SkyscraperCity Forum banner

KNO | Kuala Namu International Airport | Medan, North Sumatra

Tags
airport medan
7M views 22K replies 805 participants last post by  rahul medan 
#1 · (Edited)
KNO - Kuala Namu International Airport, Medan

Phase 1: Soft Opening on July 25th, 2013 and Officially open on March 27th, 2014 by the President of the Republic of Indonesia

This thread contains the journey of this airport from its inception back in 2006 when news about its construction and its development was scarce until its completion. For those who want to learn about its interesting journey, you are welcome to read on from this posting. Otherwise, please jump to:

- page 543 for the reports and discussions on the ferry flights from the old MES to KNO
- page 565 for the reports and discussions on the 1st day of full soft opening operation at KNO
- page 823 for the reports and discussions on the official ceremony of the grand opening of KNO

Note: I have updated all pictures of KNO as per Nov. 29 and 30th, 2013 on page 758 starting from posting no. 10150

Note 2: Most up-to-date pictures of KNO as per Dec. 24 are on page 769 starting from posting no. 10370 to 10372

With an estimated 9 days to go before the official soft opening of this new airport in Medan, here is the final specifications of this airport for the readers of this thread to refer to:

Land Size: 1,365 Ha (which makes it just slightly above 1o times the current airport in MES)
Terminal Size: 118,930 sq. meter (phase 1)
Apron Size: 200,000 sq. meter (phase 1)
Apron Capacity ; 33 widebodies
Terminal Capacity: 8.1 million pax per annum (phase 1)

Runway 1: 3,750 m x 60 m (already A380 ready)
Runway 2: to be constructed in later phase

Taxiway : 3 taxiways:
- 3,750 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m

All these pictures are reposts from pictures found in the pages of this thread. Credits and copyrights belong to the respective owners and posters in this thread.

Finishing of the departure area of Kuala Namu International Airport:



Departure Area - Main Entrance (Drop Off Area):









Departure Area - Inside Main Terminal



Looking at one of the 4 check-in counter islands. Each island has at least 22 check-in counters on 2 sides giving the airport a total of at least 88 counters in the 1st phase of its operation.







Immigration Area @ the main Departure Pier - Both Domestic and International traffics will share a common sterile area on a departure pier before immigration. This view is looking towards the smaller International section of the departure pier.



Potential Layout of Each Floor Area at KNIA









Rendering of the train station at KNIA (Construction is on going now...latest pictures will be reposted soon)




Old Postings
The location of Kuala Namu in relation to the current Polonia airport:



The master plan for this airport (all in 3 phases):





The 1st phase master plan which is what the current project is based on:





Areal View of the new Kuala Namu airport:









Eyes-level view of the new airport:































I would need all your help to update this thread..... Let's see if Medan can get its new airport before the end of 2010.

Some preliminary information on the new airport:
- Terminal is still being designed
- Angkasa Pura 2 to be responsible in building the terminal side
- Ministry of Transportation and Telecommunication to be responsible in building the air side
- Earlier report stated that the terminal is designed to handle 10 million passenger per year in its 1st phase development. The entire project will take 3 phases and is expected to handle up to 50 million passengers per year once all phases are completed
- To be the 2nd largest airport in Indonesia after CGK - will have 2 runways once the entire project is completed
- To have a train connection directly from and to the terminal


Here is the latest update from the local Medan newspaper, Analisa Daily, on the project:

---------------------------------------------
Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu
Kacab PT Angkasa Pura II: Pembangunan Tahap Awal Sudah Dimulai

Medan, (Analisa)

Pemprovsu akan terus mengawasi tahapan pembangunan Badara Kuala Namu yang telah dicanangkan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Saat ini pihak Angkasa Pura sebagai pengelola, untuk tahap awal sedang melakukan pengerasan jalan menunju bandara tersebut, pembuatan pagar beton serta membangun pos jaga dalam upaya mengawasi proyek dimaksud.

