project & Development in Makassar City will be updated in this thread:cheers: :)
 
#2 ·
Projects in Makassar and South Sulawesi

Sulsel Kebanjiran Megaproyek

Makassar, Tribun - Sulawesi Selatan (Sulsel) bertabur megaproyek pada tahun ini. Sejumlah proyek yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan APBN ditempatkan di Sulsel. Ini belum termasuk proyek yang dikerjakan pihak swasta.
Proyek yang anggarannya bersumber dari APBD dan APBN antara lain proyek pembangunan jalan tol seksi IV yang dilaksanakan oleh Nusantara Infrastruktur. Proyek dengan investasi senilai Rp 534 miliar ini ditargetkan rampung pada April 2008.
Kepala Bappeda Sulsel, Dr S Ruslan, Senin (20/8), mengatakan, dengan banyaknya proyek infrastruktur di Sulsel menandakan pemerintah pusat sangat mendukung pembangunan Sulsel.

Meski demikian ia mengaku Sulsel masih membutuhkan banyak proyek sebagai daya dukung wilayah.
Selain jalan tol, juga ada proyek pembangunan pusat rekreasi di kawasan Tanjung Bunga dengan nama proyek Trans Kalla Amusement Park.
Proyek ini dimiliki oleh Para Group dan Kalla Group dengan nilai proyek Rp 500 miliar.
Juga ada pembangunan mal bernama Makassar Town Square yang berlokasi di Jl Perintis Kemerdekaan KM VII Makassar.
Mal yang dimiliki Jakarta Intiland dengan proyek senilai Rp 300 miliar ini akan rampung pada September 2007.
Dari properti, akan dibangun Bosowa Tower milik PT Bosowa Coorporation dengan nilai sekitar Rp 150 miliar.
PT Haka Sarana Ivestama (Kalla Group) juga membangun tower bernama Kalla Tower senilai Rp 145 miliar, rampung pada 2009.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Marsuki DEA, Senin (20/8), mengatakan, banyaknya proyek yang dibangun di Sulsel akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat karena banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Proyek-proyek tersebut tentunya akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat akan meningkat. Industri ikutan juga akan banyak yang tumbuh," ujarnya.
Namun ia mengakui dana pembangunan untuk Sulsel lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2006 anggaran pembangunan yang bersumber dari APBD Sulsel sebesar 50 miliar sedangkan dari APBN sebesar Rp 200 miliar.
Pada tahun ini anggaran pembangunan dari APBD Sulsel sebesar 60 miliar dan dari APBN sebesar Rp 250 miliar. Menurut Marsuki, dari anggaran pembangunan saja sudah dapat dilihat pembangunan di Sulsel meningkat.
Menurutnya, dana proyek di Sulsel bisa lebih besar lagi karena adanya lobi-lobi politik. "Orang Sulsel kan banyak yang berpengaruh di Jakarta, bisa saja jatah proyek untuk daerah lain di alihkan ke Sulsel," tambahnya.
Selain proyek-proyek di atas, masih ada proyek lainnya yang berlokasi di Makassar. Antara lain Revitalisasi Karebosi yang akan dilaksanakan oleh PT Tosan Permai Lestari dengan nilai Rp 113 miliar.
Proyek seluas 10 hektare ini akan rampung pada Februari 2009.
Masih di sektor properti, di Makassar akan dibangun tower bernama Unismuh Tower dan asrama mahasiswa senilai Rp 64 miliar. Tower 15 lantai ini akan rampung pada 2010.
Sebelumnya telah disetujui pengembangan Bandara Hasanuddin, gedung CCC, dan flyover Urip Sumoharjo. Pengembangan Bandara Hasanuddin menelan anggaran sebesar sekitar Rp 1,3 triliun yang berasal dari APBN dan PT Angkasa Pura.
Sementara pembangunan gedung CCC menelan anggaran senilai Rp 60 miliar dengan masa pembangunan mulai 2006-2007.
Sedangkan pembangunan flyover Urip Sumoharjo menelan anggaran Rp 55 miliar.
Pembangunan flyover terbagi dalam tiga tahap yakni pembangunan jembatan pada tahun ini, pembangunan interchange pada tahun 2008, dan pembangunan overpass pada tahun 2009.
Penjualan Motor
Banyaknya proyek yang dipusatkan di Makassar membuat penjualan sepeda motor meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan sepeda motor Yamaha dan Suzuki misalnya terus meningkat. Pada semester satu 2006 penjualan sepeda motor Yamaha di Sulselbar hanya 19 ribu.
Pada periode yang sama tahun ini menjadi 25 ribuan, ujar Asisten Manager Marketing PT Suraco Jaya Abadi Motor, Petrus.
Permintaan sepeda motor Suzuki di Sulawesi juga meningkat. Pada semester satu 2006 sebesar 28.500 sedangkan pada periode yang sama tahun ini mencapai 35.500 unit. "Kalau dirata-ratakan setiap bulan laku 5.888 unit, ujar Sales manager PT Sinar Galesong Pratama Gunadi Gunawan. Semester I Yamaha naik 20 persen.
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=48058
 
