SkyscraperCity Forum banner
Status
Not open for further replies.

Riau Province - The Land of Indonesian Malay (2nd thread)

152K views 708 replies 30 participants last post by  riaudaily 
#1 ·
#2 ·
Riau Province​


From RIAUSUMMIT website

RIAU PROFILE

Riau is one of the richest province in Indonesia with GDP growing at 8.53% in 2006. As a growing center with flourishing nature-based resources for industries, Riau is becoming a new economic hub in Sumatera. The annual report by the Investment Coordinating Board (BKPM) in 2006 shows that Domestic Investment (PMDN) in Riau is ranked 3rd in Indonesia with an investment value reaching approximately USD2,3 billion. Foreign investment is ranked 2nd amongst provinces in Indonesia with an investment value of USD 1.8 billion.

This strategic location has an abudant amount of investment opportunities in the sectors of infrastructure, natural resources, public utilities development, industrial estates development and agribusiness industries.

Riau province is strategically located in the Malaca stratit, where 40% of world’s cargo pass through everyday.

Riau province's Facts and Figures:

* The province is rich with oil, with current production contributed to approximately 60% of Indonesia’s national oil production.
* Riau produces 38% of Indonesia's CPO production (approx 40% of World Production) with an area of 37% of total CPO estates in Indonesia
* 3rd of the largest CPO producers in Indonesia/world,
* Home of the 2 largest pulp paper producers in the world

======================

=x= The land where Indonesian malay culture is preserved.
=0= Kawasan di mana, budaya melayu Indonesia menjadi ciri khas daerah yang dilestarikan :)

=X= The land with 87,844.23 sq km wide (according to DEPDAGRI data http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=DataWilayah&op=download&id=5 )
=0= Sebuah provinsi seluas 87.844,23 km persegi (menurut data DEPDAGRI http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=DataWilayah&op=download&id=5 )

=x= The land with 4.58 millions inhabitants. (2005 data, according to www.datastatistik-indonesia.com)
=0= Kawasan di mana ada 4.58 juta penduduk bertempat tinggal :) (data tahun 2005, menurut www.datastatistik-indonesia.com)

=x= The land where u can find HIGH LEVEL OIL - EXPLORATION which is 60% of national production
Minas Oil field has achieved 4 billion barrel of oil, while Duri oil field has achieved 2 billion barrel of oil. Yet, there are more oil fields in Riau :)
=0= Kawasan di mana anda dapat menjumpai eksplorasi minyak gila-gilaan
Ladang minyak MINAS telah memproduksi Minyak sebanyak 4 Miliar Barrel, sementara ladang minyak Duri telah memproduksi minyak sebanyak 2 Miliar Barrel. Tidak sampai di situ, masih banyak lagi ladang minyak di Riau ini.

=X= The land where u can find PALM (CPO) OIL Plantation has undergone booming in recent years (and periodically caused HAZE due to forrest fire activity).
=0= Tanah di mana kawasan penanaman kelapa sawit telah mengalami booming in recent years (dan secara berkala juga menyebabkan kabut asap dikarenakan kegiatan pembakaran hutan)

=X= The land where 38% of Indonesia CPO is produced :D
=0= Kawasan yang memproduksi 38% kelapa sawit nasional

=X= The land of Sumatran Elephant and Sumatran Tiger do exist (some villages in Riau are often attacked by group of elephant, even until today :p
=0= Tanah di mana anda masih bisa menemukan Gajah dan Harimau Sumatra ( bahkan sampai hari ini, masih ada kawasan pedesaan yang masih diserang sekumpulan gajah mengamuk )

=X= Home of the 2 largest pulp paper producers in Asia Pacific (1. PT Indah Kiat <|||> 2. PT Riau Andalan Pulp & papers)
=0= Kawasan di mana terdapat industri pengolahan bubur kertas terbesar di Asia Pacific (1. PT Indah Kiat <|||> 2. PT Riau Andalan Pulp & papers)

=X= The land with some very wide and long rivers
=0= Tanah di mana di dalam nya dilalui beberapa sungai yang lebar dan besar.

=X= The land which got the deepest river in Indonesia (Siak River)
=0= Tanah di mana di dalam nya terdapat sungai terdalam di Indonesia (Sungai Siak)

=X= THe land which is passed by four big rivers (Rokan, Kampar, Siak, & Indragiri)
=0= Tanah yang dilalui 4 sungai besar yang bermuara di Selat Malaka (Rokan, Kampar, Siak, Indragiri)

=X= The land with most promising investment level in Sumatra
=0= Kawasan investasi paling menjanjikan di Sumatra

WILL BE ADDED for more :D
 
#3 ·
RIAU vs other Sumatran Province in Statistical data.... from www.datastatistik-indonesia.com

Population (in million)
Populasi (dalam juta jiwa)
Riau 4.58 || NAD 4.03 || Sumut 12.45 || Sumbar 4.56 || Jambi 2.6 || Sumsel 6.78 || Bengkulu 1.54 || Lampung 7.11 || BaBel 1.04 || Kepri 1.27

Annual rate of growth by PROVINCE in 2000-2005 (in percentage)
Laju Pertumbuhan penduduk per tahun pada 2000-2005 (dalam persentasi)
Riau 4.05 || NAD 0.52 || Sumut 1.35 || Sumbar 1.49 || Jambi 1.84 || Sumsel 1.78 || Bengkulu 1.26 || Lampung 1.38 || Babel 3.05 || Kepri 4.99

Sex Ratio in 2005 (in percentage)
Rasio Jenis Kelamin Penduduk pada 2005 (dalam persentasi)
Riau 104 || NAD 99 || Sumut 100 || Sumbar 98 || Jambi 106 || Sumsel 102 || Bengkulu 104 || Lampung 108 || Babel 109 || Kepri 100

Number of RIAU POPULATION by Age Group (in thousand)
0 - 4 = 477
5 - 9 = 529
10-14 = 490
15-19 = 455
20-24 = 450
25-29 = 446
30-34 = 406
35-39 = 361
40-44 = 286
45-49 = 216
50-54 = 167
55-59 = 103
60-64 = 71
65-69 = 49
70-74 = 28
75+ = 24
 
#4 · (Edited)
SENARAI KABUPATEN dan KOTA di PROVINSI RIAU

Riau Province total population (2005) : 4,563,406
Kabupaten/Kota
Ibukota​
Kota Pekanbaru
Population (2005) : 717,618​
Pekanbaru​
Kota Dumai
Population (2005) : 218,643​
Dumai​
Kabupaten Bengkalis
Population (2005) : 671,738 (populasi sebelum pemekaran kabupaten meranti)​
Bengkalis​
Kabupaten Indragiri Hilir
Population (2005) : 630,631​
Tembilahan​
Kabupaten Indragiri Hulu
Population (2005) : 286,291​
Rengat​
Kabupaten Kampar
Population (2005) : 533,648​
Bangkinang​
Kabupaten Kuantan Singingi
Population (2005) : 243,314​
Telukkuantan​
Kabupaten Kepulauan Meranti
Population (2005) : Belum ada data​
Selatpanjang​
Kabupaten Pelalawan
Population (2005) : 237,991​
Pangkalankerinci​
Kabupaten Rokan Hilir
Population (2005) : 409,002​
Bagansiapi-api​
Kabupaten Rokan Hulu
Population (2005) : 330,983​
Pasirpengarayan​
Kabupaten Siak
Population (2005) : 283,547​
Siak Sri Indrapura​


BIsa lewat pulak Kabupaten SIak :p... SOrry, akhirnya ditambahkan... SOalnya seingat aku, kabupaten/kota di Riau ini ada 12 :D ..
 
