SkyscraperCity Forum banner

JAVA ISLAND | Jakarta-Surabaya High-speed Railway

1M views 6K replies 472 participants last post by  fajarmuhasan 
#1 ·
from www.myindonesia.co.nr

Well, to be honest, I don't know, but in fact, we do have a need to have at least one track for superfast train, Jakarta-Surabaya for instance, or Surabaya Bandung, or Medan - Pekan Baru. Those cities need a new injection to boost investment, money turnover, and tourism.


The question is, how much money we need to develop those tracks? Not much...it's much lesser than the money we've been wasting for GODDAMN pemilu and Pilkada (I dont need this gooddamn democracy) . I'll tease u a bit on this later, meanwhile, enjoy these pictures.

Japanese Shinkansen

Chinese Maglev

France TGV

errr.....Indonesian Taksaka

Just post away, guys
 
See less See more
4
#81 ·
hehehe....mbulet sephurrrr....
eh, ngomong2 sepur macem gini sudi gak ya make rel kereta jakarta-bandung peninggalan kumpeni
tinggal dikasih listrik aja tuh relnya, biar hemat bebzz :D
 
#83 ·
Apakah ini yang dimaksud dengan Shinkansen Jakarta-Surabaya?

Wih! RI Berambisi Punya Kereta Peluru 'Argo Cahaya' Jakarta-Surabaya
Anes Saputra - detikNews
Rabu, 25/01/2012 16:17 WIB

Jakarta - Indonesia berambisi memiliki kereta peluru seperti Shinkansen di Jepang. Shinkansen a la Indonesia ini akan diberi nama Argo Cahaya, memiliki rute Jakarta-Surabaya. Biayanya diperkirakan mencapai Rp 150 triliun sampai Rp 180 triliun. Wuih!

"Pengembangan KA Indonesia masa depan ada Argo Cahaya, Jakarta-Surabaya. Mengadopsi sistem Shinkansen Jepang. Studi awal sudah dilakukan," ujar Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono dalam acara Seminar Nasional Perkeretaapian di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (25/1/2012).

Sudah ada investor yang menjajaki mengenai pembangunan kereta peluru ini, di antaranya ada investor dari Jepang dan China. Anggarannya cukup fantastis, mencapai ratusan triliunan rupiah.
(nwk/nrl)

Selengkapnya di: http://www.detiknews.com/read/2012/...-punya-kereta-peluru-jakarta-surabaya?9911012

Mudah2an segera diwujudkan, sudah saatnya Indonesia punya kereta peluru :cheers: :cheers:
 
#84 ·
^^ Soal ini saya punya bocoran, rombongan Kemenhub tahun lalu ke Taiwan utk studi banding sistem Shinkansen... kenapa Taiwan? Karena sistemnya pakai sistem Shinkansen Jepang dan lebih murah operation costs nya...

Tapi kalau menurut saya pribadi, lebih baik uangnya utk kereta trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Maluku, dll...

Tdk usah ikut2an negara tetangga, toh prioritasnya beda2...

di Jawa penduduk padat, riskan kecelakaan dgn kecepatan setinggi itu... kalau mau cepat naik pesawat aja...
 
#86 ·
^^
Yep, saya setuju.
Lebih baik memperluas jangkauan rel terlebih dahulu yg sudah urgent untuk saat ini, terutama di luar Jawa yg masih sgt terbatas. Baru setelah itu, memikirkan hal2 yang kurang krusial seperti masalah waktu tempuh (misalnya bullet train ini)
 
#87 · (Edited)
dlm thp penjajakan..

Dijajaki, Kereta Api Supercepat Jakarta-Surabaya
Kamis, 26/01/2012 | 10:39 WIB

Dijajaki, Kereta Api Supercepat Jakarta-Surabaya

JAKARTA – Layanan moda transportasi kereta super cepat Jakarta-Surabaya dengan waktu tempuh 3 jam, sedang dijajaki oleh Kementerian Perhubungan. Proyek tersebut diperkirakan akan menyedot anggaran cukup besar antara Rp 150-180 triliun.

"Anggarannya memang sangat besar. Ini yang menjadi pertimbangan, karena bisa mencapai Rp 150-180 triliun," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, dalam acara Seminar Nasional Perkeretapian yang bertajuk "Membangun Kereta Api Indonesia Masa Depan" di Balai Sidang Universitas Indonesia di Depok, Rabu (25/1).

