SkyscraperCity Forum banner

[SURABAYA] Projects & Development

9M views 28K replies 826 participants last post by  badakjawa 
#1 ·
lets post surabaya city construction and pictures here :D


cheers
 
#1,001 ·
Three short news from Surabaya..

Tambah Pompa Air Lagi

SURABAYA - Tahun ini, banjir yang melanda Surabaya tidak sehebat tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, tidak berarti perbaikan dan penambahan infrastruktur dihentikan. Kali ini, Dinas Bina Marga dan Pematusan mengajukan penambahan dua pompa air dan tiga mechanical screen (alat penyaring sampah) kepada pemerintah pusat.
Rencananya, dua pompa air itu ditempatkan di daerah Jeblokan dan Tambak Wedi. Mechanical screen bakal dipasang di Kalidami, Kali Bratang, dan Boezem Wonorejo.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Sri Mulyono menjelaskan, kelima proyek tersebut memang belum mendapat jawaban dari pusat. "Tapi, kami optimistis disetujui. Sebab, pengajuan yang sama pada tahun lalu berhasil kami realisasikan," ujarnya.
Tahun lalu, DBMP memang merealisasikan pembangunan mechanical screen di Kaligreges, Kali Pesapen, Salatiga, dan Tambak Wedi. "Proyek itu kami ajukan ke pusat melalui pemerintah provinsi," ujarnya.
Pemkot berharap pemerintah pusat mengalokasikan anggaran pompa air dan mechanical screen itu setidaknya dalam APBN Agustus mendatang.

Taken from Jawapos, Mar 27, 2008


Rp 12 Miliar untuk 2 Pompa

SURABAYA-Masalah banjir di Kota Surabaya tidak akan teratasi dalam waktu lima tahun kedepan. Hal itu disebabkan minimnya alat untuk memperlancar aliran air ke laut. Dari 50 pompa air yang dibutuhkan, sampai saat ini baru tersedia 33 pompa, dua pompa di antaranya baru akan direalisasikan tahun ini. Kedua pompa air itu akan dibangun di saluran bozem Wonorejo dan Kebonagung.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya Sri Mulyono mengungkapkan, pembangunan kedua pompa air ini sudah dianggarkan dalam APBD Kota Surabaya tahun 2008 sebesar Rp 12 miliar. Rinciannya Rp 7 miliar untuk pompa Bozem Wonorejo dan Rp 5 miliar untuk wilayah Kebonagung.
“Saat ini kami masih menunggu cuaca terang, kalau hujannya masih tinggi pembuatannya tidak bisa optimal,” terang Sri Mulyono, Rabu (26/3).
Selain kedua pompa tersebut, Pemkot Surabaya juga mengusulkan tambahan dua pompa lagi untuk mendapat bantuan APBN. Yakni di saluran Jeblokan, Kenjeran, dan saluran Tambakwedi. Jika pembangunan keempat pompa ini terealisasi, Sri optimis akan mampu mengatasi banjir besar di sejumlah wilayah seperti Tambaksari.

Taken from Surya, Mar 27, 2008


Walikota Melarang, Pasar Bunga di Jl Veteran Dibatalkan

Walikota Surabaya melarang PD Pasar mengubah bangunan cagar budaya bekas halte trem di Jalan Veteran menjadi Pasar Bunga.
Selain mengganggu lalu lintas dan merusak bangunan cagar budaya, Pemkot sudah berencana membuat Memoar Park di lokasi tersebut.
Demikian kata Ir TRI RISMA HARINI Kepala Badan Perencana Kota (Bappeko Surabaya) pada program Wawasan Suara Surabaya, Kamis (27/03). Ini menanggapi rencana PD Pasar Surya yang ingin memanfaatkan bekas halte di Jalan Veteran untuk Pasar Bunga seperti disampaikan OSCAR Humas PD Pasar Surya.
Kata OSCAR dasar pembangunan ini Perda no. 10 tahun 1982 yang membuktikan lahan tersebut milik PD Pasar. Selain itu PD Pasar sebagai Perusahaan Daerah kata OSCAR harus memenuhi target penghasilan. Selama ini PD Pasar hanya mengeluarkan biaya perawatan dan biaya kebersihan, tanpa ada pendapatan. Jadi lahan itu dikelola supaya ada pengasilan.
Sementara itu TRI RISMA mengatakan, meski ada Perda, kalau pembangunannya tidak sesuai dengan master plan kota tetap tidak bisa dilaksanakan. Apalagi tempat ini termasuk cagar budaya yang punya nilai history mendalam bagi warga Surabaya.
Tentang target pendapatan, kata RISMA itu ada yang short term dan ada yang long term, jadi tidak harus dengan cara mengubah bangunan cagar budaya untuk obyek yang menghasilkan.
AHMAD GANIS Direktur Utama PD Pasar Surya setuju, rencana Pemkot Surabaya membuat Memoar Park di bekas halte Trem di jalan Veteran Surabaya. Karena itu rencana PD Pasar mengubah bekas halte trem itu menjadi Pasar Bunga dibatalkan.

Taken from Suara Surabaya, Mar 27, 2008
 
#1,003 ·
Wakil Walikota Surabaya Kembali Jadi 'Wartawan'

suarasurabaya.net| Di tengah kesibukannya menjadi wakil walikota Surabaya, ARIF AFANDI, ternyata masih menyempatkan diri untuk menulis. Wakil Walikota Surabaya itu kembali jadi ‘wartawan’. Pilihannya adalah Blog. Mantan pemimpin Redaksi Jawa Pos ini mengaku tertarik dengan Blog untuk menyalurkan kegemarannya menulis.

“Asyik juga nge-blog, saya jadinya menulis lagi. Saya sudah lama tidak menulis. Sekarang punya blog, ya jadi wartawan lagi,” guyon ARIF dihadapan sejumlah jurnalis yang menemuinya, Kamis (27/03) petang dikantornya.

ARIF AFANDI resmi menjadi pemilik sekaligus reporter di blognya sendiri, yang beralamatkan di www.arifafandi.blogdetik.com. “Jangan sungkan-sungkan mampir ya,” ujar ARIF AFANDI penuh semangat.

Sekedar informasi, di blognya, ARIF menyediakan rubrik 'Publik Bicara'. Sebuah rubrik yang tujuan utamanya adalah mewadahi aspirasi yang disampaikan masyarakat terhadap persoalan apapun. Sedangkan dibagian banner utamanya, terdapat foto ARIF AFANDI meneganakan kaca mata hitam serta sebuah pesan tentang peduli lingkungan.

Meski baru beberapa jam yang lalu blognya resmi online, hasil postingan ARIF lumayan banyak yang berkomentar. Bahkan mantan Ketua Umum Persebaya ini juga terlihat rajin memberikan balasan komentar. Satu diantara balasan ARIF berbunyi demikian: “Wah, masak imagenya pejabat publik masih gaptek. Kasihan dong. Dua minggu terakhir setiap hari saya sibuk menjawab email para staf kelurahan dan kecamatan yg sedang latihan internet. Tahun depan, seluruh kelurahan di Surabaya harus punya blog. Idep-idep biar blogdetik makin tambah rame, he.he,” begitu.