“Dari kenyataan kita lihat memang pihak Angkasa Pura II sudah mulai bekerja. Untuk itu kita harapkan, secara bertahap proyek pembangunan ini dapat terus berjalan sesua dengan planning yang ditetapkan, sehingga target 2009 Bandara Kuala Namu sudah dapat kita operasikan akan terwujud,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provsu RE Nainggolan ketika meninjau proses awal pembangunan Bandara Kuala Namu, Selasa (7/11) siang.

RE Nainggolan didampingi Kacab Angkasa Pura II Medan Drs. Prido Frinaldo MM, Kaban Infokom Provsu Drs. Eddy Syofian MAP dan sejumlah wartawan unit Kantor Gubsu juga menyebutkan, proses pembangunan Bandara Kuala Namu ini menjadi perbincangan hangat di tingkat pusat.

Pemerintah Pusat saat ini, sedang menyiapkan dana APBN dan berupaya menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan Bandara ini.

“Dalam waktu dekat ini saya akan rapat lagi di Jakarta khusus membicarakan pembangunan Bandara Kuala Namu. Jadi dukungan masyarakat dan wakil-wakil kita yang ada di DPR-RI sangat menentukan, sehingga apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan,” ujar RE Nainggolan.

Ketika ditanya tentang masih adanya lahan tanah masyarakat yang belum mendapat ganti rugi dengan tegas RE Nainggolan mengatakan, sebagaimana laporan yang ia terima dari Angkasa Pura II, semua lahan masyarakat yang terkena proyek pembangunan Bandara Kuala Namun sudah selesai.

Pembebasan lahan tidak masalah lagi. Saat ini kita sedang memfokuskan bagaimana proyek pembangunan Bandara Kuala Namu ini dapat berjalan sesuai rencana, dengan mencari para investor untuk mendanai pembangunan mega proyek ini.

“Saya optimis kalau pihak Angkasa Pura II serius menangani proyek ini, 2009 kita sudah terbang dari Bandara berkelas Internasional ini,” ungkapnya.

PROSES

Prido Frinaldo menjawab pertanyaan wartawan yang terkesan PT Angkasa Pura lamban dalam menangani pembangunan proyek ini mengatakan, sebenarnya dalam membanguan proyek raksasa seperti ini membutuhkan proses yang panjang dan perencanaan yang matang. Proses pembangunan sebenarnya bukan hanya terpaku kepada pembangunan fisik semata.

Jadi tidak benar kalau Angkasapura belum melakukan pengerjaan dalam proses pembangunan Bandara Kuala Namu. Saat ini kita sedang menyiapkan desain terminal.

Untuk sektor darat pengerjaan proyek ini sepenuhnya ditangani PT Angkasa Pura dan untuk sektor udara akan ditangani oleh Menteri Perhubungan.

Dari pengamatan wartawan, di atas areal yang akan dijadikan Bandara baru tersebut masih ada ribuan pohon jagung dan tanaman lainnya, meskipun seharusnya lahan tersebut harus bebas dari garapan masyarakat guna menghindari timbulnya masalah.

Menanggapi hal ini Prido Frinaldo mengatakan, sesuai kesepakatan yang dibuat antara masyarakat penggarap dengan PT Angkasa Pura, bahwa bila saatnya nanti lahan tersebut akan digunakan, maka masyarakat harus keluar dari areal tersebut.

“Kita sudah buat kesepakatan untuk itu. Jadi bagi pihak kami tidak ada masalah,” Prido. (di)
 
See less See more
39
#261 ·
Menurut situs angaksapura2.co.id Tgl 10 Maret ini adalah batas waktu penyerahan dokumen tender untuk:

1. Terminal Cargo, Security, dan Gateway untuk Bandara Kuala Namu
2. Pengerjaan arsitektural serta struktur atap gedung terminal Bandara Kuala Namu

Kelihatannya pembangunan terminal akan bisa segera terealisasi.
 
#262 · (Edited)
gw baca berita ini dari Koran Analisa, edisi SELASA, 18 MARET 2008 ...

