SkyscraperCity Forum banner

Riau Province - Sumatra's Investment Regional Champion - The Land of Indonesian Malay (3rd thread)

115K views 710 replies 11 participants last post by  jendry 
#1 · (Edited)
The only provincial thread yang udah tembus 3rd thread :D

Okee,, lanjoootttt ...

LINK thread lama :

Riau, the 1st thread

Riau, the 2nd thread


Riau Province will host PEKAN OLAHRAGA NASIONAL 2012
check official thread for updates and latest pictures.
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1021653
--------------------


SENARAI KABUPATEN dan KOTA di PROVINSI RIAU

Riau Province total population (2005) : 4,563,406
Kabupaten/Kota
Ibukota​
Kota Pekanbaru
Population (2005) : 717,618​
Pekanbaru​
Kota Dumai
Population (2005) : 218,643​
Dumai​
Kabupaten Bengkalis
Population (2005) : 671,738 (populasi sebelum pemekaran kabupaten meranti)​
Bengkalis​
Kabupaten Indragiri Hilir
Population (2005) : 630,631​
Tembilahan​
Kabupaten Indragiri Hulu
Population (2005) : 286,291​
Rengat​
Kabupaten Kampar
Population (2005) : 533,648​
Bangkinang​
Kabupaten Kuantan Singingi
Population (2005) : 243,314​
Telukkuantan​
Kabupaten Kepulauan Meranti
Population (2005) : Belum ada data​
Selatpanjang​
Kabupaten Pelalawan
Population (2005) : 237,991​
Pangkalankerinci​
Kabupaten Rokan Hilir
Population (2005) : 409,002​
Bagansiapi-api​
Kabupaten Rokan Hulu
Population (2005) : 330,983​
Pasirpengaraian​
Kabupaten Siak
Population (2005) : 283,547​
Siak Sri Indrapura​

The map of Riau Province with corresponding capital cities of every regencies
Peta Provinsi Riau dengan lokasi Kota dan Ibukota Kabupaten
 
See less See more
1
#2 ·
RIAU PROFILE

This strategic location has an abudant amount of investment opportunities in the sectors of infrastructure, natural resources, public utilities development, industrial estates development and agribusiness industries.

Riau province is strategically located in the Malaca stratit, where 40% of world’s cargo pass through everyday.

Riau province's Facts and Figures:

* The province is rich with oil, with current production contributed to approximately 60% of Indonesia’s national oil production.
* Riau produces 38% of Indonesia's CPO production (approx 40% of World Production) with an area of 37% of total CPO estates in Indonesia
* 3rd of the largest CPO producers in Indonesia/world,
* Home of the 2 largest pulp paper producers in the world

======================

=x= The land where Indonesian malay culture is preserved.
=0= Kawasan di mana, budaya melayu Indonesia menjadi ciri khas daerah yang dilestarikan :)

=X= The land with 87,844.23 sq km wide (according to DEPDAGRI data http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=DataWilayah&op=download&id=5 )
=0= Sebuah provinsi seluas 87.844,23 km persegi (menurut data DEPDAGRI http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=DataWilayah&op=download&id=5 )

=x= The land with 4.58 millions inhabitants. (2005 data, according to www.datastatistik-indonesia.com)
=0= Kawasan di mana ada 4.58 juta penduduk bertempat tinggal :) (data tahun 2005, menurut www.datastatistik-indonesia.com)

=x= The land where u can find HIGH LEVEL OIL - EXPLORATION which is 60% of national production
Minas Oil field has achieved 4 billion barrel of oil, while Duri oil field has achieved 2 billion barrel of oil. Yet, there are more oil fields in Riau :)
=0= Kawasan di mana anda dapat menjumpai eksplorasi minyak gila-gilaan
Ladang minyak MINAS telah memproduksi Minyak sebanyak 4 Miliar Barrel, sementara ladang minyak Duri telah memproduksi minyak sebanyak 2 Miliar Barrel. Tidak sampai di situ, masih banyak lagi ladang minyak di Riau ini.

=X= The land where u can find PALM (CPO) OIL Plantation has undergone booming in recent years (and periodically caused HAZE due to forrest fire activity).
=0= Tanah di mana kawasan penanaman kelapa sawit telah mengalami booming in recent years (dan secara berkala juga menyebabkan kabut asap dikarenakan kegiatan pembakaran hutan)

=X= The land where 38% of Indonesia CPO is produced :D
=0= Kawasan yang memproduksi 38% kelapa sawit nasional

=X= The land of Sumatran Elephant and Sumatran Tiger do exist (some villages in Riau are often attacked by group of elephant, even until today :p
=0= Tanah di mana anda masih bisa menemukan Gajah dan Harimau Sumatra ( bahkan sampai hari ini, masih ada kawasan pedesaan yang masih diserang sekumpulan gajah mengamuk )

=X= Home of the 2 largest pulp paper producers in Asia Pacific (1. PT Indah Kiat <|||> 2. PT Riau Andalan Pulp & papers)
=0= Kawasan di mana terdapat industri pengolahan bubur kertas terbesar di Asia Pacific (1. PT Indah Kiat <|||> 2. PT Riau Andalan Pulp & papers)

=X= The land with some very wide and long rivers
=0= Tanah di mana di dalam nya dilalui beberapa sungai yang lebar dan besar.

