SkyscraperCity Forum banner

MP3EI - Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia | Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development 2011-2025

104K views 372 replies 74 participants last post by  chibiyabi 
#1 ·
What is MP3EI?

By Darrell R. Johnson

MP3EI is the Indonesian acronym for Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, or, in English, the Master Plan for Acceleration and Expansion on Indonesia’s Economic Development, a 207 page document which lays out Indonesia’s ambitious plans to accelerate and expand economic growth. The Government has adopted MP3EI because economic growth has not reached an advanced and sustainable level and the Master Plan is needed for it to do so.

The intention of the Master Plan is to enable Indonesia to become one of the 10 major world economies by 2025. It contemplates a high degree of cooperation between the central government, local governments, state owned enterprises, and the private sector and a major change in mind set of all of them. The Government will act as a regulator, a facilitator and a catalyst to support economic growth. To do this, it will both amend and repeal regulations to remove bottlenecks and prevent roadblocks to investment. To act as a catalyst to investment, the Indonesian Government will provide fiscal and non-fiscal incentives and the private sector will be given a major role in economic development, particularly in the area of infrastructure.

MP3EI has two-prongs: acceleration and expansion. The acceleration prong is designed to achieve early completion of a number of existing key development programs. The expansion prong is intended to spread the positive effects of economic development to every region and among all components of the Indonesian community.



The Master Plan identifies six growth centres, or economic corridors, to boost economic development: Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi, Bali – Nusa Tenggara and Papua – Maluku Islands. The main strategy of the Master Plan is to achieve economic development by focusing on these six economic corridors, by strengthening national connectivity throughout the archipelago, and by strengthening human resource capabilities, science and technology. The Master Plan identifies eight primary programs and 22 primary activities as the focus of development. The eight primary programs are: agriculture, mining, energy, industrial, marine, tourism, telecommunications and the development of strategic areas. The strategic initiative of the Master Plan is to encourage large-scale investment in 22 primary activities: shipping, textiles, food and beverages, steel, defense equipment, palm oil, rubber, cocoa, animal husbandry, timber, oil and gas, nickel, copper, bauxite, fisheries, tourism, food and agriculture, the Jabodetabek area, the Sunda Straits strategic area, transportation equipment, and information and communication technology.

The implementation of the Master Plan is coordinated by the National Economic Committee (or KEN) and the National Innovation Committee (or KIN).

The Master Plan recognises Indonesia must overcome a number of challenges: a failure to achieve value-added input in the agricultural and extractive industries; a developmental gap between western and eastern Indonesia; the lack of infrastructure support generally; a lack of connectivity between regions; inadequate quality of human resources; and rapid urbanisation.

Among the steps that will be taken to realise the Master Plan, are bureaucratic reform, including the legislature and judiciary, tax reform and incentives, the creation of special economic zones in each of the corridors, improved shipping and airline capability (ports and airports) to promote connectivity, and increased highschool and vocational training to improve human resources.

Many elements in the plan are unique points of departure for Indonesia. For example, the Master Plan states that the Government bureaucracy will support the needs of business and provide equal treatment and fair opportunities for all businesses, Government loans will be used to finance investment instead of routine expenditures, such as subsidies, subsidies will be for the poor directly rather than for goods, taxes will be on Indonesian sourced income and not worldwide income, taxes will be based on consumption rather than value added taxes, and employment regulations will be supportive of employers as well as employees.

==========================================

Projects
Sumatra Economic Coridor











Java Economic Coridor








Kalimantan Economic Coridor





Sulawesi Economic Coridor





Maluku-Papua Economic Coridor





Bali-Nusa Tenggara Economic Coridor



==========================================

More in http://www.itpchamburg.de/pdf/Home/ECONOMIC CORRIDOR.pdf
 
See less See more
30
#105 ·
Sebanyak 25 Proyek Kereta Api Siap Sukseskan MP3EI
Ekonomi - / Kamis, 14 Juni 2012 02:15 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta:
Sebanyak 25 proyek pengembangan perkeretaapian masuk dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ke-25 proyel itu akan dibiayai APBN, BUMN, dan campuran.

Menurut Direktur Sarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Sugiyadi Waluyo di Jakarta, Rabu (13/6), ada enam koridor ekonomi (KE) Indonesia yang terdiri atas KE Sumatera, KE Jawa, KE Kalimantan, KE Sulawesi, KE Bali Nusa Tenggara dan KE Papua-Kepulauan Maluku.