PT AP 2 Tenderkan Arsitektur dan Struktur Atap Terminal Kualanamu

Medan, (Analisa)
PT (Persero) Angkasa Pura II melaksanakan tender untuk dua pekerjaan sekaligus yakni arsitektur dan struktur atap terminal bandara baru Medan di Kualanamu. Proses tender dilakukan terbuka di Hotel Garuda Plaza Medan, Senin-Kamis (17-20/3), yang diikuti sejumlah perusahaan yang telah lulus babak prakualifikasi.
Demikian siaran PH Direktur Teknik PT AP 2, Tommy Sutomo didampingi Vise President Mechanical Electrical Bulang Agus W, sekretaris PT AP 2, Aleksius Kismpoyo di Hotel Garuda Plaza Medan, Senin (17/3).
Secara detil, katanya, untuk pekerjaan arsitektur dan struktur atap terminal senilai Rp 360M sedangkan untuk proyek pembangunan gedung security & gateway nilai pagu anggarannya sebesar Rp 60M. Keseluruhan dana itu berasal dari dana investasi internal PT AP 2 yang tersedia di anggaran 2008.
Dalam proses tender ini, sebutnya, diikuti sejumlah perusahaan yang sudah lolos prakualifikasi yakni PT Duta Graha Indah, PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Total Bangun Persada, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Tamato Raya Perdana, PT Jaya Konstruksi, PT Lince Romauli Jaya. Dari 11 perusahaan ternyata hanya 8 yang mengikuti tender kedua jenis pekerjaan tersebut.

Proses Tender
Saat itu, katanya lagi, selain pelaksanaan proses tender juga diselingi dengan penandatanganan fakta integritas antara PT AP 2 dengan peserta tender. Hal ini dilakukan untuk menciptakan good corporate governance. Bahkan, dalam kesempatan itu juga dihadiri unsur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyampaikan hal-hal yang terkait dengan undang-undang korupsi.
Sebagaimana diketahui, jelasnya, PT AP 2 sedang membangun bandara baru Medan di Kualanamu sebagai pengganti Polonia yang sudah tak memadai lagi. Konstruksi bandara ini dibagi dua, sisi udara yang ditangani pemerintah dengan biaya APBN senilai Rp 2,3T dan sisi darat yang dikerjakan PT AP 2 dengan total anggaran Rp 1,4T.
Menurutnya, jika proses tender kali ini selesai dan awal pekerjaan mulai pada Juli 2008 nanti, maka sudah 75% tahapan terselesaikan yang jadwal siapnya hingga Juli 2009 nanti. Sedangkan biaya mulai awal hingga ke dua proyek ini habis sekitar Rp 550M.
Dengan berbagai tahapan yang dilakukan, maka dia optimis bandara baru Medan di Kualanamu akan beroperasi akhir 2009. Karena, berbagai tahapan pekerjaan proyek tersebut sesuai jadwal dan selaras dengan total anggaran. (nai)
 
#265 ·
Menurutnya, jika proses tender kali ini selesai dan awal pekerjaan mulai pada Juli 2008 nanti, maka sudah 75% tahapan terselesaikan yang jadwal siapnya hingga Juli 2009 nanti. Sedangkan biaya mulai awal hingga ke dua proyek ini habis sekitar Rp 550M.
Dengan berbagai tahapan yang dilakukan, maka dia optimis bandara baru Medan di Kualanamu akan beroperasi akhir 2009.
bandara selesai satu tahun? :|
paw pura2 ga tau.....satu tahun di Indonesia kan ga jauh beda sama 10 tahun :naughty: :D
 
#267 ·
11 KONTRAKTOR IKUT TENDER LANJUTAN KNIA

11 Kontraktor ikut tender lanjutan Kuala Namu
Cetak
JAKARTA: Sebanyak 11 perusahaan mengikuti tender lanjutan pembangunan Bandara Kuala Namu, Medan, dengan total nilai proyek sebesar Rp420 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura (AP) II Sudaryanto mengatakan tender lanjutan Bandara Kuala Namu mencakup pengerjaan arsitektur dan struktur atap terminal dengan pagu sebesar Rp360 miliar serta pembangunan gedung keamanan dan gateway senilai Rp60 miliar.