=X= The land which got the deepest river in Indonesia (Siak River)
=0= Tanah di mana di dalam nya terdapat sungai terdalam di Indonesia (Sungai Siak)

=X= THe land which is passed by four big rivers (Rokan, Kampar, Siak, & Indragiri)
=0= Tanah yang dilalui 4 sungai besar yang bermuara di Selat Malaka (Rokan, Kampar, Siak, Indragiri)

=X= The land with most promising investment level in Sumatra
=0= Kawasan investasi paling menjanjikan di Sumatra
 
#3 ·
Ok, dah dapat

Riau Province as a Investment Regional Champions in The Island of Sumatra!!!
* Riau Province is officially voted as the Investment Regional Champion for the big island of Sumatra by BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal / Indonesia Investment Coordinating Board)
* Only 7 provinces across the nation are chosen to have such title. Check the pic below.


^^ Bahasa Indonesia Transation
Regional Champion adalah bagian yang tak terpisahkan dari program promosi BKPM, yang dikembangkan secara khusus untuk membuka potensi dari kawasan terpilih di Indonesia. BKPM memahami bahwa setiap kawasan memiliki perkembangan ekonomi yang berbeda dan berada pada level kesiapan yang tidak sama dalam menarik dan memfasilitasi investasi.

Tahap pertama program REGIONAL CHAMPIONS menargetkan 7 Provinsi TERDEPAN dalam kemampuan menarik investasi baik Asing maupun Dalam Negeri. Kami telah menyiapkan kriteria yang terdiri dari data-data kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menyeleksi kawasan-kawasan terpilih. Kriteria yang dimaksud adalah pertumbuhan ekonomi kawasan, komitment untu mereformasi iklim investasi, dan kualitas serta ketersediaan infrastruktur "Soft" dan "Hard".

Di bawah program REGIONAL CHAMPIONS, BKPM akan mengembangan kerjasama promosi yang tepat dan komprehensif untuk kawasan-kawasan tersebut, dengan tujuan meningkatkan peringkat FDI (Foreign Direct Investment). Program ini akan memfokuskan untuk menarik investasi strategis yang akan berfungsi sebagai katalis pertumbuhan ekonomi kawasan. Diharapkan "success stories" yang berasal dari REGIONAL CHAMPIONS dapat memotivasi dan menginspirasi kawasan lain untuk mengikuti kesuksesannya :D
 
#4 ·
WHY RIAU??
Ada Apa Dengan Riau?

Riau Province is the province with highest total GDP in the island of Sumatra, despite being only the 4th largest in term of population
Provinsi Riau adalah provinsi dengan Total Pendapatan Regional Bruto terbesar di Pulau Sumatra, padahal Provinsi ini hanya terbesar ke-4 dilihat dari populasi

Riau Province has the 2nd largest land area in the island of Sumatra
Provinsi Riau adalah provinsi dengan luas lahan terbesar kedua di Pulau Sumatra

Riau Province is the province with highest GDP per capita in the island of Sumatra
Provinsi Riau adalah provinsi dengan pendapatan per kapita tertinggi di Pulau Sumatra

Riau Province has the highest export volume in Sumatra
Provinsi Riau adalah provinsi dengan volume ekspor terbesar di Pulau Sumatra

DOMESTIC DIRECT INVESTMENT REALIZATION by year 2009
PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI TAHUN 2009
P: Jumlah PROYEK a number of approved project
I : Nilai investasi (dalam MILIAR RUPIAH) financial investment value (in billion rupiahs


The total invested domestic capital in Riau Province (year 2009) was Rp 3.3 Trillion


Jumlah modal yang ditanamkan di Provinsi Riau pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 3.3 trilyun

Year-by-Year Development


National Rank of Domestic Direct Investment
[/QUOTE]

FOREIGN DIRECT INVESTMENT REALIZATION by year 2009
PENANAMAN MODAL ASING TAHUN 2009


Total invested foreign capital in Riau Province (by year 2009) was Rp 251.6 billion.



Total Penanaman Modal Asing di Provinsi Riau pada tahun 2009 adalah Rp 251.6 miliar.


Year-by-year development


National Rank of Foreign Direct Investment
 
#5 ·
Riau - The Land of Indonesian Malay

Riau Al-Munawwarah Bumi Melayu Lancang Kuning​


http://www.krishadiawan.co.cc/2010/02/riau-al-munawwarah-bumi-melayu-lancang.html

Serentak menyusun jemari
Salah dan khilaf maaf diberi
Kain songket melayu berseri
Tenunan asli karya anak negeri


Langkahnya rentak bermawah
sepuluh jari menjunjung marwah
Bagai tersirat banyak faedah
Punya sejarah Negeri Bertuah


Negeri bertuah rajut bertingkah
Adat dan resam berdiri megah
Langkah melayu junjung berarah
Lantunan budaya mengukir sejarah


Tuah Sakti Hamba Negeri
Esa Hilang Dua Terbilang
Patah Tumbuh Hilang kan Berganti
Takkan Melayu Hilang di Bumi


Sri Bintan menyeluruh ke Payung Sekaki
Rokan Kampar bergema hingga Inderagiri
Dari Hulu Kuantan hingga Hilir Natuna
Terbentang Riau Gegap Gempita​




Salam Ta'zim. Riau berada di garda terdepan dalam menjaga tradisi dan budaya Melayu di Indonesia. Bahasa pengantar di provinsi ini adalah Melayu. Perkembangan kebiasaan dan hidup di provinsi ini adalah adat istiadat Melayu, yang mengatur segala kegiatan dan perilaku penduduk Syari'ah Islam. Penduduk terdiri dari orang Melayu Riau dan berbagai suku lainnya, mulai dari Bugis, Banjar, Mandahiling, Batak, Jawa, Minangkabau, dan China.


