SkyscraperCity Forum banner

[GREATER SEMARANG] The Investment Gate of Central Java

549K views 3K replies 109 participants last post by  IddoSp 
#1 · (Edited)
Greater Semarang

Suburbanization has occurred to a great extent in Java, and Semarang is no exception. Greater Semarang was initially defined as Semarang, Semarang Regency, the newly carved Salatiga city, Kendal Regency, and Demak Regency. The more recent official definition (all of which have acronmys) is called Kedungsapur, an acronym for "Ke"ndal+"D"emak+"Ung"aran+"Sa"latiga+"Pur"wodadi. This includes Ungaran (already counted as Semarang Regency) and Purwodadi, Grobogan Regency. It is Indonesia's 4th largest metropolitan area, after Greater Jakarta, Gerbangkertosusila (Surabaya), and Bandung Metropolitan Area.

Kota Semarang

Semarang (pronounced [səˈmaraŋ]) is a city on the north coast of the island of Java, Indonesia. It is the capital and largest city of the province of Central Java. It has an area of 305 km² and a population of approximately 1.5 million people, making it Indonesia's 9th most populous city. Greater Semarang (aka Kedungsapur) has a population of close to 5 million (see Greater Semarang section), and is located at 6°58′S 110°25′E. A major port during the Dutch colonial era, and still an important regional center and port today, the city has a dominant Javanese population.
Kabupaten Semarang


Geography

Administratively, Semarang Regency borders to Kendal and Temanggung in the west, Salatiga City in the south, Grobogan and Demak in the east and Semarang Municipality in the north.

Geographically, it is located between 110 14 54,75 110 39 3 East Longitude and 7 3 57 7 30 South Latitude.[1]Semarang Regency area is 95,020 Ha. It is recorded that 70,602 Ha is non rice field area, and 24,417 Ha of rice field area.

Air temperature in this regency is relatively cold because it is located in the height of 318 1450 m asl. Ungaran Barat Subdistrict is the lowest area, and Getasan Subdistrict is the highest. In 2005 there was 97 raindays and in 2007 was 83 raindays. Bawen subdistrict is an area with the most raindays intensity (144 days) and Suruh Subdistrict the least (30 days).

--------

Administrative

This regency consists of several districts as follows:
1. Ungaran Barat
2. Ungaran Timur
3. Bergas
4. Pringapus
5. Bawen
6. Bringin
7. Tuntang
8. Pabelan
9. Bancak
10. Suruh
11. Susukan
12. Kaliwungu
13. Tengaran
14. Getasan
15. Banyubiru
16. Sumowono
17. Ambarawa
18. Jambu
19. Bandungan
KEDUNGSAPUR (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, & Purwodadi) adalah salah satu wilayah metropolitan di Indonesia yang meliputi area di sekitar Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. KEDUNGSAPUR juga kadang disebut dengan istilah Wilayah Metropolitan Semarang / Greater Semarang.

Greater Semarang terdiri dari wilayah-wilayah administrasi sebagai berikut:
- Kota Semarang
- Kota Salatiga
- Kabupaten Kendal
- Kabupaten Demak
- Kabupaten Semarang
- Kabupaten Grobogan

Berikut adalah profil singkat Kabupaten/Kota tersebut:


Kota Semarang


Ibukota : -
Luas Wilayah : 373,67 Km2
Jumlah Penduduk (Sensus Penduduk 2010) : 1.555.984 Jiwa


Kota Salatiga


Ibukota : -
Luas Wilayah : 17,87 Km2
Jumlah Penduduk (Sensus Penduduk 2010) : 170.332 Jiwa


Kabupaten Kendal


Ibukota : Kendal
Luas Wilayah : 1.002,23 km2
Jumlah Penduduk (Sensus Penduduk 2010) : 900.313 Jiwa


Kabupaten Demak



Ibukota : Demak
Luas Wilayah : 897,43 Km2
Jumlah Penduduk (Sensus Penduduk 2010) : 1.055.579