"Peserta tender adalah perusahaan yang telah lulus dalam babak prakualifikasi. Pemenang tender diumumkan dalam 45 hari ke depan dan pembangunannya diharapkan bisa dimulai pada Juni mendatang," katanya kepada Bisnis, kemarin.

Ke-11 kontraktor yang ikut tender Bandara Kuala Namu adalah PT Duta Graha Indah, PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, PT Total Bangun Persada, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Tamato Raya Perdana, PT Jaya Konstruksi, dan PT Lince Romauli.

Menurut Sudaryanto, secara keseluruhan pembangunan konstruksi bandara tersebut terdiri dari public sector (sisi udara) yang ditangani oleh pemerintah dengan biaya sebesar Rp2,3 triliun dari APBN dan private sector (sisi darat) yang ditangani oleh AP II dengan biaya Rp1,4 triliun.

Proyek senilai Rp420 miliar yang diikuti oleh 11 perusahaan itu merupakan bagian dari proyek pembangunan sisi darat yang ditangani oleh AP II.

"Biaya yang akan dipakai untuk pengerjaan bagian yang ditender itu berasal dari dana internal yang telah tersedia pada anggaran tahun ini," tutur Sudaryanto.

Bandara Kuala Namu nantinya akan digunakan sebagai pengganti Bandara Polonia yang saat ini kapasitasnya sudah tak memadai.

Dibangun di lahan seluas 1.365 hektare, Bandara Kuala Namu direncanakan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter dari total 3.750 meter dan lebar 600 meter, serta secara bersamaan juga dibangun terminal penumpang.

Sudaryanto memaparkan AP II juga segera membuka tender untuk pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, dengan total nilai proyek sebesar Rp125 miliar. (01)

Bisnis Indonesia
http://web.bisnis.com/cetak.php?cid...si-harian/transportasi-logistik/1id49425.html
 
#269 ·
Hampir DUa tahun lah ...

Kan, sekarang awal 2008 .... Dan selesainya akhir 2009 ;)

AIrport ini sudah U/C kok :p .... Tapi belum ada gambar2nya .... :eek:hno:

Paling tidak gambar land clearing atau alat2 berat :D
soal update gmbr, tggu dh kabarnya ...

gw lgi rencana mw beli HP dgn kamera canggih, moga2 bulan Juli jd beli ... hehehehe ...
apa hubungannya y? hehehhe
 
#270 ·
soal update gmbr, tggu dh kabarnya ...

gw lgi rencana mw beli HP dgn kamera canggih, moga2 bulan Juli jd beli ... hehehehe ...
apa hubungannya y? hehehhe
hahaha bulan juli kan masi lama bro..

btw kuala namu ini tepatnya di mana si?? kalo dari medan jalan ke mana? tol nya jadi dibangun?
 
#273 ·

Dirut PT AP II Edie Haryoto:
Bandara Kualanamu Masih Sesuai Timing Table


Rabu, 26-03-2008
*mulyadi hutahaean
MedanBisnis – Medan
Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II (AP II) Edie Haryoto mengatakan, hingga saat ini pembangunan Bandara Kualanamu di Deliserdang masih sesuai timing table. Dengan progress yang sesuai rencana bandara baru sebagai pengganti Bandara Polonia Medan itu, maka akhir 2009 bisa dioperasikan.

