SkyscraperCity Forum banner

[PONTIANAK METRO AREA] Projects and Development

2M views 9K replies 336 participants last post by  Jason48 
#1 · (Edited)
Kota Pontianak

Kota Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia. Kota ini juga dikenal dengan nama Khun tien (坤甸) oleh etnis Tionghoa di Pontianak.

Kota ini terkenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara kota ini, tepatnya Siantan, terdapat monumen atau Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas yang adalah sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak, simbolnya diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.



Asal Nama

Nama Pontianak dipercaya ada kaitannya dengan kisah dongeng Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu Kuntilanak ketika beliau menyusuri Sungai Kapuas sepanjang 1,1 megameter, sungai terpanjang di Indonesia. Menurut ceritanya, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan dimana meriam itu jatuh, maka disanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru meriam itu jatuh melewati simpang tiga Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini lebih dikenal dengan Beting Kampung Dalam Bugis Pontianak Timur atau kota Pontianak.[1]

Sejarah pendirian menurut VJ. Verth

Sejarah pendirian kota Pontianak yang dituliskan oleh seorang sejarawan Belanda, VJ. Verth, dalam bukunya Borneos Wester Afdeling, yang isinya sedikit berbeda dari versi cerita yang beredar di kalangan masyarakat saat ini.

Menurutnya, Belanda mulai masuk ke Pontianak tahun 1194 Hijriah (1773 Masehi), dari Betawi. Verth menulis bahwa Syarif Abdurrahman, putra ulama Syarif Hussein bin Ahmed Alqadrie (atau dalam versi lain disebut sebagai Al Habib Husin), setelah meninggalkan kerajaan Mempawah mulai merantau. Di Banjarmasin, ia menikah dengan adik sultan bernama Ratu Sarib Anom. Ia berhasil dalam perniagaan dan mengumpulkan cukup modal untuk mempersenjatai kapal pencalang dan perahu lancangnya. Kemudian ia mulai melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Dengan bantuan Sultan Passir, Syarif Abdurrahman kemudian berhasil membajak kapal Belanda di dekat Bangka, juga kapal Inggris dan Perancis di Pelabuhan Passir. Abdurrahman menjadi seorang kaya dan kemudian mencoba mendirikan pemukiman di sebuah pulau di sungai Kapuas. Ia menemukan percabangan sungai Landak dan kemudian mengembangkan daerah itu menjadi pusat perdagangan yang makmur, dan Pontianak berdiri.

(Kira-kira ada gak proyek-proyek baru di Pontianak?)
 
See less See more
1
#2 ·
Kota Pontianak

Kota Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia. Kota ini juga dikenal dengan nama Khun tien (坤甸) oleh etnis Tionghoa di Pontianak.

Kota ini terkenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara kota ini, tepatnya Siantan, terdapat monumen atau Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas yang adalah sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak, simbolnya diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.



Asal Nama

Nama Pontianak dipercaya ada kaitannya dengan kisah dongeng Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu Kuntilanak ketika beliau menyusuri Sungai Kapuas sepanjang 1,1 megameter, sungai terpanjang di Indonesia. Menurut ceritanya, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan dimana meriam itu jatuh, maka disanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru meriam itu jatuh melewati simpang tiga Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini lebih dikenal dengan Beting Kampung Dalam Bugis Pontianak Timur atau kota Pontianak.[1]

Sejarah pendirian menurut VJ. Verth

Sejarah pendirian kota Pontianak yang dituliskan oleh seorang sejarawan Belanda, VJ. Verth, dalam bukunya Borneos Wester Afdeling, yang isinya sedikit berbeda dari versi cerita yang beredar di kalangan masyarakat saat ini.