#5 · (Edited)
Riau, Negeri Asal Mula Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu Riau Bunda Bahasa Indonesia





Di Indonesia, bahasa Melayu telah diakui secara tidak langsung sebagai bahasa nasional sejak peristiwa sumpah pemuda pada tahun 1928. Sementara itu di Malaysia, bahasa Melayu menjadi bahasa nasional satu-satunya semenjak negara itu merdeka pada tahun 1957. Singapura, kendati memisahkan diri dari Malaysia pada tahun 1965, tetap mengakui bahasa Melayu sebagai bahasa nasional. Begitu pula dengan Brunei yang merdeka pada tahun 1984. Bahasa Melayu selalu saja dikaitkan dengan kemerdekaan nasional dan menjadi salah satu faktor pemersatu antar penduduk di bumi Melayu yang tidak semua penuturnya bertutur dan berkomunikasi dalam bahasa Melayu.

Kongres Bahasa Indonesia pertama telah menetapkan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau, begitu pula dengan negara serumpun lain seperti Malaysia mengakui bahwa bahasa Melayu standar adalah bahasa Melayu Riau-Johor. Hampir tidak ada perdebatan soal ini. Namun, bagaimanakah perjalanan diterimanya bahasa Melayu sebagai bahasa nasional, bahasa resmi atau pun bahasa kerja di bumi-bumi Melayu dan non-Melayu? (tinjau sumber asli: melayuonline.com).




Sejarah dan Perkembangan Bahasa Melayu
Bahasa Melayu, sebagai bahasa yang besar, memiliki sejarah panjang hingga menjadi bahasa Melayu seperti yang wujud sekarang ini. Perjalanan sejarah bahasa inilah yang akan dicatat, direkam dan dirunut mulai dari keadaan awal, melewati fase-fase sejarah tertentu sampai menjadi sebuah bahasa Melayu yang mendunia. Ahli sejarah bahasa Melayu mencatat bahwa bahasa Melayu telah melewati lima fase hingga saat ini. Fase awal diwakili oleh bahasa Melayu Purba, yang kemudian diikuti oleh fase Melayu Kuno atau Melayu Induk. Pada fase selanjutnya bahasa Melayu menginjak fase klasik, sebuah fase yang penuh dengan nilai sastra tinggi. Fase Melayu Klasik diikuti dan digantikan oleh fase Melayu Modern. Sedangkan fase terakhir adalah fase Melayu Pascakolonial. Fase demi fase akan ditinjau dari sudut pandang ilmu bahasa, yang didukung oleh fakta-fakta sejarah maupun arkeologis; fase awal menyinggung tentang tanah asal dan migrasi serta kehidupan sosiokultural penutur bahasa Melayu; fase Melayu Kuno merujuk kepada penanggalan-penanggalan yang termuat dalam data-data bahasa di prasasti-prasasti berbahasa Melayu. Perpindahan dari Melayu Kuno ke Melayu Klasik adalah hal penting yang nanti akan dicirikan dan dibahas secara khusus. Selanjutnya bagaimana perjalanan bahasa Melayu menjadi sebuah bahasa Melayu Modern adalah hal lain yang tidak kalah menariknya. Sementara itu perkembangan-perkembangan mutakhir bahasa Melayu setelah berakhirnya kolonialisme dan imperialisme di bumi Melayu ? terutama persoalan bahasa Melayu yang menjadi bahasa nasional di beberapa negara berpenutur Melayu terbesar ? akan dibahas dalam bentuk artikel karena memerlukan penanganan khusus dan pembahasan yang lebih sempit dan mendalam.

Sumber: http://melayuonline.com/
 
#7 · (Edited)
BUJANG DARA RIAU 2009
DUTA BUDAYA DAN PARIWISATA DAERAH RIAU​


Nah, kita sharing info budaya dulu ya. Jika di Jakarta duta budaya dan pariwisatanya disebut "abang
& none", di Jabar ada "mojang & jajaka", ataupun kalau di Sumbar disebut "uda & uni", maka di Riau adapula, dengan duta budaya melayu dan wisata Riau "Bujang & Dara". Ini sebagai eksistensi Riau yang saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan daerah "Bumi Lancang Kuning" ini sebagai ranah wisata sekaligus sebagai garda utama kebudayaan melayu di Indonesia :cheers:.

Berikut foto-foto dokumentasi dari facebook bujang Riau 2009. pemilihan Bujang Dara Riau 2009 kemarin,, seruu :eek:kay:..





Dihadiri ole Putri Indonesia nih :cheers:




Para Bujang Riau dalam balutan busana Batik Melayu Riau :)




Dan yang menjadi Bujang dan Dara Riau tahun 2009 ialah :



Bujang Riau 2009 : Nicky Rahardianto

Dara Riau 2009 : Rizani Sonesa


Selamat kepada para pemenang :)
 
#8 ·
Kris barusan aku baca di Bisnis Indonesia, katanya RIAU AIRLINES mau nambah penerbangan Direct, PEKANBARU-MEDAN dan PEKANBARU-JAMBI, katanya :).. pake Avro-RJ100 mereka.. Aku udah lihat langsung tuh pesawat mereka yang jet itu di Batam, kemaren. Sayang, aku gak bisa ngambil gambarnya karena lokasinya d sudut :( .. Susah ngambil gambarnya :(

Menambah jadwal penerbangan PKU-Medan dari yang semula hanya dilayani SRIWIJAYA, MERPATI, dan LINUS... berarti akan dilayani oleh RIAU AIRLINES juga :) ..
 
#10 ·
Dari RIAUTERKINI

Sabtu, 30 Mei 2009 11:06
Naik 8,3 Persen,
3.646.965 Warga Riau Masuk DPT Pilpres

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Provinasi Riau untuk Pilpres telah ditetapkan KPU. Terjadi peningkatan 8,3 persen jumlah warga Riau yang punya hak pilih pada Pilpres mendatang.

Riauterkini-PEKANBARU- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau mengesahkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 8 Juli mendatang. Tercatat 3.646.965 penduduk Riau memiliki hak untuk menggunakan hak demokrasikan pada Pilpres tersebut. Jumlah ini mengalami peningkatan 8,3 persen dibandingkan DPT Riau untuk Pemilihan Legislatif April lalu yang jumlahnya 3.365.583. Pengesahan DPT tersebut dilakukan KPU Riau melalui rapat pleno yang digelar Jumat (29/5/09) tadi malam.

"DPT sudah kita sahkan dan jumlah pemilihnya mengalami peningkatan sekitar 8,3 persen dibandingkan DPT untuk Pileg lalu," ujar anggota KPU Riau Tengku Edi Sabli kepada riauterkini di Pekanbaru, Sabtu (30/5/09).