#3 ·
Tanjung Bunga - Makassar Waterfront City

The first waterfront City in East of Indonesia, will be the future CBD of Makassar and the Tourism Center.

The Site Plan ( Trans Kalla Mixed Used Development : Dissneyland & Trans Studio, Mega Tower, Hotel & Resort located on number 02 & 03 )


Tanjung Bunga CBD Plan



Tanjung Bunga Surrounding
Tanjung Bunga Main Gate


Streetscape of Tanjung Bunga Boulevard





Mall GTC Tanjung Bunga ( Lake Side )


Makassar City View from Tanjung Bunga







Trans Kalla Mixed Used Development : Dissneyland & Trans Studio, Mega Tower, Hotel & Resort.


The Project Location and Proggress :




Celebes Convention Center

 
#4 · (Edited)
TRANS KALLA - Family Entertainment Center

Makassar Dijadikan Pilot Project Family Entertainment Centre (FEC) Pertama di Asia Tenggara

Rencana pembangunan Family Entertainment Centre (FEC) oleh PT. Trans Kalla Makassar, sebuah perusahaan mitra antara Kalla Group dengan Para Group. Sarana hiburan keluarga yang akan dibangun memiliki fasilitas lebih baik dari Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta. Kalla yang bekerja sama dengan konglomerat Para Group milik pengusaha Chaerul Tanjung di kawasan Tanjung Bunga, Makassar.



Gambar Perspektif "Trans Gate"


Informasi tentang rencana pembangunan kawasan wisata keluarga oleh Kalla Group di kawasan Tanjung Bunga beredar luas di kalangan pengusaha sejak dua beberapa bulan terakhir. Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Makassar Andi Oddang Wawo juga membenarkan hal tersebut. Menurut Ilham, pemkot menyambut baik rencana tersebut karena Makassar sebagai kota metropolitan sudah layak memiliki sarana hiburan seperti halnya kota-kota besar di dunia.

Sehubungan dengan hal tersebut, Wibowo Imam (perwakilan dari Para Group) khusus datang bersama tim untuk menghadiri pembahasan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang akan dibahas di Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keindahan hari Kamis (26/04/2007). “Kami selalu mengutamakan keselarasan pembangunan setiap proyek kami dengan kelestarian lingkungan”, ujar Wibowo yang ditemui di Hotel Santika sore tadi (25/04/2007).

