SkyscraperCity Forum banner
Status
Not open for further replies.

Kampar | Riau | Negeri Serambi Mekah Riau

182K views 1K replies 35 participants last post by  jendry 
#1 · (Edited)
SELAMAT DATANG DI THREAD BARU KOTA BANGKINANG - KABUPATEN KAMPAR

Kalaulah Tuan Pergi Berlayar
Singgah Sebentar di Pulau Putri
Selamat Datang di Thread Kampar
Kami Sambut dengan Senang Hati

Tuah Sakti Hamba Negeri
Esa Hilang Dua Terbilang
Patah Tumbuh Hilang Berganti
Takkan Melayu Hilang diBumi
--------------------------------------------------------------------------@@




KABUPATEN KAMPAR

Ibu kota Bangkinang
Luas 27.908,32 km²
Penduduk
· Jumlah ~750.000
· Kepadatan - jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan 20
Bangkinang (ibu kota: Bangkinang)
Bangkinang Barat (ibu kota: Kuok)
Bangkinang Seberang (ibu kota: Muara Uwai)
Gunung Sahilan (ibu kota: Gunung Sahilan)
Kampar (ibu kota: Air Tiris)
Kampar Kiri (ibu kota: Sungai Pagar)
Kampar Kiri Hilir (ibu kota: Gema)
Kampar Kiri Hulu (ibu kota: Lipat Kain)
Kampar Timur (ibu kota: Kampar)
Kampar Utara (ibu kota: Desa Sawah)
Perhentian Raja (ibu kota: Pantai Raja)
Rumbio Jaya (ibu kota: Rumbio)
Salo (ibu kota: Salo)
Siak Hulu (ibu kota: Pandau)
Tambang (ibu kota: Tambang)
Tapung (ibu kota: Petapahan)
Tapung Hilir (ibu kota: Pantai Cermin)
Tapung Hulu (ibu kota: Sinama Nenek)
XIII Koto Kampar (ibu kota: Muara Mahat)

Kampar sangat identik dengan sebutan Kampar Limo Koto dan dahulunya merupakan bagian dari kerajaan minangkabau. Limo Koto terdiri dari XIII Koto Kampar, Kuok, Bangkinang, Air Tiris dan Rumbio. Terdapat banyak persukuan yang masih dilestarikan hingga kini. Konsep adat dan tradisi persukuannya sama dengan konsep adat dan persukuan miangkabau di sumatera barat. Tidak heran bila adat istiadat hingga bahasa sehari-hari warga Limo Koto amat mirip dengan Minang Kabau. Bahasa yang dipakai di Limo Koto, yang juga kemudian menjadi bahasa Kampar adalah bahasa Ocu. Di samping itu, Limo Koto juga memiliki semacam alat musik tradisional Calempong dan Oguong.

Di samping julukan BUMI SARIMADU kabupaten Kampar juga terkenal dengan julukan SERAMBI MEKKAH di propinsi Riau,ini disebabkan masyarakatnya yang 100% beragama Islam (etnis ocu),demikian juga dengan pakaian yang sehari-hari yang dipakai bernuansa muslim.

Kabupaten Kampar berbatasan dengan kabupaten-kabupaten lain, sebagai berikut:
Utara - Kabupaten Siak
Timur - Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan
Selatan - Kabupaten Kuantan Singingi
Barat - Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Lima Puluh Kota (Provinsi Sumatera Barat)
 
See less See more
1
#2 · (Edited)
SELAMAT DATANG DI BANGKINANG - KABUPATEN KAMPAR

Bismillahirrahmanirrahim

KABUPATEN KAMPAR

Dengan kawasan perkebunan yang mencapai 374.148.5 Ha, Kabupaten Kampar dikenal sebagai daerah sentra perkebunan sawit di Provinsi Riau (279,757 ha). Disamping itu, daerah ini juga mempunyai ratusan potensi sungai yang berguna sebagai media transportasi, sumber air bersih, dan kawasan yang sangat potensial untuk pengembangan sektor perikanan.


Informasi Umum

Secara geografis Kabupaten Kampar berada pada posisi 100º28'30" - 101º14'30" BT dan 01º00'40" LU hingga 00º28'30" LS, dengan wilayah seluas 10.928,20 Km² atau sekitar 11.62% dari luas wilayah Provinsi Riau. Daerah ini memiliki iklim tropis dengan rata-rata suhu berkisar antara 22º C - 31º C. Kabupaten ini berbatas dengan daerah-daerah sebagai berikut:

Utara : Kabupaten Siak dan Pekanbaru

Selatan : Kabupaten Kuantan Singingi

Barat : Kabupaten Rokan Hulu dan Sumatera Utara

Timur : Kabupaten Siak dan Pelalawan

Secara administrasi, Kabupaten Kampar dibagi kedalam 20 daerah kecamatan dengan jumlah penduduk ± 555.146 jiwa dan rata-rata kepadatan penduduk adalah 50,78 jiwa per km². Sebagian besar penduduk (67.22%) bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan hanya sebagian kecil (0.22%) yang bekerja di sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.

Sebagai salah satu daerah terluas di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar secara berkelanjutan melakukan peningkatan fasilitas dan infrastruktur seperti jaringan jalan raya (1.856,56 km), jaringan listrik (72,082 KWH) dengan 5 unit pembangkit tenaga diesel Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Koto Panjang yang memproduksi energi dengan kapasitas tersambung sebesar 114,240 KWH. Fasilitas lain yang juga telah tersedia antara lain layana telekomunikasi (telepon kabel, telepon selular, dan jaringan internet). Jaringan air bersih dengan kapasitas produksi sebesar 1,532,284 m³, dan layana Perbankan (Bank Nasional dan Bank Lokal).