Meskipun jumlah pemilih mengalami peningkatan cukup siginifikan, namun menurut Edi Sabli pada Pilpres mendatang jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Riau justru mengalami pengurangan. Jika pada Pileg lalu total TPS di Riau adalah 11.380, maka untuk Pilpres mendatang hanya 10.859 TPS. Berkuranganya jumlah TPS di Riau juga terjadi secara nasional. Hal itu terjadi karena adanya peningkatan batas maksimum pemilih di setiap TPS.

"Pada Pileg lalu pemilih di satu TPS maksimal 400 orang, sekarang batasnya sampai 800 pemilih, karena itu jumlah TPS bisa berkurang," paparnya.

Setelah DPT disahkan, tidak boleh lagi dilakuakn perubahan daftar pemilih. Konsekwensinya, bagi warga yang namnya tak masuh DPT, otomatis hak pilihnya hilang pada Pilpres mendatang. Selanjutnya DPT Provinsi Riau akan dikirim ke KPU pusat untuk digabungkan dengan DPT secara nasional.***(tam/mad)
 
#11 ·
TASIK GIAM SIAK KECIL
Dari RIAUPOS Edisi Cetak 5 Juni 2009
Lokasi : Cagar Alam (terbaru Provinsi Riau), Cagar Alam GIAM SIAK KECIL dan Cagar Alam BUKIT BATU ..

Kalau yang Siak Kecil di Kabupaten SIak
Kalau yang BUKIT BATU itu di Kabupaten Bengkalis (sepertinya)



Gambar dari RIAUPOS Edisi 5 Juni 2009
 
#12 ·
Berita RiauInfo.com

OPTIMIS UNTUK MEMBANGUN...
Infrastruktur Listrik Riau Sekitar Rp.2,7 Triliun
11 Jun 2009 17:57 wib
Surya
PEKANBARU (RiauInfo) -
Infrastruktur pembangkit Tenaga Listerik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara diperkirakan akan menelan anggaran Rp.2,7 triliun. Meski masih menunggu kebijakan pemerintah, Dinas pertambangan dan energi (Distamben) Provinsi Riau menyatakan respon pemerintah pusat mulai positif untuk mendukung PLTU di Riau.

"PLTU dengan bahan bakar batu bara di Riau masih menunggu kebijakan pemerintah pusat. Karena persetujuan tersebut harus melalui pemerintah. Sejauh ini Riau telah dimasukkan dalam Rencana Umum Pembangkit Tenga Listerik (RUPL) Perusahaan Listerik Negara (PLN). Keberadaan Riau dalam RUPL ini didukung oleh MoU Riau dengan PLN bebrapa waktu lalu. Sehingga saat ini tinggal menunggu pengesahannya dari pemerintah,"ungkap Kepala Distamben Pemprov Riau Abdul Lafiz kepada RiauInfo, Kamis (11/6/2009) di Pekanbaru.

Menurut Abdul Lafiz, respon pemerintah saat ini relatif positif dengan adanya rencana pembangkit tenaga listerik di Riau. Respon itu didapatkan karena Riau menyatakan sanggup untuk mendirikan pembangkit tenaga listerik berbasis tenaga uap dari batu bara. Pihak PLN sendiri mengusulkan sejumlah lokasi yang baik untuk infrastruktur tersebut.

"Dari segi teknisnya PLN memilih lokasi pebangkit listrik di daerah yang berdekatan dengan sungai. Namun ini belum dibakukan, kita masih menunggu perpres untuk pembangunannya,"ungkap Abdul Lafiz.

Cadangan batu bara Riau saat ini tercatat sebanyak 2 miliar meter kubik yang tersebar di beberapa lokasi. Selain kesiapan Sumber Daya Alam (SDA) ini, Pemerintah Provinsi Riau juga menyatakan siap secara finansial melalui Bank Riau untuk membangun infrastruktur pendukung PLTU di Riau nantinya.

Distamben Riau mencatat cadangan SDA batu bara Riau tersebar di Peranap (sekitar 800 juta ton), di Siberida (sekitar 200 juta ton), di Lubuk Jambi sekitar 100 juta ton, di Logas, Kampar masing-masing sekitar 50-75 juta ton, di Rohul (sekitar 100-200 juta ton).

"Jika pembangunan pembangkit tenaga listerik dimulai tahun ini, maka kita optimis akan membangunnya dan diharap akan selesai pada 2011, tentunya sudah bisa beroperasi pada tahun 2012 nanti. Sehingga krisis listerik akan teratasi nantinya,"ungkap Abdul Lafiz.(Surya)
 
#13 · (Edited)
Event Nasional Pariwisata Provinsi Riau : Bakar Tongkang di Bagansiapi-api

Ritual Bakar Tongkang 2009 di Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau​

Tanggal 8-9 Juni lalu, digelar ritual Bakar Tongkang yang merupakan agenda tetap kalender pariwisata nasional Indonesia di kota Bagansiapi-api , kabupaten Rokan Hilir.
Event ini kembali digelar guna ikut menyukseskan Agenda Tahun Kunjungan Indonesia, Visit Indonesia 209 dan Visit Riau 2009 :).
Event ini dihadiri oleh gubernur Riau, beserta jajaran pemprov, Bupati Rokan Hilir beserta jajaran pemkab, Menteri BAPPENAS, dan seluruh elemen masyarakat, seluruh masyarakat tionghoa bahkan hingga dari Singapura,Malaysia,Taiwan dan Hongkong :).

Ritual Bakar Tongkang merupakan satu-satunya tradisi adat dan budaya etnis Tionghoa di pesisir Bagansiapi-api. Tradisi ini bermula sejak nenek moyang terdahulu, dimana ada 3 kapal besar (dalam perkataan melayu disebut "tongkang") yang berlayar dari negeri Tiongkok (Cina) menuju daratan Nusantara. Namun ditengah perjalanan 2 kapal karam ditengah laut, sehingga bersisa 1 kapal yang akhirnya berlabuh dipesisir Riau, tepatnya di Bagansiapi-api, Rokan Hilir. Menurut kepercayaan, Dewa memerintahkan agar para awak kapal untuk tinggal menetap di Bagansiapi-api dan sebagai keselamatanya agar masyarakat Tionghoa tetap hidup dengan makmur didaerah baru itu dan tidak kembali lagi ke daerah asal, dibakarlah tongkang tersebut. Dan tradisi yang melambangkan keharmonisan hidup antara etnis melayu dan tionghoa ini setiap tahunnya digelar. :)


gambar : Riaupos edisi cetak


foto-foto dari facebook NIKY RAHARDIANTO (Bujang Riau 2009)

Sampan kotak,perahu tradisional khas, ikut memeriahkan berlansungnya acara














Aksi kesenian debus



Untuk diketahui, bahwa tongkang besar yang digunakan untuk ritual ini merupakan tongkang asli yang dibuat dari kayu yang bentuknya menyerupai bentuk asli dari tongkang yang sebenarnya.

Sebelum dibakar, Tongkang diarak keliling kota Bagansiapi-api



Dan Tongkangpun dibakar



setelah tongkang habis dibakar, konon masyarakat tionghoa mempercayai bahwa arah jatuh tiang tongkang menjadi penentu arah keberuntungan hidup :).
 