Uniknya, di provinsi ini masih ada kelompok masyarakat/suku terasing, antara lain:


1. Suku Sakai: kelompok etnis yang tinggal di beberapa daerah seperti Kampar, Bengkalis, Dumai:


2. Suku Talang Mamak: tinggal di Kabupaten Indragiri Hulu dengan daerah distribusi mencakup tiga kabupaten: Pasir Penyu, Siberida, dan Rengat:



3. Suku Akit: kelompok sosial yang tinggal di kawasan hutan Kabupaten Long Rupat, Kabupaten Bengkalis:



4. Suku Hutan: suku asli yang mendiami daerah Selat Baru dan Jangkang di Bengkalis, dan juga membuat desa di Pulau Rangsang Kabupaten Sokap Ridge Tinggi Merbau dan menghuni sungai-sungai dan Kuala Kampar Apit.



5. Suku Laut di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.



Dari sumber-sumber sejarah mencatat bahwa di masa lalu, di Riau (sekarang Provinsi Riau) telah datang gelombang migrasi nenek moyang Indonesia. Gelombang pertama migrasi menunjukkan karakteristik ras Weddoid yang datang sesudah zaman es terakhir. Ras adalah ras pertama yang menghuni nusantara. Sisa-sisa leluhur gelombang pertama dari ras ini masih ada saat ini dan kelompok terpisah di Riau. Mereka disebut Orang Sakai, Hutan, dan The Citadel. Sisa-sisa nenek moyang sering disebut orang pribumi sekarang tidak jumlah besar lagi. Orang Sakai yang mendiami Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Kampar dan Mandau, Kabupaten Bengkalis hanya berjumlah 2.160 jiwa. Orang-orang yang mendiami Pulau Penyalai hutan, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Kampar berjumlah 1.494 jiwa


Candi Muara Takus




Pada periode 2500-1500 SM, datang gelombang migrasi dengan ciri-ciri ras Melayu pertama yang disebut Proto-Melayu. Kelompok-kelompok ini mendukung penyebaran kebudayaan zaman Batu Baru ke pulau Sumatra melalui Semenanjung Melayu. Waktu mereka masih ada di Riau sampai sekarang, yang disebut Orang Talang Mamak dan Orang Laut. Talang Mamak orang-orang yang sekarang mendiami kabupaten dan kecamatan Pasir Penyu Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu berjumlah 3.276 jiwa (tahun 1980). Orang-orang yang mendiami laut dan Sub Sub RETEH MANDAH di Indragiri Hilir dan Kecamatan Tambelan di Kabupaten Kepulauan Riau berjumlah 2.894 jiwa. Selain itu ada kelompok-kelompok asli lainnya, yaitu orang-orang yang mendiami kabupaten Akit Rupat, Bengkalis, Mandau, dan Tebing Tinggi di Kabupaten Bengkalis, yang semuanya berjumlah 11.625 jiwa.



Jejak-jejak kehidupan manusia dari zaman **** sapiens kuno atau Pithecanthropus, sekitar 10 thousand untuk 40 ribu tahun yang lalu, ditemukan di Kuantan, Propinsi Riau. Jejak kehidupan sebagaimana dibuktikan oleh temuan-temuan dari sebuah kapak dan fosil kayu.



Pengembangan kelompok-kelompok etnis ini tumbuh Melayu Riau beberapa sub-sukubangsa, seperti sub-sukubangsa Melayu Siak, Melayu Bintan, Melayu Rokan, Melayu Kampar, Melayu Kuantan, Indragiri dan Melayu. Meskipun ada sub-kelompok etnis, bahasa Melayu tetap menjadi bahasa utama di Riau. Bahkan penggunaannya meluas ke seluruh nusantara. Bahasa Melayu Riau dialek dapat dibedakan menjadi Melayu Kepulauan, dialek Melayu Pesisir, dan dialek Melayu Riau daratan. Dialek pertama dari subdialek Tambelan, Tarempa, Bunguran, Singkep, Jaafar, dan lain-lain. Kedua dialek subdialek Kampar, Rokan, Kuantan, Batu Rijal, Peranap, dan lain-lain. Selain itu terdapat bahasa masyarakat pribumi, seperti bahasa Sakai, bahasa Orang Laut, bahasa Akit, dan bahasa Talang Mamak.


Hasil kajian Hasan Junus, seorang peneliti naskah Melayu di Riau mencatat paling kurang ada 3 kemungkinan asal nama Riau. Pertama troponomi Riau berasal dari penamaan orang portugis dengan kata Rio yang berarti sungai. Kedua mungkin berasal dari tokoh sinbad Al-bahar dalam kitab Alfu Laila Wa laila (seribu satu malam) yang menyebut Riahi,yang berarti air atau laut. Yang ke dua ini pernah di kemukakan oleh Oemar amin Husin. Seorang tokoh masyarakat dan pengarang Riau dalam salah satu pidatonya mengenai terbentuknya propinsi Riau. Yang ketiga berasal dari penuturan masyarakat setempat.