Dari rubrik ‘Publik Bicara’, ARIF terlihat antusias menjawab pertanyaan serta pernyataan kawan-kawan barunya. ARIF diberondong blogger dengan berbagai pertanyaan hingga pujian. Dan ARIF menjawabnya satu persatu dengan telaten. ARIF seolah benar-benar kembali menjadi wartawan. Dia mulai kembali menulis. Pengen tahu, mampir saja ke alamat blog-nya.(tok)

It Will be good for Surabaya. :banana:
 
#1,004 ·
^^ Setelah Kepala Dinas LH Togar Silaban, sekarang Wawali Arif Afandi, mungkin bentar lagi giliran Pak Wali dan Bu Risma bikin blog tuh. Skrg aja yg namanya ruang publik komplain di website Pemkot Sby tiap hari riuh rendah oleh komplain warga (termasuk aku dan Hadi hehe), ngaku aja Hadi :lol: . Yang hebat, hampir semua komplain dijawab dlm hitungan jam. Bagaimanapun, ini kemajuan pesat jika para pejabat kota mau langsung mendengar aspirasi masyarakat lewat blog2 dan website ini. Ini namanya masyarakat berpartisipasi membangun kota.

Ini ada artikel menarik dr Pak Wawali kita..

Hospitality oke, Kemasan Perlu Kece
March 25, 2008

Bisakah Surabaya menjadi kota tujuan wisata? Kenapa tidak. Lihatlah para wisatawan Belanda yang datang ke kota ini, pakan lalu. Mereka tampak sumringah. Dengan menumpang becak, mereka blusukan kampong Malang.Tentu karena jumlahnya banyak, ‘’pawai’’ becak berisi wisatawan itu menarik perhatian. Warga kampong menyambutnya dengan sukaria. Kebahagiaan juga terpancar di wajah wisatawan. Mereka berbincang dengan warga, meski perbincangannya dimengerti atau tidak. Yang jelas ada interaksi antar mereka.

Di luar dugaan, warga pun juga tampak gembira menerima mereka. Senyum mengembang di mana-mana. Pemandangan itu menggambarkan keramahtamahan warga kota Surabaya saat menerima wisatawan. Dalam dunia pariwisata, sikap warga itu disebut dengan hospitality. Sikap ramah sebagai tuan rumah. Sikap penerimaan tulus ikhlas terhadap tamu yang datang. Penerimaan yang menganggap wisatawan bukan sebagai orang asing, tetapi sebagai tamu yang harus dijamu dengan baik.

Hospitility memang menjadi modal utama dalam membangun pariwisata. Jika yang satu ini sudah ada, maka bias dipastikan kita dapat membangun industri pariwisata. Persoalannya tinggal bagaimana kita mengemas hospitality yang sudah dipunyai itu menjadi sesuatu yang lebih menarik lagi bagi para wisatawan. Istilahnya bagaimana membuat hospitality yang sudah oke itu menjadi sebuah paket yang lebih kece. Mengemas modal dasar warga itu menjadi ‘’barang jualan’’ yang membuat wisatawan kerasan dan pingin balik lagi di Surabaya.

Kita tidak perlu banyak punya atraksi atau tempat tujuan wisata seperti dikeluhkan banyak orang. Sering kita mendengar keluhan di Surabaya tidak ada tempat yang bias dijadikan tujuan wisata. Misalnya, kita tidak punya pantai yang indah, gunung yang sejuk, atau tempat wisata buatan yang membuat orang keranjingan. ‘’Kita kalah dengan Batu dan Lamongan yang punya Jatim Park maupun Wisata Bahari Lamongan,’’ keluh mereka.

Memang Surabaya tidak punya itu semua. Tapi, kota ini sejak lama menjadi kota dagang. Karena itu, bisa dikembangkan wisata belanja. Kota ini punya empat lapangan golf yang bagus. Ini juga bias dijual. Kita juga punya sejumlah bangunan peninggalan zaman Belanda yang eksotik. Ini sering menjadi daya tarik sendiri para wisatawan asing. Wisata heritage –peninggalan masa lalu—bias dibuat. Dua hari lalu saya kedatangan tamu yanag juga kenalan lama saya dari Amerika, Prof Dr William Liddle. Ia sangat terkesan karena bias menginap di Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan. ‘’Hotel ini mirip Hotel Rafles di Singapura,’’ tuturnya.

Yang lebih menarik bagi wisatawan domestic maupun asing, kita punya banyak jenis makanan yang enak. Karena itu, Surabaya dapat menjadi kota tujuan wisata kuliner yang luar biasa. Mulai dari rawon setan yang terkenal, rujak uleg yang menyegarkan, bebek goreng yang membuat lidah berkecap-kecap, dan makanan lain dari berbagai daerah yang bertebaran di seluruh pojok kota. Kini, mulai banyak tempat makan yang tidak hanya enak di lidah, tapi juga menjadi tempat nongkrong yang nyaman. Semua itu menjadi daya tarik tujuan wisata yang terus bias dikembangkan.

Jika mau ditambah, dapat dikembangkan sejumlah pertunjukan kesenian tradisional. Memang tidak harus yang asli Surabaya. Cukup kesenian yang tumbuh kembang di Jawa Timur. Seperti reog Ponorogo, ludruk kebanggaan kita, atau pencak silat yang sampai sekarang masih lestari. Saya pernah menonton pertunjukan kung fu di Beijing yang dikemas menjadi sebuah cerita teatrikal sekaligus pertunjukan keahlian bela diri mereka. Sangat menarik untuk menggaet ratusan wisatawan asing setiap kali pentas. Surabaya cukup menjadi etalase kesenian Jawa Timur. Kita hanya perlu mengemas sehingga jadi tontonan menarik bagi orang yang datang di kota ini.

Beberapa tahun terakhir, banyak investor yang membangun tempat konferensi dan pameran yang berkelas nasional maupun internasional. Karenanya, tidaklah mengherankan kalau tahun lalu Surabaya memenangkan lelang untuk menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang transportasi. Konferensi yang akan diikuti ribuan peserta dari luar dan dalam negeri itu digelar tahun depan. Surabaya berhasil mengalahkan Seoul dan Sidney yang juga berminat menjadi tuan rumah.

Singkatnya, kota ini punya banyak hal yang dapat dikembangkan menjadi industri pariwisata. Atraksinya beragam. Hanya saja, selama ini, belum dianggap sebagai tujuan wisata yang bisa menarik minat banyak orang. Karena itu, dibutuhkan kreatifitas dari semua elemen untuk bersama-sama membangun pariwisata. Para seniman bias mencipta berbagai pertunjukan yang dapat menggaet wisatawan. Biro perjalanan perlu membuat paket-paket wisata dengan memanfaat semua yang telah ada. Dan pemerintah kota –terutama melalui Surabaya Tourisme and Promotion Board (STPB)—memasarkannya ke luar kota maupun ke negara lain.

Keramahtamahan warga, atraksi wisata yang terus berkembang, serta sarana dan prasarana yang terus dibangun kota ini menjadi modal besar untuk masa dapan pariwisata kita. Pemerintah kota juga telah mulai serius menggarap masalah ini. Sejak dua tahun lalu didirikan STPB. Juga ada anggaran khusus untuk promosi pariwisata. Ini terobosan di saat kota lain belum melakukan, termasuk Bali yang selama ini dikenal sebagai tempat tujuan wisata paling terkenal.

Hasil keseriusan itu juga bisa dilihat. Dalam dua tahun terakhir, penerimaan pajak hotel dan restoran naik secara berarti. Tingkat hunian hotel juga meningkat rata-rata 12 persen setiap tahunnya. Kalau dulu hotel hanya ramai di hari kerja, kini akhir pekan pun sering kamar yang ada masih terasa kurang. Kita juga mulai sering melihat wisatawan asing berjalan-jalan di pedestrian yang mulai ditata dengan nyaman. Rombongan wisatawan dari Asia maupun Eropa juga tampak berdatangan. Bahkan, belum lama ini ada rombongan dari India.