Menurutnya, Belanda mulai masuk ke Pontianak tahun 1194 Hijriah (1773 Masehi), dari Betawi. Verth menulis bahwa Syarif Abdurrahman, putra ulama Syarif Hussein bin Ahmed Alqadrie (atau dalam versi lain disebut sebagai Al Habib Husin), setelah meninggalkan kerajaan Mempawah mulai merantau. Di Banjarmasin, ia menikah dengan adik sultan bernama Ratu Sarib Anom. Ia berhasil dalam perniagaan dan mengumpulkan cukup modal untuk mempersenjatai kapal pencalang dan perahu lancangnya. Kemudian ia mulai melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Dengan bantuan Sultan Passir, Syarif Abdurrahman kemudian berhasil membajak kapal Belanda di dekat Bangka, juga kapal Inggris dan Perancis di Pelabuhan Passir. Abdurrahman menjadi seorang kaya dan kemudian mencoba mendirikan pemukiman di sebuah pulau di sungai Kapuas. Ia menemukan percabangan sungai Landak dan kemudian mengembangkan daerah itu menjadi pusat perdagangan yang makmur, dan Pontianak berdiri.

(Kira-kira ada gak proyek-proyek baru di Pontianak?)


hmmm saya kira anda berdomisili di Pontianak.....:nuts:
 
#4 ·
ini kota sepi dari significant projects. ga tau kenapa....:eek:hno:
yah.....banyak "alasan" boss......
- gak ada dana, pontianak bukan balikpapan atau pekanbaru yang kaya minyak.....

- tanah gambut, gak bisa bangun gedung2 tinggi....

- jumlah penduduk dikit, gak nyampe 500 ribu....

- proyek "seadanya" yang penting ada and jadi.....standar "megah" di pontianak sangat menyedihkan dibandingkan kota2 lain.....contoh, PCC aja udah dibilang megah, padahal dibanding kota lain mah gak ada apa2nya....seupil doank..... A Yani Mega Mall, "MEGA" nya sebelah mana ya???? kecil banget gitu.......dibanding Mega Mal Batam Centre mah kebanting buanget.....ama Duta Mal Banjarmasin aja kalah....apalagi Balikpapan Trade Centre????? duh..........

- pemerintah terkesan "malas" membangun....banyakan omong doang.....realisasi mah au' ah gelap.........

- bandara supadio pun sama menyedihkan.....masih lebih megah Terminal Giwangan Jogja deh kemana-mana....padahal cuma buat bus doank......


gw jujur sedih ngeliat keadaan pontianak.......walaupun skrg udah lumayan dibanding tahun 2000an.......

kota lain berkembang dengan sangat cepat dan giat....liat aja kota yang "kurang lebih" sama.......mereka lebih serius membangun kota.....
- jambi
- lampung
- banjarmasin
- samarinda

jangan2 ntar pontianak kesalip lagi ama Palangkaraya...... :eek:hno::eek:hno::eek:hno::eek:hno::eek:hno::eek:hno::eek:hno:

oh....pontianak ku...........
 
#5 · (Edited)
Jangan pesismis dulu...
Terbukti Pontianak juga hebat krn sudah punya gedung utk MICE yg seperti ni :eek:kay:

Gedung yang dijadikan ruang pamer ini memiliki luas lahan ± 24.080 M2, terbagi atas 4 lantai. Lantai 1 atau biasa disebut juga Plenary Hall biasa difungsikan untuk kegiatan exhibtion, dan entertainment, kemudian lantai 2 yang terdiri atas tiga ruangan seperti Arwana, Enggang dan Belidak, difungsikan untuk seminar. Untuk lantai 3, saat ini belum berfungsi, sedangkan lantai 4, difungsikan untuk penunjang acara event, seperti Guest Lounch, Club and Restoran.


Fasilitas yang ada di PCC pun tergolong update atas teknologi. Wifi spot dari IM2 dan Speedy dapat membantu para exhibitor maupun visitor untuk melakukan deal-deal bisnis via dunia maya. Coverage area untuk wifi spot ini dapat mencakup semua ruangan di venue kebanggaan kota Pontianak yang mayoritas warganya adalah cina turunan atau tionghoa. Untuk fasilitas meeting room, 350 kursi dan 20 meja bulat degan desain modern dapat menciptakan nuansa ruangan yang nyaman, sehingga bisa menghadirkan ide-ide dan gagasan yang segar.


...projek2 hebat lain diharapkan segera hadir di Kota Katulistiwa ini! :)
 
#6 ·
Proposed Borneo Convention Center (jadikah dibangun???)