Di angkat dari kata Rioh atau Riuh, yang berarti ramai,Hiruk pikuk orang bekerja. Nama Riau yang berasal dari penuturan orang melayu setempat, kabarnya ada hubungannya dengan peristiwa didirikannnya negeri baru di sungai Carang, Untuk dijadikannya pusat kerajaan. Hulu sungai inilah yang kemudian bernama Ulu Riau. Adapun peristiwa itu kira-kira mempunyai teks sebagai berikut:


Tatkala perahu-perahu dagang yang semula pergi ke makam Tuhid (ibu kota kerajaan johor) di perintahkan membawa barang dagangannya ke sungai Carang di pulau Bintan (suatu tempat Sedang didirikan negeri baru) di muara sungai itu mereka kehilangan arah. Bila ditanyakan kepada awak-awak perahu yang hilir, “ dimana tempat orang-orang raja mendirikan negeri ?” mendapat jawaban “Di sana di tempat yang rioh”, Sambil mengisaratkan ke hulu sungai menjelang sampai ketempat yang di maksud jika di tanya ke mana maksud mereka, selalu mereka jawab “mau ke rioh”


Berdasarkan beberapa keterangan di atas maka nama Riau besar kemungkinan memang berasal dari penamaan rakyat setempat, yaitu orang melayu yang hidup di daerah Bintan. Nama itu besar kemungkinan telah mulai terkenal semenjak Raja kecik memindahkan pusat kerajaan melayu dari johor ke ulu Riau pada tahun 1719. Setelah itu nama ini di pakai sebagai salah satu negeri dari 4 negeri utama yang membentuk kerajaan Riau, Linggar, Johor dan pahang,. Kemudian dengan perjanjian London 1824 antara Belanda dengan Inggris, kerajaan ini terbelah dua.


Belahan Johor, Pahang berada di bawah pengaruh Inggris,Sedangkan belahan Riau-Lingga berada dibawah pengaruh Belanda. Dalam Zaman Penjajahan belanda 1905-1942 nama Riau di pakai untuk sebuah keresidenan yang daerahnya meliputi kepulauan Riau serta Pesisir timur sumatera bagian tengah. Demikian juga dalam zaman Jepang relatif masih di pertahankan. Setelah propinsi Riau terbentuk tahun 1958, Maka nama itu di samping di pergunakan pula untuk nama sebuah propinsi yang penduduknya dewasa itu sebagian besar terdiri dari orang melayu.


Propinsi Riau yang di diami oleh sebagian puak Melayu dewasa ini masih dapat di telusuri ke belakang,Mempunyai suatu perjalanan yang cukup panjang. Riau yang daerahnya meliputi Kepulauan Riau sampai Pulau tujuh dilaut Cina selatan lalu kedaratan Sumatera meliputi daerah aliran sungai dari Rokan sampai Kuantan dan Inderagiri.


Sebenarnya juga telah pernah di rintis oleh sang Sapurba, seorang diantara raja-raja Melayu yang masih punya kerinduan terhadap kebesaran Melayu sejak dari Sri Wijaya sampai Malaka. Seperti di ceritakan dalam sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) dalam cerita yang kedua, sang Sapurba telah mencoba menyatukan daerah Bintan (kepulauan Riau) dengan Kuantan di belahan daratan Sumatera. Kemudian Raja Kecil juga punya ambisi untuk menyatukan daerah Selat Melaka itu dengan Siak di belahan Sumatera. Yang terakhir Raja Haji Fisabilillah mencoba menyatukan daerah kepulauan Riau dengan Inderagiri, Diantaranya Pekan Lais.


Pembentukan Provinsi Riau telah memerlukan Waktu paling kurang 6 tahun, Yaitu dari tahun 1952 sampai 1958. Usaha pembentukan propinsi ini melepaskan diri dari propinsi Sumatera Tengah (Yang meliputi Sumatera Barat, jambi dan Riau ) di lakukan di tingkat DPR pusat oleh ma’rifat Marjani, Dengan dukungan penuh dari seluruh penduduk Riau.


Pembentukan Propinsi ini telah di tetapkan dengan undang-undang darurat No 19/1957 yang kemudian di undangkan dengan Undang-Undang No 61 tahun 1958. Propinsi Riau ini merupakan gabungan dari sejumlah kerajaan Melayu yang pernah berdri di rantau ini, diantaranya ialah kerajaan Inderagiri (1658-1838), Kerajaan Siak (1723-185 Kerajaan Pelalawan (1530-1879), Kerajaan Riau-Lingga (1824-1913) dan banyak lagi kerajaan kecil lainnya,Seperti Tambusai, Rantau Binuang Sakti, Rambah, Kampar dan Kandis (Rantau Kuantan).


Dalam Sejarahnya , daerah Riau pernah menjadi penghasil berbagai hasil bumi dan barang lainnya. Pulau Bintan pernah di juluki sebagai pulau seganteng lada, karena banyak menghasilkan Lada. Daerah Pulau tujuh, terutama pulai Midai pernah menjadi penghasil Kopra terbesar di Asia tenggara,paling kurang sejak tahun 1906 sampai tahun 1950-an. Bagan siapi-api sampai tahun 1950-an adalah penghasil ikan terbesar di Indonesia, Batu bata yang di buat perusahaan raja Aji kelana di pulau Batam,pasarannya mencapai Malaysia sekarang ini. Kemudia dalam bidang penghasil karet alam, dengan sisitem kupon tahun 1930-an belahan daratan seperti Kuantan,Inderagiri dan kampar juga daerah yang amat potensial.


