2011, PT Riau Power dan PLN Akan Realisasikan Proyek Listrik di Bengkalis
riaubisnis.com - Setelah kepastian untuk merealisasikan pembangunan PLTU 2x100 MW di Tenayanraya, Pekanbaru, PT PLN (Persero) juga bakal merealisasikan beberapa projek listrik di Mandau, Bengkalis. Pembangunan projek listrik ini dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasiona (PON) ke XVIII pada tahun 2012 di Riau, sekaligus mengatasi kebutuhan listrik di Bengkalis.
Ketua Tim Task Force PLN pusat, Bambang, yang bertugas mempercepat proses proyek listrik di Sumatera dan Kalimantan Barat (Kalbar) menyebutkan, sehubungan dengan adanya pasokan gas PLN di Jambi Merang di daerah Duri sebanyak 30 mmbbs, ini bisa membangun pembangkit listrik berkapasitas 2x100 MW, ditambah untuk PT Riau Power, anak perusahaan Riau Investment Corporations (RIC) dan konsorsium yang akan membangun pembangkit dengan kapasitas 2x45 MW yang merupakan pembangkit combinsicle.
“Ini bisa membantu pasokan listrik untuk pelaksanaan PON di Riau nanti. Proyek pembangunan listrik menggunakan gas ini juga sangat berguna untuk PLN dalam penghematan energi, karena bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM),” ujarnya.
Ia menambahkan, selain projek PLTU, PLN juga segera merealisasikan proyek listrik untuk memenuhi daftar tunggu di Bengkalis dengan panambahan pembangkit sebesar 5 MW. Pembangkit listrik ini nanti, masuk ke sistem jaringan Sumatera.
“Ini bisa membantu tegangan listrik di Duri, karena selama ini tegangan listrik di Duri sangat rendah. Selama ini pasokan listrik dikirim melalui Sumatera Bagian Utara dan Sumatera Selatan. JIka ada gangguan sistem di daerah itu, maka tegangan listrik di Duri dipastikan akan terganggu dan akan dilakukan pemadaman,” terangnya.
Selain itu, diharapkan penambahan pembangkit listrik itu juga untuk mengantisipasi terjadinya musim kemarau. “Kita harapkan proyek ini terealisasi dan selesai dalam jangka waktu satu tahun. Saat ini mesin sudah ada, di Cilacap yang idle, dan ada 5 unit, masing-masing 20 MW dan total kapasitas 100 MW,” katanya.
Untuk itu, tambah Bambang, lahan yang dibutuhkan dapat segera diatasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. Jika target akhir tahun ini sudah bebas, maka, pada Maret 2011, sudah bisa dibangun pondasi. “Kita targetkan Oktober 2011, sudah bisa terealisasi PLTU di Duri,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bengkalis, Herliyan Shaleh juga mengatakan, rencana pembangunan listrik di Bengkalis saat ini sudah menunjukkan berbagai kemajuan. Dia mengharapkan, 2x20 MW bisa terealisasi untuk mengatasi daftar tunggu dalam waktu dekat. “Kalau persoalan lahan di Mandau Pinggir, sudah disiapkan oleh Panitia Sembilan,” tegasnya.
Herliyan mengharapkan, proyek penanganan listrik di Bengkalis sangat perlu dilakukan, karena selama ini kebutuhan listrik di Riau cukup tinggi. Ia mengatakan, dalam jangka panjang, bahkan perlu pembenahan sistem transmisi. “Kebutuhan industri kita sangat besar, pada tahun 2002 saja, Riau membutuhkan energi listrik sebanyak 2.500 MW untuk industri. Apalagi ke depan, Bengkalis punya program untuk menjadikan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan. Tentunya akan dibangun berbagai infrastruktur yang membutuhkan pasokan listrik,” ujarnya.
Selain itu, menurut Herliyan, Bengkalis juga merencanakan akan merealisasikan Kawasan Industri Bengkalis (KIB) dan pelabuhan di Desa Buruk Bakul, Bukit Batu Bengkalis. Itu juga setidaknya membutuhkan pembangkit listrik dengan kapasitas 2x25 MW.
“Bengkalis akan kita usulkan masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Dumai, tetapi lokasinya di Bengkalis. Ini untuk akan menjadi kawasan pelabuhan alternatif untuk pelabuhan KEK. Jika di Dumai mengalami titik jenuh. Ini memerlukan energi yang besar,” katanya.
Pertemuan ini, selain dihadiri Ketua TIM Task Force PLN juga didampingi Manager PLN Riau Daratan, Rodi, Manager PLN Cabang Dumai, Rasyid, Manager PLN Ranting Bengkalis, Yusup, serta Direktur PT Riau Power, Yusrizal Andayani.
Sementara itu, Yusrizal Andayani mengatakan, penambahan pasokan listrik di Mandau sangat memberi pengaruh penting terhadap kondisi kelistrikan di Riau. Pasalnya, secara subsistem, posisi tegangan listrik di Mandau memang rendah, karena jarak dari Pekanbaru dan Medan sangat jauh. Untuk itu, perlu tambah pasokan listrik. Perlu kemandirian pasokan listrik di Riau dan bisa ditambah dari Mandau.
“Jika proyek ini berhasil, pasokan listrik di Riau akan terbantu karena tidak harus selalu bergantung dengan pasokan di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Proyek ini juga akan membantu kebutuhan listrik untuk pelaksanaan PON 2012 mendatang di Riau,” pungkasnya.(*)