Untuk apa kita perlu mengembangkan pariwisata? Tentu untuk menggaet makin banyak orang luar datang ke Surabaya. Bukan orang yang hanya datang menjadi beban kota, tapi membawa uang dan berbelanja. Makin banyak uang yang masuk, peredaran uang makin banyak, dan akhirnya akan berdampak pada ekonomi rakyat secara keseluruhan.

Jadi, kita sudah memiliki banyak modal agar industri pariwisata Surabaya semakin oke. Tugas berikutnya, bagaimana menjadikan semua modal tersebut dalam kemasan yang kece.
 
#1,005 ·
^^ Setelah Kepala Dinas LH Togar Silaban, sekarang Wawali Arif Afandi, mungkin bentar lagi giliran Pak Wali dan Bu Risma bikin blog tuh. Skrg aja yg namanya ruang publik komplain di website Pemkot Sby tiap hari riuh rendah oleh komplain warga (termasuk aku dan Hadi hehe), ngaku aja Hadi :lol: . Yang hebat, hampir semua komplain dijawab dlm hitungan jam. Bagaimanapun, ini kemajuan pesat jika para pejabat kota mau langsung mendengar aspirasi masyarakat lewat blog2 dan website ini. Ini namanya masyarakat berpartisipasi membangun kota.
Aku bermimpi... andai saja ada semacam facebook/fs tapi isinya khusus para pejabat yg berwenang.. PNS. Jadi segala macam keluhan bisa langsung tertuju dengan jelas.. Jejaringnya juga jelas. Dan usernya juga konsisten antusias (udh kyk hobi), ibaratnya bagaikan abg2 yg baru kenal fs. Tiap detik dipelototin bagian comments/testimonial... hahaha
 
#1,007 ·
FS pejabat

Aku bermimpi... andai saja ada semacam facebook/fs tapi isinya khusus para pejabat yg berwenang.. PNS. Jadi segala macam keluhan bisa langsung tertuju dengan jelas.. Jejaringnya juga jelas. Dan usernya juga konsisten antusias (udh kyk hobi), ibaratnya bagaikan abg2 yg baru kenal fs. Tiap detik dipelototin bagian comments/testimonial... hahaha
denger-denger pak de KArwo udah bikin FS tuh, cuman ga tau alamatnya mana
 
#1,008 ·
Surutkan Banjir Jl. Dr Soetomo, Buat Box Culvert Rp 399 Juta

Surabaya-Banjir yang menggenangi wilayah Dr Soetomo saat hujan tidak lama lagi akan teratasi. Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya membuat box culvert (gorong-gorong) di Jalan Dr Soetomo bagian utara. Pembangunan box culvert mulai dikerjakan Jumat kemarin (28/3). Pembangunan box culvert ini sempat terhenti karena banyaknya timbunan kabel milik PT Telkom dan PDAM yang ada di tanahnya.
Karena itu, petugas Dinas PU harus memindahkan dahulu kabel-kabel tersebut sebelum melanjutkan pembangunannya.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya Sri Mulyono mengungkapkan, sebenarnya pengerjaan box culvert harus sudah selesai minggu ini, tapi karena harus memindahkan kabel-kabel itu, jadi tertunda.
“Daripada nanti mengenai kabel-kabel itu yang memberi ganti rugi kan PU, jadi lebih baik dipindahkan saja,” kata Sri Mulyono, Jumat (28/3).
Diungkapkan Sri, pembangunan box culvert ini dimaksudkan untuk mempercepat genangan air yang ada di Jalan Trunojoyo, Musi, Untung Suropati dan sekitarnya.
“Selama ini kawasan tersebut sering terkena banjir,” aku Sri.
Box Culvert ini selanjutnya akan meneruskan aliran air tersebut hingga ke rumah pompa Dinoyo untuk kemudian di buang ke Kalimas.
Proyek pembangunan box culvert ini memakan anggaran Rp 399 juta yang diambilkan dari DIP lanjutan APBD 2007.
Ditambahkan Sri Mulyono, untuk makin memperlancar arus air ini, rencananya Dinas PU Bina Marga dan Pematusan juga akan mengaspal Jalan Pandegiling yang termasuk dalam aliran air dari dr Soetomo tersebut.
Saat ini kondisi jalan di Pandegiling berlubang-lubang sehingga ketika hujan aliran air dari wilayah Dr Soetomo sering menggenang dan terjadi banjir.
Anggaran untuk pengaspalan Jalan Pandegiling ini akan diambilkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2008 mendatang. “Kami rencanakan di PAK Agustus nanti sudah dianggarkan sehingga Oktober sudah proses lelang dan bisa dikerjakan Desember 2008,” tukas Sri.
Dengan terentaskannya banjir di Dr Soetomo tersebut berarti mengurangi titik banjir yang ada di Surabaya.
Sebelumnya di Kota Surabaya terdapat delapan titik banjir besar yakni kawasan Simo, Dharma Husada, Tambaksari, Mojopahit, daerah Dr Soetomo, kawasan sekitar Jalan Jambi (Jalan Jambi, Ciliwung, Kutai), Jalan Embong Malang, dan Jalan Mayjen Sungkono.
Empat diantara titik banjir besar tersebut sudah mulai terentaskan yakni Jalan Jambi dan sekitarnya, Jalan Embong Malang, Jalan Mayjen Sungkono, termasuk juga Jalan dr Soetomo.

Taken from Surya, Mar 29, 2008
 
#1,009 ·
Pekan Depan Uji Coba

April, Tol Waru-Juanda Beroperasi
SURABAYA - Meski protes masyarakat Siwalankerto terkait dengan ganti rugi kerusakan bangunan warga belum selesai, PT Citra Margatama Surabaya (CMS) selaku investor nekat akan mengoperasikan jalan tol Waru-Juanda. Rencananya, jalan bebas hambatan sepanjang 12 kilometer tersebut diuji coba pekan depan.

"Sesegera mungkin dioperasikan. Sebelum itu, akan diuji coba dulu minggu depan," kata Humas CMS Suhadi setelah sosialisasi rencana uji coba tol Waru-Juanda di Hotel Somerset kemarin (28/3).

Hanya, dia belum bisa memastikan tanggal uji coba tersebut. Yang hampir pasti, kata dia, April ini jalan tol tersebut mulai dioperasikan.

Suhadi menuturkan, sesuai standar, masa uji coba berlangsung tujuh hari. Namun, karena desakan dari berbagai pihak, termasuk pemprov, uji coba mungkin berlangsung tidak sampai seminggu.

Menurut dia, jalan tol Waru-Juanda merupakan salah satu alternatif untuk mencairkan kemacetan Jalan A. Yani. Selain padatnya kendaraan, adanya tiga potongan arus di Bundaran Waru menyebabkan arus lalu lintas terhambat di situ.

Pada uji coba nanti, jalan tol dibuka untuk umum dan digratiskan. Uji coba tersebut dilakukan untuk melihat perilaku pengguna jalan. "Dari sana bisa diketahui kekurangannya apa," ungkapnya.