Dimana Wilayah Riau itu tersebut dalam sebuah ungkapan adat melayu berikut ini




Lurus adat sambung lembaga

Melebah luas ranak samudera

Ukuran negeri Selatan – Utara

Ranah Kuantan hingga Natuna



Betapa nian rayanya suku

Timur dan Barat harkat bersatu

Jazirah memanjang si dari Kuntu

Hingga ke Siak bersusun mutu

 
#6 · (Edited)
Riau Al-Munawwarah Bumi Melayu Lancang Kuning​


http://www.krishadiawan.co.cc/2010/02/riau-al-munawwarah-bumi-melayu-lancang.html

Serentak menyusun jemari
Salah dan khilaf maaf diberi
Kain songket melayu berseri
Tenunan asli karya anak negeri


Langkahnya rentak bermawah
sepuluh jari menjunjung marwah
Bagai tersirat banyak faedah
Punya sejarah Negeri Bertuah


Negeri bertuah rajut bertingkah
Adat dan resam berdiri megah
Langkah melayu junjung berarah
Lantunan budaya mengukir sejarah


Tuah Sakti Hamba Negeri
Esa Hilang Dua Terbilang
Patah Tumbuh Hilang kan Berganti
Takkan Melayu Hilang di Bumi


Sri Bintan menyeluruh ke Payung Sekaki
Rokan Kampar bergema hingga Inderagiri
Dari Hulu Kuantan hingga Hilir Natuna
Terbentang Riau Gegap Gempita​


suka gambar ini....

Ayo Melayu... kembali bersatu.... meski menjunjung tinggi bendera berbeda, persaudaraan Melayu harus tetap di jaga...
 
#9 ·
Kantor Bupati Indragiri Hilir yang baru!! - Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir
Dari RIAU POS 20 April 2010



^^ Bangunannya masih memanjang ke kiri dan kanan :)
Kantor Bupati Indragiri Hilir yang baru!! - Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir
Dari Riau Pos 24 April 2010
Nah kantor lama Bupati Inhil, ada di balik bangunan extension :D ... Atau lebih tepatnya, kantor baru ada di bangunan lama :D

 
#10 ·
Hasil Kelulusan UN SMA Sederajat Riau Peringkat 3 Nasional

PEKANBARU, METRORIAU.COM - Berdasarkan hasil kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat secara nasional, Riau menempati urutan ke tiga setelah Bali dan Jawa Barat. Kepastian ini disampaikan melalui televisi nasional, Metro TV pada malam ini, Senin (26/4).

Beberapa daerah yang berada di bawah Riau diantaranya, Jawa Timur dan Sumatera Utara dan. "Persentase masing-masing ke tiga daerah itu adalah, pertama Bali 97,18 persen, kedua Jawa Barat 97,03 persen serta Riau 96,86 persen. Setalah itu, ada Jawa Timur dengan persentase 96,59 persen, serta Sumut dengan persentase 95,85 perse," terangnya Humas Disdik Riau, Ridar.

Terkait dengan jumlah kelulusan di Riau tercatat, 3.612 orang siswa yang dinyatakan tidak lulus dan harus melaksanakan ujian ulangan pada 10-14 Mei mendatang. Diantaranya untuk tingkat SMA/MAyang dinyatakan harus mengulang, berjumlah 1.403 orang siswa dari total peserta, 44.641 orang siswa. Sementara untuk tingkat Sekolah Menengaj Kejuruan (SMK) mencapai 2.209 orang dengan total peserta UN 15.305 orang siswa.

Dikatakan Irwan, dari hasil rekapitulasi yang diterima Disdik Riau, siswa yang paling banyak tidak lulus berasal dari kabupaten Bengkalis dengan jumlah 249 orang siswa dengan total peserta 5.514 orang siswa. Kemudian disusul kabupaten Indragiri Hulu, 194 orang siswa dengan jumlah peserta UN 2.498 orang siswa.

Ada pun jumlah siswa yang paling sedikit dinyatakan tidak lulus adalah Kabupaten Pelalawan yakni, 12 orang siswa dengan jumlah peserta 1.238 orang siswa. Kemudian disusul Kota Pekabaru, yakni 68 orang dengan jumlah peserta 7.314 orang.

"Berdasarkan hasil rekapitulasi yang kita terima, terlihat Pelalawan dan Pekanbaru adalah daerah yang paling sedikit jumlah peserta UN-nya yang tidak lulus. Sedangkan daerah yang paling banyak tidak lulus berasal dari Bengkalis, Indragiri Hulu serta Kepulauan Meranti," kata Irwan Effendi.

Dari paparan tersebut kata Kadisdik, penilaian harus menyeluruh dengan melihat berapa persentase peserta UN jika dibandingkan jumlah yang dinyatakan gagal dan harus kembali mengulang pada tahap ujian berikutya. Dengan demikian, berarti Pekanbaru justru menempati urutan pertama. Sebab peserta yang tidak lulus sangat sedikit jika berbanding dengan jumlah peserta UN.