Kabupaten Semarang


Ibukota : Ungaran
Luas Wilayah : 981,95 Km2
Jumlah Penduduk (Sensus Penduduk 2010) : 930.727 Jiwa


Kabupaten Grobogan


Ibukota : Purwodadi
Luas Wilayah : 1.975,865 Km2
Jumlah Penduduk (Sensus Penduduk 2010) : 1.308.696 Jiwa



Jumlah penduduk keenam kabupaten/kota tersebut adalah 5.921.631 jiwa (sensus penduduk 2010) dengan luas wilayah keseluruhan sebesar 5.249,015 Km2.


Source:
http://www.jatengprov.go.id/
http://jateng.bps.go.id/sp2010/booklet3300.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Central_Java
 
#238 ·
Lho kalo Semarang jadi base camp cruise maka sebelum berangkat / menjelang berangkat biasanya penumpang kumpul dulu tuh di Semarang... kan perlu hotel berkelas untuk nginep dan paling tepat hotel dipinggir pantai. Mereka biar menyesuaikan diri dengan hawa pantai... nyium-nyium bau laut. Ketika kapal dateng kan mereka ndak bisa langsung masuk karena kapal harus bongkar dan muat dulu... butuh waktu minimal 2 hari.

Sembari mereka nyantai di Semarang mereka bisa berwisata di Semarang dan sekitarnya. Dan untuk turis yang baru turun dari kapal (mengakhiri perjalanan) kan juga ndak langsung nggeblas naik pesawat ke negara/kotanya masing2. jadi bisa dibuka paket wisata untuk menghilangkan rasa cruise lag (semacam jet lag).. karena berhari-hari/ berminggu-minggu di lautan.
 
#242 ·
Tari Gambang Sambut Turis Eropa



DISAMBUT TARIAN: Tarian Gambang Semarang dari Sanggar Greget menyambut 1.284 turis Eropa penumpang kapal pesiar MV Rotterdam yang bersandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, Senin (18/2) pagi. Kapal pesiar berbendera Belanda ini juga membawa 593 kru kapal dan hanya singgah sekitar 9 jam saja, untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Tanjung Benoa Bali. (suaramerdeka.com/ Maulana M Fahmi)
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php
 
#250 ·
^^yg ini menginap om :D

Menginap, Pengamanan 400 Wisman Ditingkatkan




SEMARANG, suaramerdeka.com - Sejak tiba kemarin, cruises MV Silver Shadow yang sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang telah diberikan keamanan ekstra oleh Pelindo III Tanjung Emas, selaku tuan rumah dari sebanyak 400 wisatawan manca (wisman) yang singgah di Semarang.
Menurut Tri Suhardi, General Manager PT Pelindo III (Persero), kapal Pesiar Silver Shadow akan keluar dari Semarang Kamis (21/2) jam 14.00 menuju Bali.
..................
http://www.suaramerdeka.com/v1/inde...0/Menginap-Pengamanan-400-Wisman-Ditingkatkan
 
#245 ·
TPKS Batasi Kendaraan

SEMARANG - Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Pelindo III Cabang Tanjung Emas memberlakukan pembatasan penggunaan kendaraan pada 26 Februari. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan zero accident di lingkungan kerja terminal tersebut.

”Aturan pembatasan tersebut berlaku bagi kendaraan roda dua maupun roda empat khusus yang akan memasuki daerah terbatas (restricted area),” kata GM TPKS Ir Sumarzen Marzuki, kemarin.

Guna menyukseskan aturan itu, manajemen TPKS akan melakukan sosialisasi baik melalui spanduk, website maupun media massa. Diharapkan, Maret nanti akan dapat berjalan normal.

Gagasan itu, kata dia, muncul karena kondisi arus lalu lintas di dalam area terbatas semakin semrawut. Sesuai prosedur yang berlaku, setelah memasuki gate in (pintu masuk), seharusnya steril dari aktivitas lalu lalang kendaraan. Area antarlapangan penumpukan atau container yeard (CY) merupakan jalur kendaraan berat, yang menimbulkan risiko kecelakaan bagi pengendara kendaraan kecil yang melintas.