...hmm btw namanya kok mirip megaprojek yg di Kuching ya? :eek:hno:

ini beritanya:

Pontianak Post - Rabu, 4 Juni 2008
Jangan Gebabah Bangun BCC

Pontianak,- Ketua Komisi C DPRD Kalimantan Barat, Mulyadi Yamin mengatakan jangan gegabah membangun Borneo Convention Centre. Ia menegaskan sebelum dibangun perlu kajian lebih lanjut supaya pembangunan tidak dianggap belum prioritas.

“Kalau Ketua DPRD Kalbar menyatakan penundaan penting dilakukan guna menghemat APBD pasti ada kajian tersendiri. Sudah sangat pentingkah gedung megah dibangun untuk promosi UMKM dan koperasi, sementara pemerintah belum menguatkan sektor tersebut,” kata dia kemarin di ruang kerjanya.

Legislator dari Partai Golkar ini menyebutkan apakah ada produk UMKM dan koperasi berskala besar berorientasi ekspor dibina instansi terkait. Sambung dia, kalau pun ada seberapa besar pemasukan devisa bagi daerah. “Lebih baik menata bangunan yang sudah ada, kemudian bagaimana meningkatkan masyarakat luar masuk ke Kalbar,” ujarnya.

Mulyadi sapaan akrabnya mengatakan persoalan lain adalah sharing dana antara provinsi dan pusat. Lanjut dia, apakah memang sudah cair dana APBN sebesar Rp10 miliar yang disediakan kementrian koperasi dan UKM.

“Karena dana yang disiapkan membangun BCC membutuhkan uang Rp35 miliar. Selain itu, konsep pembangunannya juga belum jelas apakah menggunakan proyek multiyears,” kata legislator daerah pemilihan Sanggau dan Sekadau ini.

Disinggung persoalan perda tidak dapat dibatalkan, Mulyadi mengatakan bahwa menunda bukan berarti membatalkan aturan yang ada. Jelas dia, sistem penganggaran telah diatur dengan jelas termasuk perubahan.

“Kami akan melihat sejauhmana pembangunan BCC ini dilaksanakan. Karena sampai sekarang saja, bangunan yang lama saja belum dibongkar,” tutur Mulyadi.

Kepala Badan Koperasi, Kerjasama, Promosi dan Investasi (Bakomapin) Kalbar M Zeet Hamdi Assovie Senin lalu mengatakan anggaran pembangunan BCC sudah dialokasikan dalam APBD 2008 sebesar Rp5 miliar. "Karena bentuknya peraturan daerah, tidak bisa dibatalkan oleh satu orang saja," katanya.

Ia menambahkan, kalau mau melakukan mengkaji ulang, harus ada mekanisme yang dilalui dengan mengundang instansi terkait untuk mempresentasi bagaimana prosesnya. "Keputusan pembatalan ada di tangan gubernur. Hingga sekarang, gubernur belum ada mengeluarkan keputusan itu. Pembangunan BCC jalan terus," katanya. (riq)

< Ketua Komisi C DPRD Kalimantan Barat, Mulyadi Yamin mengatakan jangan gegabah membangun Borneo Convention Centre. Ia menegaskan sebelum dibangun perlu kajian lebih lanjut supaya pembangunan tidak dianggap belum prioritas.

“Kalau Ketua DPRD Kalbar menyatakan penundaan penting dilakukan guna menghemat APBD pasti ada kajian tersendiri. Sudah sangat pentingkah gedung megah dibangun untuk promosi UMKM dan koperasi, sementara pemerintah belum menguatkan sektor tersebut,” kata dia kemarin di ruang kerjanya.

Legislator dari Partai Golkar ini menyebutkan apakah ada produk UMKM dan koperasi berskala besar berorientasi ekspor dibina instansi terkait. Sambung dia, kalau pun ada seberapa besar pemasukan devisa bagi daerah. “Lebih baik menata bangunan yang sudah ada, kemudian bagaimana meningkatkan masyarakat luar masuk ke Kalbar,” ujarnya.

