Pembangunan Jalan Mamboro-Parigi Menhut Izinkan Penggunaan Lahan
PALU MERCUSUAR – Meskipun akan melintasi kawasan hutan lindung, namun rencana pembangunan jalan poros Mamboro-Parigi yang menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), segera mendapat izin Menteri Kehutanan (Menhut).
Kepala Bidang Prinologi Dinas Kehutanan Sulteng, Syahfiuddin mengatakan, Pemrov Sulteng melalui Dinas Kehutanan sudah lama mengajukan pengusulan pinjam pakai lahan di kawasan hutan lindung, untuk pembangunan jalan poros Mamboro-Parigi, kepada Kementerian Kehutanan.
“Hal itu tidak akan mengalami hambatan seperti dikhawatirkan sebelumnya. Kementerian Kehutanan dalam waktu dekat akan menerbitkan izin untuk pembangunan jalan Mamboro-Parigi yang melalui sebagian kawasan hutan lindung,” kata Syahfiuddin di Palu, Rabu (11/4).
Menurut dia, pengajuan izin kepada Menteri Kehutanan itu telah dilakukan sejak awal 2011 lalu. Saat itu, Longki Djanggola yang ikut menggagas pembangunan jalan tersebut masih menjabat Bupati Parmout.
Secara de facto, kata Syahfiuddin, Kementerian Kehutanan telah menjawab permintaan izin Pemprov Sulteng, karena pada prinsipnya Menteri Kehutanan tidak keberatan dengan rencana tersebut.
"Secara de jure, paling lambat Mei 2012 Surat Keputusan Menteri Kehutanan sudah diterima Pemprov Sulteng," ujarnya meyakinkan.
Terbitnya SK Menteri Kehutanan tersebut, tidak akan menghapus status hutan lindung di kawasan yang akan dilalui jalan Mamboro-Parigi.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Sulteng kembali menggagas dan merancang pembangunan jalur transportasi alternatif dari Kelurahan Mamboro, Kota Palu ke Kota Parigi di Kabupaten Parmout.
Program yang sempat tertunda karena kendala perizinan alih fungsi hutan di kawasan hutan lindung Tahura itu, akan memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Palu menuju Parigi dan wilayah lainnya di jalur Trans Sulawesi.
Kepala Bappeda Sulteng, Patta Tope meyakini, jika terealisasi pembangunan jalur Mamboro-Parigi, akan dengan cepat mendorong mobilisasi dan pertumbuhan ekonomi di Sulteng. "Membuka akses jalur ekonomi dari wilayah barat ke wilayah timur Sulteng," katanya.
Selain itu, masyarakat dapat melakukan perjalanan dari Palu ke Parigi dan bebverapa wilayah lainnya tanpa harus bersusah payah menempuh jalur di kawasan kebun kopi. Selain hemat waktu, jalur Mamboro-Parigi diyakini akan lebih aman, karena tidak melalui tebing gunung yang berbatasan langsung dengan jurang-jurang terjal.
Menurut Patta Tope, berdasarkan perhitungan anggaran Bappeda, pembangunan jalan poros Mamboro-Parigi akan menyerap anggaran hingga Rp794 miliar. "Jumlah itu pula yang diusulkan kepada pemerintah pusat," ujarnya. CR3
Source :
http://harianmercusuar.com/?vwdtl=ya&pid=17334&kid=all