Pasalnya, dalam sehari tercatat ratusan trailer berlalu lalang masuk maupun keluar. Hal itu, kata dia, bukan berarti untuk membatasi gerak, namun lebih pada implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan keamanan wilayah. Sebab, TPKS merupakan kawasan pabean.

Disediakan Bus

Selain pembatasan, lanjut Sumarzen, juga diterapkan sistem parkir. Semua kendaraan bermotor yang akan memasuki daerah terbatas diharuskan parkir, yang letaknya di dekat gate in. Selanjutnya, disediakan bus hantaran yang akan beroperasi selama 24 jam.

Untuk memperkuat armada, pihaknya berupaya menambah satu bus sehingga akan ada dua bus yang dioperasikan. Hal ini terkait dengan waktu tunggu penumpang. Dengan luas daerah terbatas, semakin singkat waktu tunggu penumpang maka kekhawatiran terhambatnya aktivitas pun berkurang.

Mengenai interval pengoperasian bus hantaran, tim telah melakukan survei lapangan melalui pengukuran waktu tempuh dan kecepatan bus yang diperbolehkan. Kini, tim sedang melakukan penyusunan sistem dan prosedur (sispro) yang akan diberlakukan.

Untuk itu, tim akan membangun halte di tujuh titik, yaitu sebelah gate in, depan CY 03, di belakang kantor utama, pos satpam CY 01, di antara CY01 dan 05, seberang jalan depan halte 03, dan depan gedung Divisi Teknik. ”Untuk tamu dan vendor-vendor yang menggunakan mobil tetap mendapatkan pembatasan, namun dengan aturan tersendiri.”

Tim juga mempersiapkan area khusus bagi pejalan kaki (pedestrian). Salah satunya, dengan pembuatan marka khusus. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman. (G5-69)

http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=215878
 
#252 ·
^^:yes:
ini ada berita nya juga... :D

Timbunan Material Proyek




MATERIAL: Terkait dengan proyek normalisasi Kali Asin dan Kali Semarang, timbunan material berupa balok prescast panjang 16 meter dan berat 7 ton ini telah disiapkan di sepanjang jalan di komplek perumahan Tanah Mas Semarang. Normalisasi ini untuk mengantisipasi banjir di kawasan Tanah Mas. Inilah proyek Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) provinsi ini menggunakan anggaran APBN. (suaramerdeka.com / Bambang Isti)
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php

Giliran Kali Asin Dinormalisasi



PEMASANGAN: Untuk beberapa waktu, ruas jalan Tanjung Mas Raya, Kelurahan Tanah Mas Semarang harus ditutup. Itu terkait dengan proyek normalisasi Kali Asin dan Kali Semarang oleh PT Hutama Karya. Hari Kamis (21/2), pemasangan shipel sudah dimulai sejak sepekan lalu. Dibutuhkan 3000 precast beton yang akan dipasang ditepi kedua sungai itu sebagai penahan agar kawasan ini tidak banjir. (suaramerdeka.com / Bambang Isti)
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php
 
#253 ·
Pelindo III Siapkan Investasi Rp 720 Miliar

SOLO, suaramerdeka.com - Perusahaan operator pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyiapkan investasi senilai Rp 720 miliar untuk revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas dan peningkatan kapasitas arus Terminal Petikemas Semarang (TPKS).

Direktur Keuangan Pelindo III, Wahyu Suparno menyampaikan rob menjadi kendala utama operasional Pelabuhan Tanjung Emas selama ini. Menanggulangi rob, dana senilai Rp 117 miliar disiapkan untuk melakukan polderisasi area pelabuhan.
Polderisasi akan dilakukan dalam empat area klaster. Tahun ini, polder di klaster 2 dan 3 akan dibangun terlebih dahulu lantaran area tersebut merupakan area inti di pelabuhan.