#709 ·
Ritual Bakar Tongkang 2009 di Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau​

Tanggal 8-9 Juni lalu, digelar ritual Bakar Tongkang yang merupakan agenda tetap kalender pariwisata nasional Indonesia di kota Bagansiapi-api , kabupaten Rokan Hilir.
Event ini kembali digelar guna ikut menyukseskan Agenda Tahun Kunjungan Indonesia, Visit Indonesia 209 dan Visit Riau 2009 :).
Event ini dihadiri oleh gubernur Riau, beserta jajaran pemprov, Bupati Rokan Hilir beserta jajaran pemkab, Menteri BAPPENAS, dan seluruh elemen masyarakat, seluruh masyarakat tionghoa bahkan hingga dari Singapura,Malaysia,Taiwan dan Hongkong :).

Ritual Bakar Tongkang merupakan satu-satunya tradisi adat dan budaya etnis Tionghoa di pesisir Bagansiapi-api. Tradisi ini bermula sejak nenek moyang terdahulu, dimana ada 3 kapal besar (dalam perkataan melayu disebut "tongkang") yang berlayar dari negeri Tiongkok (Cina) menuju daratan Nusantara. Namun ditengah perjalanan 2 kapal karam ditengah laut, sehingga bersisa 1 kapal yang akhirnya berlabuh dipesisir Riau, tepatnya di Bagansiapi-api, Rokan Hilir. Menurut kepercayaan, Dewa memerintahkan agar para awak kapal untuk tinggal menetap di Bagansiapi-api dan sebagai keselamatanya agar masyarakat Tionghoa tetap hidup dengan makmur didaerah baru itu dan tidak kembali lagi ke daerah asal, dibakarlah tongkang tersebut. Dan tradisi yang melambangkan keharmonisan hidup antara etnis melayu dan tionghoa ini setiap tahunnya digelar. :)


gambar : Riaupos edisi cetak


foto-foto dari facebook NIKY RAHARDIANTO (Bujang Riau 2009)

Sampan kotak,perahu tradisional khas, ikut memeriahkan berlansungnya acara














Aksi kesenian debus



Untuk diketahui, bahwa tongkang besar yang digunakan untuk ritual ini merupakan tongkang asli yang dibuat dari kayu yang bentuknya menyerupai bentuk asli dari tongkang yang sebenarnya.

Sebelum dibakar, Tongkang diarak keliling kota Bagansiapi-api



Dan Tongkangpun dibakar



setelah tongkang habis dibakar, konon masyarakat tionghoa mempercayai bahwa arah jatuh tiang tongkang menjadi penentu arah keberuntungan hidup :).
FESTIVAL BAKAR TONGKANG
http://www.riaudailyphoto.com/2010/03/festival-bakar-tongkang.html


FESTIVAL BAKAR TONGKANG
http://www.riaudailyphoto.com/2010/03/festival-bakar-tongkang.html

MUSEUM TIONGHOA BAGANSIAPIAPI
http://www.riaudailyphoto.com/2010/09/museum-tionghoa-bagansiapiapi.html

MUSEUM SEJARAH ROKAN HILIR
http://www.riaudailyphoto.com/2010/10/museum-sejarah-rokan-hilir.html

MUSEUM MUSLIM BAGANSIAPIAPI
http://www.riaudailyphoto.com/2010/09/musium-muslim-bagansiapiapi.html

GOR BAGANSIAPIAPI
http://www.riaudailyphoto.com/2010/10/gor-bagansiapi-api.html

PULAU JEMUR
http://www.riaudailyphoto.com/2010/10/pulau-jemur-jemur-island.html

TUGU IKAN BAGANSIAPIAPI
http://www.riaudailyphoto.com/2010/11/tugu-ikan-bagansiapi-api.html
 
#14 ·
^^ Bukti bahwa Pemerintah Provinsi Riau sangat concern dengan konservasi budaya etnis Tionghoa :eek:kay:

Aku suka banget gambarnya keren, kris :)

===================
Dari RIAUTERKINI

Kamis, 11 Juni 2009 12:14
Infobank Award 2009,
Bank Riau Terima Best Overall Performance Service Excellence

Majalah Infobank bekerja sama dengan Marketing Research Indonesia (MRI) kembali menyelenggarakan kegiatan Anugerah Infobank Award 2009. malam anugerah Infobank Award tahun 2009 digelar 9 Juni 2009 lalu di Hotel Mulia Jakarta.

Riauterkini-PEKANBARU-Pada Anugerah award kali ini Bank Riau berhasil meraih penghargaan terbaik pertama untuk kategori best Phone handling, terbaik ketiga untuk kategori best Teller dan peringkat terbaik keempat untuk Best Overall Performance Service Excellence.

Untuk kategori Best Overall Performance Service Excellence, anugerah award diterima oleh Direktur Utama PT. Bank Riau Ir. H. Erzon, MM sementara untuk kategori best phone handling anugerah award diterima oleh Direktur Operasional H. Wan Marwan, SE. Dan kategori terbaik ketiga best Teller award diterima oleh H. Afrial Abdullah, SE., MM selaku Pemimpin Divisi Human Capital and Service (HCS).

Menurut Erzon, pencapaian yang berhasil diraih Bank Riau ini merupakan hasil dari kerja keras dan upaya optimal dari seluruh manajemen PT. Bank Riau yang tercermin dari dukungan yang kuat untuk memberi yang terbaik kepada masyarakat dan nasabahnya sebagai upaya untuk menjadi yang terbaik dan hal tersebut tercermin melalui berbagai upaya peningkatan dan perbaikan service dan jasa bank melalui berbagai channel pelayanan produk sehingga Bank Riau nantinya mampu memberikan kepuasan yang maksimal kepada nasabah.

Dengan diterimanya award ini akan menjadi motivasi bagi Bank Riau untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan yang ada dengan didukung oleh infrastruktur, sara dan prasarana yang selalu berkembang dari waktu ke waktu dan yang paling penting akan terus mengembangkan kualitas pelayanan melalui peningkatan kompetensi dan kualitas Sumber Daya Manusia melalui program-program pengembangan dari Divisi Human Capital & Service yang melibatkan seluruh karyawan PT. Bank Riau.

Disinggung mengenai mekanisme yang dilakukan dalam penilaian, Erzon mengatakan bahwa MRI melakukan mekanisme penilaiannya yang lebih dikenal dengan ‘mystery shooper method’. Yaitu tim research dan tim penilai dari MRI melakukan kegiatan penilaian melalui interaksi langsung yang dilakukan secara acak dan mendadak di beberapa kantor cabang bank yang dinilai di seluruh Indonesia.

Penilaian dilakukan pada kantor-kantor Cabang Bank Pemerintah, Bank Swasta, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Syariah termasuk Bank Riau. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tanpa diketahui oleh bank yang dinilai bahwa sedang dilakukan penilaian terhadap Kinerja jasa layanan/service yang diberikan. (H-we/Rls)
 
#15 ·
Ini postingan aku ttg bandara perintis di Kabupaten Indragiri Hilir , Riau ... sekitar AGUSTUS 2008 yang lalu ...

ini gambar AIRPORT kecil yang lagi dibangun di Provinsi Riau .... menambah jajaran AIrport dengan penerbangan terjadwal di Provinsi Riau , di luar Pekanbaru, Dumai, dan Rengat ;) ...

