SkyscraperCity Forum banner

KNO | Kuala Namu International Airport | Medan, North Sumatra

Tags
airport medan
7M views 22K replies 805 participants last post by  rahul medan 
#1 · (Edited)
KNO - Kuala Namu International Airport, Medan

Phase 1: Soft Opening on July 25th, 2013 and Officially open on March 27th, 2014 by the President of the Republic of Indonesia

This thread contains the journey of this airport from its inception back in 2006 when news about its construction and its development was scarce until its completion. For those who want to learn about its interesting journey, you are welcome to read on from this posting. Otherwise, please jump to:

- page 543 for the reports and discussions on the ferry flights from the old MES to KNO
- page 565 for the reports and discussions on the 1st day of full soft opening operation at KNO
- page 823 for the reports and discussions on the official ceremony of the grand opening of KNO

Note: I have updated all pictures of KNO as per Nov. 29 and 30th, 2013 on page 758 starting from posting no. 10150

Note 2: Most up-to-date pictures of KNO as per Dec. 24 are on page 769 starting from posting no. 10370 to 10372

With an estimated 9 days to go before the official soft opening of this new airport in Medan, here is the final specifications of this airport for the readers of this thread to refer to:

Land Size: 1,365 Ha (which makes it just slightly above 1o times the current airport in MES)
Terminal Size: 118,930 sq. meter (phase 1)
Apron Size: 200,000 sq. meter (phase 1)
Apron Capacity ; 33 widebodies
Terminal Capacity: 8.1 million pax per annum (phase 1)

Runway 1: 3,750 m x 60 m (already A380 ready)
Runway 2: to be constructed in later phase

Taxiway : 3 taxiways:
- 3,750 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m

All these pictures are reposts from pictures found in the pages of this thread. Credits and copyrights belong to the respective owners and posters in this thread.

Finishing of the departure area of Kuala Namu International Airport:



Departure Area - Main Entrance (Drop Off Area):









Departure Area - Inside Main Terminal



Looking at one of the 4 check-in counter islands. Each island has at least 22 check-in counters on 2 sides giving the airport a total of at least 88 counters in the 1st phase of its operation.







Immigration Area @ the main Departure Pier - Both Domestic and International traffics will share a common sterile area on a departure pier before immigration. This view is looking towards the smaller International section of the departure pier.



Potential Layout of Each Floor Area at KNIA









Rendering of the train station at KNIA (Construction is on going now...latest pictures will be reposted soon)




Old Postings
The location of Kuala Namu in relation to the current Polonia airport:



The master plan for this airport (all in 3 phases):





The 1st phase master plan which is what the current project is based on:





Areal View of the new Kuala Namu airport:









Eyes-level view of the new airport:































I would need all your help to update this thread..... Let's see if Medan can get its new airport before the end of 2010.

Some preliminary information on the new airport:
- Terminal is still being designed
- Angkasa Pura 2 to be responsible in building the terminal side
- Ministry of Transportation and Telecommunication to be responsible in building the air side
- Earlier report stated that the terminal is designed to handle 10 million passenger per year in its 1st phase development. The entire project will take 3 phases and is expected to handle up to 50 million passengers per year once all phases are completed
- To be the 2nd largest airport in Indonesia after CGK - will have 2 runways once the entire project is completed
- To have a train connection directly from and to the terminal


Here is the latest update from the local Medan newspaper, Analisa Daily, on the project:

---------------------------------------------
Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu
Kacab PT Angkasa Pura II: Pembangunan Tahap Awal Sudah Dimulai

Medan, (Analisa)

Pemprovsu akan terus mengawasi tahapan pembangunan Badara Kuala Namu yang telah dicanangkan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Saat ini pihak Angkasa Pura sebagai pengelola, untuk tahap awal sedang melakukan pengerasan jalan menunju bandara tersebut, pembuatan pagar beton serta membangun pos jaga dalam upaya mengawasi proyek dimaksud.

“Dari kenyataan kita lihat memang pihak Angkasa Pura II sudah mulai bekerja. Untuk itu kita harapkan, secara bertahap proyek pembangunan ini dapat terus berjalan sesua dengan planning yang ditetapkan, sehingga target 2009 Bandara Kuala Namu sudah dapat kita operasikan akan terwujud,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provsu RE Nainggolan ketika meninjau proses awal pembangunan Bandara Kuala Namu, Selasa (7/11) siang.

RE Nainggolan didampingi Kacab Angkasa Pura II Medan Drs. Prido Frinaldo MM, Kaban Infokom Provsu Drs. Eddy Syofian MAP dan sejumlah wartawan unit Kantor Gubsu juga menyebutkan, proses pembangunan Bandara Kuala Namu ini menjadi perbincangan hangat di tingkat pusat.