Data dari : http://www.riau.go.id/index.php?bahasa=&mod=halutama&link=kampar


 
#5 ·
^^Nah itu die masjid terbaru di bangkinang, saye punya banyak photo kat masjid tuh, tp pas di upload knape tak muncul yee...:eek:hno:
Bagi kawan2 yang berasal dari bangkinang dan kampar umumnye, boleh lah begabong kat sini yee..., buat kawan2 dari negeri lain pun, teghime kaseh dah bekunjung di Thread terbaru Bangkinang-Kampar-Riau
 
#8 ·
wah, budak melayu udah bikin thread Bangkinang aja neh :)...

actually, buat gambar-gambar perkotaan, daerah, dan potensi dari 12 kabupaten dan kota se Riau (diluar Kota Pekanbaru) sudah kita share pak cik di thread Riau I dan thread Riau II :D.... sile gabong, jika nak update perkembangan kini :)....


tapi tak apa-apalah pak cik, karena thread Bangkinang nya mengulas tentang wisata religi...

ada gambar masjid Jami' air Tiris tak..? Masjid Jami' Air Tiris merupakan masjid tertua didaerah Kampar berusia seratus tahun lebih dan dijadikan objek wisata religi andalan oleh pemkab Kampar :)....
 
#9 ·
^^Teghime kaseh lah pak cik kris.
iye, saye dah bace semue thread Riau 1 & Riau 2, di situ nampak betol lah perkembangan Pekanbaru & Riau khususnya, saye juge baru tau dari forum ne klo Riau sudah jaoh sekali berkembang dari pade beberapa taon yang lalu..., MEMANG LUAR BIASE NEGERI MELAYU LANCANG KUNING kite ini.

Saye tertarik aje nak buat Thread Bangkinang - kabupaten kampar ne sebagai wisata religi, karne saye tau persis Bangkinang-kabupaten kampar ne banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh agama yang sampai sekarang masih di kenang, tak salah pule negeri Bangkinang - kabupaten kampar di sebut-sebut sebagai negeri serambi mekahnya Riau.

Selain itu, di Bangkinang - kabupaten kampar juga banyak terdapat masjid - masjid cantik yang baru di bangun, tak ketinggalan pula masjid tertua yakni masjid jami' di air tiris.

Kejap lagi kite nak masuk bulan suci Ramadhan, kebiasaan masyarakat bangkinang - kabupaten kampar tak bisah dipisahkan dengan berbagai cara untuk menyambutnye, termasuk juge "Balimau Bakasai". nah...di acara tersebut masyarakat kampar sungguh luar biasa partisipasinya, dan acara ini selain terkenal di tepian sungai kampar Bangkinang - Batu belah, juga ada di seluruh kecamatan di kampar, termasuk juge di kampung saye.

oya, untuk gambar masjid jami' nanti saye cari dulu lah pak cik ye...:rofl:
 
#11 · (Edited)
Beberapa Wisata Religi di Kabupaten Kampar

MASJID JAMI'



Mesjid Jami' berlokasi diAir Tiris Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Mesjid Jami'dekat Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar, mesjid ini juga memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan mesjid-mesjid lain di Propinsi Riau. Mesjid ini dibangun pada tahun 1901. Pada puncak atapnya terdapat tingkatan menara yang cukup tinggi dan bahan bangunannya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku besi. Di luar mesjid terdapat sebuah sumur yang di dalamnya terendam batu besar yang mirip kepala kerbau. Konon, batu tersebut selalu berpindah tempat tanpa ada yang memindahkannya. Oleh masyarakat tempatan mesjid ini dianggap keramat dan kini banyak mendapat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia untuk membayar nazar dan mandi di sumurnya. Kunjungan yang terbanyak sesudah Bulan Puasa atau pada hari raya Puasa Enam.



Sumber Informasi: www.melayuonline.com

Makam Syekh Burhanuddin
berlokasi di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Almarhum Syekh Burhanuddin adalah salah seorang penyebar Agama Islam, makamnya terletak di Kuntu Lipat Kain Kabupaten Kampar. Tempat ini banyak mendapat kunjungan terutama pada hari besar Islam dan menjelang bulan Ramadhan tiba.



Museum Kandil Kemilau Emas
berlokasi di Pulau Belimbing Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Museum ini resminya baru pada tanggal 22 Mei 1988 berada di pulau Belimbing Kuok Bangkinang. Museum ini adalah sebuah rumah berbentuk rumah Adat Lima Koto Kampar yang dibangun sekitar tahun 1900 oleh almarhum Haji Hamid. Kini dalam museum ini tersimpan berbagai barang antik koleksi yang memiliki nilai sejarah seperti Barang tembikar, Alat Pertukangan, Alat Pertanian, Alat-alat penangkap ikan, alat-alat kesenian, Alat-alat pelaminan, Alat-alat perdagangan, Alat pesta dan lain-lain. Disamping alat-alat tersebut tersimpan pula dayung perahu dagang terbuat dari kayu yang sangat kuat berasal dari abad ke 18, serta sebuah kompas yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh bangsa China karena angka-angka yang tertulis pada kompas tersebut ditulis dalam aksara China. Ada dua ratus lima puluh (250) macam barang antik koleksi musium Kandil Kemilau Emas yang semuanya merupakan koleksi warisan yang telah turun temurun sebagai barang pusaka.


Sumber Informasi di sini: http://www.kamparkab.go.id/index.php/profil-kampar/wisata-kampar.html
 
#171 ·
MASJID JAMI'



Mesjid Jami' berlokasi diAir Tiris Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Mesjid Jami'dekat Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar, mesjid ini juga memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan mesjid-mesjid lain di Propinsi Riau. Mesjid ini dibangun pada tahun 1901. Pada puncak atapnya terdapat tingkatan menara yang cukup tinggi dan bahan bangunannya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku besi. Di luar mesjid terdapat sebuah sumur yang di dalamnya terendam batu besar yang mirip kepala kerbau. Konon, batu tersebut selalu berpindah tempat tanpa ada yang memindahkannya. Oleh masyarakat tempatan mesjid ini dianggap keramat dan kini banyak mendapat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia untuk membayar nazar dan mandi di sumurnya. Kunjungan yang terbanyak sesudah Bulan Puasa atau pada hari raya Puasa Enam.



Sumber Informasi: www.melayuonline.com

Makam Syekh Burhanuddin
berlokasi di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Almarhum Syekh Burhanuddin adalah salah seorang penyebar Agama Islam, makamnya terletak di Kuntu Lipat Kain Kabupaten Kampar. Tempat ini banyak mendapat kunjungan terutama pada hari besar Islam dan menjelang bulan Ramadhan tiba.