==============

TEMPULING AIRPORT - Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir,
* 400 km+ from Pekanbaru ... CMIIW ... (bahkan lebih deket ke Batam, kalau gak salah) ..
* BUKAN PROYEK RENOVASI AIRPORT LAMA,, bener2 bangun AIRPORT BARU !!!!
* pics courtesy of MATTAJOGJA

rendering


update - MAY 2008

1 jalan akses masih tanah uruk


2 bangunan terminal sudah siap ..


3 view ke arah apron


4 pelataran depan


BELUM SIAP , belum ada tempat parkir, jalan masuk masih jalan tanah, tapi bangunan bandara dah siap :nuts: .... Bahkan sudah flight test beberapa bulan yang lalu (CMIIW).


INi gambar MARET 2009



Ini berita dari RIAPOS hari ini

Jum'at, 12 Juni 2009 , 07:44:00
Tiket Pesawat Rp300 Ribu-Rp350 Ribu
Tembilahan-Pekanbaru 30 Menit



Laporan YON WAHYUDI, Tembilahan

Secara geografis, Bandara Tempuling berada di Kelurahan Sei Salak Kecamatan Tempuling, dan berjarak sekitar 25 kilometer dari Tembilahan. Untuk mencapai Bandara, diperlukan waktu tempuh sekitar 35-45 menit apabila menggunakan sepeda motor dengan kecepatan sedang.

Bandara yang akan diujicoba, Sabtu (11/6) besok, terletak sekitar satu kilometer dari Jalan Raya Provinsi.

‘’Untuk uji coba, tidak ada persoalan lagi. Listrik untuk mengoperasikan alat navigasi dan peralatan lainnya sudah ada di Bandara Tempuling. Sedangkan petugas lainnya, sementara waktu kita akan memakai tenaga dari daerah lain. Setelah bandara ini mengantongi SOB, kita segera rekrut tenaga di sarana tersebut,’’ kata Kadishubkominfo Drs HM Thaher MM.

Tahap pertama, ketika Bandara Tempuling beroperasi secara komersial, akan dibuka jurusan Tembilahan-Pekanbaru-Jakarta-Batam. Setelah itu, akan dipelajari tujuan mana saja yang potensial. Mereka yang menjadi sasaran adalah kalangan pebisnis dan warga umum.

Harga tiket pesawat untuk Tembilahan-Pekanbaru diprediksi berkisar Rp300.000 hingga Rp350.000 untuk sekali penerbangan. Harga tiket ini dinilai juga sangat terjangkau oleh kantong masyarakat. Namun jika mencapai Rp500.000, ditengarai warga akan berpikir untuk menggunakannya. Lama perjalanan diperkirakan seperti lama penerbangan antara Jakarta-Yogya, yakni 30 menit.

Pembangunan bandara yang mulai dilakukan pada 1980-an, katanya, sempat terhenti karena letaknya sangat dekat ke jalan raya. Hal itu dinilai bakal membahayakan lalu lintas.

Merasa sudah mengeluarkan anggaran besar dan tidak mau sia-sia, di awal tahun 2000-an, proses pembangunan Bandara Tempuling kembali dilanjutkan. Namun lokasinya dipindahkan lebih jauh ke pedalaman, tidak lagi di tempat sebelumnya. Lokasi yang dipilih itu merupakan hamparan perkebunan kelapa masyarakat yang berada di atas tanah gambut.

Semula, panjang landasan pacu hanya 900 meter, hanya mampu didarati pesawat jenis Cesna. Hal itu dipandang tidak efisien. Oleh sebab itu panjang landasan pacu tersebut kemudian ditambah menjadi 1.400 meter. Proses pembebasan lahan pun kembali dilakukan. Landasan pacu sepanjang itu dinilai sudah cukup mampu untuk didarati pesawat jenis Fokker 50.

Ketika proses pembangunan landasan pacu itu, muncul keraguan apakah sarana itu mampu menahan beban berat dari pesawat yang landing dan take off. Keraguan itu dijawab dengan penggunaan metode vertical dreen pada landasan pacu tersebut. Teknologi terbaru yang hanya diketahui oleh ahli teknik tersebut dinyatakan mampu menahan beban sangat berat, meskipun struktur tanah yang menopang bandara adalah gambut.(
 
#19 ·
Ternyata sudah TEST FLIGHT loh ke sana minggu lalu ... Aku dapat gambar dari HUMAS RIAU (www.humasriau.com)

Ada prosesi tari adat dalam rangka FIRST FLIGHT TEST yang di dalamnya juga ada GUBERNUR PROVINSI RIAU HM RUSLI ZAINAL


GUBRI menuruni tangga RIAU AIRLINES


GUBRI DIkalungi Bunga ..


Bukti bahwa di Riau pembangunan bukan sebatas omong kosong :cheers:
 
#17 ·
Berita RiauInfo.com


KERJASAMA BUDAYA...
Galeri Riau Segera Hadir di Melaka
18 Jun 2009 15:44 wib
Surya
PEKANBARU (RiauInfo) -
Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit menyatakan provinsi Riau akan membuka galeri Riau di Melaka, Malaysia dalam waktu dekat. Pernyataan itu menyusul tersedianya tempat dari kerajaan Melaka untuk galeri Riau di Negeri Jiran itu. Menurut Mambang Mit, hal mendasar yang mesti dilakukan adalah menyusun atau mengumpulkan materi atau isi galeri Riau sebelum membukanya di Melaka.

"Dalam waktu dekat Riau akan mempunyai galeri di Melaka. Tentunya sebelum itu yang sangat diperlukan adalah isi dari galeri tersebut. Kita akan koordinasikan melalui dinas, agar mengumpulkan materi yang menarik untuk mengisi galeri Riau nantinya di Melaka itu,"ungkap Mambang Mit usai membuka Galeri Melaka di Museum Sang Nila Utama, Kamis (18/6/09) ini di Pekanbaru.

Pembukaan Galeri Melaka secara langsung dihadiri oleh Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Datuk Muhamad Ali Rustam dari Kerajaan Melaka. Dalam sambutannya Datok Moh Ali Rustam menyatakan, Galeri Melaka telah ada di sejumlah kota di Indonesia.

Selain di Kota Pekanbaru, galeri juga telah dibuka di Kota Sawahlunto Sumbar, Jambi dan Palembang. Datok Moh Ali mengatakan, Kerajaan Melaka akan membuka galeri di Aceh, Bangka Belitung, Tanjung Pinang, Singapura dan di Jakarta dalam waktu dekat.

"Selain memberikan perekat antara budaya serumpun, secara ekonomi galeri ini telah meningkatkan sektor kunjungan wisata kedua negara,"ungkap Datok Moh Ali.(Surya)


^^
Museum Galeri Melakanya udah diresmikan hari ini :).
 
#20 ·
Ini dari media online nasional KAPANLAGI.COM

Sukses, Uji Coba Pendaratan Fokker 50

Minggu, 14 Juni 2009 16:24

Kapanlagi.com - Uji coba pendaratan pesawat Fokker 50 milik maskapai penerbangan Riau Airlines (RAL) di Bandara Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu, berjalan sukses dan disaksikan ribuan masyarakat setempat.

Peristiwa pertama kali pesawat mendarat di bandara yang telah lama direncanakan pembangunannya itu menarik perhatian masyarakat Inhil.