Adapun proyek pengembangan perkeretaapian yang akan dibiayai APBN, antara lain:

1. Pengembangan jaringan dan layanan KA antar kota Sigli-Bireun-Lhokseumawe sepanjang 172 kilometer (km)
2. Pembangunan rel KA dari kawasan Sei Mangkei-Bandar Tinggi-Kuala Tajung sepanjang 21,5 km
3. Rehabilitasi Spoor Simpang Gunung Batu sepanjang 2,6 km sepanjang lintas Perlanaan-Sei Mangke
4. Jalur ganda dan elektrifikasi lintas Duri-Tangerang dan Lintas Serpong-Maja-Rangkasbitung
5. RT North-South Tahap I dan II
6. Elektrifikasi Citayam-Namo 20 km
7. Pembangunan rel Pasoso-Tanjung Priok 2,3 km
8. Elektrifikasi Padalarang-Bandung-Cicalengka sepanjang 45 km. Kiara Condong-Cicalengka (doubletrack 22 km)
9. Pembangunan DDT Menggarai-Bekasi, dan Eletrifikasi Bekasi-Cikarang
10. Double track Lintas Cirebon-Brebes sepanjang 62 km
11. Double track Lintas Pekalongan-Semarang sepanjang 89 km
12. Double track Semarang-Bojonegoro-Surabaya sepanjang 28 km
13. Pembangunan KA perkotaan Surabaya alur KA Sidotopo menuju Bandara Juanda double track elevated sepanjang 20 km
14. Pembangunan rel KA pengganti dampak Lapindo sepanjang 25 km.

Sedangkan tiga pengembangan perkeretaapian yang akan didanai BUMN, yaitu:

1. Pembangunan rel KA Stasiun Araskabu-Kualanamu Airport sepanjang 9 km
2. Pembangunan jalan KA sepanjang 4,2 km sampai Lintas Perlanaan-Sei Mangke
3. Penyelenggaraan Perkeretaapian di Bali untuk mendukung pariwisata

Selanjutnya, delapan pengembangan perkeretaapian yang dibiayai oleh pemerintah dan swasta, meliputi:

1. Pembagunan jaringan rel KA Kertapari-Simpang-Tanjung Api-api sepanjang 9 km atau 250 km
2. Pembangunan jalur KA Tanjung Enim-Lampung dan Tanjung Enim Kertapai (di samping jalur yang ada). Peningkatan kapasitas dari 10 juta ton menjadi 22,7 juta ton per tahun
3. Proyek pengembangan rel kereta api Muara Enim-Tanjung Carat sepanjang 270 km dan pelabuhan batubara Tanjung Carat
4. Pengembangan kereta api Bandara Soekarno Hatta
5. Pembangunan MRT east-west
6. Pembangunan Monorail: Green Line sepanjang 14,7 km dengan 15 stasiun
7. Pembangunan jalur KA Puruk Cahu-Tanung Isuy sepanjang 203 km
8. Pembangunan jalur KA Puruk Cahu-Bengkuang sepanjang 185 km.

Ia memaparkan Dirjen Perkeretaapian berencana mengembangkan jaringan KA Sumatera. Pengembangan jaringan KA antara kota akan terdiri dari Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bandar Lampung. Selain itu, pengembangan jaringan KA perkotaan, yakni Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bandar Lampung, dan Batam.

Berikutnya adalah pengembangan akses ke bandara, yaitu Kualanamu, Minangkabau, Sultan Mahmud Badaruddin Dua dan Hang Nadim, serta pengembangan akses ke pelabuhan, terdiri dari Lhokseumawe, Belawan, Dumai, Tanjung Api-Api, Dumai, Teluk Bayur dan Panjang.

"Saat ini, Provinsi Sumsel memiliki 52 miliar ton cadangan batu bara (50 persen) cadangan nasional," tuturnya dalam diskusi bertajuk Logistik Angkutan Kereta Api Barang dan Manusia.

Untuk KE Kalimantan, pengembangan jaringan perkeretaapian antarkota Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda-Bontang-Tenggarong-Kotabangun-Banjarmasin-Palangkaraya, Pontianak-Mempawah-Singkawang. Sementara jaringan KA dengan potensi batubara akan dibangun meliputi Puruk Cahu-Bangkuang, Bangkuang-Lupak Dalam, Kudangan-Kumai, Muara Wahau-Lubuk Tutung, Bontang-Sangkulirang-Tanjung Redep, Tanjung Barabai-Martapura-Banjarmasin, Tanjung-Buntok-Muara Teweh.

Untuk KE Sulawesi, pengembangan jaringan KA antarkota antara lain Gorontalo, Manado, Bitung (Sulawesi Utara), juga Pare-Pare Makassar, Bulukumba dan Takalar, Pengembangan jaringan KA regional Makassar, Maros, Sungguminasa dan Takalar (Maminasata), pengembangan akses ke Pelabuhan Bitung, dan Makassar.(Ant/TII)
..
 
#107 ·
Berderet-deret proyek yang keluar dari program MP3EI, semua diarahkan pada suatu eksploitasi sumber daya Nasional yang sebesar-besarnya. Dan juga suatu target yang sangat besar... hingga suatu pencapaian tingkat ekonomi yang tinggi sekali... Apakah suatu kesejahteraan akan terjadi ketika tingkat posisi kekuatan ekonomi (yang diukur dari PDRB) masuk di 10 atau 15 besar dunia?. Konektivitas yang direncanakan begitu sempurna dan dari sanalah eksploitasi Sumber Daya Alam besar-besaran akan terjadi.