Menurut dia, kereta tersebut rencananya berjalan dengan jalur Jakarta-Surabaya dan melayani sembilan stasiun. Dengan kereta api supercepat semacam Shinkansen di Jepang, waktu tempuh perjalanan darat Jakarta-Surabaya yang mencapai 665 kilometer dapat ditempuh hanya dalam waktu tiga jam saja.

Ia mengatakan, proyek kereta api supercepat itu memerlukan persiapan hingga lima tahun ke depan. Saat ini, pihaknya sudah melakukan studi awal dan tengah melakukan penjajakan dengan investor. Menurut dia, ada dua investor yang sedang dalam masa penjajakan, yakni dari Jepang dan China. Namun, pemerintah tetap akan turut andil dalam pendanaan proyek tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya turut memikirkan masa depan transportasi nasional dewasa ini yang sudah mencapai titik jenuh. Itu karena mobilitas penduduk dan ekonomi perkotaan yang makin massif, tidak dapat lagi dibebankan pada jaringan jalan raya, baik di kota maupun antarkota.

Menurut dia, peran kereta api harus dapat mengambil alih sebagian besar mobilitas kota, baik dengan membangun sistem jaringan kereta api di dalam kota maupun antarkota secara terintegrasi, dengan tata ruang kota dan moda transportasi lainnya. "Kereta api adalah solusi masa depan angkutan penumpang dan barang di Indonesia," katanya.

Sementara itu proses pengerjaan fisik proyek double track atau jalur rel ganda lintas utara Jakarta–Surabaya yang ditargetkan selesai 2013, kini telah mencapai 50% tahap penyelesaian atau sekitar 380 km dari total sepanjang 780 km.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Indrawan, mengatakan secara total, saat ini proses pengerjaan fisik jalur rel ganda Jakarta-Surabaya masih menyisakan 400 km lagi. “Pengerjaan proyek double track lintas utara yang telah selesai adalah Jakarta-Cirebon dan Brebes-Pekalongan, sementara yang belum selesai dan sedang dikerjakan adalah jalur Pekalongan-Semarang, Semarang-Bojonegoro, Bojonegoro-Surabaya,” tuturnya, usai melakukan peninjauan pengerjaan proyek tersebut pekaan lalu.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi kepada para stakeholder untuk turut mensukseskan pembangunan proyek double track tersebut, utamanya terkait proses pembebasan lahan.“Diharapkan dukungan sepenuhnya dari para stakeholder untuk turut mensukseskan proyek double track Jakarta-Surabaya ini sehingga bisa diselesaikan dalam dua tahun ke depan, dan dapat segera dioperasionalkan 2014 mendatang,” ujarnya.

Double track itu akan mampu mengalihkan angkutan barang di jalur Pantura menuju kereta api, sehingga akan diraih banyak keuntungan secara nasional, di antaranya semakin mengecilnya biaya pemeliharaan jalan di Pantura. Dampak lainnya adalah berkuranganya tingkat kepadatan lalu-lintas sehingga kelancaran distribusi juga terjamin dan akan mengurangi jumlah konsumsi BBM. kpo, b

selengkapnya: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=...cde1e4&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5
 
#88 ·
Wow! Bakal jadi kenyataan sepertinya :banana::banana::cheers:

Proyek Kereta Supercepat Bukan Proyek Mimpi
21 Februari 2012


Perencanaan kereta yang akan diberi nama Argo Cahaya ini akan mulai dilakukan pada April 2012 secara bertahap. Pihak Kemenhub dan pihak Japan International Cooperation Agency (JICA) akan segera membuat prastudi kelayakan (feasibilitystudy).:cheers:

Kereta ini nantinya akan melayani rute Jakarta-Surabaya sepanjang 685 km dan dapat ditempuh dengan waktu 2 jam 53 menit. Alasan pemilihan jalur Jakarta-Surabaya adalah karena dapat menghubungkan dua pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia, sehingga akan menghidupkan kota-kota lainnya yang dilalui.