Bahkan, sebagian warga ada yang berjalan kaki dari tempat tinggal mereka menuju bandara yang berada di Kecamatan Tempuling itu.


Salah seorang warga, Nafsiah (52) saat ditemui di bandara, mengaku baru pertama kali melihat pesawat dan ia bersyukur daerahnya punya bandara.


"Dapat juga pesawat mendarat di tempat kami," ujar nenek lima cucu yang datang bersama dua anaknya dan tiga cucunya itu.


Masyarakat setempat, sejak pukul 10:00 WIB telah berdatangan ke bandara yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Tembilahan itu, untuk menyaksikan uji coba pendaratan pesawat di bandara yang baru dibangun itu.


Menjelang pukul 13:00 WIB, pesawat Fokker 50 RAL yang sudah terlihat di atas bandara itu langsung disambut tepuk tangan warga dan pukul 13:01 WIB roda pesawat sukses menyentuh landasan pacu bandara Tempuling.


Saat pintu pesawat terbuka, satu persatu penumpangnya yang merupakan pejabat Departemen Perhubungan dan Dinas Perhubungan Riau turun dari pesawat.


Setelah itu, Wakil Bupati Inhil Rosman Malomo dan Sekdakab Inhil Alimin mengalungkan karangan bunga masing-masing kepada pilot Kapten Tulusman Tamba dan co pilot Kapten Irwansyah.


Menurut Kepala Bandara Tempuling Rojoki Aritonang, landasan pacu bandara tersebut layak didarati, namun untuk pendaratan pesawat komersial selanjutnya ada beberapa hal yang perlu dibenahi.


"Seperti pohon-pohon kelapa di ujung landasan pacu yang masih cukup tinggi perlu dibenahi, serta semak belukar sekitar landasan pacu. Demikian juga dengan beberapa fasilitas penunjang lainnya," ujar Aritonang.


Sementara itu, Kasi Keselamatan Penerbangan Dishub Riau K Aritonang mengatakan, saat ini memang Bandara Tempuling baru memiliki izin operasional bandara.


Untuk mendapatkan Sertifikat Operasi Bandar Undara, maka ada dua hal yang harus dipenuhi, yakni organisasi dan peralatan di Bandara Tempuling harus sesuai standar ketentuan penerbangan.


"Memang untuk mendapatkan Sertifikat Operasi Bandar Udara ada dua hal yang harus dipenuhi, yakni organisasi penyelenggara Bandara ini dan juga peralatan, karena saat ini ada beberapa peralatan yang masih meminjam milik Bandara Japura Inhu," ujar Aritonang.


Mengenai apakah bandara ini dinilai layak sebagai pendaratan pesawat komersial, menurut dia itu tergantung pasar. Namun, Inhil merupakan kawasan industri yang sedang berkembang dibagian Selatan Riau. Ini tentu saja membuka peluang bagi perkembangan bandara ini kedepan.


Kapten Tulusman Tamba, pilot pesawat Fokker 50 RAL menyatakan bahwa selama melakukan pendaratan di Bandara Tempuling tidak ada kendala. Mengenai landasan pacu juga tidak ada masalah.


"Dibandingkan beberapa daerah yang pernah saya lakukan penerbangan, bandara ini relatif lebih baik. Hanya pohon-pohon di ujung landasan pacu masih cukup tinggi. Ini perlu dibenahi dan juga beberapa hal lainnya," imbuhnya. (kpl/riz)
 
#21 ·
^^
Iya tuh bang, berarti bandara-bandara yang ada di Riau :

1. Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
2. Bandara Pinang Kampai Dumai
3. Bandara Tempuling di Indragiri Hilir
4. Bandara Tuanku Tambusai di Rokan Hulu
5. Bandara Japura di Rengat,Indragiri Hulu

Alangkah lebih baik lagi jika daerah-daerah di kepulaun Riau (Pulau Bengkalis dan Kepulauan Meranti) juga memiliki lapngan terbang juga :).
__________________


Salah satu sudut kota Bagansiapi-api, kabupaten Rokan Hilir :

(gambar : http://astanagorowong.blogspot.com)



(gambar : Riaupos)
 
#26 ·
^^
Iya tuh bang, berarti bandara-bandara yang ada di Riau :

1. Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
2. Bandara Pinang Kampai Dumai
3. Bandara Tempuling di Indragiri Hilir
4. Bandara Tuanku Tambusai di Rokan Hulu
5. Bandara Japura di Rengat,Indragiri Hulu

Alangkah lebih baik lagi jika daerah-daerah di kepulaun Riau (Pulau Bengkalis dan Kepulauan Meranti) juga memiliki lapngan terbang juga :).
__________________
Ada satu airport lagi kok di Pangkalan Kerinci kalau gak salah ....

:D
 
#22 ·
Istana Sayap Kerajaan Pelalawan di Kabupaten Pelalawan diresmikan. Ketua Menteri Negeri Melaka,Malaysia, Datuk Seri Mohd. Ali Mohd. Rustam turut menandatangani prasasti peresmian :).

Kerajaan Pelalawan merupakan salah satu kerajaan melayu Riau yang pernah berjaya pada masa silam dan kerajaan ini juga mempunyai tali kekerabatan dengan kerajaan Johor dan kerajaan Melaka di Malaysia :).






 
#24 ·
Artikel dari www.riaupos.com



Minggu, 21 Juni 2009 , 10:14:00
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu
Kekuatan dan Kesempatan Riau Tampil di Pentas Internasional



CAGAR BIOSFER GSK-BB: Inilah hamparan keindahan zona inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit-Batu yang masih terbalut hutan perawan. (ISTIMWA)
Laporan Andi Noviriyanti, Pekanbaru
andinoviriyanti@riaupos.com


Bayangkan bila suatu hari nanti, Gubernur Riau yang berpidato di forum internasional MAB UNESCO. Memperkenalkan kepada dunia bahwa di Bumi Lancang Kuning, tersimpan surga hutan rawa gambut yang khas yang terjaga dengan baik. Bersinergi pula dengan dunia industri dan kehidupan masyarakat sekitar yang sejahtera. Menjadi tempat pusat riset gambut dan herbarium tanaman kawasan rawa gambut nan khas yang tiada duanya di dunia.

Kesempatan untuk tampil di pentas dunia itu bukanlah hal yang mustahil. Setidaknya itu telah dimulai dari pengakuan dunia terhadap keberadaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu (GSK-BB) pada sidang 21st Session of the International Coordinating Council of the Man and the Biosphere Programme UNESCO di Jeju Korea, akhir Mei lalu. Pertemuan MAB UNESCO pertama di luar Paris itu, diharapkan berulang di Indonesia tepatnya di bumi Riau. Begitulah harapan yang diungkapan oleh Ketua Program MAB UNESCO Indonesia Prof Endang Sukara dalam Diskusi Liputan Khusus Riau Pos di Kantor Redaksi Riau Pos, Rabu (17/6).
“Saya membayangkan hal itu bisa terwujud, walaupun mungkin saat itu saya justru sudah pensiun. Saya berharap itu bisa terlaksana di 2011,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Mengapa cagar biosfer yang menjadi jalan dan kekuatan Riau untuk tampil di pentas dunia? Menurut Endang jawabannya terletak karena cagar biosferlah satu-satunya konsep kawasan konservasi dan budidaya yang diakui secara internasional. Memiliki jaringan pada 553 cagar biosfer di seluruh dunia di 107 negara. Sebagai sebuah jaringan yang kuat untuk saling mempromosikan dan tukar menukar ilmu dan pengalaman, dipastikan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu yang memang tiada duanya di dunia karena khas hutan rawa gambut akan berkembang pesat.