Museum Kandil Kemilau Emas
berlokasi di Pulau Belimbing Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Museum ini resminya baru pada tanggal 22 Mei 1988 berada di pulau Belimbing Kuok Bangkinang. Museum ini adalah sebuah rumah berbentuk rumah Adat Lima Koto Kampar yang dibangun sekitar tahun 1900 oleh almarhum Haji Hamid. Kini dalam museum ini tersimpan berbagai barang antik koleksi yang memiliki nilai sejarah seperti Barang tembikar, Alat Pertukangan, Alat Pertanian, Alat-alat penangkap ikan, alat-alat kesenian, Alat-alat pelaminan, Alat-alat perdagangan, Alat pesta dan lain-lain. Disamping alat-alat tersebut tersimpan pula dayung perahu dagang terbuat dari kayu yang sangat kuat berasal dari abad ke 18, serta sebuah kompas yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh bangsa China karena angka-angka yang tertulis pada kompas tersebut ditulis dalam aksara China. Ada dua ratus lima puluh (250) macam barang antik koleksi musium Kandil Kemilau Emas yang semuanya merupakan koleksi warisan yang telah turun temurun sebagai barang pusaka.


Sumber Informasi di sini: http://www.kamparkab.go.id/index.php/profil-kampar/wisata-kampar.html
MESJID JAMI'
http://www.riaudailyphoto.com/2010/04/jami-mosque.html
 
#12 ·
Budak Melayu, dulu banget waktu saya di Pekanbaru pernah beli durian dan si penjual nawarin durian bangkinang...ternyata emang enak banget, menurut gw durian bangkinang adalah paling enak yg pernah gw makan selama ini. Apakah di bangkinang banyak ditanam pohon durian??? (sorry OOT karena diluar wisata religi nich..)
 
#13 · (Edited)
^^^^
Upsss..BenaR, di Bangkinang- Kabupaten kampar memang terkenal dengan duriannya yang enak dan manis, ketika musim durian tiba, kita bisa melihat penjual menjajakan duriannya sepanjang jalan, mulai dari Koto Rantau Berangin sampai ke Koto Rimbo panjang, bedanya durian di sini jg langsung masak di pohon makanya manis dan enaknya bisa di jamin!

Setahu saya, Selain pohon durian di tanam di perkebunan masyarakat, setiap warga kampar juga mempunyai masing-masing pohon durian di belakang rumahnya, dan pohon duriannya juga sudah tinggi-tinggi alias usianya juga sudah tua.:cheers:

Nah kalau kita jalan ke kampar, kita tidak hanya bisa mendapatkan buahnya saja, karena di kampar juga ada pembibitan durian yang siap di tanam di belakang rumah..

Selain Durian, di kabupaten kampar juga terkenal dengan nenasnya yang besar dan manis-manis, ini bisa kita dapatkan di daerah Rimbo Panjang, selain Buahnya yang segar sekarang Buah nenaspun sudah siap dimakan sebagai cemilan, karena sudah di sulap menjadi "Keripik Nanas" uhh..kamu belum penah mencobakan???
 
#14 ·
saya ni org malaysia. nercadang mahu melawat riau pd bln november ini. bagaimana ya mahu ke kampar klu dr pekanbaru. boleh naik bas tak? boleh x sesiapa cadangkan supaya saya boleh melawat riau dengan lebih efektif. contohnya ikut pakej agensi perlancongan atau sendiri2 aja? ingin skali melawat pekanbaru, siak dan kampar.

oh ya, saya berasal dari negeri perak. ad sebuah daerah disini bernama kampar dan penduduk melayu (atau minang, ngak jelas nih) di sini dikatakan berasal dari kampar, riau.:lol:
 
#15 · (Edited)
^^Salam kenal untuk Silverian86!
Kite tunggu kedatangan awak bln nopember kat Bumi Melayu Lancang Kuning (Riau), Kalau cuma mahu ke kampar itu sangat mudah sekali, sesampai kite di terminal bus "Bandar Raya Payung Sekaki" Pekanbaru di sane banyak sekali bus-bus menuju ke kampar, bahkan sampai ke kota pasir pengariyan-Rohul-Riau. tetapi bus-bus ini cuma untuk sarana pengangkut penumpang saje, bukan untuk mereka yang mahu melancong! :banana:

Nah jika awak nak mahu melacong, lebih baik awak menyewa bus saje, karana disana (setahu saye) belum ade 'paket agensi' untuk membawa pelancong nak jalan2 ke Wisata Riau, dan jikapun awak betul-betul nak pakai bus buat melancong, awak tu harus lah pandai-pandai untuk me nego brp ongkos untuk menyewa bus selama perjalanan ke tempat tujuan.:banana::banana:
Kalau awak mahu, nanti saye carikan saudare saye yang di kampar untuk membawe awak melancong, biasenya rute yang pakai:

Bermula dari Pekanbaru, trus melewati Rimbo Panjang (kalau awak suke nenas, awak boleh beli kat sini), terus sesampai di koto Air Tiris (awak bisa menikmati indahnya bangunan Masjid Jami' yg berusia lebih dari 100 tahun, di sini juga banyak orang-orang Malaysia dan Singapura untuk berziarah), kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Bangkinang, di kota ini awak akan menemukan Masjid dengan bangunan termegah seperti yg awak lihat di thread atas, seterusnya awak akan melewati Koto Solo, koto Kuok, (di koto ini awak bisa menikmati berbagai makanan lezat khas kampar, ada ikan asam pedas ikan Baung/patin, Udang Galah etc..:cheers::cheers: ), seterusnya awak akan melewati koto Rantau Berangin (di atas jembatannya awak akan menemukan Hutan nan Rimbu, air sungai yang jernih), selanjutnya awak akan melewati waduk PLTA yang berupa Danau (di desa ini udaranya sangat nyaman, pemandangan yang sungguh menakjubkan), Sebelum sampai menuju ke Candi Muara Takus (Satu-satunya bangunan candi yang ada di pulau Sumatera), awak juge bisa berziarah di makam tokoh agama Kampar lainnya di desa Batu Bersurat.
Bagaimana.., Apakah awak sudah siap untuk Melancong ke Kabupaten Kampar? :cheers:
 