Adapun untuk tingkat SMK, jumlah peserta yang tidak lulus terbanyak justru berasal dari Kota Pekanbaru. Yakni mencapai 421 orang siswa dengan jumlah peserta UN 5.330 orang siswa. Kemudian disusul kabupaten Indragiri Hulu, yakni 320 orang siswa dengan jumlah peserta 1.398 orang siswa. Sedangkan jumlah siswa yang sedikit tidak lulus adalah Kabupaten Kabupaten Kampar, yakni hanya 32 orang dengan jumlah peserta UN 821 orang siswa. Jumlah secara siswa SMK secara keseluruhan Provinsi Riau yang tidak lulus adalah, 2.209 orang siswa dengan jumlah peserta UN 15.305 orang siswa.

"Untuk tingkat SMK juga telah diketahui peserta UN yang tidak lulus, yakni jumlah siswa yang paling banyak tidak lulus berasal dari Kota Pekanbaru, kemudian disusul dengan Kabupaten Indragiri Hulu serta Pelalawan," terangnya.

Terkait dengan peserta UN yang dinyatakan tidak lulus dan harus kembali melaksanakan ujian ulangan, setiap siswa akan kembali didaftarkan sebagai peserta ujian ulangan oleh masing-masing sekolah lalu diberikan nomor registrasinya. Siswa yang melaksanakan ujian ulangan nanti, hanya diwajibkan menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap gagal atau tidak mecapai standar nilai yang ditetapkan.

"Siswa yang mengulang nanti, hanya diwajibkan melaksanakan ujian yang gagal saja. Jika hanya satu mata pelajaran yang harus diulang, berarti yang lain tidak lagi," ujar Irwan. (Mukhtiar)
 
#11 ·
^^ Persentase kelulusan Riau..... terbaik ke-3 nasional???? Wahhhh,, gilaaa :D

Tapi, di Riau Pos sempat dikritik juga, karena persentase kelulusan tahun ini, agak menurun 2% dari tahun lalu. Rupanya daerah lain pun lagi turun juga :D

Soalnya, setahu aku Riau persentase kelulusan itu biasanya paling bagus peringkat 5-6 nasional gitu. Sekarang bisa naik jadi peringkat 3 udah bagus :)


Saudara-saudara ,,, LAGI-LAGI TERTINGGI DI SUMATRA :D...

Bisa ngalahin Sumatra Utara itu keren banget :D ,, karena Sumatra Utara setahu aku termasuk provinsi luar jawa yang punya tatanan pendidikan wajib belajar 9 tahun cukup bagus :) ... Terus Sulawesi Utara setahu aku biasanay peringkat2 atas loh ;)
 
#12 ·
Wah, berita menggembirakan ini.. Kalau pendidikan dasar dan menengah sudah mendapatkan perhatian khusus oleh Pemprov, sudah saatnya pendidikan tingginya juga dibantu. Setidaknya ada satu universitas yang memiliki sarana mutakhir, seperti universitas2 di Malaysia. Jadi lulusan2 berkualitas dari Riau ini dapat tertampung :)
 
#13 ·
^^ Kalau untuk pendidikan dasar dan menengah ... Riau termasuk yang bagus di level Sumatra/Luar Pulau Jawa ... Dengan PUlau Jawa pun bersaing juga ... :) ...

Masalahnya ya itu tadi :D ... Pendidikan di level tinggi kita masih kurang diperhatikan :D .... Mungkin karena budget nya perlu besar ... Jadi tidak diperhatikan sekarang dulu kali... Suatu hari nanti pasti naik :) ...

Kurasa pemerintah mau fokus dulu pada pendidikan dasar :)
 
#15 ·
Ada pesawat kecil


Terminalnya mini sekali, kalah jauh sama Bandara Tuanku Tambusai di Pasirpengaraian, Bandara Tempuling di Tembilahan, Bandara Pinang Kampai di Dumai, ataupun Japura di Rengat...
* tapi terawat + ber-AC*
 
#19 ·
^^ Kayaknya memang punya RAPP ...

List Bandara di Riau ..
1. Pekanbaru - Sultan Syarif Kasim II
2. Dumai - Pinang Kampai
3. Pasirpengaraian - Tuanku Tambusai
4. Pangkalankerinci - Sultan Syarif Haroen II
5. Tembilahan - Tempuling
6. Sei Pakning - Sei Selari
7. Rengat - Japura
Ada yang berniat menambahkan :)
 
#20 ·
^^ Kayaknya memang punya RAPP ...

List Bandara di Riau ..
6. Sei Pakning - Sei Selari
lah di sei. pakning ada bandara juga :badnews:
mungkin punya Pertamina kali ya, kalau gini tinggal Kab.kampar, Kab. Siak, Kab, Bengkalis, Kab. Rohil, dan Kab. Kuansing aja ya yang gak punya Bandara. selebihnya pada punya semua:nuts:. tapai pada era zaman kerajaan siak masih berdiri, kalau lah aku tak salah ingat, di depan istana ( lapangan bola depan istana ) sekarang dulunya merupakan Landasan Pacu pesawat sultan. tapi sekarang kan enggak lagi. dan juga ternyata Bandara Sultan Syarif Kasim II pekanbaru, Tanahnya juga milik dari kerajaan Siak loh. itu aku lihat waktu ada pameran di Perpustakaan Soeman HS.
 