Terlalu berat menampilkan MP3EI di Skyscrapercity... kiranya konseptor MP3EI harus ikut bergabung aktif dalam forum ini, agar kita semua dapat dipandu dengan baik dalam memperbincangkan segala sesuatunya dengan baik dan terkendali. Ini bahasan makro yang akan lama sekali. Atau yang akan muncul dalam trit ini hanyalah berita-berita saja?
 
#109 ·
MP3EI boleh dikatakan adalah proyek unggulannya SBY semasa menjabat Presiden. Sudah jelaslah kalau mau membahas MP3EI secara keseluruhan, forum SSC ini nggak akan cukup, mungkin bisa dari info2 website Kementrian,atau ada website tertentu yang membahas?

DI sini menurutku kita sharing2 berita aja ama foto, plus diskusi2 umum dan detail kalo ada yang tahu persis. Yang pasti semangat kita di sini sama koq, yakni pembangunan daerah2 potensial yang telah sangat lama di-overlooked ama pusat atau belum digarap secara maksimal. So nggak usah terlalu khawatir
 
#108 ·
melihat "25 proyek pengembangan perkeretaapian" ada Pembangunan Monorail: Green Line sepanjang 14,7 km dengan 15 stasiun.
apakah yg dimaksud monorail itu adalah monorail di Jakarta?

berarti pembangunan monorail di Jakarta akan/harus dilanjutkan dong?


terus penyelenggaraan perkeretaapian di Bali apakah sudah dimulai? kapan dimulainya?
 
#110 ·
Baiklah,....Kita lihat saja bagaimana mengorganisir semua konsep itu dalam realisasinya.

Yang jelas banyak sekali wacana konsep yang terlalu besar/tinggi createnya. Disini saya melihat faktor ekonomi sangat menonjol dalam istilah "percepatan ekonomi"... dan saya menangkap dengan jelas bahwa yang menjadi sasaran utama nantinya adalah sumber daya alam yang tereksploitasi secara besar-besaran. Ini suatu gagasan besar yang mengarah pada sistem pertumbuhan ekonomi "macan kelaparan". Memang selama ini sejak kejatuhan ekonomi kita akibat krisis ekonomi di 1998, kita jadi terpojok dalam ketidakbedayaan... dan waktunya sekarang untuk bangkit kembali dan menggemukkan badan... meangarahkan tujuan untuk dapat berdiri tegak dan dapat mengaum dengan nyaring dan galak sebagai "macan Asia". Seolah-olah kita merasakan sebagai suatu ketertinggalan, kekalahan, kebelakangan, ... Ini semua sangatlah rawan,... Sesungguhnya kita membutuhkan sikap sebagai "macan yang dewasa". macan yang tenang, macan yang lebih pandai mengatur ritme kehidupannya, macan yang pandai mengukur dan menjalankan perimbangan. Makan yang mampu hidup dan mampu memberi pengaruh significant atas bagaimana mencapai hidup.

Kita butuh sebagai macan yang ketika melihat banyaknya buruan tidak langsung menyergap semua buruannya.
 
#111 ·
^^
salah. yang benar adalah pergeseran dari comparative advantage menuju competitive advantage. faktor kekayaan SDA itu faktor complimentary, tapi bukan basis utama pertumbuhan. basis barang dan jasa yang punya value-added itu skrg jadi konsen utama, dan kesemua itu butuh infrastruktur agar produksi-distribusi jadi lebih efektif dan kompetitif.
 
#113 ·
22 Juni , 2012 | 18:40 WIB
Daerah Ganjal 44 Proyek MP3EI Jabar

BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jawa Barat yang berjumlah 44 proyek terganjal lambatnya kabupaten/kota memproses perijinan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Denny Juanda Puradimadja mengatakan 44 proyek MP3EI tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp243,9 Miliar. Dari 44 proyek tersebut baru 3 proyek yang rampung dikerjakan seperti penambahan produksi handphone Bandung oleh PT INTI dengan nilai investasi Rp2,5 miliar.

“Lalu ada pembangunan pabrik baru alat berat Karawang oleh PT Sumitomo Sumito Contruction Machinery dengan investasi Rp315 milar,” katanya pada bisnis-jabar Jumat (22/6). Terakhir proyek PLTU Indramayu 990 MW yang memiliki nilai investasi dimana PLN menjadi pelaksana proyek tersebut.

Kecilnya angka proyek yang berjalan optimal menurut Denny dikarenakan banyak ganjalan di lapangan seperti sulitnya proses perijinan. “Seperti pembangunan PLTU Indramayu II terhambat karena masalah perijinan,” katanya. Di beberapa kabupaten/kota menurutnya ada juga proyek yang tak jalan karena macetnya ijin prinsip dari bupati dan ijin amdal.