#16 ·
^^
Jikalau sempat paling bagus datang pas minggu ini, tanggal 6 Agustus mendatang singgahlah ke Taluk Kuantan :D, ada even wisata nasional PACU JALUR Nasional diikuti oleh kontestan se Indonesia dan juga ada dari luar negeri seperti Malaysia dan Brunei Darusalam.. Dan tanggal 9 Agustus besok bersempena hari jadi Provinsi Riau juga diselenggarakan Riau Expo di Bandar Serai Pekanbaru :)
 
#18 ·
Peta Tujuan Wisata Kabupaten Kampar - Riau



^^^^
Dari peta bisa kita lihat tujuan wisata yang bermula dari kota Pekanbaru sampai ke tujuan wisata paling ujung kabupaten kampar, Candi Muara Takus (XIII Koto Kampar)...:nuts::nuts:
 
#27 · (Edited)
Mengenal Lebih Dekat Dengan Budaya & Wisata Kampar

^^:eek:hno:^^
Dahulunya kebanyakan rumah di kabupaten kampar yakni berupa rumah panggung dengan bentuk menyerupai perahu, dengan bercirikan inilah maka rumah ini disebut dengan "Rumah Lancang atau Rumah Lontiok", tetapi dengan masuknya modernisasi ke kabupaten kampar, rumah-rumah penduduk di sini sudah sangat meninggalkan rumah yang bergayakan rumah lontiok ini, tetapi kita masih bisa melihat dan menemukan beberapa rumah lontiok yang sudah tua yang masih ada dikabupaten kampar.

>>Rumah lancang atau Rumah Lontiok dengan hiasan Tanduk kerbau pada ujung perabungnya.


Pict by: www.wisatamelayu.com

>>Rumah Lancang atau Rumah Lontiok, dapat kita temukan di Purna MTQ Pekanbaru, anjungan Kampar




>>Rumah Tua, dapat kita temukan di Desa Pulau Belimbing-Kabupaten Kampar




>>Rumah Tua, dapat kita temukan di Desa Pulau Belimbing-Kabupaten Kampar




>>Rumah Tua, dapat kita temukan di Desa Pulau Belimbing-Kabupaten Kampar



>>Rumah Tua, dapat kita temukan di Desa Pulau Belimbing-Kabupaten Kampar



>>Rumah Tua, dapat kita temukan di Desa Pulau Belimbing-Kabupaten Kampar



>>Rumah Lontiok Baru, dapat kita temukan di Desa Pulau Belimbing-Kabupaten Kampar

 
#28 ·
Mengenal Lebih Dekat Dengan Budaya & Wisata Kampar

Sungai Kampar adalah sungai yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kampar di pesisir sungai, karena sungai ini sangat bermanfaat oleh semua warga, selain untuk menyucikan diri (mandi), air sungai di sini juga digunakan untuk keperluan memasak, mencuci pakaian, dan juga sebagai penyambung hidup bagi nelayan setempat!

>>Sungai Kampar, Airnya sangat jernih


>>Sungai Kampar, Airnya sangat jernih
 
#29 · (Edited)
Mengenal Lebih Dekat Dengan Budaya & Wisata Kampar

Musik Tradisional kampar berupa Calempong, musik ini biasanya di pakai pada saat hajatan maupun pesta perkawinan, musik ini juga masih banyak kita temukan di desa-desa di kabupaten kampar.

>>Musik Tradisional Kabupaten Kampar "Calempong"


>>Musik Tradisional Kabupaten Kampar "Calempong"
 
#30 · (Edited)
Mengenal Lebih Dekat Dengan Budaya & Wisata Kampar

Seperti di daerah lainnya, adanya pucuk pimpinan di setiap pedesaan, kabupaten dan kota sudah merupakan suatu keharusan, tidak ketinggalan pula di kabupaten kampar.

>>Prosesi Peresmian Ninik Mamak di kenegerian Kuok "Latifah Hasyim Di Nobatkan Jadi Datuk Bagindo"



BANGKINANG (RP) Ninik mamak Kenegarian Kuok Kecamatan Bangkinang Kamis (19/2) dalam sidang kerapatan adat yang dihadiri oleh ninik mamak nan XX Kenegarian Kuok mengambil sumpah dan menobatkan Drs H Abdul Hasim MM untuk memangku jabatan ninik mamak dengan gelar Datuk Bagindo dari Persukuan Bendang yang acaranya dipusatkan dihalaman rumah soko Persukuan Bendang di Desa Pulau Jambu Kecamatan Bangkinang Barat.


Hadir pada acara penobatan Kepala Persukuan Bendang yang sekaligus juga bagian tak terpisahkan dari ninik mamak nan XX Kenegarian Kuok tersebut diantaranya Bupati Kampar Burhanuddin Husin, Jenderal Datok Amiruddin Putra dari negara jiran Malaysia, dimana sang Jenderal adalah bagian dari anak keponakan dari Persukuan Bendang Desa Pulau Jambu. Selain Bupati Kampar dan Jenderal dari Malaysia juga hadir Kepala BKD Kabupaten Kampar Drs H Jonsabri, Camat Bangkinang Barat Edi Pratono M.Si, Ketua GOPTKI Kabupaten Kampar, Ny Hj Rosvanelda Zulher, tokoh wanita , Ny Hj. Arhasnida Jonsabri, Kepala Desa se-Kecamatan Bangkinang Barat tokoh masyarakat se-Kecamatan Bangkinang Barat, unsure perangkat adat dari ninik mamak nan XX Kenegarian Kuok, Pengurus LAK Kabupaten Kampar yang diwakili oleh Khaidir Yahya Datuk Ulak, utusan ninik mamak dari Kenegarian Bangkinang, Air Tiris, Salo, Rumbio dan Kampar serta sekitar 400 orang anak keponakan Persukuan Bendang Pulau Jambu dan masyarakat Pulau Jambu dan sekitarnya.