Pada kesempatan yang sama hadir juga beberapa orang dari CV. Globalindo Konsultama, selaku konsultan yang dipercayakan oleh PT. Trans Kalla Makassar untuk melakukan studi UKL/UPL mega proyek tersebut. Menurut Nurdin direktur CV. Globalindo Konsultama, mega proyek tersebut berada dalam kawasan yang sudah memiliki AMDAL, sehingga menurut ketentuan yang ada kegiatan tersebut hanya diwajibkan menyusun UKL/UPL. Namun demikian, kami berjanji bahwa studi UKL/UPL yang kami susun akan lebih bersifat implementatif dan tepat sasaran karena ini adalah sebuah amanah besar lingkungan kepada kami. Secara pribadi kami bersyukur telah diberikan amanah untuk menghantarkan mega proyek yang sekaligus merupakan pilot project Family Entertainment Centre pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Dengan fasilitas Family Entertaiment Centre, Pertokoan, Trans Walk, Gedung Pertemuan, Gedung Perkantoran, Hotel, Club House, dan Marina, kami berharap mega proyek kami memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi Kota Makassar yang sejalan dengan representasi Great Expectation. “Olehnya besar harapan kami agar bisa mendapatkan restu dari segenap lapisan masyarakat Kota Makassar”, ujar Wibowo mengunci.



http://makassarkota.go.id/ekonomi-dan-bisnis/dibahas-ukl-upl-fec-pertama-di-indonesia--3.html
 
#5 ·
Impressive...no wonder China is interested to open a consulate in this city.
---------------------------------------------------------------

China to open consulate in Indonesia's Makassar

21 August 2007
18:20
BBC Monitoring Asia Pacific
English
(c) 2007 The British Broadcasting Corporation. All Rights Reserved. No material may be reproduced except with the express permission of The British Broadcasting Corporation.

Text of report by Indonesian newspaper Republika website

The article reported that the Chinese government plans to open a consulate-general in Makassar. The plan reflects the considerable amount of trade and investment co-operation taking place in the area. The Business and Economic Councillor at the Chinese Embassy in Jakarta, Fanq Qiuchen said that the existence of a consulate-general would assist greatly with co-operation between China and areas in Sulawesi.

Qiuchen offered a number of co-operation projects during a meeting with management from the Indonesian Chamber of Commerce and Industry's (Kadin) South Sulawesi office - including Deputy Head, Razak Djalle; Head of the Foreign Department Erwin Aksa; Head of the Mining and Energy Department Ridwan Djabir Patiwiri and member of Kadin's Advisory Council Baharuddin Selleng. Qiuchen also promised to push for Chinese investment in South Sulawesi and to ensure that infrastructure, especially in the farming sector, was developed.

The article reported that Chinese investors and Bosowa Energy had successfully entered into a 200m US-dollar 250 MW power station project which would be located at Punagaya Village, Bangkala District and would be operational by the end of 2009.

Source: Republika, Jakarta, in Indonesian 21 Aug 07
 
#9 ·
Revitalisasi Karebosi Segera Dimulai

Revitalisasi Karebosi Segera Dimulai :banana:



Sampai penutupan tahap kedua tender, akhir Mei lalu, hanya PT Tosan Permai Lestari yang mendaftar. Armaya mengatakan, perusahaan pengelola Makassar Trade Centre (MTC) Karebosi itu telah menjadi satu-satunya calon investor meski belum ditetapkan oleh Wali Kota Makassar.


Untuk keperluan langkah demi langkah, telah terbentuk sebuah tim yang dikepalai Tajuddin Lamase dari dinas pekerjaan umum sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kota Makassar.

Dalam jadwal, penataan Lapangan Karebosi rencananya dikerjakan mulai tahun 2007 dan selesai tahun 2008. Penataan dimaksudkan untuk membuat Karebosi sebagai ruang publik yang lebih nyaman. Pemerintah Kota telah memiliki desain hasil sayembara yang digelar beberapa waktu lalu.

Dalam desain, di dalam kompleks lapangan akan dibangun pusat kebugaran, lapangan sepakbola, lapangan tenis, lapangan basket,aman bermain, dan penghijauan di sekilingnya. Karebosi juga akan memiliki basement sebagai tempat parkir dan perdagangan.
Pekerjaan yang ditawarkan meliputi penataan permukaan sebagai area taman dan olahraga seluas kurang lebih 10 hektare, basement sebagai area perdagangan dan parkir kendaraan seluas kurang lebih 2,9 hektare, serta terowongan yang menghubungkan basement dengan kawasan bisnis di sekitarnya.