“Semuanya berjalan dengan baik dan sampai saat ini masih tetap berjalan sesuai timing table. Untuk pembangunan sisi darat, PT AP II memiliki dana sebesar Rp 1,2 triliun dari total pembangunan Rp 3,2 triliun,” jelas Edie Haryoto kepada wartawan di Kantor Gubsu usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PDAM Tirtanadi Medan dengan PT AP II untuk kajian kelayakan penyediaan layanan air minum di Bandara Kualanamu, Selasa (25/3).
Edie Haryoto yang didampingi Gubernur Sumut Rudolf M Pardede, Kepala Cabang (Kacab) AP II Polonia Medan Alexius Kismoyo, mengatakan pihaknya tetap optimis bahwa bandara baru dengan kapasitas dua kali lipat dari Bandara Polonia Medan itu tetap akan beroperasi akhir 2009. “Kami optimis semuanya akan berjalan sesuai rencana, doakanlah biar semuanya terwujud,” katanya.
Dijelaskan, pembangunan konstruksi seperti tiang dan pondasi serta bagian lainnya di lapangan sudah berjalan. Bahkan, saat ini sudah dilangsungkan tender arsitektur dan proyek struktur atap untuk pembangunan terminal sebagai bagian dari sisi darat Bandara Kualanamu tersebut.
Dia juga mengakui bahwa dukungan dana pembangunan bandara yang sudah lama diharapkan masyarakat Sumut itu murni menggunakan uang negara atau tanpa pinjaman dari negara lain. Menurutnya, untuk membangun sisi darat (terminal run way) menggunakan dana PT AP II dengan memperoleh pinjaman dari bank Mandiri, BRI dan bank lainnya. Sedangkan pembangunan sisi udara akan menggunakan dana dari APBN.
Edie Haryoto juga membantah kalau pemerintah pusat pilih kasih atau menganaktirikan Sumut soal keterlambatan pembangunan bandara baru tersebut. Diakuinya, pembangunan bandara itu bisa terwujud baru tahun 2006 yakni saat dimulainya peletakan batu pertama karena terkait keterbatasan anggaran.
“Dana yang dibutuhkan itu tidak tanggung loh, kalau dihitung pakai kalkulator, bisa kalkulatornya pecah. Bayangkan, angka Rp 3,2 triliun itu nggak kecil. Kalau dibandingkan dengan pembangunan bandara di Sumatera Barat dan daerah lainnya, jangan dibanding-bandingkan, karena dana yang dibutuhkan tidak sebesar untuk membangun Bandara Kualanamu,” jelasnya.
Menyoal penyelesaian warga yang masih tinggal di lahan pembangunan bandara tersebut, Edie Haryoto mengatakan permasalahan itu akan diselesaikan dalam waktu dekat. Dijelaskan, PT AP II sudah memberikan ganti rugi melalui PTPN2, sehingga penyelesaiannya saat ini ditangani PTPN2.“Kalau masalah lahan, yang ditanya itu pihak PTPN2, karena PT AP II sudah memberikan ganti ruginya. Nanti, kalau PT AP II membayar kembali kepada warga, KPK akan menangkap kami karena dituduh melakukan korupsi sebab telah melakukan pembayaran dua kali,” katanya sembari menambahkan bandara tersebut akan tetap dilanjutkan di lahan yang tidak kena sengketa.

source : http://www.medanbisnisonline.com/rubrik.php?p=112593&more=1#112593
 
#274 ·
Bandara Kualanamu Terhambat Anggaran
Pemerintah Siapkan Skala Prioritas Bangun Infrastruktur di Sumut


