SEMARANG, suaramerdeka.com – Selain Kali Semarang, Pemkot juga akan menormalisasi 130 sungai dan saluran pada tahun ini. Pengerjaan di antaranya, pengerukan sedimen, pembersihan sampah dan perbaikan talut. Upaya ini dilakukan untuk mencegah genangan yang terjadi saat hujan deras.
Beberapa saluran tersebut, di antaranya di Muktiharjo Kidul, perbaikan talut Kali Banger, pembersihan sungai di sekitar Jl Untung Suropati, Kali Semarang Indah. Kemudian Kali Semarang dari Jembatan Kali Baru hingga Boom Lama.
Ada juga pengerjaan perbaikan saluran di Tlogosari Kulon, pembersihan saluran di Bubaan Kota Lama, saluran Kampung Kali dan Pleburan. Seluruh pengerjaan dilakukan tahun ini, dan saat ini beberapa di antaranya sudah berjalan.
“Beberapa di antaranya menggunakan alokasi anggaran perawatan. Tahun ini, kami mengalokasikan Rp 1,9 miliar untuk perawatan drainase. Dana tersebut digunakan untuk upah tenaga, yang dibayarkan setiap pekan,” ujar Kabid PSDA, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Kumbino, Senin (17/4).
Bila dibagi 12 bulan, dana perawatan perbulan Rp 158 juta. Hal itu belum termasuk pengadaan material. Saat ini, imbuhnya, material masih menggunakan sisa tahun lalu. Untuk beberapa proyek dengan anggaran lebih dari Rp 200 juta akan dilelangkan, dan material disediakan pihak ketiga.
Dia menambahkan, perbaikan dan pembersihan saluran tersebut dilakukan agar air mengalir lancar. Mencegah genangan yang terjadi saat hujan deras, terutama di tengah kota. Beberapa waktu lalu, beberapa daerah di tengah kota terendam saat hujan deras.
“Kami juga meminta partisipasi warga untuk tidak membuang sampah di saluran mau pun sungai. Pasalnya, sampah yang ada bisa membuat saluran tersumbat. Saat volume air bertambah, aliran tidak lancar dan bisa menyebabkan banjir,” ujarnya.
Sinergi dengan Pemerintah Pusat
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Iswar Aminuddin menuturkan, pemkot tengah bersinergi dengan pemerintah pusat dalam pengentasan banjir dan rob. Ada tiga proyek normaliasi sungai dari pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana di Semarang.
Tiga normaliasi itu, yakni Kali Sringin dan Tenggang yang sudah dimulai. Ditambah dengan normalisasi Banjirkanal Timur (BKT) yang saat ini masih tahap persiapan. Sedangkan pihaknya, memperbaiki saluran-saluran yang berada di bawah kewenangan pemkot.
“Saluran yang berada di perkotaan, mengalir ke sungai-sungai tersebut. Jadi harus ada perbaikan dan pembersihan agar saluran lancar, dan tidak ada genangan di permukiman warga. Kami terus berupaya menangani banjir dan rob,” ujar Iswar.
Anggaran normaliasi tiga sungai tersebut mencapai Rp 1 triliun, semuanya dari pemerintah pusat. Untuk normaliasi BKT dianggarkan Rp 560 miliar. Sedangkan Kali Tenggang sebesar Rp 273 miliar dan Kali Sringin sebesar Rp 214 miliar.
Sementara itu, Mardi (50) warga Tlogosari Kulon, meminta agar pemerintah segera memperbaiki saluran di wilayahnya. Pasalnya, saat hujan turun, daerahnya sering tergenang air. Aktivitas warga terganggu, lantaran genangan air sulit surut.
“Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul menjadi langganan banjir. Tiap tahun, banyak warga yang harus meninggikan rumahnya agar air tidak masuk. Kami harap masalah ini dapat segera teratasi,” sambung Mardi.