..............
http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/daerah-ganjal-44-proyek-mp3ei-jabar
 
#114 ·
24 Juni , 2012 | 11:05 WIB
Percepatan MP3EI Perlu Koordinasi Antarkoridor

BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Jawa Barat, Agus Gustiar mengatakan kendala MP3EI yang ada di Jawa Barat ataupun daerah lain bisa bisa diselesaikan jika ada sinergi antar koridor MP3EI.

“Kluster-kluster yang sudah ada di antar koridor harus diperkuat,” katanya pada bisnis-jabar.

Agus membantah jika Jabar kurang agresif melakukan kerjasama dengan koridor lain seperti yang sudah dilakukan Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.

“Mereka tidak punya resources juga teknologi. Makanya mereka proaktif ke sini. Tapi kita bukan diam, kita sudah merancang mana saja yang kita gandeng,” katanya.

Menurutnya kerjasama antar koridor MP3EI juga kurang mulus karena “barter” antar koridor tidak semudah yang dibayangkan. Ia memisalkan tawaran Jabar soal memindahkan industri yang sudah jenuh ke Kaltim masih belum bisa dilakukan.

“Setiap kerjasama harus ada timbal balik, mana fortopolio yang bisa ditawarkan Anda mengambil apanya?” katanya.

Agus sendiri optimis jika MP3EI di Jabar tidak akan mengalami perlambatan yang drastis karena pihaknya sudah merancang policy paper untuk program 2013-2015 sampai 2025.(k57/yri)
http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/percepatan-mp3ei-perlu-koordinasi-antarkoridor
 
#115 ·
..dari detik
Dari 84 Proyek MP3EI Hanya 20 yang Sudah Siap
Ramdhania El Hida - detikfinance
Rabu, 04/07/2012 15:43 WIB


Jakarta - Deputi Menteri Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lucky Eko Wuryanto menyatakan ada beberapa proyek dalam Masterplan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang tersandung masalah.

"Kita sekarang lagi fokus pada yang bermasalah, jadi ada yang punya rencana ground breaking tahun 2012 tapi punya masalah, apakah tanah, perizinan, atau mungkin dari, UU-nya atau lain-lain, pasti ada beberapa masalah," ujarnya saat ditemui di Kantor Bappenas, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (4/7/2012).

Untuk tahun 2012 ini, terdapat 84 proyek dengan total nilai sekitar Rp 536 triliun yang direncanakan ground breaking. Namun, yang siap melakukan peletakkan batu pertama pada tahun ini baru sekitar 20 proyek.

"Mungkin dari 84 sekitar 20-an yang siap, yang 64 mau dilihat apakah ada masalah, apakah belum waktunya ground breaking karena baru Juli," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Lucky, pemerintah akan berupaya menyelesaikan masalah tiap proyek. "Hambatannya itu perizinannya, terganggu tata ruang apakah masih ada infrastruktur yang dibangun, yang kita ingin kita fasilitasi tergantung masalahnya," jelasnya.

Namun, jika tidak dapat diselesaikan masalah untuk semua proyek, maka pemerintah akan mengutamakan proyek prioritas.

"Karena kan sekarang sudah tengah tahun, jadi disampaikan ada masalah apa, walaupun toh pada akhirnya tidak bisa semua paling tidak, prioritas yang besar-besar, karena tidak mungkin juga laksanakan semuannya walaupun sudah teridentifikasi tapi yang kita kejar yang prioritas," tandasnya.
http://finance.detik.com/read/2012/...royek-mp3ei-hanya-20-yang-sudah-siap?f9911023
 
#118 ·
Oleh: JIBI/Dewi Andriani
28 Agustus 2012 | 17:02 WIB

19 Proyek MP3EI Segera Dibangun

JAKARTA — Pemerintah akan memulai proses peletakan batu pertama 19 proyek masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) senilai Rp229,9 triliun pada pada semester II tahun ini.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur Lucky Eko Wurianto mengatakan awalnya pemerintah mengidentifikasi adanya 84 proyek senilai Rp 536,7 triliun yang akan digroundbreaking pada tahun ini.

Namun berdasarkan verifikasi dan perkembangan di lapangan, hanya sekitar 55 proyek dengan total nilai Rp369,8 triliun yang bisa digroundbreaking. Sisanya masih banyak yang mengalami kendala sehingga terpaksa harus diundur hingga tahun depan atau dua tahun lagi.

“Dari situ (55 proyek) sudah ada 36 proyek yang digroundbreaking senilai Rp139,9 trilun, jadi masih ada 19 lagi yang harus diselesaikan tahun ini. Ini masih lebih baik daripada ketika sudah groundbreaking dan tidak jalan, akan jadi masalah,” ujarnya disela acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2012, Selasa (28/8/2012).