Selasa, 25-03-2008
*mulyadi hutahaean
MedanBisnis – Medan
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengakui keterlambatan pembangunan Bandara Kualanamu akibat terbatasnya anggaran, demikian pula pembangunan infrastruktur jalan dan listrik di Sumatera Utara.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) H Paskah Suzetta mengemukakan hal itu diwakili Deputi Regional Otonomi Daerah Bappenas Max Pohan. Jadi, katanya, bukan berarti pemerintah pusat menganaktirikan propinsi ini.
“Sumut tidak pernah dianaktirikan soal pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur jalan, ketersediaan pasokan energi listrik dan bandara Kuala Namu. Pembangunan infrastruktur jalan secara khusus di tanah air agak terkendala karena keterbatasan anggaran,” kata Max Pohan. Dia berbicara kepada wartawan ketika ditanya mengenai rencana pembangunan jalan nasional di Sumut yang saat ini mengalami rusak berat sepanjang 44.64 kilometer, rusak 290,08 kilometer dari panjang jalan nasional 2.098 kilometer.
Bandara Kuala Namu ditargetkan selesai akhir Oktober 2009 dengan anggaran pembangunan sekitar Rp 4 triliun, dimana diantaranya lebih Rp2 triliun berasal dari anggaran pemerintah, sedangkan sisanya bersumber dari PT Angkasa Pura II.
Disela-sela musyawarah rencana pembangunan nasional (Musrenbang) Propsu tahun 2008 di Binagraha Pempropsu, Senin (24/3), Max Pohan yang di dampingi Deputy Bangda Depdagri Sjamsul Rivai, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut Dr RE Nainggolan MM, mengatakan pemerintah pusat akan memperbaiki jalan nasional yang rusak tersebut dengan skala prioritas.
“Nanti akan dilihat dulu jalan mana yang rusak tersebut dan tentunya ada skala prioritas. Mengenai pembangunan pembangkit baru terutama pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asahan III, sampai saat ini belum diputuskan siapa yang akan melaksanakan pembangunannya,” jelasnya. Soal pembangunan Bandara Kuala Namu, dia mengemukakan, meskipun terhambat anggaran, tetapi sampai sekarang masih berjalan dengan baik. “Kita harapkan bisa selesai sesuai rencana,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Max Pohan mengatakan Propinsi Sumut merupakan yang pertama di Indonesia menggelar Musrenbang. Dan berharap, Musrenbang tersebut dapat menghasilkan tiga hal utama yakni kesepakatan prioritas pembangunan propinsi, kesepakatan tersebut dipadukan dengan rencana kerja kementerian/lembaga yang akan segera dikirim ke daerah setelahpelaksanaan Rakorpus, pembahasan hasil dariMusrenbang Propsu pada saat Musrenbang Nasional yang akan digelar akhir April 2008.
Sementara itu, Deputy Bangda Depdagri Sjamsul Rivai mengatakan, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Pempropsu) bersama pemerintah kabupaten/kota diharapkan bekerja sama untuk melaksanakan pembangunan baik infrastruktur jalan, membuka lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan. Dan, melakukan sinkronisasi dalam setiap membuat kebijakan maupun menyusun program pembangunan.
Dijelaskan, bidang pembangunan daerah, khusus aspek perencanaan kelembagaan relatif masih lemah, sehingga dengan diterbitkannya PP No 8/2008, diharapkan memperkuat peran Bappeda sebagai kordinator pembangunan di daerah. Untuk bidang administrasi kependudukan, dinilai belum terintegrasi system koneksi nomor induk kependudukan (NIK) dengan system informasi kementerian/lembaga, serta terbatasnya dukungan dana di tingkat propinsi, kabupaten/kota.
Di tempat yang sama, Gubernur Sumut Rudolf M Pardede saat membuka Musrenbang Propsu yang berlangsung mulai 24-26 Maret 2008 tersebut mengatakan, draf rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2009 sebagai tahun terakhir perwujudan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Propsu 2006-2009 difokuskan kepada lima hal. RKPD 2009 itu yakni peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dan aparatur melalui alokasi anggaran yang diharapkan mencapai 20% dari total APBD Propsu, percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas kesehatan, revitalisasi pertanian dan pemberdayaan UMK dalam upaya pengentasan kemiskinan.


source : http://www.medanbisnisonline.com/rubrik.php?p=112503&more=1#112503
 
#275 ·
sebenarnya desain kuala namu airport itu yang benar itu kayak gimana sih ? dari awal sampai dgn sekarang nampaknya da berubah2 trus.....ada yg punya gambar desain yg benar2 real ga? dari berbagai media tertulis sampai sekarang semua pekerjaan disana berjalan lancar tp tidak pernah terekspos secara visual kondisi sebenarnya di lahan tersebut baik posting foto dari teman2 maupun di media
 
#276 ·
Kalla Optimistis Bandara Kuala Namu Beroperasi Oktober 2009

MEDAN--MI: Wakil Presiden Jusuf Kalla berkeyakinan kuat pembangunan Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara rampung dan bisa dioperasikan Oktober 2009 sesuai jadwal.