Sebelumnya, Dinas PU menerjunkan tim layak fungsi yang bertugas menilai kelayakan jalan tol sebelum dioperasikan. Hasilnya, terdapat beberapa kekurangan yang kini telah dibenahi. Di antaranya, penerangan, rambu-rambu, dan lebar badan jalan di tikungan yang terlalu sempit.

Suhadi menambahkan, dalam pengoperasian nanti, ada dua cara membayar bea masuk tol Waru-Juanda. Yaitu, cara tunai seperti yang dilakukan di jalan tol pada umumnya dan melalui prepaid smart card, sistem pembayaran tol prabayar dengan mendaftar di Bank Mega. Kartu tersebut bisa digunakan sebanyak isi nominal yang dibeli dan dapat diisi ulang.

Dengan kartu tersebut, pembayaran jadi lebih mudah dan efisien karena tidak perlu menyiapkan uang atau kembalian. "Pengguna tinggal menggesekkan kartu pada alat yang disediakan," jelasnya.

Soal protes warga yang menuntut ganti rugi, Suhadi enggan berkomentar. "Saya tidak ingin membicarakannya di sini," tegasnya.

Menurut dia, persoalan tersebut adalah masalah bersama, termasuk pemprov. Karena itu, penyelesaiannya harus dilakukan bersama-sama.

Taken from Jawapos, Mar 29, 2008
 
#1,010 ·
Mangkrak di Depan Mata

Belasan Bangunan terbengkelai
Taman-taman dan jalanan di kota ini terus bersolek. Sejak kursi Dinas Kebersihan dan Pertamanan diduduki Tri Rismaharini, taman dan jalanan yang tampak gersang itu"disulap" menjadi lebih berwarna. Tampak asri, berseri, dan sedap dipandang.

Sayang, keasrian wajah kota tersebut rasanya kurang komplet. Kemolekan wajah kota masih dihiasai noda-noda yang mengganggu. Noda-noda itu tidak lain keberadaan bangunan mangkrak yang jumlahnya mencapai melainkan puluhan.

Bangunan mangkrak itu seolah menjadi persoalan laten kota ini. Genderang menuntaskan persoalan itu sudah lama ditabuh. Dan, entah sudah berapa kali pejabat di Dinas Tata Kota dan Permukiman (DTKP) Pemkot telah berganti, tetapi persoalan bangunan mangkrak itu tak juga membuah solusi cepat.

Yang jelas, pendataan yang dilakukan Dinas Tata Kota dan Permukiman, di jalan-jalan protokol setidaknya ada 53 bangunan dan lahan mangkrak. Bangunan dan lahan itu terletak di jalan-jalan utama. Di antaranya, Jalan A. Yani 7 bangunan, Basuki Rahmat (10), Raya Darmo (2), Diponegoro (3), Embong Malang (5), Panglima Sudirman (4), Pemuda (5), Gubernur Suryo (1), Mayjen Sungkono (3), Ngagel (3), dan Tunjungan (2).

Dari jumlah tersebut, 16 bangunan berstatus mangkrak atau proses pembangunannya macet. Demikian juga lahan yang mangkrak tersebar di 15 lokasi. Namun, ada bangunan yang semula mangkrak, tetapi baru-baru ini dibangun. Jumlahnya 22 bangunan dan lahan.

Banyaknya bangunan yang terbengkalai itu membuat etalase kota seakan ternoda. Di Jalan Basuki Rahmat, misalnya. Empat bangunan besar mandek. Ironisnya, bangunan itu mangkrak belasan tahun. Di antaranya, di Jalan Basuki Rahmat No 29 dan 72-74.

Dua bangunan tersebut mangkrak sejak 1998 silam. Hingga kini belum juga tersentuh pembangunan. Apalagi bangunan yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat 143. Konstruksi bangunan itu boleh dikatakan megah dan menjulang. Namun, wajah bangunan sungguh kontras. Kumuh dan tidak terawat.

Sebagian besar bangunan mangkrak itu karena terbelit modal. Namun, ada juga yang masih berselisih di wilayah hukum. Sebut saja, mangkraknya pembangunan Trade Center Mall (TCM). Kabarnya, bangunan mangkrak disebabkan perselisihan hukum. Bahkan, PT Wijaya Karya (Wika) sebagai kontraktor sampai memolisikan PT UEASSA, pemilik yang kini berganti nama menjadi PT E Square.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos, perselisihan hukum itu sendiri bermula ketika PT UEASSA membuat kontrak pembangunan TCM ke PT Wika senilai Rp 399 miliar pada 5 September 2003. Pekerjaan itu berlangsung lancar-lancar saja sampai pada Maret 2006. Menurut Kuasa Hukum PT Wika Tjandra Sridjaja Prajonggo, pihaknya sudah menyelesaikan pekerjaan senilai Rp 205 miliar.

Saat itulah, kata Tjandra, PT Wika mendapat informasi kalau PT Korra, konsultan proyek itu tidak mau melakukan lagi pekerjaannya karena belum dibayar oleh PT UEASSA.

"Padahal, kami baru bisa dibayar setelah ada Acc dari PT Korra. Nah, kalau PT Korra tidak mau melanjutkan pekerjaan lagi, tentu saja kami tidak akan dibayar," ucapnya. Apalagi, saat itu masih ada kekurangan pembayaran sekitar Rp 70 miliar dari PT UEASSA.

Karena itu, PT Wika memilih menghentikan pekerjaan untuk sementara. Tapi, setelah berunding dengan Andi Soewatdy, orang nonstruktural PT UEASSA (namun dipercaya sebagai pemilik) yang juga pernah kabur saat diperiksa Bareskrim Mabes Polri 2007 lalu, Tjandra tak menemukan kesepakatan apa pun.

"Bahkan, kami merasa tertipu karena PT UEASSA berusaha menutupi fakta itu, dan menjanjikan segera mendapatkan Acc dari PT Korra selambat-lambatnya pada 16 Desember 2006," paparnya. Padahal, PT Korra sudah berhenti sejak April 2005.

Tjandra lalu menempuh jalur hukum dengan melaporkan persoalan itu ke Polda Jatim. Tapi, meski telah ditangani dua tahun oleh Satpidkor Polda Jatim, kasus itu hingga kini tak ada kejelasan. Melihat perkembangannya, tentu kapan TCM berlanjut tak bisa diprediksi. "Saya rasa tidak akan bisa selesai dalam waktu singkat," kata Tjandra.

Menurut Kepala Tata Usaha (TU) DTKP Ahmad Agung Nurawan, saat ini pihaknya memang konsentrasi untuk memacu pembangunan di tengah kota terlebih dulu. "Karena itu, yang kami urusi bangunan besar yang terbengkalai selama bertahun-tahun," terangnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan, separo dari bangunan mangkrak itu sudah belasan tahun. Bahkan, beberapa di antaranya mangkrak sejak 1990-an. Itu sebetulnya melanggar Perda No 7 Tahun 1992.

Menurut aturan, IMB (izin mendirikan bangunan) dapat dibatalkan atau dicabut dengan beberapa alasan. Di antaranya, enam bulan sejak tanggal ditetapkan surat keputusan IMB pelaksanaan pembangunan belum dimulai. Sedangkan mayoritas banguanan yang mangkrak itu terjadi lebih dari lima tahun.

IMB juga bisa dibatalkan jika dalam kurun waktu enam bulan berturut-turut pelaksanaan pembangunan terhenti sebagian atau seluruhnya. Dengan demikian, pembangunan tidak dapat berfungsi baik sebagian maupun seluruhnya. Termasuk, jika dikemudian hari, ternyata diketahui ada keterangan atau lampiran persyaratan permohonan IMB palsu. "Memang kalau sesuai aturan harusnya dicabut," jelasnya.