Prosesi acara pelantikan sekaligus penobatan Drs H Abdul Latif Hasim MM acaranya dipimpin oleh Sekretaris Kerapatan adat Kenegarian Kuok Ghazali PS yang diawali dengan menjemput Abdul latif Hasim dari rumah soko atau rumah ibundanya dan dilanjutkan dengan mengarak Abdul Latif Hasim ke lokasi acara dengan iringan perangkat adat dan anak keponakan yang berpakaian kebesaran adat serta diiringi music calempong berjalan seraya disambut dengan dentuman lelo yang gelegar bunyinya bagaikan tembakan meriam.


Ketika Bupati Kampar Burhanuddin sampai dilokasi acara, maka acara inti langsung dimulai dengan diawali pembacaan ayat suci al-Qur;’an dan dilanjutkan dengan sesembah kata adat antar ninik mamak. Acara puncak penobatan ninik mamak tersebut adalah pengambilan sumpah jabatan sebagai ninik mamak dari persukuan bendang. Sumpah secara agama Islam tersebut dan ditambah dengan janji yang intinya berjanji untuk melaksanakan tugas secara adil.


Drs H Abdul Latif Hasim sebagai ninik mamak dari Persukuan Bendang usai acara penobatan dan pengambilan sumpah dalam sambutannya mengatakan bahwa selaku ninik mamak yang baru dinobatkan dan sekaligus wajah baru dilingkungan ninik mamak nan XX Kenegarian Kuok ia meminta ninik mamak memberinya tunjuk ajar. Mari kita lestarikan adat istiadat dan budaya di Kenegarian Kuok, talin nan bapilin tigo, tigo tunggu sajarangan Zaman memang telah berubah, tetapi nilai-nilai tradisi dan adat harus tetap kita lestarikan untuk kebaikan generasi saat ini dan generasi yang akan datang. Dan sebagai ninik mamak yang baru pada hari Selasa (24/2) Drs H Abdul Latif Hasim Datuk Bagindo sebagai ninik mamak baru akan diarak berkeliling pasar Kuok pada saat masyarakat Kenegarian Kuok sedang berbelanja di Pasar Kuok.
 
#31 · (Edited)
Mengenal Lebih Dekat Dengan Budaya & Wisata Kampar

Pasti anda tidak asing lagi dengan kemegahan candi yang satu ini, yupss..candi muara takus, satu-satunya candi Peninggalan agama budha yang ada di pulau sumatera, letaknya di desa Muara Takus, XIII koto Kampar-Kabupaten Kampar

>>Candi Muara Takus, Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar

Pict by: www.wisatamelayu.com


>>Candi Muara Takus, Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar
 
#32 · (Edited)
Masyarakat Kampar di Malaysia dan daerah Kampar di Perak

maaf ya kalau kelihatan menyibuk di sini....cuma sekadar ingin berkongsi sejarah bersama.

dipetik dari http://bridgebuilder.myfreeforum.org/archive/suku-kampar-asal-usul-kita__o_t__t_1699.html dan http://www.mail-archive.com/sahabatinteraktif@yahoogroups.com/msg10191.html
Orang Kampar datang ke Semenanjung Tanah Melayu melalui jalan laut Selat Melaka. Setelah itu mereka menggunakan jalan sungai dan darat. Seterusnya mereka membuat penempatan baru di kawasan sekitar sepanjang Sungai Pahang. Penempatan baru orang-orang Kampar bermula dari Pekan – Chenor – Temerloh – Jerantut. Selain itu mereka juga tersebar ke Kuantan – Mentakab – Kerdau - Kuala Krau dan Kuala Lipis.

Orang-orang Kampar yang mendarat di pantai barat Semenanjung membuat penempatan baru di Selangor (terutamanya di Batang Kali dan Kajang), di Perak (terutamanya di Batu Gajah, Kampar dan Parit Buntar).

Pekerjaan utama orang-orang Kampar ialah berdagang. Mereka menguasai bidang-bidang peniagaan kecil seperti perniagaan kain di pekan-pekan sehari terutamanya di daerah Pahang Selatan. Di bandar Temerloh, para peniaga orang Kampar mendiami rumah kedai di Jalan Abu Bakar (bangunan pink) dan deretan kedai yang di kenali sebagai Kedai Lintang (kerana kedudukannya melintang di hujung dua blok rumah kedai Jalan Abu Bakar. Sudirman Hj Arshad seorang penghibur Nombor 1 Malaysia pada satu masa dulu ialah seorang anak Kampar kelahiran Temerloh yang paling terkenal di Pahang. U-Wei Hj Saari, seorang pengarah filem terkenal Malaysia ialah anak Kampar kelahiran Mentakab:lol:.

Kini anak-anak keturunan Kampar sudah tersebar di merata ceruk-rantau Malaysia dan hidup membaur dengan keturunan suku-suku yang lain. Sebahagian daripada masih mewarisi bahasa dan budaya Kampar manakala sebahagian lagi sudah terputus hubungan dengan asal usul mereka.:bash:

Asal Usul Nama Tempat di Malaysia : kampar, perak


Kalau kita lihat nama pekan Kampar itu sendiri mempunyai persamaan nama dengan Bandar Kampar di Sumatera, Indonesia. Ini diakui oleh para sejarahwan kita bahawa nama pekan ini adalah diambil sempena nama Kampar yang ada di Sumatera, Indonesia.

Wujudnya perkaitan di antara kedua-dua nama ini adalah melalui perniagaan yang dijalankan oleh kedua-dua penduduk bagi dua pekan ini, perniagaan mereka yang paling utama ialah penjualan tembakau dan alat-alat tembikar sara tembaga.