Kepercayaan itu telah diberikan, kini tinggal bagaimana masyarakat Riau bersama pemerintahannya merespon kepercayaan dunia tersebut. Apalagi cagar biosfer itu lahir tidak seperti cagar biosfer lainnya di Indonesia yang ditunjuk oleh pemerintah. Namun cagar biosfer ketujuh di Indonesia setelah lebih dari 27 tahun cagar biosfer keenam ditunjuk berasal dari inisiasi swasta bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Sebuah kerja sama dengan niat baik, yaitu menjaga hutan rawa gambut nan perawan yang masih tersisa tak jauh dari garis khatulistiwa tepat berada di wilayah kabupaten Bengkalis dan Siak.

Menurut Kepala BBKSDA Rahman Siddik, Rabu (17/6), saat dia bersama-sama Sinar Mas Forestry menginisasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu, itu dilatarbelakangi keinginannya untuk memberi citra bagi Provinsi Riau tempat dia bertugas. Selama ini, menurutnya, Riau selalu disebut-sebut dengan negeri pengekspor asap, tempat pembalakan liar, perambahan (okupasi) liar dan hal negatif lainnya. Maka ketika tahun 2007, dia bertemu dan diyakinkan oleh niat baik dari orang-orang konservasi yang berada di Sinar Mas Forestry pentingnya keberadaan cagar biosfer tersebut, dia pun tanpa ragu ikut bersama-sama menginisiasi.

Apalagi dia mengakui bahwa kawasan konservasi yang berada di dalam cagar biosfer itu, yakni Suaka Margasatwa (SM) Giam Siak Kecil dan SM Bukit Batu yang kondisinya masih relatif baik dan aman itu, sangat rentan. Tidak saja rentan dengan kegiatan illegal logging tetapi juga okupasi liar, penyeludupan dan kebakaran hutan. Kondisi itulah yang menurutnya membuat BBKSDA yang berkewajiban mengamankan kawasan itu membutuhkan mitra yang mau turut serta menjaga kawasan itu. Dalam hal ini mitra itu adalah Sinar Mas Forestry yang memiliki konsesi hutan produksi di kawasan itu.

Sementara itu General Manager Humas Sinar Mas Forestry (SMF) Nazaruddin, Rabu (17/6), mengungkapkan upaya Sinar Mas Forestry untuk menginisiasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu telah dimulai pada tahun 2004. SMF bersama mitra kerjanya dengan dukungan APP menyisihkan areal hutan produksi seluas 72.255 hektare (lebih luas dari wilayah DKI Jakarta atau Singapura) sebagai koridor ekologis. Dengan demikian hutan rawa gambut Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil seluas 84.967 hektare dan Suaka Margasatwa Bukit Batu seluas 21.500 hektare yang merupakan bagian dari eco-region hutan Sumatera dapat tergabung menjadi sebuah kawasan konservasi. Kawasan itulah yang kemudian dijadikan sebagai areal inti cagar biosfer seluas 178.722 hektare.

Diluar kawasan inti, sebagian besar adalah hutan tanaman yang juga milik konsesi SMF. Kondisi itu memudahkan SMF mengamankan kawasan zona inti dari tangan-tangan yang merusak kawasan koservasi yang ada di dalamnya. Dalam konsep cagar biosfer, kawasan hutan tanamannya itu menjadi zona penyangga. Kawasan hutan tanamannya yang seluas 222.425 hektare di sekitar cagar biosfer tadi menjadi kunci efektivitas perlindungan area inti, karena selalu mendapatkan pengelolaan dan pengawasan yang baik.

Zona inti yang merupakan kawasan konservasi dan juga kawasan penyangga, menurut Rahman Siddik, akan dikelolah oleh BBKSDA bersama SMF. Namun ada zona lain yaitu zona transisi dan sebagian zona penyangga lainnya yang juga harus dikelolah dengan bermitra dengan masyarakat dan pemerintah. Pasalnya di zona itulah masyarakat atau penduduk di sekitarnya hidup dan menggantungkan diri pada kelestarian zona inti. Disitulah menurut Endang Sukara diperlukan peran pemerintah kabupaten dan provinsi. Untuk berinvestasi bagi kemaslahatan masyarakat sekitarnya dan Riau umumnya.

Di kawasan itu pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan konsep cagar biosfer yang berkelanjutan atau ramah lingkungan dikembangkan. Begitu pula pentingnya membangun pusat riset khas hutan rawa gambut di zona transisi dan penyangga.

“Di dunia ini ada tiga pembagian negara, yakni negara miskin, negara maju dan negara berkembang. Biasanya negara-negara maju itu adalah negara yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang minim namun memiliki sumber daya manusia (SDM) yang pintar. Sementara negara-negara miskin adalah negara yang SDA dan SDM-nya rendah. Indonesia berada di daerah yang SDA-nya tinggi, namun SDM-nya rendah. Coba bayangkan kalau Indonesia dengan SDAnya tinggi ditambah dengan SDMnya tinggi?” ujar Endang.

Untuk itulah diperlukan riset dan penelitian-penelitian yang memungkinkan Riau bisa mengeksplorasi kekayaan alamnya yang luar biasa. Terutama sebagai pusat riset gambut tropis yang tiada duanya di dunia. “Saya ingin sampaikan bahwa beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai flora dan fauna yang ada di kawasan itu memiliki potensi untuk menjadi bahan obat-obatan. Contohnya saja pada labi-labi ada zat yang sangat bermanfaat untuk penyakit jantung. Begitu juga dengan berbagai kekayaan lainnya yang memerlukan eksplorasi penelitian. Jadikan Riau sebagai pusat obat-obatan dunia,” begitu harapan Endang Sukara.

Semua itu bisa dan sangat mungkin dilakukan dengan mengembangkan konsep cagar biosfer. Di mana dulu, tambah Endang, diketahui bahwa kawasan konservasi hanya menjadi kewenagan Departemen Kehutanan hal ini perpanjangan tangganya adalah BBKSDA. Namun jika dengan konsep cagar biosfer, semua pihak bisa ikut andil dalam mengamankan dan membangun cagar biosfer secara bersama-sama.

Namun konsep cagar biosfer diakui Endang Sukara, Rahman Siddik, Purwanto (MAB UNESCO), Soebardjo (Direktur PT Arara Abadi yang dalam hal ini mewakili SMF) belum banyak dipahami.

Soebardjo bahkan memberikan tiga catatan. Pertama, menurutnya masih banyak yang harus dikerjakan, terutama untuk mensosialisasikan Cagar Biosfer GSK-BB. Pasalnya masih banyak yang belum paham dengan konsep cagar biosfer. Kedua, perlu duduk satu meja dalam menyusun rencana aksi. Mengingat banyak pertanyaan sesudah ditetapkan lalu apa yang harus dilakukan. Ketiga, perlunya sikap bijak terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang ada. Belum apa-apa jangan ditakut-takuti.