Ketika ditanya apakah DTKP bakal bertindak tegas, Agung tidak berani memastikan. Menurut dia, DTKP tidak ingin mengambil tindakan ekstrem dulu. "Kami ingin mengimbau. Yang kami lakukan adalah mendorong mereka supaya bangunannya cepat digarap," terangnya.

Dia mengatakan, pihaknya telah melayangkan satu per satu teguran terhadap para pemilik bangunan. "Dari 53 bangunan itu yang sudah merespon hampir separo. Jadi, kita tidak bisa serta merta mencabut IMB mereka," kata alumnus S-2 ITS jurusan perencanaan kota itu. Terlebih, lanjut Agung, mayoritas pemilik bangunan sudah memenuhi permintaan DTKP untuk memagari bangunan yang terbengkalai itu.

Pemberian surat teguran itu sebetulnya bukan kebijakan baru. Pada 2004 lalu, Wali Kota Bambang D.H. pernah memanggil satu persatu para pemilik bangunan dan lahan mangkrak ke rumah dinas. Karena itu, kalau memang serius, seharusnya ada upaya lebih tegas.

Taken from Jawapos, Mar 30, 2008
 
#1,011 ·
Here is another, related article:

Pemkot Ngaku Hanya Bisa Persuasif

KEPALA Dinas Tata Kota dan Permukiman (DTKP) Pemkot Arief Darmansyah mengaku, pihaknya belum memiliki solusi konkret untuk mengatasi bangunan dan lahan mangkrak di tengah kota.

"Kami tidak bisa memaksa para pemilik bangunan meneruskan pengerjaan bangunan. Sebab, memang tidak ada aturan untuk memberikan sanksi kepada pemilik bangunan," ujarnya.

Bukankah bangunan tersebut bisa dianggap melanggar Perda No 7/1992, sehingga ada kemungkinan IMB bisa dibekukan? "Kami hanya bisa melakukan upaya persuasif. Alasan yang dikemukakan mereka kebanyakan masih mencari investor atau mencari modal," jelasnya singkat.

Kesan ketidaktegasan pemkot tersebut, tampaknya, perlu dipertanyakan. Sebab, sebetulnya pemkot telah berkali-kali menyampaikan komitmen untuk menyulap tengah kota menjadi kawasan segi tiga emas. Pusat kota memang diprioritaskan sebagai kota perdagangan dan jasa.

Di pusat kota itulah bakal dibangun superblok-superblok yang menyediakan beragam fasilitas perkotaan. Mulai perumahan, kompleks pertokoan dan perbelanjaan, fitness center, serta tempat rekreasi. Dengan begitu, masyarakat bisa menikmati semua fasilitas dalam satu tempat. Selain itu, pembangunan beragam fasilitas tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.

Namun, bisa jadi rencana itu sebatas mimpi. Kenyataannya, pemkot boleh dikatakan belum berdaya terhadap mangkraknya puluhan bangunan dan lahan tersebut. Karena itu, sikap tidak tegas DTKP tersebut tentu membuat Komisi C (bidang pembangunan) DPRD Surabaya meradang.

Ketua Komisi C Armudji mendesak agar DTKP menindak tegas bangunan-bangunan mangkrak tersebut. "Kalau perlu, izin zoning, IMB, dan HO-nya dicabut saja. Sudah jelas-jelas tak akan selesai dalam waktu dekat. Apa lagi yang dipertahankan?" tegas Armudji yang juga ketua PAC PDIP Wonokromo tersebut.

Dia menuturkan, lebih baik izin itu diberikan kepada pengembang atau investor yang benar-benar siap membangun. "Supaya cepat selesai. Kalau bangunannya sudah selesai, fungsinya banyak. Mulai yang menghidupkan kawasan di sekitar hingga menyerap tenaga kerja dalam jumlah tak sedikit," kata sarjana arsitektur tersebut.

Mantan ketua DPRD Surabaya itu menyatakan, berdasar inventaris pihaknya, ada lima proyek mangkrak yang sangat mengganggu. Yakni, pembangunan TCM, revitalisasi Stasiun Semut, hotel dan apartemen di Embong Malang, Hotel Ramayana, dan Buthan Trade Mall. "Lokasi kelima proyek itu sangat strategis dan sangat mengganggu kalau tidak selesai," ungkapnya.

Karena itu, Armudji menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat memanggil DTKP terkait dengan bangunan-bangunan mangkrak tersebut. "Kami akan menanyakan hal itu. Apa yang menyebabkan tidak berani mengambil langkah tegas soal bangunan tersebut? Apalagi, aturan-aturan yang ada mendukung sikap tegas pemerintah kota," ujarnya.

Sebetulnya, dewan juga sudah berkali-kali menindaklanjuti kasus bangunan dan lahan mangkrak tersebut. Termasuk, mengundang sejumlah pemilik bangunan atau lahan mangkrak. Apakah rencana tindak lanjut yang dilakukan wakil rakyat itu nanti juga sekadar gertak sambal? (kit)
 
#1,012 ·
^^ Cabut aja izinnya dan berikan lahan serta bangunan mangkrak itu pada investor lain yg bonafide. Bangunan mangkrak udah belasan tahun apanya lagi yang mau ditungguin.

Ini ada berita bagus mengenai perkembangan relokasi jalan tol Porong-Gempol. Moga2 dapat terealisasi sesuai jadwal.

Lahan Tol Segera Dibebaskan

PASURUAN-Pemkab Pasuruan menyampaikan kesiapannya untuk pembebasan lahan tol Porong-Gempol yang baru menggantikan jalan tol yang terputus saat ini. Jalan tol ini melewati empat desa, yakni Kejapanan, Carat, Legok dan Gempol sepanjang 4,6 kilometer. Saat ini tim tengah melakukan pemetaan rincian lahan guna mengetahui jumlah warga yang terkena proyek yang dijadwalkan selesai tahun 2008 ini.
“Minggu depan diumumkan kepada masyarakat, rincian luas lahan, bangunan, tanaman yang akan dibayar pemerintah kepada warga pemiliknya,” kata M Soeharto, selaku ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) tol Porong-Gempol kepada Surya, Jumat (28/3).

Lebih lanjut Soeharto yang juga Asisten I Pemkab Pasuruan mengatakan warga bisa menanggapi pengumuman rincian lahan itu. “Kami berharap memberi tanggapan atau komplain bahkan sanggahan jika diketahui lahan miliknya yang terkena pembebasan tidak sesuai,” terang Soeharto.
Seusai ukuran luasan lahan yang dibebaskan, warga dapat melangsungkan negosiasi harga dengan P2T. Tentu saja harga untuk lahan dan satuan bangunan serta tanaman harganya ditetapkan dari pihak independen yang bertugas menaksir harga.

Taken from Surya, Mar 30, 2008
 
#1,013 ·
Mangkrak di Depan Mata

Belasan Bangunan terbengkelai

Sebagian besar bangunan mangkrak itu karena terbelit modal. Namun, ada juga yang masih berselisih di wilayah hukum. Sebut saja, mangkraknya pembangunan Trade Center Mall (TCM). Kabarnya, bangunan mangkrak disebabkan perselisihan hukum. Bahkan, PT Wijaya Karya (Wika) sebagai kontraktor sampai memolisikan PT UEASSA, pemilik yang kini berganti nama menjadi PT E Square.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos, perselisihan hukum itu sendiri bermula ketika PT UEASSA membuat kontrak pembangunan TCM ke PT Wika senilai Rp 399 miliar pada 5 September 2003. Pekerjaan itu berlangsung lancar-lancar saja sampai pada Maret 2006. Menurut Kuasa Hukum PT Wika Tjandra Sridjaja Prajonggo, pihaknya sudah menyelesaikan pekerjaan senilai Rp 205 miliar.