Kedatangan orang Kampar (Indonesia) yang paling ramai sekali dating ke sini ialah pada 1880-1900. Mereka datang melalui beberapa batang Sungai Kuala Dipang, Sungai Kampar, Sungai Kinta dan lain-lain lagi. Mereka menggunakan jong iaitu sebuah sampan besar yang diperbuat daripada kayu keras dan diukir menyerupai itik. Tempat persinggahan mereka adalah di tebing-tebing sungai. Maka, wujudlah beberapa buah Kampung Jeram di tebing Sungai Keboi.

sekarang ini ciri-ciri tradisional masyarakat kampar di sini agak sukar ditemui lagi disebabkan arus pemodenan :eek:hno: apatah lagi majoriti masyarakat di sini kini dari keturunan tionghua terutamanya di kawasan bandar. http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=765804 tetapi masih boleh juga ditemui ciri-ciri tradisional kampar (walaupun amat sedikit) sekiranya melalui kwsn kampung2 di sekitar daerah kampar, perak.

maaf ya, atas penjelasan yg panjang lebar ini :hahano:
 
#33 ·
alamak rancak nian gambar2 Bangkinang di pucuk ni..

maaf ya kalau kelihatan menyibuk di sini....cuma sekadar ingin berkongsi sejarah bersama.
Bagaimana kalau dibuat thread khusus Melayu Malaysia dan Melayu Indonesia..sebagai jambatan silaturahim persahabatan, saling tukar informasi budaya, kesenian, sejarah dan perkembangan kedua-dua negara yg tentunya bernuansa Melayu ^^
 
#35 · (Edited)
Mengenal Kesultanan PEKANTUA, KAMPAR

Raja yang berkuasa iaitu Sultan Mahmud Syah I mengundurkan dirinya ke Muar (Johor), kemudian ke Bintan dan sekitar tahun 1526 M sampai ke Pekantua Kampar di Riau.

Keadaan Pekantua Kampar saat itu juga sedang berkabung karena Raja Abdullah (1511-1515 M), raja Pekantua Kampar yang masih keluarga dekat Sultan Mahmud Syah I, tertangkap saat berjuang membantu melawan Portugis. Beliau akhirnya dibuang ke Gowa di Sulawesi Selatan.

Ketika Sultan Mahmud Syah I sampai di Pekantua (1526 M) beliau langsung dinobatkan menjadi Raja Pekantua Kampar (1526-1528 M). 2 tahun sesudahnya beliau mangkat dan diberi gelar "Marhum Kampar". Makamnya terletak di Pekantua Kampar dan sudah berkali-kali dipugar oleh raja-raja Pelalawan. Pemugaran terakhir dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Kabupaten) Pelalawan, Propinsi Riau dan pemerintah Negeri Melaka.

Sultan Mahmud Syah I setelah mangkat segera digantikan oleh putera mahkota dari permaisurinya Tun Fatimah, yang bernama Raja Ali, bergelar "Sultan Alauddin Riayat Syah II". Tak lama kemudian, beliau meninggalkan Pekantua ke Tanah Semananjung, mendirikan negeri Kuala Johor, beliau dianggap pendiri Kerajaan Johor.

Sebelum meninggalkan Pekantua, beliau menunjuk dan mengangkat Mangkubumi Pekantua (1530-1551 M), yang bernama Tun Perkasa dengan gelar "Raja Muda Tun Perkasa". Dan dilanjutkan Tun Hitam (1551-1575 M) serta Tun Megat (1575-1590 M).

Sejak bila Pelalawan wujud?

Wilayah kerajaan Pelalawan yang sekarang menjadi Kabupaten Pelalawan, berawal dari Kerajaan Pekantua yang didirikan oleh Maharaja Indera (sekitar tahun 1380 M). Beliau adalah bekas Orang Besar Kerajaan Temasik (Singapura) yang mendirikan kerajaan ini setelah Temasik dikalahkan oleh Majapahit dipenghujung abad XIV. Sedangkan Raja Temasik terakhir yang bernama Permaisura (Prameswara) mengundurkan dirinya ke Tanah Semenanjung, dan mendirikan kerajaan Melaka.

Maharaja Indera (1380-1420 M) membangun kerajaan Pekantua di Sungai Pekantua (di anak sungai Kampar, sekarang termasuk Desa Tolam, Pelalawan, Riau) pada tempat bernama "Pematang Tuo" dan kerajaannya dinamakan "Pekantua". Selain itu Maharaja Indera membangun candi yang bernama "Candi Hyang" di Bukit Tuo (lazim juga disebut Bukit Hyang), namun sekarang lebih dikenal dengan sebutan "Pematang Buluh" atau Pematang Lubuk Emas, sebagai tanda syukurnya dapat mendirikan kerajaan Pekantua. Raja-raja Pekantua yang pernah memerintah setelah Maharaja Indera adalah Maharaja Pura (1420-1445 M), Maharaja Laka (1445-1460 M), Maharaja Syesya (1460-1460 M). Maharaja Jaya (1480-1505 M).

Selanjutnya menjadi wilayah Melaka

Pekantua semakin berkembang, dan mulai dikenal sebagai bandar yang banyak menghasilkan barang-barang perdagangan masa lalu, terutama hasil hutannya. Berita ini sampai pula ke Melaka yang sudah berkembang menjadi bandar penting di perairan Selat Melaka serta menguasai wilayah yang cukup luas, oleh karena itu Melaka bermaksud menguasai Pekantua, sekaligus mengokohkan kekuasaannya di Pesisir Timur Sumatera. Maka pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1459-1477 M), dipimpin oleh Sri Nara Diraja, Melaka menyerang Pekantua, dan Pekantua dapat dikalahkan. Selanjutnya Sultan Masyur Syah mengangkat Munawar Syah (1505-1511 M) sebagai Raja Pekantua. Pada upacara penabalan Munawar Syah menjadi raja Pekantua, diumumkan bahwa Kerajaan Pekantua berubah nama menjadi "Kerajaan Pekantua Kampar" dan sejak itu kerajaan Pekantua Kampar sepenuhnya berada dalam naungan Melaka. Pada masa inilah Islam mulai berkembang di Kerajaan Pekantua Kampar.

Setelah Munawar Syah mangkat, diangkatlah puteranya Raja Abdullah, menjadi Raja Pekantua Kampar (1511-1515 M). Disaat inilah Melaka jatuh ke Portugis, dan Sultan Melaka (Sultan Mahmud Syah I) mengungsi ke Pekantua Kampar hingga wafatnya.