"Semarang memiliki peran yang penting sebagai pintu gerbang di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kendalanya adalah apa yang kita dikenal dengan rob. Agar rob ini tidak mengganggu operasional pelabuhan, maka dilakukan polderisasi dengan penyempurnaan dan peninggian badan-badan dermaga. Investasinya cukup makan besar, lebih dari Rp 100 miliar," papar Wahyu di sela Lokakarya Nasional Kerja sama Kelembagaan Pusat dan Daerah untuk Meningkat Kinerja Forum Pembangunan Melalui Program Tanggung Jawab Sosial, di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (21/2).

Investasi Rp 603 lainnya akan ditujukan untuk meningkatkan kinerja dan kapasitas bongkar muat di TPKS. Dana ini, menurut Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto akan digunakan untuk perluasan lapangan petikemas, penambahan panjang dermaga, dan penambahan alat bongkar muat petikemas.
Lapangan penumpukan akan diperluas dari 18,7 hektare menjadi 24 hektare. Tahap awal akan dilakukan perluasan lapangan petikemas seluas 3,2 hektare yang sudah dimulai sejak November 2012. Anggaran untuk melakukan pekerjaan tersebut sebesar Rp 70 miliar.
"Perluasan lapangan penumpukan tahap kedua seluas 2,1 hektare sudah dimulai sejak Januari kemarin sekaligus untuk menambah panjang dermaga dari 495 meter menjadi 600 meter. Biaya yang dibutuhkan untuk kedua pekerjaan tersebut mencapai 235 miliar," jelasnya.

Penambahan alat bongkar muat dilakukan Terminal Petikemas Semarang dengan menambahkan 2 unit Container Crane (CC), 10 unit Combined Terminal Tractor (CTT), 5 unit Rubber Tyred Gantry (RTG), dan 1 unit Reach Stacker (RS). "Investasi untuk pengadaan alat bongkar muat mencapai Rp 298 miliar," tandasnya.
http://www.suaramerdeka.com/v1/inde...5/Pelindo-III-Siapkan-Investasi-Rp-720-Miliar
 
#259 ·
Tumpukan Sampah Hambat Penanganan Banjir

SEMARANG, suaramerdeka.com - Banyaknya sampah yang mengumpul di sungai dan saluran-saluran air, menghambat penanganan banjir di Kota Semarang. Apalagi sampah-sampah itu kerap menyumbat saluran air dan mengakibatkan timbulnya genangan-genangan di jalan.
Disampaikan Agus Riyanto, Kepala Dinas Pengelola Sumber Sumber Daya Alam-Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Kota, sampah yang memenuhi saluran-saluran air sangat mengganggu dalam upaya penanganan banjir. Alasannya, karena kerja rumah pompa menjadi tak maksimal karena terhambat sampah.
"Di rumah pompa Kampungkali saja, setiap hari kami mengambil sampah setidaknya dua kali dengan menggunakan truk. Di Kalibanger sehari empat kali. Total ada 15 truk yang melayani pembersihan sampah di saluran-saluran," ujarnya.
Terkait hal itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung upaya penanganan banjir di Kota Semarang. Salah satunya dengan tidak membuang sampah di aliran atau saluran air.
"Butuh kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran. Karena dapat menyumbat aliran air yang dapat memperparah banjir," tegasnya.
Meski begitu, Agus mengaku tak memiliki hambatan dalam upaya penanganan banjir di tengah kota. Kinerja beberapa rumah pompa yang baru saja dibangun tahun 2012 lalu, menurutnya sudah maksimal.
Rumah pompa Kampungkali saja, yang dibangun guna menangani masalah banjir kawasan Simpanglima, selama ini sudah sangat efektif. Waktu genangan bisa diperpendek, dengan kemampuan menyedot 3.000 liter air/detik.
"Itu sangat efektif mengurangi waktu genangan. Jika biasanya genangan di Simpanglima bisa lebih dari lima jam, kini berkurang dua hingga tiga jam. Tapi untuk menghilangkan ancaman banjir secara 100 persen memang belum bisa," tegasnya.
sumber:http://www.suaramerdeka.com/v1/inde...6400/Tumpukan-Sampah-Hambat-Penanganan-Banjir
 
