lets post surabaya city construction and pictures here
cheers
cheers
Aku bermimpi... andai saja ada semacam facebook/fs tapi isinya khusus para pejabat yg berwenang.. PNS. Jadi segala macam keluhan bisa langsung tertuju dengan jelas.. Jejaringnya juga jelas. Dan usernya juga konsisten antusias (udh kyk hobi), ibaratnya bagaikan abg2 yg baru kenal fs. Tiap detik dipelototin bagian comments/testimonial... hahaha^^ Setelah Kepala Dinas LH Togar Silaban, sekarang Wawali Arif Afandi, mungkin bentar lagi giliran Pak Wali dan Bu Risma bikin blog tuh. Skrg aja yg namanya ruang publik komplain di website Pemkot Sby tiap hari riuh rendah oleh komplain warga (termasuk aku dan Hadi hehe), ngaku aja Hadi :lol: . Yang hebat, hampir semua komplain dijawab dlm hitungan jam. Bagaimanapun, ini kemajuan pesat jika para pejabat kota mau langsung mendengar aspirasi masyarakat lewat blog2 dan website ini. Ini namanya masyarakat berpartisipasi membangun kota.
denger-denger pak de KArwo udah bikin FS tuh, cuman ga tau alamatnya manaAku bermimpi... andai saja ada semacam facebook/fs tapi isinya khusus para pejabat yg berwenang.. PNS. Jadi segala macam keluhan bisa langsung tertuju dengan jelas.. Jejaringnya juga jelas. Dan usernya juga konsisten antusias (udh kyk hobi), ibaratnya bagaikan abg2 yg baru kenal fs. Tiap detik dipelototin bagian comments/testimonial... hahaha
--------------------------Mangkrak di Depan Mata
Belasan Bangunan terbengkelai
Sebagian besar bangunan mangkrak itu karena terbelit modal. Namun, ada juga yang masih berselisih di wilayah hukum. Sebut saja, mangkraknya pembangunan Trade Center Mall (TCM). Kabarnya, bangunan mangkrak disebabkan perselisihan hukum. Bahkan, PT Wijaya Karya (Wika) sebagai kontraktor sampai memolisikan PT UEASSA, pemilik yang kini berganti nama menjadi PT E Square.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, perselisihan hukum itu sendiri bermula ketika PT UEASSA membuat kontrak pembangunan TCM ke PT Wika senilai Rp 399 miliar pada 5 September 2003. Pekerjaan itu berlangsung lancar-lancar saja sampai pada Maret 2006. Menurut Kuasa Hukum PT Wika Tjandra Sridjaja Prajonggo, pihaknya sudah menyelesaikan pekerjaan senilai Rp 205 miliar.
Taken from Jawapos, Mar 30, 2008
suarasurabaya.net| Kota Surabaya dalam tahun 2008 ini akan menambah lagi satu icon kota. Patung Suro dan Boyo berupa ikan hiu dan buaya yang selama ini menjadi tetenger kota terletak di depan Kebun Binatang Surabaya akan memiliki kembarannya di pinggir Kalimas sebelah Utara Monkasel.
Patung Suro dan Boyo ini akan berada di dalam kawasan bernama Arena Ketabang. Tingginya sekitar 15 m, yang berarti bakal lebih tinggi dari Patung Suro dan Boyo di depan KBS yang hanya sekitar 10 m tingginya.
Berbeda dengan saudara kembarnya, Patung Suro dan Boyo di Arena Ketabang ini nantinya tidak akan saling menggigit ekor. Dari mulut Suro sang Hiu, akan keluar air mancur yang jatuhnya ke Kalimas.
Icon baru Kota Surabaya ini merupakan satu dari 5 sub area dalam Arena Ketabang. TRI RISMA HARINI Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya pada suarasurabaya.net, Selasa (11/03) mengatakan selain Patung Sura dan Boyo yang ada dalam Plaza Area, ada juga BMX Flat Area, BMX Street Area, Tribune Area dan Skate Park Area.
Area ini memanjang 285 meter mulai dari Monkasel hingga ke jembatan WTC dengan lebar sekitar 16 meter.
Dibangunnya arena permainan BMX dan Skate Board di lahan milik Perum Jasa Tirta I ini, kata RISMA, untuk mewadahi kegiatan anak-anak muda di Surabaya terutama yang hobi bermain skate board atau bersepeda BMX.
“Memang ada permintaan dari mereka. Kita pikir, daripada mereka tidak ada wadah dan lagipula mereka cukup berprestasi di tingkat nasional, ya kita beri ruang saja pada mereka selain yang sudah ada di Taman Bungkul sekarang,” ujar RISMA.
Dibangunnya Patung Suro dan Boyo dalam Plaza Area, kata RISMA, untuk menegaskan kesan public area di kawasan tersebut. Jadi, bukan hanya penggila skate board atau sepeda BMX saja yang boleh menikmati kawasan tersebut dengan gratis, masyarakat umumpun bisa menikmati indahnya Patung Suro dan Boyo itu nantinya.
Selain memberi ruang pada anak-anak muda beraktivitas, tujuan Pemkot Surabaya membangun Arena Ketabang adalah menjadikan Kalimas sebagai pusat baru aktivitas warga kota. “Ini membuat warga kota menjadi lebih memiliki Kalimas. Mudah-mudahan nanti dengan ini, Kalimas menjadi tambah bersih,” kata dia.
Untuk pembangunan kawasan ini, Pemkot Surabaya mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar dari pos anggaran Dinas Tata Kota. Akhir Maret 2008 ini, menurut RISMA, akan dilakukan lelang proyek, dan diharapkan sebagian proyek ini bisa diresmikan bersamaan hari jadi Kota Surabaya 31 Mei 2008 mendatang.
Untuk menunjang kawasan ini layak menjadi pusat baru aktivitas warga kota, pemkot Surabaya telah mengajukan usulan pembangunan pintu air di kawasan Pelabuhan Kalimas. Ini agar elevasi Kalimas bisa terjaga untuk aktivitas semacam wisata dan olahraga air.
Pembangunan Arena Ketabang ini, jelas RISMA, merupakan bagian dari program Revitalisasi Kalimas. Ke depannya, akan dibangun juga Food Court dan Science Park yang letaknya di bantaran Kalimas lebih ke Utara.(edy)