Beberapa di antaranya ialah proyek pembangunan di kawasan Sei Mangke, Sumatera Utara senilai Rp3,75 triliun, revitalisasi pabrik pupuk Pusri di Palembang sebesar Rp18 triliun, pembangunan bawah tanah pada Cow Area Blok A di Timika Rp150 triliun, dan proyek Solway Cow di Sulawesi senilai Rp32 triliun .

Kepala Divisi Integrasi Program KP3EI Wahyu Utomo menambahkan persoalan utama yang menghambat proses pembangunan infrastruktur di Indonesia antara dalam hal ijin pinjam pakai kawasan hutan terutama di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Selain itu juga masih adanya persoalan dalam ijin rencana tata ruang, ijin usaha pertambangan, ijin usaha lokasi, konflik lahan, kurangnya pasokan energi dan listrik, serta permasalahan dalam hal pembebasan lahan.

“Masalah pasokan listrik ini terjadi di Jawa, dan Kalimantan ketika pabrik sudah selesai tapi pasokan listri tidak mencukup sehingga belum bisa diproses.”

Pada tahun 2010, sebanyak 99 dari 114 proyek yang telah digroundbreaking oleh pemerintah dan saat ini dalam proses pembangunan. Dengan demikian, sejak diluncurkan pada 27 Mei lalu, hingga Juli 2012 sudah ada 135 proyek senilai Rp496,3 triliun yang sudah digroundbreaking di enam koridor ekonomi.(JIBI/yri)
http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/infrastruktur-19-proyek-mp3ei-segera-dibangun
 
#119 ·
Dari antaranews.
Presiden Akan Resmikan Proyek MP3EI di Kaltim
Selasa, 28 Agustus 2012 16:49 WITA | Ekonomi dan Pariwisata | Dibaca 18 kali
Oleh: M Ghofar

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Antara News )Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan pengoperasian sejumlah proyek perhubungan yang masuk dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Provinsi Kalimantan Timur pada September 2012.

"Namun tanggal pastinya belum dapat ditentukan karena menyesuaikan dengan jadwal kenegaraan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur (Kaltim) H Zairin Zain di Samarinda, Selasa.

Menurut dia, sejumlah proyek perhubungan yang akan diresmikan oleh Bapak Presiden RI pada September 2012 antara lain Terminal Peti Kemas Kariangau di Kota Balikpapan.

Pembangunan Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau dibiayai dari tiga sumber mata anggaran, yakni dari pemerintah pusat melalui APBN, dari Pemprov Kaltim melalui APBD, dan dari BUMN atas nama PT Pelayaran Indonesia (Pelindo IV).

Sedangkan pengerjaannya dilakukan melalui empat paket yang terdiri dari paket A senilai Rp152,647 miliar, paket B Rp277,241 miliar, paket C Rp108,322 miliar, dan paket D sebesar Rp175 miliar.

Selain itu, presiden juga akan meresmikan pembangunan sisi darat Bandara Samarinda Baru (BSB). Saat ini bandara tersebut sedang dibangun dari dana APBD Kaltim secara tahun jamak hingga 2012 yang dianggarkan sebesar Rp690 miliar.

Sedangkan untuk pembangunan sisi udara, hingga kini Pemprov Kaltim masih menunggu bantuan anggaran dari pemerintah pusat.

Dia berharap agar pusat segera mengucurkan bantuan sisi udara agar BSB cepat selesai.

Dalam lawatan presiden ke Kaltim, lanjutnya, bukan hanya meresmikan BSB dan TPK Karingau, namun juga sejumlah proyek lain di Kaltim yang masuk dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Ekonomi Kalimantan.

Sejumlah proyek yang masuk MP3EI dan segera diresmikan SBY itu seperti pembangunan Bandara Sepinggan di Balikpapan, Bandara Kalimarau di Berau, dan Industri Kimia di Kota Bontang.

Kemudian proyek pengembangan ekonomi khusus berupa Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kabupaten Kutai Timur, Terminal Peti Kemas Kariangau di Balikpapan, dan pembangunan Pupuk Kaltim V di Bontang.

Sejumlah proyek penting yang bersinggungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan dasar rakyat tersebut, sebagian sudah dimulai pekerjannya dan sebagian lagi telah selesai, sehingga hasilnya akan segera dinikmati masyarakat.

Menurut dia, pembangunan BSB telah menjadi salah satu proyek prioritas dalam pembangunan infrastruktur di Kaltim bersama bandara-bandara lainnya.

Apalagi di Kaltim memiliki 16 bandara yang sangat strategis dalam mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi baik daerah maupun nasional, sehingga semua bandara di Kaltim itu kelak akan terkoneksi dengan BSB.