#261 ·
Aksesibilitas Masih Jadi Kendala Visit Jateng

SEMARANG,suaramerdeka.com - Aksesibilitas menjadi persoalan utama selama program Visit Jateng 2013 yang saat ini mulai memasuki bulan ke tiga, terkait dengan kekurangsiapan stakeholder dalam menyediakan infrastruktur.
"Ketika banyak wisatawan asing datang ke Indonesia, begitu turun di Tanjung Emas untuk menuju ke Candi Borobudur pun harus harus menempuh 2,5 jam. Itupun dengan pengawalan voorijders," kata Prasetyo Aribowo, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng,

Berbicara pada diskusi Semarang Tranding Topics yang diselengarakan Radio Idola Senarang, Jumat (22/2) pagi ini di Hotel Pandanaran, Prasetyo, mengaku tidak bisa berbuat banyak, tapi dia sedikit optimis persoalan ini akan teratasi jika akses tol Ungaran - Bawen siap beroperasi bulan Juli mendatang.

Kendala lain, menurut Prasetyo Aribowo adalah akses menuju ke Karimunjawa terkait dengan kondisi gelombang besar pada pada bulan-bulan tertentu seperti Desember sampai Maret, Sehingga banyak jadwal kunjungan yang tertunda, karena dalam bulan-bulan itu tidak setiap hari kapal berani menyeberang.
http://www.suaramerdeka.com/v1/inde...Aksesibilitas-Masih-Jadi-Kendala-Visit-Jateng

^^harusnya dipersiapkan jauh sebelum 2013 :bash::bash:
 
#268 ·
PRPP Jadi Taman Mini Jateng, Pengulangan Dosa Masa Lalu

SEMARANG,suaramerdeka.com - Wacana untuk menjadikan kawasan PRPP ke depan menjadi miniatur Jawa Tengah seperti yang dilontarkan oleh Istijab dari Komisi B DPRD Jateng, pada diskusi Semarang Trending Topic Jumat (22/2) pagi ini, dinilai hanya omong kosong.

Karena untuk mejadikan kawasan seluas 60 hektare yang sebagian dikuasasi oleh konglomerasi PT Indo Perkasa Usahatama (IPU) itu, sebagimana yang telah dilakukan pemerintah DKI dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di masa lalu, jika diterapkan di Jateng, hanya akan menjadi wacana yang menggelikan orang.
Komisi B yang membidangi masalah ekonomi dan pariwisata tidak pernah belajar dari masa lalu. Karena sebenarnya provinsi ini sudah membangun lama proyek Taman Mini Jateng, yakni Taman Puri Maerakoco yang sekarang menjadi proyek gagal pemerintah Jateng.

"Kalau memang akan dibangun Taman Mini Jateng, malah akan mengulang dosa masa lalu pemerintah Jateng dengan mangkraknya Puri Maerakoco," kata salah satu peserta diskusi yang enggan disebut namanya, Jumat (22/2) di Hotel Pandanaran Semarang.
Acara diskusi ini disiarkan live oleh Radio Idola Semarang yang menghadirkan tokoh-tokoh terkait dengan topik yang diangkat pada setiap bulannya.
http://www.suaramerdeka.com/v1/inde...-Taman-Mini-Jateng-Pengulangan-Dosa-Masa-Lalu

^^Jateng expo nya gak jadi:?
 
#275 ·
PRPP jadi tempat pameran, paling sering ya ikapesta
Ada duniaku pintar tapi nda laku, promosi kurang menggigit

Sirkuit tawangmasnya sering buat balapan...

PRPP kadang juga buat pesta kawinan dan pameran skala besar tingkat nasional...

Overall cenderung sepi, mareokoco lebih parah lagi... :bash:
 
Top