Rangkaian kereta supercepat Agro Cahaya akan digerakkan listrik. Rencananya satu rangkaian terdiri dari 8-12 gerbong yang akan mampu mengangkut 600 penumpang. Pembangunannya membutuhkan jalur melayang atau elevated sehingga menghindari persinggungan dengan kendaraan bermotor di jalan raya.

Kereta supercepat ini akan menelan dana US$14,3 miliar hanya untuk kontruksi, belum termasuk lahan, dan detail engineering design, sehingga kalau ditotal menelan dana US$20 miliar atau Rp180 triliun. Pembiayaan ini akan didanai oleh Jepang dengan masa waktu pengembalian 40 tahun.
read more : http://www.dephub.go.id/read/berita/direktorat-jenderal-perkeretaapian/10189

Proyek ini akan menjadi proyek prioritas setelah 2014, setelah proyek rel ganda trans Jawa selesai :cheers:
 
#90 · (Edited)
Wow! Gunakan Kereta Cepat, Jakarta-Bandung Cuma 45 Menit
Senin, 19/03/2012
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung siap dibangun untuk mengurangi lalu lintas darat yang makin padat. Kereta ini bahkan menjanjikan waktu tempo 45 menit-50 menit mulai dari Dukuh Atas (Jakarta) hingga Gedebage (Bandung). Menurut Direktur Kerja Sama Pemerintah dan Swasta dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bastari Panji Indra dalam laporannya seperti dikutip detikFinance, Senin (19/3/2012) proyek kereta cepat ini memang tengah digagas pemerintah. Skema kerja sama nantinya berbentuk public private partnership (PPP).

Mitra Indonesia, yakni The Ministry of Land, Infrastructur, Transport and Tourism of Japan (MILT) telah melakukan studi kelayakan awal jalur serta kereta yang digunakan. Dalam penyusunan studi, MILT bekerja sama dengan Japan Railway Techbical Service (JARTS) dan Yachiyo Engineering Co. Ltd).

Kenji Endo perwakilan dari MILT menerangkan, dengan pengoperasian kereta cepat yang tengah digagas pemerintah, waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi lebih pendek menjadi 45 menit (super express), dan 50 menit (express). Jalur kereta cepat ini menghubungkan Dukuh Atas-Bekasi-Karawang-Bandara International Baru (Kabupaten Karawang)-Bandung kota-Gedebage. Dalam studi ini juga menyebut, akan tersedia kereta cepat Jakarta-Bandara baru (Purwakarta) dengan waktu tempuh 20 menit. :banana: :cheers:

"Hari ini akan dipaparkan hasil feasibility study. Dimana proyek ini menghubungkan Jakarta-Bandung sepanjang 144 Km. Ini menjadi awal yang baik," ungkap Bastari ketika ditemui sebelum Seminar Kereta Super Cepat Jakarta-Bandung di Hotel Nikko, Senin (19/3/2012)
http://finance.detik.com/read/2012/03/19/113805/1870748/4/wow-gunakan-kereta-cepat-jakarta-bandung-cuma-45-menit?f990101mainnews

Tiru Shinkansen, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rogoh Rp 56 Triliun
Rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tengah digagas pemerintah Indonesia bersama Jepang. Melalui skema kerja sama public private partnership (PPP), pembangunan proyek ini menghabiskan dana Rp 56,108 triliun atau setara US$ 5,95 miliar. Berdasarkan hasil studi kelayakan awal yang dilakukan The Ministry of Land, Infrastructur, Transport and Tourism of Japan (MILT) bersama Japan Railway Technical Service (JARTS) dan Yachiyo Engineering Co. Ltd), pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan mengadopsi teknologi yang telah diterapkan pada kereta Shinkansen.

Total investasi kereta cepat ini menghabiskan dana Rp 56,108 triliun, dengan biaya terbesar teralokasi pada kontruksi Rp 46,288 triliun.