Setelah Johor wujud (menggantikan Melaka) maka…

Ketika dipimpim oleh Sultan Abdul Jalil Syah (cucu Sultan Alauddin Riayat Syah II, Raja Pekantua Kampar) kerajaan Johor telah berkembang pesat. Oleh karena itu Tun Megat, merasa sudah sepantasnya untuk mengirim utusan ke Johor untuk meminta salah seorang keturunan Sultan Alauddin Riayat Syah II kembali ke Pekantua Kampar untuk menjadi rajanya. Setelah mufakat dengan Orang-orang Besar Pekantua, maka dikirim utusan ke Johor, terdiri dari: Batin Muncak Rantau (Orang Besar Nilo dan Napuh), Datuk patih Jambuano (Orang Besar Delik dan Dayun), dan Raja Bilang Bungsu (Orang Besar Pesisir Kampar).

Sultan Abdul Jalil Syah mengabulkan permintaan Tun Megat, lalu mengirimkan salah seorang keluarga dekatnya yang bernama Raja Abdurrahman untuk menjadi Raja Pekantua. Sekitar tahun 1590 M, Raja Abdurrahman dinobatkan menjadi raja Pekantua Kampar dengan gelar "Maharaja Dinda" (1950-1630 M). Terhadap Johor, kedudukannya tetaplah sebagai Raja Muda Johor. Sebab itu disebut juga "Raja Muda Johor di Pekantua Kampar". Tun Megat yang sebelumnya berkedudukan sebagai Raja Muda, oleh Raja Abdurrahman dikukuhkan menjadi Mangkubumi, mewarisi jabatan kakeknya Tun Perkasa.

Setelah mangkat, Maharaja Dinda digantikan oleh Puteranya Maharaja Lela I, yang bergelar Maharaja Lela Utama (1630-1650 M), Tak lama kemudian beliau mangkat, dan digantikan oleh puteranya Maharaja Lela Bangsawan (1650-1675 M), yang selanjutnya digantikan pula oleh puteranya Maharaja Lela Utama (1675-1686 M). Raja ini selanjutnya digantikan pula oleh puteranya Maharaja Wangsa Jaya (1686-1691 M).

Pekantua Kampar berganti menjadi Pelalawan

Pada masa pemerintahannya, Tanjung Negeri banyak diganggu oleh wabah penyakit yang banyak membawa korban jiwa rakyatnya, namun para pembesar belum mau memindahkan pusat kerajaan karena masih sangat baru. Akhirnya beliau mangkat dan digantikan oleh puteranya Maharaja Muda Lela (1691-1720 M), beliau segera memindahkan pusat kerajaan dari Tanjung Negeri karena dianggap sial akibat wabah penyakit menular yang menyebabkan banyaknya rakyat menjadi korban, termasuk ayahandanya sendiri. Namun upaya itu belum berhasil, karena masing-masing Orang Besar Kerajaan memberikan pendapat yang berbeda. Pada masa pemerintahannya juga, perdagangan dengan Kuantan ditingkatkan melalui Sungai Nilo, setelah mangkat, beliau digantikan oleh puteranya Maharaja Dinda II (1720-1750 M). pada masa pemerintahannya diperoleh kesepakatan untuk memindahkan pusat kerajaan Pekantua Kampar ketempat yang oleh nenek moyangnya sendiri, yakni "Maharaja Lela Utama" pernah dilalaukan (ditandai, dicadangkan) untuk menjadi pusat kerajaan, yaitu di Sungai Rasau, salah satu anak Sungai Kampar jauh di hilir Sungai Nilo.

Sekitar tahun 1725 M, dilakukan upacara pemindahan pusat kerajaan dari Tanjung Negeri ke Sungai Rasau. Dalam upacara adat kerajaan itulah Maharaja Dinda II mengumumkan bahwa dengan kepindahan itu, maka nama kerajaan "PEKANTUA KAMPAR", diganti menjadi kerajaan 'PELALAWAN" (Pelalauan), yang artinya tempat lalau-an atau tempat yang sudah dicadangkan. Sejak itu, maka nama kerajaan Pekantua tidak dipakai orang, digantikan dengan nama Pelalawan saja sampai kerajaan itu berakhir tahun 1946. Didalam upacara itu pula gelar beliau yang semua Maharaja Dinda II disempurnakan menjadi Maharaja Dinda Perkasa atau disebut Maharaja lela Dipati. Setelah beliau mangkat, digantikan oleh puteranya Maharaja Lela Bungsu (1750-1775 M), yang membuat kerajaan Pelalawan semakin berkembang pesar, karena beliau membuka hubungan perdagangan dengan Indragiri, Jambi melalui sungai Kerumutan, Nilo dan Panduk. Perdagangan dengan Petapahan (melalui hulu sungai Rasau, Mempura, Kerinci). Perdangan dengan Kampar Kanan dan Kampar Kiri (melalui sungai Kampar) dan beberapa daerah lainnya di pesisir timur Sumatera. Untuk memudahkan tukar menukar barang dagangan, penduduk membuat gudang yang dibuat diatas air disebut bangsal rakit (bangsal rakit inilah yang kemudian berkembang menjadi rumah-rumah rakit, bahkan raja Pelalawan pun pernah membuat istana rakit, disamping istana darat).

Ramainya perdagangan di kawasan ini antara lain disebabkan oleh terjadinya kemelut di Johor. Setelah Sultan Mahmud Syah II (Marhum Mangkat Dijulang) mangkat akibat dibunuh oleh Megat Sri Rama, sehingga arus perdagangan beralih ke kawasan pesisir Sumatera bagian timur dan tengah, terutama di sungai-sungai besar seperti Kampar, Siak, Indragiri, dan Rokan. Dalam waktu itulah Pelalawan memanfaatkan bandar-bandar niaga untuk menjadi pusat perdagangan antar wilayah di pesisir timur dan tengah Sumatera.

Saduran Cerita By: http://sriandalas.multiply.com/journal/item/16
 
#38 ·
Insyaallah ncik Fajarmuhasan, doakan sajelah yee.., ai..ncik fajarmuhasan ne, jawa tengah tepatnya di mane ne? saye dulu sempat kuliah di Semarang, Universitas Diponegoro '02. hampir 4 tahun saye menikmati keindahan kota Semarang, Jawa Tengah & jogja.
 