Taken from Jawapos, Mar 30, 2008
--------------------------
lebih kasian lagi bank yang membiayai proyek tcm, pengusaha yang kayak begini yang musti masuk black list "selama-lamanya". kalo sudah urusan karakter gak ada komentar.
 
#1,016 ·
suarasurabaya.net| Kota Surabaya dalam tahun 2008 ini akan menambah lagi satu icon kota. Patung Suro dan Boyo berupa ikan hiu dan buaya yang selama ini menjadi tetenger kota terletak di depan Kebun Binatang Surabaya akan memiliki kembarannya di pinggir Kalimas sebelah Utara Monkasel.



Patung Suro dan Boyo ini akan berada di dalam kawasan bernama Arena Ketabang. Tingginya sekitar 15 m, yang berarti bakal lebih tinggi dari Patung Suro dan Boyo di depan KBS yang hanya sekitar 10 m tingginya.

Berbeda dengan saudara kembarnya, Patung Suro dan Boyo di Arena Ketabang ini nantinya tidak akan saling menggigit ekor. Dari mulut Suro sang Hiu, akan keluar air mancur yang jatuhnya ke Kalimas.

Icon baru Kota Surabaya ini merupakan satu dari 5 sub area dalam Arena Ketabang. TRI RISMA HARINI Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya pada suarasurabaya.net, Selasa (11/03) mengatakan selain Patung Sura dan Boyo yang ada dalam Plaza Area, ada juga BMX Flat Area, BMX Street Area, Tribune Area dan Skate Park Area.



Area ini memanjang 285 meter mulai dari Monkasel hingga ke jembatan WTC dengan lebar sekitar 16 meter.

Dibangunnya arena permainan BMX dan Skate Board di lahan milik Perum Jasa Tirta I ini, kata RISMA, untuk mewadahi kegiatan anak-anak muda di Surabaya terutama yang hobi bermain skate board atau bersepeda BMX.

“Memang ada permintaan dari mereka. Kita pikir, daripada mereka tidak ada wadah dan lagipula mereka cukup berprestasi di tingkat nasional, ya kita beri ruang saja pada mereka selain yang sudah ada di Taman Bungkul sekarang,” ujar RISMA.

Dibangunnya Patung Suro dan Boyo dalam Plaza Area, kata RISMA, untuk menegaskan kesan public area di kawasan tersebut. Jadi, bukan hanya penggila skate board atau sepeda BMX saja yang boleh menikmati kawasan tersebut dengan gratis, masyarakat umumpun bisa menikmati indahnya Patung Suro dan Boyo itu nantinya.

Selain memberi ruang pada anak-anak muda beraktivitas, tujuan Pemkot Surabaya membangun Arena Ketabang adalah menjadikan Kalimas sebagai pusat baru aktivitas warga kota. “Ini membuat warga kota menjadi lebih memiliki Kalimas. Mudah-mudahan nanti dengan ini, Kalimas menjadi tambah bersih,” kata dia.

Untuk pembangunan kawasan ini, Pemkot Surabaya mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar dari pos anggaran Dinas Tata Kota. Akhir Maret 2008 ini, menurut RISMA, akan dilakukan lelang proyek, dan diharapkan sebagian proyek ini bisa diresmikan bersamaan hari jadi Kota Surabaya 31 Mei 2008 mendatang.



Untuk menunjang kawasan ini layak menjadi pusat baru aktivitas warga kota, pemkot Surabaya telah mengajukan usulan pembangunan pintu air di kawasan Pelabuhan Kalimas. Ini agar elevasi Kalimas bisa terjaga untuk aktivitas semacam wisata dan olahraga air.

Pembangunan Arena Ketabang ini, jelas RISMA, merupakan bagian dari program Revitalisasi Kalimas. Ke depannya, akan dibangun juga Food Court dan Science Park yang letaknya di bantaran Kalimas lebih ke Utara.(edy)


:)

Any Up Date???
Sharing dong
 
#1,017 ·
1.700 Unit di Grande Waterplace terjual
Pakuwon genjot sales apartemen


SURABAYA: PT Pakuwon Darma berhasil menjual sedikitnya 1.700 unit apartemen dari 2.000 unit yang dibangun di proyek Grande Waterplace, sementara 300 sisanya akan digenjot penjualannya dengan menawarkan suku bunga KPR rendah.
Fani Djohari, Marketing Manager Pakuwon Darma, mengatakan sisa 300 unit yang akan diintensifkan penjualannya itu berada di tower E dan F dan dalam kondisi ready stock.
Sementara suku bunga KPR yang ditawarkan hanya 8,8% fix selama dua tahun, hasil kerja sama dengan Bank Mandiri.
"Pembelian kali ini tidak lagi dibebani uang muka. Cukup membayar cicilan Rp5 juta per bulan, konsumen sudah dapat menempati unit apartemen plus furniture dan elektronika," katanya, kemarin.

Fani menegaskan strategi suku bunga KPR 8,8% bukan khusus dalam menyiasati kompetisi bisnis apartemen di Surabaya yang belakangan semakin ketat. "Masing-masing pengembang memiliki pangsa pasar sendiri. Khusus Waterplace targetnya masyarakat menengah karena harganya berkisar Rp390 juta - Rp900 jutaan." Dengan paket penawaran spesial itu, kata Fani, manajemennya berharap seluruh unit apartemen di Grande Waterplace segera terjual.
Sebab pada September 2008 sudah akan dilakukan serah-terima unit ke pembeli.

Pasok baru 4.908 unit

Dari catatan Bisnis, sedikitnya terdapat delapan proyek apartemen tengah dibangun dan dipasarkan di Kota Surabaya dengan total 4.908 unit bernilai jual sekitar Rp1,9 triliun.
Daya serap pasar properti di 'Kota Pahlawan' ini terus naik sejak dua tahun terakhir.
Ke-8 proyek hunian mewah vertikal itu sudah masuk pasar sejak 2006 dan penjualannya ratarata di atas 80%. Proyek hunian mewah itu a.l. dua menara di kawasan Ciputra World sebanyak 464 unit yang dibangun Grup Ciputra, dirancang menyatu dengan kawasan komersial seluas 7,7 hektare. Kemudian enam tower Waterplace Apartement yang memiliki 2.000 unit apartemen di komplek Pakuwon Indah (Grup Pakuwon) samping Pakuwon Supermal.
Lantas dua menara kembar Aston Place yang dibangun PT Adco Graha Sejahtera di Jl. Jaksa Agung Suprapto. Serta 240 unit apartemen di dalam superblok The City of Tomorrow (Cito) yang dibangun Grup Lippo.
Ke-8 proyek ditargetkan selesai pembangunan fisiknya antara 2008 - 2009 dan rata-rata sudah terjual 80%.