Rahman Siddik juga mengungkapkan jangan apriori dulu. “Silahkan memberikan masukan sebanyak-banyaknya untuk pengelolaan kawasan ini. Karena itu penting untuk memberikan masukan bagi upaya pengelolaan yang lebih baik. Namun jangan sampai apriori,” ujarnya.

Purwanto dari MAB UNESCO juga menambahkan masih perlu kerja keras utk menyatukan visi dan misi dan keinsyafan ekologis seperti yang dikemukan oleh Yusmar Yusuf, budayawan dan pemerhati lingkungan di Riau. Untuk itu menurutnya sosialisasi cagar biosfer harus lebih keras lagi. Kuncinya adalah adanya kemauan kerja keras dengan ikhlas untuk menjaga, memelihara dan mengembangkan kawasan tersebut. Untuk menuju ke arah tersebut, tambahnya, semua harus paham dulu makna dan manfaatnya. Oleh karena itu pendidikan lingkungan dan peduli alam perlu dilakukan bagi semua lapisan masyarakat di kawasan itu. Disamping itu perlu kerja sama, koordinasi, dan saling mendukung di antara para stakeholder kunci.

Selanjutnya sebagai kawasan konservasi yang memiliki legitimasi dunia, keberadaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu juga memiliki peluang untuk dijadikan kawasan yang mendapat donasi dari dunia. Namun untuk itu menurut Endang perlu kesungguhan dan kerjakeras kita semua untuk mendapatkan simpati masyarakat global. Peluang sekarang cukup terbuka.

Menurut Endang, program yang dirintis UNESCO Regional Office Jakarta untuk mendapatkan dan riset dan microcredit perlu terus dipantau agar Cagar Biosfer GSK-BB dapat ikut memanfaatkannya. Penggalangan dana global perlu terus diusahakan.
Semoga Riau bisa tampil di pentas dunia. ***
 
#25 ·
Imbas dari Gelar Teknologi Nasional XI bukan hanya berdampak pada kota Pekanbaru saja yang menjadi ramai dikunjungi hingga mencapai 6.400 lebih wisatawan nusantara dan luar negeri :), bahkan para peserta TTG ini juga menjelajahi pariwisata alam di sebahagian kabupaten di Bumi Lancang Kuning ini :).


(gambar :Riaupos)

Selain mengunjungi kabupaten Kampar, para peserta juga dibawa untuk mengunjungi kabupaten Siak.


 
#27 ·
berita www.riauterkini,com

kita lihat saja realisasinya.

Kamis, 25 Juni 2009 15:08
Riau Minta Dukungan Pusat Tanggulangi Kabut Asap


Meski sudah mengerahkan berbagai upaya, namun kabut asap tetap rutin terjadi. Karena itu Riau minta dukungan pusat untuk mencegah dan menanggulanginya.

Riauterkini-PEKANBARU- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan peninjauan langsung untuk mengetahui kondisi kabut asap di Provinsi, Kamis (25/6/09). Laporan mengenai kondisi kabut asap dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mencegah dan menanggulangai langsung disampikan Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit yang juga Ketua Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdalkarhutla) Riau dalam rapat di ruang kerja Wagubri.

Dari BNPB hadir Deputi I bidang Pencegahan Bencana dan Kesiapsiagaan BNPB Sugeng Tri Utomo. Hadir juga Kadis Kehutanan Riau Zulkifli Yusuf, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Fadrizal Labay dan sejumlah pejabat intansi terkait lainnya.

Usai melakukan pertemuan tertutup selama lebih dua jam, kepada wartawan, Wagubri menjelaskan, bahwa dalam pertemuan tersebut dicapai sejumlah kesepakatan yang baru bersifat usulan Riau ke pusat.

Usulan pertama berupa memasukan kabut asap di Riau dalam status darurat, sehingga untuk penanggulangannya bisa menggunakan dana on call BNPB. Dana tersebut selalu siap sedia dan memang diperuntukan penanggulangan bencana yang sifatnya darurat. Untuk masuk kategori darurat ada dua kondisi yang harus terpenuhi, pertama sebaran titik api sudah berada pada lebih separo jumlah kabupaten dan kedua, kabut asap telah menyebabkan suhu udara di atas 36 derajat Celsius.

Usulan kedua adalah dukungan peralatan untuk 254 desa di seluruh Riau yang selama ini merupakan kawasan rawat terjadi Karhutla. Dukungan tersebut dalam bentuk peralatan, bisa berupa mobil atau mesin air. “Tetapi ini baru bersifat usulan dan kita harapkan dapat diakomodir,” harap Wagubri.

Menanggapi usulan tersebut, Sugeng mengatakan, pihaknya akan membahas terlebih dahulu sebelum memutuskan. “Ini usulan kita terima, namun belum bisa diputuskan sekarang. Masih perlu pembahasan yang harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran BNPB,” ujarnya.***(mad)
 
#28 ·
berita www.riauterkini.com


Tamadun Melayu Serumpun, Pertegas Jati Diri Melayu

Perhelatan Tamadun Melayu serumpun dibuka hari ini. Kegiatan ini bertujuan mempertegas jati diri Melayu antar daerah serumpun.

Riauterkini-PEKANBARU
-Perhelatan Tamadun Melayu serumpun dibuka Gubernur Riau, Rusli Zainal di Hotel Mayang Garden, Kamis (25/6). Acara diskusi dan bertukar pikiran antara daerah dan negara serumpun ini ditaja Tenas Efendi Foundation sempena hari jadi Pekanbaru ke-225.

Dalam sambutannya, Rusli menyatakan kegiatan ini sangat bagus sebagai tempat bertukar pikiran terhadap permasalahan daerah serumpun. Apalagi dengan masuknya budaya asing yang cukup gencar belakangan ini. "Budaya luar boleh saja masuk. Namun jangan sampai karena budaya luar tersebut, kita kehilangan jati diri. Ini tempat kita mempertegas jati diri sebagai melayu," jelasnya.

Sementara itu, Budayawan Tenas Efendi menambahkan, kita harus bangga mempunyai jati diri, bangsa berbudaya melayu, bermartabat, tamadun melayu. Tenas sendiri mengakui, Gubri Rusli Zainal dan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah sudah berupaya agar Melayu tak hilang di bumi lancang kuning. "Sudah banyak yang dilakukan Gubri dan walikota untuk mempertahankan budaya melayu," jelasnya.

Sementara itu Walikota Pekanbaru Herman Abdullah menyatakan, pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan untuk memasukkan muatan lokal berupa budaya melayu dalam kurikulum mulai SD hingga SMA. "Muatan lokal budaya Melayu tersebut mulai dilaksanakan pada saat ajaran baru," ujarnya.

Dengan adanya muatan lokal tersebut, anak-anak di Pekanbaru diharapkan mengetahui budaya dan syair melayu. Apalagi Melayu identik dengan islam yang menjadi agama mayoritas di Pekanbaru. "Islam itu Melayu," ujarnya.

Perhelatan Tamadun Melayu sendiri diikuti oleh beberapa walikota dari berbagai daerah. Tidak hanya dalam negeri, Tamadun Melayu Serumpun juga diikuti peserta dari luar negeri.***(sari)
 
Status
Not open for further replies.
You have insufficient privileges to reply here.
Top