Berikut detail perkiraan biaya investasi kereta cepat Jakarta-Bandung:

Pengerjaan sipil Rp 23,35 triliun
Jalur kereta Rp 3,114 triliun
Stasiun kereta Rp 3,81 triliun
Rolling stock Rp 3,62 triliun
Konstruksi lain-lain Rp 12,108 triliun
Jasa konsultasi Rp 2,31 triliun
Pajak Rp 1,41 triliun
Biaya administrasi Rp Rp 2,314 triliun
Akuisisi lahan dan kompensasi Rp 1,64 triliun
Kontinjensi Rp 2,133 triliun

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan menjelaskan, hasil studi kelayakan awal sangat menarik. Kereta cepat Jakarta-Bandung diharapkan menjadi awal yang baik demi terwujudkan proyek High Speed Railway Jakarta-Surabaya. Meski demikian ia belum menyebutkan porsi pemerintah dari investasi kereta cepat ini. Pemerintah tengah menghitung penyertaan yang tepat, agar investor tertarik pada proyek tersebut.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung siap dibangun untuk mengurangi lalu lintas darat yang makin padat. Kereta ini bahkan menjanjikan waktu tempo 45 menit-50 menit mulai dari Dukuh Atas (Jakarta) hingga Gedebage (Bandung).
http://finance.detik.com/read/2012/03/19/115911/1870774/4/tiru-shinkansen-kereta-cepat-jakarta-bandung-rogoh-rp-56-triliun?f9911033
 
#92 ·
RI-Japan to develop high speed railway
The Jakarta Post, Jakarta | Mon, 03/19/2012 5:25 PM

The Indonesian government, in cooperation with Japan’s Land, Infrastructure, Transportation and Tourism Ministry (MLIT), is planning to develop a 144-kilometer high speed railway system connecting Jakarta and Bandung in West Java.

“The investment for the railway development project is likely to reach Rp 56.10 trillion (US$6.11billion). The project will be financed by the public-private partnership scheme (PPP),” said Tundjung Inderawan, Director General of Railways at the Transportation Ministry, as quoted by Antara newswire on Monday.

He was talking during a seminar on a pre-feasibility study of the Jakarta-Bandung High Speed Railway PPP Project.

According to Tundjung, MLIT has appointed the Japan Railway Technical Service and Yachiyo Engineering to conduct the pre-feasibility study for the project.

The study covers various aspects, including construction, land procurement, taxation, environment aspects, railway lanes, topography, bus traffic and ticket price projection.

A representative from MLIT Kenji Endo said the Jakarta-Bandung railway would operate trains with speeds of up to 210-kilometer per hour. (iwa)

http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/19/ri-japan-develop-high-speed-railway.html
 
#93 ·
Ga masalah lah kalo swasta yang invest atau ada joint venture yang tidak memberatkan APBN..bisa meningkatkan kebanggaan tanah air memiliki kereta api super cepat :eek:kay:

Tapi kalo ni proyek negara yang menggunakan mostly resources negara, yang bisa sampai mengacaukan rencana pengembangan jalur KA di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi maka saya dengan keras menyatakan tidak setuju.
 
#95 ·
^^ intinya Jakarta lagi..... Bandung lagi..... Surabaya Lagi.....Jawa lagi
kaya indo itu cuman segitu aja eaa :|

IMHO mungkin ini kali ya salah satu kekhawatiran kita semua, dikhawatirkan pemerataan pembangunan bakal pincang lagi, karena stabilitas kemampuan keuangan negara yang terbatas.....tapi semoga saja tidak.

kalo ane sih berharap semua proyek prestisius diatas termasuk juga pengembangan infrastruktur transportasi di seluruh sumatera, kalimantan dan sulawesi juga berjalan seiringan karena semua infrastruktur di atas sangat penting dan mendesak
(itu pun kalo negara mampu biayainnya :D)
 
#96 ·
^^ intinya Jakarta lagi..... Bandung lagi..... Surabaya Lagi.....Jawa lagi
kaya indo itu cuman segitu aja eaa :|

IMHO mungkin ini kali ya salah satu kekhawatiran kita semua, dikhawatirkan pemerataan pembangunan bakal pincang lagi, karena stabilitas kemampuan keuangan negara yang terbatas.....tapi semoga saja tidak.

kalo ane sih berharap semua proyek prestisius diatas termasuk juga pengembangan infrastruktur transportasi di seluruh sumatera, kalimantan dan sulawesi juga berjalan seiringan karena semua infrastruktur di atas sangat penting dan mendesak
(itu pun kalo negara mampu biayainnya :D)
Jumlah populasi jawa itu mencapai 57.5% dari penduduk Indonesia. Pembangunan di jawa sudah sewajarnya mendapat prioritas lebih tinggi.