Pola penawaran adalah kerja bangun guna serah. Investor akan membangun dan mengelola basement dalam jangka waktu 25 tahun. Kemudian setelah masa konsesi habis, seluruhnya akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Makassar.

http://makassarkota.go.id/masalah-perkotaan/revitalisasi-karebosi-segera-dimulai.html
 
#14 ·
Pembangunan Jalan Lingkar Luar

Jalan Selebar 42 Meter Maros-Gowa Segera Dibangun

Makassar, Tribun - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali meluncurkan rencana pembuatan jalan utama yang disebut Jl Trans-Sulawesi Mamminasata (Trans-Mamminasata).
Jalan yang membentang dari Maros ke Takalar tanpa terputus itu diharapkan mulai dibangun dua atau tiga tahun ke depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Selatan, Dr Sangkala Ruslan, mengatakan, saat ini rencana itu berada di tahap feasibility study (studi kelayakan). Sedangkan studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sudah dilakukan.

"Dengan hasil feasibility study ini, pemerintah akan memiliki pegangan bahwa Jalan Trans-Sulawesi Mamminasata ini merupakan prioritas sehingga pembangunannya bisa segera dilaksanakan," kata Ruslan di kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (22/8).
Disebut sebagai Jalan Trans-Sulawesi Mamminasata karena jalan ini merupakan bagian dari Jalan Trans-Sulawesi.
Hanya saja lokasinya berada di Mamminasata. Jalan ini membantang sepanjang 58 kilometer dari Maros melalui Makassar dan Gowa ke Takalar.
Jalan yang berfungsi sebagai jalan arteri utama ini memiliki lebar 42 meter yang terdiri atas dua atau empat jalur dan delapan lajur.
Setiap jalur dibatasi median jalan lengkap dengan trotoar dan drainase. Dengan lebar 42 meter, jalan ini akan menjadi jalan terlebar yang pernah dibangun di Sulsel.
Tidak semua ruas merupakan jalan baru. Ada yang merupakan kelanjutan dari proyek yang telah ada seperti kelanjutan proyek pelebaran Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Ada juga yang hanya melebarkan jalan eksisting seperti ruas Maros-Makassar dan ruas Sungguminasa-Takalar.
Sedangkan yang benar-benar pembuatan jalan baru adalah ruas Lingkar Tengah Makassar dan ruas akses (penghubung) Lingkar Tengah. Ruas Lingkar Tengah dan Akses Lingkar Tengah sebelumnya merupakan rencana proyek jalan Lingkar Tengah Makassar (Makassar Middle Ringroad).
Selain akan membangun Jalan Trans-Sulawesi Mamminasata, pemerintah juga akan membangun empat jalan lainnya yaitu Jalan Bypass Mamminasata, kelanjutan pembangunan Jalan Hertasning Baru-Samata (Gowa), peningkatan Jl Abdullah Dg Sirua, dan Jalan Lingkar Luar.
Jalan Bypass Mamminasata yang sepenuhnya jalan baru itu akan membentang sepanjang 42 kilometer dari Maros melalui Makassar sampai Kecamatan Barombong di Gowa. Sedangkan Jalan Hertasning Baru-Samata saat ini telah selesai sebagian dan tinggal dilanjutkan sampai Samata tahun ini.
Jl Abdullah Dg Sirua akan ditingkatkan kapasitasnya sehingga menjadi jalan arteri. Membentang sepanjang 18 kilometer dari Jl AP Pettarani menuju jalan tembus Maros- Gowa.
Sedangkan Jalan Lingkar Luar akan menjadi jalan alternatif Maros-Gowa. Hanya saja baru tahapan pra-feasibility study.
Tinjauan Amdal