Taken from Bisnis, Mar 31, 2008
 
#1,018 ·
”Reality Show” di Kantor Bu Risma

Rabu, 02 Apr 2008,


Catatan Metropolis Kurniawan Muhammad
Jika Anda ingin menyaksikan bagaimana segala persoalan kota dibeber, didiskusikan, dan dicarikan solusi bersama, datang saja di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Jumat lalu (28/3), saya diundang di acara tersebut. Mereka yang datang, selain dari unsur masyarakat (termasuk LSM dan perguruan tinggi), juga para kepala dinas, para petugas teknis di lingkungan kecamatan se-Surabaya, dan beberapa anggota DPRD Surabaya.

Acara pagi itu digelar di Kantor Bappeko, yang saat ini dikomandani Ir Tri Rismaharini. Nama pejabat yang akrab disapa Bu Risma ini disebut-sebut berada di balik suksesnya pembangunan taman di Surabaya, ketika dia menjabat kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

Di acara Musrenbang itu, saya menyaksikan sosok Bu Risma yang tidak hanya di koran. Ketika tampil memaparkan berbagai problem di kota ini, dia blak-blakan, dan menyampaikan segala persoalan kota apa adanya.

Dia mengawali dengan data yang memuat segala usulan kegiatan yang masuk ke Bappeko untuk dilaksanakan di tahun 2008/2009. Usulan itu dijaring mulai dari Musrenbang di tingkat kecamatan dan mencakup semua persoalan kota, baik di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, serta fisik dan prasarana.

Dari semua usulan kegiatan yang masuk, setelah diverifikasi, 7.504 dinyatakan lolos. Artinya, layak ditindaklanjuti. Yang tak lolos, 2.464 usulan (24,72 persen).

Mengapa sampai ada yang tak lolos? Bukankah usulan itu telah melalui seleksi di tingkat kecamatan? Kata Bu Risma, di antara alasan yang menyebabkan usulan tersebut tak lolos karena setelah dicek, kegiatan yang diusulkan tidak jelas.

Selain itu, ada juga usulan kegiatan yang setelah dicek ada penggandaan. "Usulan seperti ini, kalau sampai lolos, anggaran yang terserap akan sia-sia," kata Bu Risma, dengan nada tinggi.

Dengan gayanya yang lugas, Bu Risma juga mengkritik Dinas Bina Marga dan Pematusan yang terkesan lamban dalam merespons keluhan masyarakat yang terkait dengan penanganan banjir. Itu terjadi ketika ada salah satu peserta Musrenbang dari Kecamatan Pakal menanyakan pembangunan jembatan simpang yang tak dilengkapi dengan plengsengan. Setelah ditanyakan ke pengawas pembangunan, alasannya anggaran yang ada hanya cukup untuk membangun jembatan.

"Apa betul seperti itu, Bu?," tanya si peserta kepada Bu Risma. Yang ditanya, langsung menghela napas panjang. "Ini kebetulan ada Pak Sinurat (Herry Sinurat, Kabid Pemanfaatan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Pematusan). Silakan dijawab pertanyaan ini," kata Bu Risma.

Herry Sinurat pun memberi penjelasan. Sayang, pemaparannya kurang memuaskan, karena di antara program yang disebutkan itu hampir semua diakhiri dengan kalimat "belum digarap". Ada salah seorang peserta yang nyeletuk, mengapa belum digarap? Herry Sinurat hanya tersenyum. Ketika peserta lain menimpali, "Apakah karena anggarannya nggak cukup?" Bu Risma secara spontan nimbrung, "Saya kira anggaran bukan satu-satunya alasan."

Sikap Bu Risma yang mengesankan bahwa dia jengkel, tampak ketika ada peserta yang menyebut banyak perda dibuat tapi tak konsisten dijalankan di lapangan. Yang membuat jengkel Bu Risma karena si penanya adalah salah satu kasi (kepala seksi) kecamatan di Surabaya. "Jangan salahkan dulu perda-nya. Tapi, Anda sebagai petugas di kecamatan, seharusnya ikut mengawal dan mengawasi pelaksanaan perda itu. Itu dulu yang harus Anda lakukan. Belum-belum kok menyalahkan perda-nya," kata Bu Risma. Si penanya yang kasi itu langsung terdiam.

Bu Risma dalam kesempatan itu juga mengungkap kelambanan provinsi dalam merespons laporannya terkait dengan jalan-jalan provinsi yang rusak di Surabaya. Misalnya Jl Mastrip, Karang Pilang dan Banyu Urip. "Laporan sudah saya kirim. Yang tanda tangan Pak Wali Kota. Tapi, sampai sekarang belum direspons," ungkapnya, sambil menunjukkan surat yang dia kirim ke pemprov.

Menyaksikan penampilan Bu Risma yang lugas dan apa adanya itu, sampai saya tidak merasa bahwa Musrenbang itu berlangsung selama tiga jam. Saya seperti menyaksikan sebuah "reality show". Ada emosi, ada saling kritik, dan semua tersaji begitu alami. (kum@jawapos.co.id)
Kurniawan Muhammad
Wartawan Jawa Pos
 
#1,019 ·
Pesta Belanja Sebulan Penuh

Perayaan Hari Jadi Ke-715 Kota Surabaya, Mei nanti, bakal istimewa. Warga metropolis kembali akan dimanjakan oleh pesta diskon belanja barang dan jasa di pusat-pusat perbelanjaan, hotel, serta restoran. Program itu bertajuk Surabaya Shopping Festival (SSF) 2008.

Gagasan tersebut kemarin (2/4) dibahas dalam pertemuan di ruang sidang wali kota. Selain pemkot sebagai tuan rumah, program itu didukung Surabaya Tourism Promotion Board (STPB), Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI), Perhimpunan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), serta Jawa Pos. Wali Kota Bambang D.H. memimpin langsung pertemuan tersebut.

Opening ceremony SSF dilangsungkan pada 1 Mei di Plaza Tunjungan. Pesta diskon itu akan berlangsung sebulan penuh. Pada penutupan, 31 Mei, akan dilaksanakan pengundian hadiah bagi warga yang memanfaatkan kesempatan berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan yang mengikuti program SSF.

Bambang menyatakan, dari tahun ke tahun, animo masyarakat dan para pengusaha terhadap kegiatan hari jadi Surabaya terus meningkat. Misalnya, STPB yang agresif membangun jaringan dengan daerah lain maupun negara lain untuk mengembangkan promosi wisata Surabaya. Apalagi, kata dia, Surabaya memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan serta dijual kepada wisatawan.

Salah satunya, kata Bambang, Surabaya punya perusahaan-perusahaan perhiasan emas yang produknya diakui dunia internasional. Bahkan, hampir setiap tahun di Surabaya diadakan pameran perhiasan yang diikuti produsen-produsen dari berbagai negara. "Tiap tahun kami menggelar even internasional untuk pameran emas. Mulai tahun kemarin, kami juga melelang mutiara," ungkapnya.

Dia menceritakan, dua hari lalu (1/4), dirinya menerima tamu 12 agen travel dari Filipina. "Mereka terkejut melihat Surabaya. Bayangan mereka sebelumnya tentang Surabaya berbeda. Tapi, begitu masuk Waru, mereka senang melihat Surabaya yang hijau," tegasnya.

Dengan begitu, Bambang berharap potensi-potensi wisata Surabaya itu bisa mengundang lebih banyak wisatawan asing maupun domestik. Apalagi pada momentum SSF nanti yang diiringi berbagai aktivitas menyambut perayaan HUT Surabaya. "Kami sangat senang dengan program itu," ujarnya.