Ke depan BSB akan dibangun dengan panjang landasan pacu mencapai 2.500 meter, namun untuk tahap awal ini dibangunkan dulu sepanjang 1.600 meter yang selanjutnya akan terus dikembangkan sehingga dapat didarati pesawat lebih besar.
http://kaltim.antaranews.com/berita/8864/presiden-akan-resmikan-proyek-mp3ei-di-kaltim
 
#121 ·
Wednesday, 29 August 2012

Bangun Rel ke Sei Mangkei, PTPN III Sediakan Rp50 Miliar


MEDAN-Rel kereta api sepanjang 2,9 kilometer yang menghubungkan rel utama kereta api eksisting menuju kawasan industri Sei Mangkei segera dibangun. Pembangunan rel kereta api jalur Kualatanjung-Pelanan-Sei Mangkei itu akan menghabiskan dana Rp50 miliar.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun pun mengaku telah mendapat izin pembangunan tersebut dari Bupati Simalungun JR Saragih.

Hal ini terungkap saat acara Asia Pacific Ministers & Reginal Governors dan Indonesia International Infrastructure 2012 di Balai Sidang Jakarta (JCC), kemarin.

“Ya, PTPN III juga ikut ambil bagian di acara itu. Saat ini Direktur Pengembangan dan Direktur Utama juga berada di Jakarta untuk mengikuti acara tersebut,” jelas Kepala Urusan (Kaur) Humas PTPN III Irawadi Lubis, kemarin malam.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan PTPN III Nur Hidayat menjelaskan, pembangunan rel kereta api di Sei Mangkei saat ini tengah menunggu perizinan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Diharapkan September 2012 mendatang izin dari BPN sudah terbit. Setelah kami mendapatkan status HPL, izin dirjen KA Kemenhub maka kami sudah mulai ground breaking,” kata Nur Hidayat kepada wartawan.

Hidayat menjelaskan, saat ini perseroan baru mengantongi izin dari Bupati Simalungun. Untuk membangun rel kerta api sepanjang 2,9 kilometer, investasi yang dibutuhkan mencapai Rp50 miliar dan semuanya akan menggunakan dana internal.

Direktur Utama PTPN III, Megananda Daryono, menambahkan pembangunan jalur kereta api baru ini akan meningkatkan efisiensi waktu pengiriman hasil produksi ke pelabuhan Kualatanjung. Jalur kereta api ini akan terkoneksi dengan jalur kereta api bandara-pelabuhan Kualatanjung sepanjang 18,5 kilometer yang sedang dibangun oleh PT Kereta Api Indonesia.


“Nantinya hasil produksi kawasan Sei Mangkei ini dikirim melalui pelabuhan Kualatanjung. Jika dibandingkan dengan jalur darat, menggunakan kereta api selain hemat biaya, hasil produksi lebih cepat diterima klien,” kata mantan Deputi Industri Primer Kementerian BUMN ini.

Terlepas dari itu, acara Asia Pacific Ministers & Reginal Governors dan Indonesia International Infrastructure 2012 di Balai Sidang Jakarta (JCC) menjadi ajang dari 19 gubernur di Indonesia untuk memaparkan pengembangan infrastruktur di wilayah masing-masing. “Ini berbeda dengan infrastructure summit yang dulu. Ini lebih (pada) kita mendorong peranan dari Pemerintah Daerah makanya ada 23 gubernur hadir, (dimana) 19 gubernur paparan,” sebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa sebelum acara pembukaan.

Gatot Paparkan Proyek MP3EI yang Baru

Dia menerangkan, masing-masing provinsi akan menunjukkan kekhasannya. Perkembangan proyek Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di sejumlah koridor pun akan dibahas. Salah satu yang akan ditunjukkan adalah bagaimana sejumlah Pemerintah Daerah telah mampu melakukan kerja sama langsung dengan investor asing.

Misalnya, sebut Hatta, kerja sama yang dilakukan antara Pemda Jawa Barat dengan Pemerintah China dalam membangun infrastruktur transportasi kereta api di Pulau Jawa.

“Masing-masing pemerintah daerah melakukan kerja sama dalam program-program yang selama ini masuk dalam koridor masing-masing,” tambah dia.
Di tempat terpisah Kepala Bappeda Sumut Ir Riadil Akhir Lubis mengatakan, Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho mendapat kesempatan untuk memaparkan perkembangan MP3EI, Kamis (30/8). “Besok saya juga ikut ke Jakarta karena Sumut juga buka stan di JCC,” kata Riadil.

Sambung dia, rencananya Sumut akan menawarkan proyek investasi kelistrikan, bendungan Lau Simeme, pengembangan pelabuhan, pembangunan jalan tol dan beberapa proyek besar lainnya kepada investor asing. “Kalau Kualanamu, Sei Mangkai kan sudah jalan, sekarang yang akan kita tawarkan kepada investor itu proyek-proyek MP3EI yang belum jalan,” ungkapnya.

Untuk Sei Mangkei, anggota Panitia Khusus (Pansus) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Sumut, mendukung upaya Gatot yang berencana akan melaporkan tentang sudah disahkannya Peraturan Daerah (Perda) RTRW Kabupaten Simalungun ke pemerintah pusat dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) pusat.

Hal itu diutarakan anggota Pansus RTRW DPRD Sumut, Isma Fadly Ardhya Pulungan yang didampingi anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan (Dapil) Simalungun, Ajib Shah kepada Sumut Pos, Selasa (28/8).