Selain karena jumlah populasi lebih banyak, luas tanah jawa itu cuma 6.8% dari luas wilayah Indonesia, sehingga biaya pembangunan infrastruktur per kapita cukup efisien, apalagi di tengah-tengah terbatasnya anggaran pemerintah.

Menurut data bps:
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/index

Persentase persebaran penduduk di Indonesia adalah
Sumatera (21.3%), Jawa (57.5%) Sulawesi (7.3%), Kalimantan (5.8%), Papua (1.5%), dan Maluku (1.1%)

Sedangkan persentase luas wilayah tanahnya:
Sumatera (25.2%), Jawa (6.8%), Sulawesi (9.9%), Kalimantan (28.5%), Maluku (4.1%), Papua (21.8%)

Secara otomatis, biaya pembangunan pulau yang penduduknya sedikit tapi sangat luas akan sangat mahal dan tidak efisien. Bukan tanpa alasan jika memang infrastruktur di Papua dan Kalimantan sedikit tertinggal daripada jawa.
 
#97 ·
Jumlah populasi jawa itu mencapai 57.5% dari penduduk Indonesia. Pembangunan di jawa sudah sewajarnya mendapat prioritas lebih tinggi.

Selain karena jumlah populasi lebih banyak, luas tanah jawa itu cuma 6.8% dari luas wilayah Indonesia, sehingga biaya pembangunan infrastruktur per kapita cukup efisien, apalagi di tengah-tengah terbatasnya anggaran pemerintah.

Menurut data bps:
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/index

Persentase persebaran penduduk di Indonesia adalah
Sumatera (21.3%), Jawa (57.5%) Sulawesi (7.3%), Kalimantan (5.8%), Papua (1.5%), dan Maluku (1.1%)

Sedangkan persentase luas wilayah tanahnya:
Sumatera (25.2%), Jawa (6.8%), Sulawesi (9.9%), Kalimantan (28.5%), Maluku (4.1%), Papua (21.8%)

Secara otomatis, biaya pembangunan pulau yang penduduknya sedikit tapi sangat luas akan sangat mahal dan tidak efisien. Bukan tanpa alasan jika memang infrastruktur di Papua dan Kalimantan sedikit tertinggal daripada jawa.
semakin pesat pembangunan di pulau jawa, otomatis semakin besar migrasi ke sana dan semakin menambah masalah kependudukan

Kalau menurut gw, daerah-daerah diluar jawa pembangunan harus dibuat sepesat mungkin agar sejajar dengan jawa walaupun tidak gampang sih mewujudkan. Minimal jadi prioritas pemerintahlah :)
 
#99 ·
kayaknya kita must put things into perspective. Kereta super cepat ini kan baru fase penjajakan, kalau dibangun pun pastinya tidak dalam waktu dekat. Nah, sementara kereta Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi sudah bukan pada tahap pre-feasibility studies lagi dan akan dibangun ketika masalah tanah dan investor selesai, bukan?
Lagian, tidak mungkin kalau kita hanya bergantung pada angkutan udara untuk jalur gemuk seperti Jakarta-Surabaya atau pada angkutan sekelas bus/minibus untuk Jakarta-Bandung. Pemerataan ekonomi dan infrastruktur ke luar Jawa pasti akan terwujud kog, karena di sanalah terdapat potensi ekonomi yang belum terolah maksimal.
 
#100 ·
semakin pesat pembangunan di pulau jawa, otomatis semakin besar migrasi ke sana dan semakin menambah masalah kependudukan

Kalau menurut gw, daerah-daerah diluar jawa pembangunan harus dibuat sepesat mungkin agar sejajar dengan jawa walaupun tidak gampang sih mewujudkan. Minimal jadi prioritas pemerintahlah :)
Kondisi ini hanya terjadi apabila daerah gagal menjalani otonomi daerah yg dipercayakan oleh pusat. Distribusi ekonomi sudah menjadi prioritas pemerintah. Harap teman-teman tidak terlalu sering menonton metr* tv ataupun tv on*. Contohnya, lihat saja berbagai proyek yg ada di MP3I. Disana berbagai proyek nasional tersebar di seluruh Indonesia. Tetapi penyebaran proyek tersebut tentunya juga mempertimbangkan faktor SDA, SDM, infrastruktur etc :)
 
Top