Menunjang rencana pembangunan infrastruktur jalan di Mamminasata itu, Pemprov Sulsel juga telah melakukan kajian amdal. Penilaian terhadap dokumen amdal itu selesai dilakukan bulan Juni lalu.
"Kami teleh melakukan penilaian terhadap amdal, RKL (rencana kelola lingkungan), dan RPL (rencana pemantauan lingkungan). Ada beberapa catatan yang kami sertakan," kata Kepala Badan Pengendalian dan Dampal Lingkungan Daerah (Bapadalda) Sulawesi Selatan, Tan Malaka Guntur.
Catatan-catatan itu antara lain adalah dampak pembangunan jalan terhadap daerah resapan air.
Beberapa bagian pada ruas lingkar tengah berada di daerah resapan air. Namun dampak sosialnya diperkirakan akan lebih rendah mengingat sebagian lahan yang digunakan merupakan lahan kosong.
Pinjaman Jepang
Japan International Bank dikabarkan siap mengucurkan dana hingga jutaan dolar Amerika Serikat (ratusan miliar rupiah) untuk infrastruktur jalan di Mamminasata ini.
Dana itu akan diberikan melalui pemerintah pusat dalam wujud pinjaman lunak (soft loan).
"Sudah ada lampu hijau mengenai feasibility study infrastuktur jalan Mamminasata yang kita laksanakan bersama JICA (Japan International Corporation Agency). Pemerintah pusat intinya menyambut positif site plan Mamminasata ini," kata Ruslan.
Japan International Bank, kata Ruslan, sebenarnya belum memastikan berapa besaran dana yang akan dipinjamkan kepada pemerintah untuk proyek infrastruktur tersebut. Besaran loan itu akan dipastikan berdasarkan penilaian terhadap hasil feasibility study yang akan diajukan.
"Masalahnya sekarang adalah, apakah pemerintah pusat setuju atau tidak dengan soft loan ini. Tentu nanti ada pembicaraan lebih lanjut di Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) soal rencana bantuan ini. Mekipun soft loan tetap harus ada pertimbangan," lanjut Ruslan.
Empat daerah yang masuk dalam lingkup kawasan Mamminasata telah disosialisasikan rencana pembangunan infrastruktur ini sejak lama.
Namun, Ruslan mengakui, beberapa daerah masih menunjukkan minimnya pemahaman mengenai sosialisasi itu.
Misalnya soal pemberian izin membangun bangunan (IMB) bagi bangunan baru di calon lokasi pelebaran jalan.
Masih ada pemerintah kabupaten yang memberikan izin dekat lokasi jalan. Hal ini akan berakibat munculnya masalah pembebasan lahan di kemudian hari.
Namun Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, mengatakan, pihaknya tidak lagi mengeluakan IMB jika dinilai bangunannya akan masuk badan jalan atau roiland (daerah milik jalan). Ia memastikan ganti rugi yang cukup besar akan dihindari.
"Kami menyadari akibat itu. Sebab nantinya biaya pembebasan lahan akan ditanggung oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Jadi sekarang ini tidak ada lagi IMB yang keluar untuk pembangunan yang kira-kira masuk dalam rencana pembebasan lahan. Untuk bangunan yang telah ada mau tidak mau ya harus ada ganti ruginya," katanya di Balaikota Makassar.
Sekitar 60 persen dari seluruh proyek infrastruktur jalan Mamminasata memang berada di Makassar.
Padahal Makassar merupakan daerah terpadat dari daerah lain di Mamminasata. Ganti rugi yang akan dikeluarkan pemerintah Makassar diperkirakan juga akan lebih besar dari daerah lainnya.