#22 ·
loh bukannya sungai pakning di kab. siak ya bang :nuts:

gak nyangka juga ya ternyata di Riau banyak juga bandara nya. ya setidaknya kalau mau berangkat naik haji gak perlu lagi harus ke pekanbaru. cukup tinggal naik pesawat dari kabupaten/kota masing - masing langsung terbang ke Batam:lol:

oya bang, di Chevron ada bandara nya juga ?
 
#25 ·
Sei Pakning / Sungai Pakning itu di Bengkalis :D .. Kawanku ada yang orang sana soalnya, jadi aku hapal bener. Katanya Iyeth Bustami juga orang sana :D

Oh memang,, dari kabupaten2 memang tinggal naik RAL ke Batam.... Dari Pasirpengaraian, jemaah haji nya langsung terbang ke Batam... Yang dari Tembilahan juga jemaah hajinya langsung terbang ke Batam

Dan Kalau tidak salah, Pinang Kampai di Dumai itu aslinya punya Chevron ... tapi, sama Chevron diserahkan ke PEMKOT Dumai ...
 
#23 ·
Kampar Ditunjuk Jadi Kawasan Minapolitan

ekonomikawan.com - Bangkinang 27/4 (Mika)- Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kelaperi) RI menunjuk Kabupaten Kampar sebagai kawasan Minapolitan. Yaitu sebagai daerah penghasil ikan tawar terbesar di Provinsi Riau. Penunjukan itu berdasarkan surat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI No.2000/DPB/TU.210/D2/IV/2010 tanggal 14 April 2010.

''Dengan dijadikannya Kabupaten Kampar sebagai Minapolitan, maka penghasilan ikan pada 2014 diperkirakan mencapai 800 ton per hari,'' kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar melalui Sekretaris, Ir Usman Amin.

Menurut Usman, Kabupaten Kampar memang terkenal sebagai penghasil ikan air tawar terbesar di Riau. Dengan berbagai jenis ikan seperti ikan salai, naget, patin, nila, lele, ikan mas dan gurami. Poduksinya mencapai 63 ton per hari. Kawasan Minapolitan yang ditetapkan itu meliputi Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar.

Sementara untuk memudahkan akses ke kawasan penghasil ikan tersebut, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berencana akan membangun jalan aspal sepanjang 850 meter hingga 1.200 meter dengan dana Rp 1,5 miliar. Kemudian, dibangun juga dermaga, gudang instalasi listrik dan perkantoran.

''Sehingga kawasan PLTA nantinya bisa dijadikan kawasan kerambah jaring apung. Dan mengenai hal itu, Konsultan sudah membuat desainnya,'' ujar Usman.***Defri/mrc
 
#24 ·
Tim Robot Polbeng Bertolak ke Babel

BENGKALIS,METRORIAU.COM - Dua tim robot Politeknik Bengkalis (Polbeng), Selasa (27/4) bertolak ke Politeknik Manufaktur Timah Bangka Belitung untuk mengikuti seleksi tahap ketiga Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia. Tim robot Polbeng yang dipimpin langsung Wakil Direktur III Mujiono SPd MM ini, mengharapkan doa dan dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis.

Sebelum berangkat para tim dan salah satu robot buatan mahasiswa Polbeng, tampak berarak menuju pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL) dengan menggunakan kendaraan pickup dan mendapat pengawalan dari satu unit mobil pengawal dari pihak kepolisian. Selain itu, iring-iringan kendaraan roda dua dari mahasiswa Polbeng dalam mengantarkan tim, turut menambah meriah suasana prosesi perarakan.

Sesampai di pelabuhan BSL, Direktur Politeknik Bengkalis H Muhammad Milchan bersama, Wadir I Alfansuri, Wadir II A Malik, sejumlah dosen serta tim robot Polbeng yang akan berangkat, mendapat sambutan hangat dari sejumlah calon penumpang dan para pengunjung pelabuhan yang kebetulan ada saat itu. Tak berlama-lama, setelah mengambil tiket keberangkatan, para tim robot kemudian bertolak ke Pekanbaru menggunakan speed.

Direktur Polbeng H Ir Muhammad Milchan MT di sela-sela keberangkatan tim robot mengatakan, jika keikutsertaan tim robot Polbeng dengan membawa tiga robot ke Politeknik Manufaktur Timah dengan nama AbenQ, 2 PNB, dan 4MeE, merupakan seleksi tahap ketiga untuk regional I wilayah Sumatera. Selain Politeknik Bengkalis, pertandingan yang akan dilakukan 30 April - 1 Mei ini, untuk daerah Riau juga turut diikuti Politeknik Caltex Riau dan Amik Mitragama Duri.

''Pada seleksi tahap ketiga di Politeknik Manufaktur Timah Bangka Belitung ini, dua tim robot kita yang lolos tahap dua kemarin, kembali akan diuji kemampuannya. Mudah-mudahan robot kita kembali lolos dan nantinya bisa ikut KRI dan KRCI tingkat nasional yang akan digelar pada 6 - 7 Juni mendatang di Universitas Muhammadiyah Malang,'' ujar Milchan.

Dikatakan, dalam KRI dan KRCI kali ini, Politeknik Bengkalis ikut pada dua jenis atau kategori, yakni kategori exspert battle dan senior beroda. Untuk kategori exspert battle, robot yang mengikuti kategori ini adalah robot bernama AbenQ dan 2 PNB. Sedangkan untuk kategori senior beroda, diikuti oleh robot bernama 4MeE.