Mulyadi sapaan akrabnya mengatakan persoalan lain adalah sharing dana antara provinsi dan pusat. Lanjut dia, apakah memang sudah cair dana APBN sebesar Rp10 miliar yang disediakan kementrian koperasi dan UKM.

“Karena dana yang disiapkan membangun BCC membutuhkan uang Rp35 miliar. Selain itu, konsep pembangunannya juga belum jelas apakah menggunakan proyek multiyears,” kata legislator daerah pemilihan Sanggau dan Sekadau ini.

Disinggung persoalan perda tidak dapat dibatalkan, Mulyadi mengatakan bahwa menunda bukan berarti membatalkan aturan yang ada. Jelas dia, sistem penganggaran telah diatur dengan jelas termasuk perubahan.

“Kami akan melihat sejauhmana pembangunan BCC ini dilaksanakan. Karena sampai sekarang saja, bangunan yang lama saja belum dibongkar,” tutur Mulyadi.

Kepala Badan Koperasi, Kerjasama, Promosi dan Investasi (Bakomapin) Kalbar M Zeet Hamdi Assovie Senin lalu mengatakan anggaran pembangunan BCC sudah dialokasikan dalam APBD 2008 sebesar Rp5 miliar. "Karena bentuknya peraturan daerah, tidak bisa dibatalkan oleh satu orang saja," katanya.

Ia menambahkan, kalau mau melakukan mengkaji ulang, harus ada mekanisme yang dilalui dengan mengundang instansi terkait untuk mempresentasi bagaimana prosesnya. "Keputusan pembatalan ada di tangan gubernur. Hingga sekarang, gubernur belum ada mengeluarkan keputusan itu. Pembangunan BCC jalan terus," katanya. (riq)
 
#9 · (Edited)
Katanya Bandara Supadio mau direnovasi. Ada gak beritanya?
^^direnovasi apanya? ..IMO terminal Bandara Supadio masih cukup bagus, cuma conveyor-nya aja yg mesti diganti yg model memutar (roll on), bukan yg dead-end supaya luggage kita gak bertumpuk-tumpuk :nuts:


^^Tapi ni gw berhasil dpt perspektif rendering-nya ...gak yakin ini projek betulan atau cuma projek TA mahasiswa arsitek
Yg jelas ini proposal utk bandara baru Pontianak

-----------------------------
Hotel Santika Pontianak (***)



^^ kirain masih u/c ...eh rupanya dah buka :)
 
#10 ·
^^direnovasi apanya? ..IMO terminal Bandara Supadio masih cukup bagus, cuma conveyor-nya aja yg mesti diganti yg model memutar (roll on), bukan yg dead-end supaya luggage kita gak bertumpuk-tumpuk :nuts:


^^Tapi ni gw berhasil dpt perspektif rendering-nya ...gak yakin ini projek betulan atau cuma projek TA mahasiswa arsitek
Yg jelas ini proposal utk bandara baru Pontianak
what??????????

kalo ini beneran project bandara supadio yg baru......
gila...!!!!! udah mirip nih ama Hasanuddin.....ato Kuala Namu????

ah...kayanya ga mungkin.....
 
#11 ·
Proposed Borneo Convention Center (jadikah dibangun???)

...hmm btw namanya kok mirip megaprojek yg di Kuching ya? :eek:hno:

ini beritanya:
ini BCC yang bakal dibangun di lahan kantor Gubernur lama, jalan Sutan Syahrir, deket rumah gw....
ni convention building bakal dibangun persis disebelah Rumah Melayu Kalimantan Barat yang notabene convention building juga......