Menurut politisi dari Fraksi Golkar DPRD Sumut ini, upaya tersebut juga sebaiknya menjadi stimulus bagi pansus RTRW DPRD Sumut, untuk juga segera membahas dan menyelesaikan Perda RTRW Sumut. “Ya, memang harus dipercepat. Maka dari itu, kita berharap agar secepatnya Perda RTRW bisa dirampungkan. Dalam kaitannya, dengan keberadaan KEK Sei Mangkei itu,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Sumut ini.
Sebelumnya, Gatot memang sempat menyatakan pada Sumut Pos bahwa pihaknya akan segera melanjutkan persoalan itu ke pemerintah pusat, dalam hal ini BPN Pusat. Terlebih, didasarkan telah disahkannya Perda RTRW Kabupaten Simalungun oleh DPRD Simalungun. “Kita akan segera melaporkan ini ke BPN,” kata Gatot. (dra/ari/net)
..

gila ya KEK Sei Mangkei ini benar-benar serius dan udah jalan... kirain cuma wacana doank :D
 
#122 ·
^^
Di lokasi yang jadi kawasan MP3EI ini sudah lama ada industri kelapa sawit bro. Karena itu adalah lokasi pabrik PTPN III. Saat ini di kasawan industri Sei Mangkei terdapat pabrik PKO (palm kernel oil) dengan kapasitas 400 ton per jam per hari, pabrik tandan buah segar berkapasitas 75 ton per jam, serta pembangkit berkapasitas 2 X 3,5 megawatt.

dari website Kemenperin :

Terkait dengan Pembangunan Kawasan/Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit, telah dicapai beberapa hal:

1. Penetapan Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) sebagai satelit program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI dan siap diresmikan pada awal tahun 2012.
2. Telah diselesaikannya perluasan kapasitas pabrik kelapa sawit Sei Mangkei dari semula 30 Ton/Jam TBS menjadi 75 Ton TBS/jam.
3. Fasilitasi Pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Pembangkit Listrik Tenag Biomassa (PLTBS) telah memasuki tahap akhir (siap diresmikan Awal 2012).
4. Telah tersusunnya matriks rencana pembangunan infrastruktur Klaster Sei Mangkei – Sumut, Dumai – Kuala Enok Riau, dan Maloy Kaltim.


Sedangkan terkait peningkatan investasi industri hilir dan jaminan pasokan bahan baku telah dicapai beberapa hal, diantaranya:

1. Masuknya investasi industri hilir skala besar lebih dari Rp 20 Triliun oleh PT. Ferrostaal Indonesia dan sebuah perusahaan dari Eropa untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Sei Mangkei.
2. Telah berpartisipasi aktif pada kegiatan Sub Working Group of Palm Oil untuk menangkal dampak negative campaign industri palm oil di Indonesia


Sejumlah industri sedang dan akan dibangun di kawasan Klaster Industri Kelapa Sawit Sei Mangke, Sumatra Utara yang dibangun untuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit Indonesia. Selain penambahan pabrik kelaps sawit (PKS) milik PTPN 3 dengan kapasitas total 75 ton per jam, juga akan dibangun beberapa industri lainnya. Mulai dari pembangkit listrik 2 x 35 mega watt, juga akan dibangun pabrik minyak inti sawit berkapsitas 400 liter per hari, pabrik biodiesel, betacaroten, fatty acid, fatty alkohol dan oleokimia lainnya.
Klaster Hasil Industri kelapa Sawit Sei Mangke di Simalungun yang dibangun PT.Perkebunan Nusantara III sebagai pionir, dinilai sangat potensial karena memiliki beberapa keunggulan mulai lokasinya yang berada di areal perkebunan yang jauh dari pemukiman, tidak jauh dari Pelabuhan Kuala Tanjung dan termasuk sudah adanya sumber bahan baku yakni pabrik kelapa sawit dan sumber air yang melimpah dari Sungai Bah Bolon.
 
#124 ·
21 Proyek MP3EI di Sumut Berjalan Sesuai Rencana

MedanBisnis – Medan. Ketua Harian Tim Kerja Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Propinsi Sumut, Ir H Riadil Akhir Lubis MSi mengatakan, progress pelaksanaan 21 proyek dalam program MP3EI dengan total nilai investasi sekitar Rp 34,27 8 triliun di Sumut itu, berjalan sesuai rencana.
"Pembangunan proyek-proyek itu terus berjalan, ada yang pembangunannya hampir rampung, ada yang tengah dikerjakan dan ada juga yang masih akan dikerjakan," ujar Riadil, yang juga Kepala Bappeda Sumut didampingi Kadis Bina Marga Ir HM Armand Effendy Pohan MSi dan Kadis Kominfo DR H Asren Nasution, usai rapat tim kerja, kepada wartawan di Kantor Bappeda, Kamis (6/9).