#39 ·
Mengenal Lebih Dekat Dengan Budaya & Wisata Kampar

Istana Kerajaan Gunung Sahilan ini tidak hanya memiliki keindahan bangunan yang bernuansa melayu yang kental, namun hawa magic pun terasa kental, "di dalam istana ini tersimpan sebuah payung kerajaan yang apa bila dibuka maka daerah gunung sahilan akan turun hujan, juga sebuah guci yang pada musim kemarau terisi penuh, tapi ketika musim hujan gucinya kosong, kata masyarakat setempat yang menyakininya. baca selengkapnya di: http://www.sungaikuantan.com/2009/04/istana-gunung-sahilan-penuh-pesona.html

>>Istana Kerajaan Gunung Sahilan, Terdapat di kecamatan Kampar Kiri - Riau


Metrotvnews.com, Kampar: Kerajaan Darussalam di Kabupaten Kampar, Riau, hingga saat ini masih menyisakan kejayaannya. Hal itu bisa terlihat dari masih berdirinya situs bersejarah Istana Kerajaan Darussalam hingga kini.

Istana Kerajaan Darussalam berdiri di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar. Tidak ada keterangan pasti tentang kapan raja Darussalam pertama berkuasa. Literatur sejarah Melayu pun tidak banyak menjelaskan asal-usul kerajaan di pinggir Sungai Kampar ini. Hanya, para tokoh adat di Gunung Sahilan, memerkirakan Kerajaan Darussalam berdiri sekitar tahun 1901.

Raja pertama Darussalam dipanggil raja berdarah putih. Ia disebut-sebut cucu raja Kerajaan Pagaruyung, Sumatra Barat. Silsilah ini diperkuat bukti sejarah dan adat istiadat masyarakat Gunung Sahilan yang kental pengaruh Minangkabau. Kekuasaan Kerajaan Darussalam mencapai wilayah Singingi, Langgam, Sungai Pagar dan Logas. Sampai 1940 tercatat sudah 11 raja berkuasa di Darussalam.

Selanjutnya, setelah Indonesia merdeka, kekuasaan raja diambil alih pemerintah Republik Indonesia. Sayangnya, meski bernilai sejarah tinggi, istana dan benda pusaka Kerajaan Darussalam, tidak terawat dengan baik. Beberapa bagian istana terlihat rusak. Bangunan yang sudah berdiri ratusan tahun ini lapuk dimakan usia.

Selain Kerajaan Darussalam, di Provinsi Riau, juga pernah berdiri sejumlah kerajaan Melayu, antara lain Kerajaan Siak, Kunto Darussalam, Indragiri dan Pelalawan. Umumnya, kekuasaan kerajaan-kerajaan ini berada di bawah pengaruh dua kerajaan besar, yakni Malaka dan Kerajaan Pagaruyung.(DSY)
 
#40 ·
Mengenal Lebih Dekat Dengan Budaya & Wisata Kampar

>>Istana Kerajaan Gunung Sahilan, Kampar Kiri - Riau


Fitri Mayani: Istana Kerajaan Gunung Sahilan Menunggu Janji dan
Ada lima khalifah di kerajaan ini, yaitu Khalifah Kampar Kiri bergelar Datuk Besar, Khalifah Kuntu bergelar Datuk Bandaro, Khalifah Batu Sanggan bergelar Datuk Godang, Khalifah Ludai bergelar Datuk Maharajo Besar, dan Khalifah . Sehubungan dengan janji Bupati Kampar Burhanuddin yang akan membangun Istana Dalam menjadi istana termegah di Riau pada 2008 nanti, para khalifah, ninik mamak dan keturunan Kerajaan Gunung Sahilan sangat berharap janji ini dapat direalisasikan.
fitrimayanidanpemikirannya.blogspot.com/2009/02/istana-kerajaan-gunung-sahilan-menunggu.html

Amiinnnn...mudah-mudahan terealisasi secepatnya..:banana::banana:
 
#42 ·
Wah berkat bang budaq melayu, lengkap sudahlah seluk-beluk tentang daerah Kampar :D ... Ohya, di thread Riau juga sering kita muat gambar-gambar daerah Kampar, ada rantau berangin, kotopanjang, Kota Bangkinang, dan terakhir kemarin saya muat gambar2 perjalanan ke daerah Lipat Kain - Kampar Kiri dan desa Kuntu Darussalam (tempat makam Syekh Burhanuddin) beserta sungai-sungai Kampar, sile pabile nak dimuat balek bang... :)
Nanti juga akan saya muat pula gambar-gambar terbaru hasil liburan saye di daerah Petapahan..... disana ada kawasan rekreasi yang sedang dibangun namanya Bukit Naang fasilitasnya seperti waterboom, treetop, taman bermain, jelajah hutan, dll....


Rencana awal saye sebelumnya , selepas thread Pekanbaru, saye nak muat seluk-beluk Kota Dumai (The 2nd Largest City in Riau Province) dikarenakan Kota Dumai sedang dipersiapkan menuju Kawasan Ekonomi Khusus.
 
#43 ·
^^
Teghime kasih ncik kris, tapi menurut saye blom begitu lengkap lah seluk beluk di Thread kampar ne, masih banyak yang nak di tampilkan kat sini, baik itu wisatanya sampai ke asal usul dan silsilah Orang kampar itu sendighi...

WahH..seru bgt dunk kmrin jalan2 ke petapahan ya ncik, saye tunggu lah ole-ole gambar terbarunya di petapahan kmrin..! ye ncik, nantik nak saye cube tampilkan lagi Thread Riau yang di kabupaten kampar, klo tak salah ada hotel yg baru juge dekat siak hulu tuh...

Iye lah, secara pribadi saye dukung ape niat awal yang tlah ncik kris perbuat, nanti klo lah jadi Thread baru kota Dumai tuh, saye nak bantu ye ncik.., pokoknya same-same lah kita majukan Bumi Melayu Lancang kuning ne..!!:banana::banana:
 
Status
Not open for further replies.
You have insufficient privileges to reply here.
Top