Ketua Bidang Promosi SSF Yusak Anshori mengungkapkan, SSF menargetkan bisa meningkatkan aktivitas ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi, serta membangun kepercayaan masyarakat luas terhadap Surabaya sebagai pusat perdagangan dan jasa. Karena itu, diharapkan penikmat pesta diskon SSF bukan hanya masyarakat Surabaya, tapi juga wisatawan domestik dan mancanegara.

Tercatat sudah 15 pusat perbelanjaan di metropolis yang menyatakan akan berpartisipasi dalam SSF 2008. Yakni, Plaza Tunjungan, Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza, Galaxy Mall, Plaza Surabaya, Darmo Trade Center, BG Junction, Jembatan Merah Plaza, Pusat Grosir Surabaya, Pasar Atum Mall, ITC Mega Grosir, WTC, Hi Tech Mall, Plaza Marina, dan Golden City. Bukan hanya itu, rumah sakit dan klinik kecantikan juga akan turut memeriahkan gebyar SSF dengan program-programnya.

Selain pesta diskon, aneka bursa siap meramaikan SSF. Mulai bursa multiproduk, bursa properti, komputer, mobil jitu, furnitur, tanaman hias, hingga campus expo. Berbagai program SSF itu bakal didukung penuh oleh Jawa Pos dengan halaman khusus seputar SSF 2008. "Kami juga memberikan diskon hingga 50 persen bagi pemasang iklan yang turut berpartisipasi dalam SSF," kata Ketua SSF 2008 Hendy Mustafa yang juga general manager periklanan Jawa Pos.

APPBI juga sudah berkoordinasi dengan para anggota untuk menyambut gebyar SSF. Mereka sepakat memberikan diskon hingga 70 persen di pusat perbelanjaannya masing-masing. Yusak menegaskan, diskon di pusat-pusat perbelanjaan itu murni tanpa menaikkan harga lebih dulu. "Kami sudah sepakat pemberian diskon tidak dengan menaikkan harga lebih dulu seperti tahun-tahun sebelumnya," tegasnya.

PHRI dan Casa Grande juga bakal menyediakan paket khusus dari masing-masing hotel dan golf course selama Mei 2008. Asperapi berpartisipasi dengan menyelenggarakan berbagai pameran selama sebulan penuh. Perhimpunan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) juga tak mau kalah dengan menyumbangkan bentuk dukungan berupa pemberian harga khusus untuk biaya produksi media luar ruang (billboard, baliho, umbul-umbul, dan banner).

Bambang D.H. menegaskan, pemkot akan mendukung setiap kegiatan untuk memeriahkan hari jadi kota ini. Misalnya, memberikan tarif khusus untuk pajak reklame baliho, billboard, spanduk, maupun umbul-umbul. Namun, pemkot belum bisa memberikan diskon hingga 100 persen. "Kami baru bisa memberikan diskon hingga 75 persen," jelasnya.

Hanya, dia berpesan supaya pemasangan baliho maupun umbul-umbul tidak merusak estetika kota. "Tidak seperti tahun-tahun lalu, penataan baliho dan umbul-umbul semrawut di jalan-jalan protokol," ungkapnya.

Sebagai bentuk dukungan itu, pemkot akan mengirimkan surat ke pemprov supaya jalan-jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani dan Diponegoro bisa dipasangi umbul-umbul. "Kami akan mengajukan surat kepada pemprov supaya jalan-jalan itu bisa dipasangi umbul-umbul selama sebulan pada SSF," ujarnya.

Taken from Jawapos, Apr 3, 2008
 
#1,020 ·
Pemasangan CCTV

PADA tahun ini, Bapetikom akan mendukung Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya dalam hal pemasangan CCTV. Rencanaya CCTV akan dipasang di 23 lokasi, 13 CCTV dibebankan pada Bapetikom, dan 10 CCTV Dishub. Nantinya, CCTV ini akan terintegrasi, jadi Dishub dan Bapetikom bisa memonitor, dan Walikota juga bisa memonitor.
"Basis dari CCTV ini, menggunakan Internet Protokol (IP) base. Jadi, bisa dimonitor dimana saja, dimanapun Walikota berada, nanti bisa memonitor kondisi lalu lintas di Surabaya," terang Kabid Teknologi Informasi,Yudha Satria.
Penggunaan CCTV, nantinya tidak hanya untuk mengetahui lalu lintas saja. Juga digunakan untuk memonitor masalah kebakaran, genangan air, dan pompa air. "Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan CCTV lebih banyak.Tapi, untuk sekarang kita masih fokus pada traffic management," tambahnya.

CCTV akan dipasang di titik jalan padat seperti Jalan A.Yani sampai Perak, dan juga di terminal Purabaya, Joyoboyo, serta Osowilangun. "Sebenarnya CCTV sudah ada, tapi pengoperasiannya masih manual. Nah, itu nanti kita ganti dengan yang digital. Itu dilihat dari pemeliharaan yang tidak efisien lagi, makanya kita gunakan IP base," imbuhnya.
Rencanaya, Pemasangan CCTV akan dilakukan sekitar bulan April 2008. Saat ini Bapetikom masih memprioritaskan jaringan seluruh SKPD. Jika semua sudah terkoneksi, akan dimanfaatkan jalur video dan akan dikoneksikan ke Kelurahan. "Secara otomatis, jaringan CCTV akan ikut terkoneksi dengan base station terdekat. Sementara ini, base station terdekat baru Kecamatan," tuturnya.
Setelah semua jaringan koneksi terbangun, maka untuk melihat kepadatan lalulintas bisa dimonitor dari Kecamatan, tapi jika pihak kecamatan diberikan IP base.

CCTV yang akan dipasang, putarannya 360 derajat dengan kapasitas 22 kali pembesaran. Sehingga, kejadian yang cukup jauh bisa terpantau. Selain itu, satu CCTV bisa memantau 9 arah sekaligus. Jadi, jika lihat di satu layar besar, ada layar kecil yang menunjukkan berbagai arah dari satu CCTV. Sehingga tidak kehilangan sedikitpun kejadian, selama CCTV berputar. CCTV ini, akan disambungkan dengan traffic light, apabila jalan macet, maka traffic light agak lama, begitu juga sebaliknya. "Kita akan mencoba mengatur waktu traffing light, dengan melihat kondisi jalan," terangnya. Harapan ke depan, Surabaya akan seperti Singapura. Semua sudah menggunakan teknologi CCTV."Hanya dari meja kita sudah dapat memantau setiap sudut jalan di Surabaya. Kalau bisa, CCTV diintegrasikan dengan smart card untuk kendaraan pribadi. Dengan begitu akan diketahui jumlah mobil yang keluar masuk Surabaya, pemilik siapa, STNKnya masih berlaku atau tidak?," tambahnya. (Riz)

RENCANA LOKASI CCTV

- Demak - Dupak
- Panglima Sudirman - Gedung Suryo
- Terminal Purabaya
- Terminal Joyoboyo
- Terminal Osowilangun
- Gunungsari -Wiyung
- Nginden - Panjang Jiwo
- Nginden - Semolowaru
- Jemur Sari - Jemur Andayani
- Veteran - Kebonrojo
- Taman Surya -Yos Sudarso
- Pelabuhan Penyeberangan
- Semampir - Dinas Perhubungan
- Bundaran Satelit
- HR Muhammad - Boulevard
- Kutai -Adityawarman
- A.Yani - Margorejo
- A.Yani - Dolog
- Wonokromo - RSI
- Wonokromo
- Bundaran Waru

Taken from Gapura, April 2008
 
Top