"Saya senang dan yakin Bandara Kuala Namu bisa beroperasi Oktober 2009 karena pengerjaan proyek dewasa ini sudah di atas target," kata Wapres usai meninjau proyek pembangunan Bandara Kuala Namu, di Deli Serdang, Sumut, Sabtu.

Dia menjelaskan, sesuai rencana proyek bandara pengganti Polonia Medan yang mulai dikerjakan tahun 2006 itu baru enam persen, tapi nyatanya hingga akhir Maret sudah mencapai 15 persen.

Pengerjaan yang sudah diatas target itu harus didukung, apalagi tidak tanggung-tangung pengerjaannya cukup rumit dimana antara lain penimbunan lahan dengan menggunakan pasir laut.

Soal masih ada masalah pembebasan lahan, Wapres mengatakan hal itu sudah biasa.

Dimana-mana, katanya, pasti ada masalah pembebasan lahan jadi hal itu bukan masalah besar.

"Yang pasti melihat kondisi dewasa ini diyakini Kuala Namu bisa beroperasi Oktober 2009," katanya.

Menjawab pertanyaan tentang sikap pemerintah, kalau bandara itu tidak rampung sesuai jadual, Wapres mengatakan pelaksananya bisa dijatuhi sanksi.

"Yah bisa kena denda," katanya.

Dirut PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto, menyebutkan pengerjaan pembangunan di Bandara Kuala Namu yang sudah 15 persen atau diatas target enam persen itu karena berkat dukungan berbagai pihak.

Angkasa Pura II optimistis, Kuala Namu selesai sesuai jadual, katanya.

Dia menjelaskan, kapasitas di terminal penumpang di Kuala Namu yang dibangun diatas lahan seluas 86 ribu meter persegi itu sebanyak 8,1 juta orang.

Kapasitas itu sudah diatas jumlah penumpang di Bandara Polonia Medan yang sebanyak 5 juta orang.

Sementara itu, Bupati Deli Serdang, Amri Tambunan, menyebutkan, masih adanya lahan yang belum dibebaskan di Kuala Namu itu merupakan masalah internal PT.PN2.

"Tapi kasus tanah PT.PN2 itu-pun sudah mau tuntas karena dari 40 KK yang bermasalah kini tinggal 20 KK,Sedangkan kasu tanah Puskopad sudah selesai," kata Amri Tambunan. (Ant/OL-01)
 
#279 ·


KUALANAMU, 29/3 - BANDARA KUALANAMU. Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Menhub Jusman Syafi'i Djamal (kanan) dan Gubernur Sumut Rudolf Pardede (kedua kiri) memperhatikan pondasi ketika meninjau pembangunan Bandara Internasional Medan Baru, Kualanamu, Sumut, Sabtu (29/3).



KUALANAMU, 29/3 - BANDARA KUALANAMU. Wapres Jusuf Kalla (kanan) mendengarkan keluhan seorang pekerja ketika meninjau pembangunan Bandara Internasional Medan Baru, Kualanamu, Sumut, Sabtu (29/3).



KUALANAMU, 29/3 - BANDARA KUALANAMU. Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Menteri PU Djoko Kirmanto (kedua kanan), Gubernur Sumut Rudolf Pardede (kedua kiri) dan Menteri Perhubungan Jusman Syafi'i Djamal (kiri) mendengarkan penjelasan Dirjen Sumber Daya Air Iwan Nursyrwan (kanan) mengenai drainase ketika meninjau pembangunan Bandara Internasional Medan Baru, Kualanamu, Sumut, Sabtu (29/3). Pembangunan tersebut dijadwalkan selesai pada Oktober tahun depan dan sudah dapat didarati pesawat jenis Boeing 747-400. FOTO ANTARA/Saptono/Koz/ama/08.
 
Top