Kawasan Kota Baru
HADIRNYA jalan baru ini akan terbentuk new city (kota baru) yang selama ini disebut dengan Mamminasata, singkatan dari Maros, Makassar. Sungguminasa, dan Takalar.
Sejumlah pengembang yang dihubungi Tribun, Kamis (23/8), menyambut baik rencana ini. Beberapa di antara mereka bahkan telah membangun perumahan yang akan dilalui jalan selebar 42 meter dan sepanjang 58 km ini.
"Rencana ini sudah lama kami ketahui. Bahkan teman-teman pengembang sudah banyak yang membangun perumahan di lokasi yang akan dilalui jalan ini," ujar Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulsel, Idris Manggabarani.
Menurutnya, daerah yang dilalui jalan ini akan menjadi kawasan permukiman yang baru karena menyediakan ribuan hektare lahan yang dulunya tidak dinilai.
Idris memprediksi harga tanah di sekitar Jalan Trans Sulawesi akan mahal.
Namun Ketua Apegti Sulsel ini menyarankan agar pengembang memperhatikan rencana tata ruang yang telah ditetapkan pemerintah.
"Jangan sampai lokasi yang diperuntukkan untuk fasum (fasilitas umum) atau kantor pemerintahan dijadikan lokasi perumahan," tambahnya.
Sejak sekarang, ujarnya, pemerintah harus menyosialisasikan wilayah tersebut agar tidak dicaplok oleh pengembang sehingga konsep tata ruang yang telah ada menjadi amburadul. Akibatnya new city yang dicita-citakan sia-sia.
Saat ini sejumlah perumahan telah berdiri di sekitar Jalan Trans Sulawesi khususnya di sekitar Jl Hertasning hingga di kawasan Samata.
Sarana Transportasi
Secara terpisah, pemerhati masalah tata ruang Kota Makassar, Danny Pomanto, mengatakan, setelah rencana pembangunan Jl Trans Sulawesi matang, pemerintah harus memikirkan tahap selanjutnya yakni transportasi yang menghubungkan empat kota Mamminasata.
Menurutnya, pengadaan transportasi umum yang menghubungkan empat kota tersebut harus dipikirkan karena nantinya penduduk yang bermukim di Maros, Gowa, dan Takalar banyak yang bekerja di Makassar. "Inilah yang disebut dengan konsep metro," ujarnya.
Pemerintah juga harus memikirkan ruang terbuka hijau dan pembangunan infrastruktur lainnya yang mengikuti pola yang telah ada yakni Jalan Trans Sulawesi.
Salah satu infrastruktur tersebut adalah listrik, tambah Danny, salah satu perancang revitalisasi Pantai Losari.

http://www.tribun-timur.com/view.php?id=48152
 
#15 ·
Revitalisasi Pantai Losari

The City Government will build 4 pier along the coast, so far 1 pier already finished in 2007 and openend for publics space, the second Pier now is under construction.


















 
#19 ·
MENARA BOSOWA

Senin, 27-08-2007
Menara Bosowa Sudah Terjual 70 Persen
*Dibeli Bank BNI, HSBC, dan Perusahaan IT *Gedung Tertinggi di Makassar

Makassar, Tribun - Sudah sekitar 70 persen space yang ada di Menara Bosowa terjual. Angka ini di luar yang diambil oleh Bosowa Corporation. Gedung berlantai 23 dan tertinggi di Makassar ini diborong sejumlah perusahaan papan atas nasional maupun internasional.
Corporate Secretary Bosowa Corporation Iwan Zulkarnain mengatakan, Minggu (26/8), Bank BNI sudah mem-booking empat lantai. Demikian pula bank berjaringan multinasional HSBC sudah menyatakan akan membeli sejumlah lantai di gedung bertinggi 108,9 meter ini.

Selain itu, juga perusahaan transportasi asal Jakarta, Bayu Mas Jasa Mandiri sudah mengambil beberapa kapling. Ada pula perusahaan kelapa sawit asal Malaysia yang sudah pasti berkantor di menara tersebut. "Sejumlah pengusaha lokal juga sudah menyerahkan DP (down payment),'' kata Iwan.
Selain soal lokasi yang strategis dan bebas macet, dan fasilitas modern yang lengkap, sistem kepemilikan Menara Bosowa juga lain dibanding gedung sejenis yang ada di Makassar. "Kalau menara lain, mereka sistem sewa. Sedangkan kami sistem jual beli dan kepemilikan,'' katanya.
Gedung yang arsiteknya dirancang DesignInc Australia dibangun oleh PT Indah Bumi Bosowa dan sudah memasuki tahapan pengecoran pondasi. Gedung ini dijadwalkan selesai akhir 2008.
(jum)

http://www.tribun-timur.com/view.php?id=48274
 
Top