''Hingga saat ini, tercatat sudah tiga kali Politeknik Bengkalis ikut dalam KRI dan KRCI tingkat nasional. Insyaallah jika kita lolos di Bangka Belitung, maka ini merupakan kali keempatnya,'' imbuh Milchan seraya menambahkan jika robot Polbeng juga pernah menorehkan prestasi di tingkat nasional dan berada pada peringkat ketiga tingkat nasional.

Milchan juga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Bupati Bengkalis H Syamsurizal yang telah banyak membantu dan mensupport dan mendukung mahasiswa Politeknik dalam mengembangkan kreativitas, termasuk untuk mengikuti KRI dan KRCI yang diikuti setiap tahun. ''Kita juga ucapkan terima kasih kepada pak Bupati yang telah banyak membantu dan mendukung kegiatan kita ini,'' katanya.
 
#28 ·
Kabupaten Kampar Sentra Ikan Patin Di Indonesia

Pekanbaru, 27/4 (ANTARA) - Kabupaten Kampar, Riau, telah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai sentra ikan patin (Pangasius nasutus) di Indonesia dengan produksi 500.000 ton per tahun. "Produksi perikanan air tawar di Kampar terbesar ketiga di Indonesia dengan ikan utamanya adalah ikan patin produksi pertahunnya 500 ribu ton," ujar Bupati Kampar Burhanuddin Husein kepada ANTARA di Kampar, Selasa. Bupati Burhanuddin Husein mengatakan, majunya sektor perikanan air tawar didaerah itu adalah karena Kampar memiliki aliran sungai yang bagus sehingga menarik minat masyarakat untuk membudidayakan ikan air tawar terutama ikan patin yang juga merupakan ikan andalan di daerah itu. Menurut dia, daerah Kampar tidak hanya dilalui Sungai Kampar tetapi juga Sungai Siak yang memiliki hulu di sungai sungai Tapung Kanan dan Tapung Kiri serta Sungai Sebayang yang juga merupakan habitat ikan patin. "Selain aliran sungai yang bagus, waduk PLTA Kotopanjang yang terdapat di daerah Kampar juga merupakan potensi bagi masyarakat kami membudidayakan ikan air tawar," ujar Burhanuddin. Ia mengatakan, sebagai sentra perikanan air tawar di Indonesia, bahkan daerahnya juga telah diminati investor untuk membangun industri perikanan diantaranya industri pengalengan ikan patin dan industri fillet ikan patin serta tepung ikan. Sementara itu dari data yang diperoleh ANTARA dari Dinas Perikanan Kampar, kabupaten yang memiliki 12 kecamatan itu memiliki area potensial perikanan darat kurang lebih 14.000 hektare untuk kolam ikan dan 16.400 hektare keramba. Sayangnya, saat ini hanya terdapat 2.599 hektare kolam ikan dan 31,5 hektare keramba yang dikelola masyarakat atau baru 1,9 persen dari alokasi potensi lahan yang ada. "Kami pemerintah daerah telah berupaya dan memberikan perhatian penuh untuk pengembangan industri perikanan darat ini. Potensi kita sangat luar biasa apalagi adanya beberapa kemudahan investasi," ujar bupati.
 
#31 ·
kampar memang terkenal salah satu daerah penghasil ikan patin terbesar di riau dan salah satu terbesar juga di indonesia maka nya pemerintah pusat menunjuk kampar sebagai pusat penghasil ikan patin. apalagi kabupaten kampar sangat potensial untuk hal ini.

selain potensial untuk perikanan air tawar kabupaten kampar juga sebenarnya sangat berpotensial sebagai daerah wisata alam tepatnya di daerah sekitaran bangkinang,PLTA dan kampar kiri yang daerah berbukit bukit.:)

kalau bagan siapi - api aku kurang tahu sekarang drie, ntah masih jadi penghasil ikan tersebar ntah enggak. kalau dulu memang iya.:) sekarang bagan siapi - api lebih terkenal dengan upcara bakar tonkangnya.
 
#30 ·
^^ Itu udah lewat eranya, Drie ....

Udah dari tahun 1990-an, gak dipegang ROHIL lagi ..... Gara2 Pukat Harimau dan nelayan besar.

Sebenarnya bukan penghasil ikan terbesar ... Tapi, Desa Nelayan terbesar ke-2 di dunia di masa lalu. Sekarang sih udah tamat riwayat .... :D
 
#58 ·
hah, ia ya bang. yah sayang banget ya bang. tapi kalau jadi penghasil terasi terbesar masih kan bang. soalnya kemarin aku liat di TVRI, salah satu pulau ( kalau gak salah namanya pulah galah ) merupakan pengahsil terasi terbesar di Indonesia. dan juaga kalau jalan - jalan ke Bagan jangan lupa beli kacang pukul.:lol:
 
#32 ·
Salah satu Masjid Transit di dalam Kota Bangkinang - Bangkinang, Kabupaten Kampar
* Gambar oleh fato3_7



Kalau perjalanan ke Rantau Berangin/Sumbar/Rokan Hulu ... biasanya ada 3 masjid yang dijadikan persinggahan.
1. Masjid yang ada dalam gambar di atas
2. Masjid di dalam salah satu kawasan militer (kurang tahu apa namanya)
3. Islamic Center :)
 
This is an older thread, you may not receive a response, and could be reviving an old thread. Please consider creating a new thread.
Top