Diproyeksikan, pembangunan 21 proyek tersebut berakhir tepat waktu, yakni tahun 2016. Hanya saja, perlu dukungan masyarakat, terutama pemilik lahan yang langsung bersinggungan dengan proyek-proyek MP3EI untuk menerima ganti rugi nilai tanahnya sesuai ketentuan yang ada.

Hingga kondisi per Juli 2012, sebutnya, pembebasan lahan pembangunan jalan tol seksi 1 Medan-Kuala Namu-Lubuk Pakam sudah mencapai 86,86 ha atau 43,88% dari luas total 197,94 ha. Kemudian Seksi 1A Medan-Kuala Namu sudah bebas 68,82 ha atau 46,12% dari luas total 149,22 ha.

"Untuk Seksi 2 Kuala Namu-Tebingtinggi, lahan yang sudah bebas mencapai 138,94 ha atau 57,02% dari luas total 243,67 ha. Pembangunan konstruksi Seksi 1 Medan-Kuala Namu, telah terkontrak 15 Desember 2011 dengan pihak konsorsium perusahaan dari China bersama PT Hutama Karya (Persero). Keseluruhan pembangunan jalan tol bernilai Rp 6,7 triliun dan diproyeksikan rampung keseluruhannya tahun 2016," jelasnya.

Dia menambahkan, pembangunan jalan akses Kuala Namu (jalan arteri nontol) tahap II sepanjang 14 km dan fly over (jembatan layang) tahap I dan II (dua jembatan 1 km) senilai Rp 355 miliar, sedang dikerjakan saat ini dan ditargetkan rampung pada akhir 2012.


Sementara pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 15,8 km senilai Rp 1,6 triliun, belum dapat dikerjakan karena masih terkendala soal pembebasan lahan. Jalan tol dengan kebutuhan lahan 116,6 ha, dimana jumlah lajur 2x3 ini ditargetkan pembangunannya rampung pada 2016.

Pembangunan rel kereta api Stasiun Araskabu-Kuala Namu sepanjang 4,8 km senilai Rp 2,15 triliun, jelasnya, sedang berlangsung dan diproyeksikan bisa digunakan Maret 2013. Perluasan Pelabuhan Belawan yang menelan dana Rp 830 miliar, sedang dalam proses tender dan ditargetkan rampung tahun 2014.

Kemudian pembangunan rel kerata api ruas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung senilai Rp 400 miliar, sebagian sudah rampung. Ditargetkan keseluruhan pembangunannya rampung pada tahun 2013.

Pelebaran jalan dari KEK Sei Mangkei Simalungun-Lima Puluh Batubara sepanjang 10 km senilai Rp 140 miliar, sedang berlangsung. Untuk tahap pertama, pelebaran jalan sepanjang 3,6 km ditargetkan rampung 2012 dan sisanya 5,4 km ditergetkan rampung pada tahun 2013.

Diterangkan, PLTA Asahan III berkapasitas 2x78 MW senilai 2,88 triliun, juga sedang dikerjakan menyusul terbitnya izin penetapan lokasi dari Pempropsu kepada Unit Induk Pembangunan Pembangkit PLN Wilayah Sumut, yang terletak di Desa Meranti Utara Kecamatan Pintu Pohan Meranti Tobasa dan Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Asahan. Pekerjaan yang memiliki kapasitas terpasang 174 MW ini ditarget rampung tahun 2014.

Bandara Kuala Namu sendiri, lanjutnya, hampir sudah rampung semuanya dan dipastikan bisa beroperasi di Maret 2013.
Saat ini pekerjaan interior gedung dan furniture terminal penumpang dan pekerjaan landscape sedang berlangsung."Masih banyak lagi proyek MP3EI yang semuanya harus sudah rampung di tahun 2016.

Antara lain lagi peningkatan jalan Tebingtinggi-Kisaran-Rantau Prapat-Batas Riau 326,71 km senilai Rp 365 miliar, peningkatan jalan Lima Puluh-Pematangsiantar-Kisaran 64,15 km senilai 225 miliar, pembangunan jalan akses Belawan 15 km senilai 150 miliar," kata Riadil.(benny pasaribu)
Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 0
..
 
#127 ·
^^

Sptnya penyatuan zona waktu harus direalisasikan, lucu aja sih, masa zona waktu di Kuala Lumpur dan di Singapore sama dgn WITA, sedangkan berbeda banget sama Sumatera/Jawa, yg notabene sama2 letaknya secara geografis, that's weird IMO.....

Denger2 dulu katanya mulai 28 Oktober 2012....
 
#131 ·
China luas lho, tapi 1 zona waktu. Manfaat penyatuan zona waktu banyak positifnya. Cuman negatif bagi orang malas (WIB), karena bangun lebih pagi. Tapi masalah kebiasaan bisa diatasi.
 
This is an older thread, you may not receive a response, and could be reviving an old thread. Please consider creating a new thread.
Top