BCC katanya bakalan lebar banget dengan tinggi kurang lebih 6 lantai...lebih gede dari PCC.....mudah2an aja terwujud....tapi mengingat lingkungan sekitarnya....kayanya.....:eek:hno::eek:hno::eek:hno::eek:hno:
 
#16 · (Edited)
padahal kan pontianak ibukota propinsi

tp kalah sama pembangunan kota2 non ibukota di jawa tengah
^^Kelihatannya begitu tapi sebenarnya gak ketinggalan, IMO bgaimanapun Kota Pontianak skrg masih lebih rame dibanding Solo. Geliat perekonomian 24 jam. Ada pelabuhan laut yg dekat dengan pusat kota. Juga gedung2 di kampus Universitas Tanjungpura terkesan lebih megah dibanding gedung2 di UNS atau UNSOED:) ...bahkan jumlah ruko-ruko di Kota Pontianak lebih banyak dibanding jumlah ruko di kota Solo dan Jogja digabung sekaligus.

Masalahnya SDM2 yg memegang kekuasaan skrg ni, Kota Pontianak dan sekitarnya dengan potensi sedemikian besar seperti kurang ter-ekspos secara nasional dan sangat minim promosi.... jadi minat investor pun rendah:eek:hno:
 
#17 ·
sebetulnya, Pontianak itu potensi utk menjadi kota yg besar itu ada, tapi mungkin ya itu tadi, mental pemkotnya aja yg masih plintat plintut

dari segi bisnis, banyak orang dari jakarta loh yg terbang ke Pontianak, dan seharusnya, pontianak juga bisa di jadikan hub penerbangan dari dan ke Singapore atau ke Malaysia.

well, kita liat aja, mudah2an ada proyek2 signifikan yg akan di bangun di Pontianak :), paling tidak bisa mengimbangi perkembangan kota2 di utara Kalimantan (malaysia)
 
#18 ·
^^Kelihatannya begitu tapi sebenarnya gak ketinggalan, IMO bgaimanapun Kota Pontianak skrg masih lebih rame dibanding Solo. Geliat perekonomian 24 jam. Ada pelabuhan laut yg dekat dengan pusat kota. Juga gedung2 di kampus Universitas Tanjungpura terkesan lebih megah dibanding gedung2 di UNS atau UNSOED:) ...bahkan jumlah ruko-ruko di Kota Pontianak lebih banyak dibanding jumlah ruko di kota Solo dan Jogja digabung sekaligus.

Masalahnya SDM2 yg memegang kekuasaan skrg ni, Kota Pontianak dan sekitarnya dengan potensi sedemikian besar seperti kurang ter-ekspos secara nasional dan sangat minim promosi.... jadi minat investor pun rendah:eek:hno:
hmmmm.....agak beda nih.....IMO :

gedung2 untan yg tergolong megah cuma Rektorat ama gedung FK doang....gedung2 lain kaya kehutanan, fkip, pertanian, mipa or hukum masih tergolong gak megah....rata2 cuma 1 lantai...... UNS masih lebih bagus....msh banyak bangunan yg 3 lantai.....auditorium nya pun UNS dah hampir sama ma UGM....megah juga.....

kalo ruko sih iya.....banyak bgt....mungkin surplus malah....tapi banyak yg masih kosong n gak ditempatin/digunakan......

di pontianak ada 2 pelabuhan, pelabuhan Laut Dwikora, dan pelabuhan Sungai Seng-Hie....keduanya berada di pusat kota.....

Pontianak lebih rame daripada Solo??? kayanya nggak deh om.....Solo jelas lebih rame, lebih maju, lebih dinamis dengan geliat perekonomian yang jelas lebih maju dari pada Pontianak.... Pontianak kalah jauh om.....

even ama Malang lebih maju Malang kayanya......

-------------

yup...penguasa Pontianak masih pasif dalam mengembangkan kota..... mereka kayanya menganut paham "berkecukupan" untuk Pontianak.....

gw kalo pulang ke pontianak sedih bgt....pontianak masih jauh ketinggalan......
 
#20 ·
Kata teman saya asal Pontianak, tanah kota Pontianak tidak labil karena dulunya tanah gambut yang berkembang jadi kota sehingga kota ini hanya mampu dibangun untuk gedung 5 lantai saja. Kata teman saya di Pontianak bangunan yang paling tinggi sekarang ini hanya 5 lantai dan gedung BCA yang baru dibangun kondisinya sekarang miring (mirip menara Pisa kali yaa).............benar enggaknya saya kurang tahu........betulkah ?
 
Top