Pemerintah Pusat saat ini, sedang menyiapkan dana APBN dan berupaya menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan Bandara ini.

“Dalam waktu dekat ini saya akan rapat lagi di Jakarta khusus membicarakan pembangunan Bandara Kuala Namu. Jadi dukungan masyarakat dan wakil-wakil kita yang ada di DPR-RI sangat menentukan, sehingga apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan,” ujar RE Nainggolan.

Ketika ditanya tentang masih adanya lahan tanah masyarakat yang belum mendapat ganti rugi dengan tegas RE Nainggolan mengatakan, sebagaimana laporan yang ia terima dari Angkasa Pura II, semua lahan masyarakat yang terkena proyek pembangunan Bandara Kuala Namun sudah selesai.

Pembebasan lahan tidak masalah lagi. Saat ini kita sedang memfokuskan bagaimana proyek pembangunan Bandara Kuala Namu ini dapat berjalan sesuai rencana, dengan mencari para investor untuk mendanai pembangunan mega proyek ini.

“Saya optimis kalau pihak Angkasa Pura II serius menangani proyek ini, 2009 kita sudah terbang dari Bandara berkelas Internasional ini,” ungkapnya.

PROSES

Prido Frinaldo menjawab pertanyaan wartawan yang terkesan PT Angkasa Pura lamban dalam menangani pembangunan proyek ini mengatakan, sebenarnya dalam membanguan proyek raksasa seperti ini membutuhkan proses yang panjang dan perencanaan yang matang. Proses pembangunan sebenarnya bukan hanya terpaku kepada pembangunan fisik semata.

Jadi tidak benar kalau Angkasapura belum melakukan pengerjaan dalam proses pembangunan Bandara Kuala Namu. Saat ini kita sedang menyiapkan desain terminal.

Untuk sektor darat pengerjaan proyek ini sepenuhnya ditangani PT Angkasa Pura dan untuk sektor udara akan ditangani oleh Menteri Perhubungan.

Dari pengamatan wartawan, di atas areal yang akan dijadikan Bandara baru tersebut masih ada ribuan pohon jagung dan tanaman lainnya, meskipun seharusnya lahan tersebut harus bebas dari garapan masyarakat guna menghindari timbulnya masalah.

Menanggapi hal ini Prido Frinaldo mengatakan, sesuai kesepakatan yang dibuat antara masyarakat penggarap dengan PT Angkasa Pura, bahwa bila saatnya nanti lahan tersebut akan digunakan, maka masyarakat harus keluar dari areal tersebut.

“Kita sudah buat kesepakatan untuk itu. Jadi bagi pihak kami tidak ada masalah,” Prido. (di)
 
See less See more
39
#7,801 ·
^^
Infonya Juli emank soft opening dan septermber benar2 difungsikan buat semua maskapai komersial. Mudah2an aja kali ini Pemerintah tidak asbun lagi :D

AIRPORT TRAIN STATION KNIA

Kereta Bandara yg dari Korea bakal menjadi kereta terkeren di Indonesia untuk saat ini. Begitu juga dengan stasiun KA di Medan dan di Kuala Namu yg berdesign futuristik :banana:
 
#7,802 ·
Di koran ada berita kalo Polonia tutup 25 Juli
aku sebenarny gk setuju AU ikut2an numpang di KNIA. Ttp aku lebih gk setuju lagi klo Polonia dipertahankan. So aku dukung AU pindah ke KNIA agar Polonia bisa menjadi CBD dan KKOP benar2 musnah dr Medan sehingga Medan bisa menjadi kota metropolitan yg bertabur gedung2 tinggi.
 
#7,803 ·
aku sebenarny gk setuju AU ikut2an numpang di KNIA. Ttp aku lebih gk setuju lagi klo Polonia dipertahankan. So aku dukung AU pindah ke KNIA agar Polonia bisa menjadi CBD dan KKOP benar2 musnah dr Medan sehingga Medan bisa menjadi kota metropolitan yg bertabur gedung2 tinggi.
Setuju dengan Bg.Rahul, seharusnya Polonia bener2 di tutup buat penerbangan komersil maupun pankalan militer, biarlah TNI-AU numpang di KNIA, yang penting Medan harus MAJU dan memiliki gedung2 pencakar langit :lol:
Btw KKOP apa ya Bg Rahul ??? :eek:hno:
 
#7,805 ·
KKOP= Kawasan keselamatan operasi Penerbangan.

Jarang sih ada Landasan di Pemukiman Padat. jadi memang sebaiknya dipindahin aja.
Iya, sudah saatnya kita mengeyampingkan ego kepengen punya 2 bandara International, ego pengen bandara militer dan sipil di pisah. Ingat Medan butuh berkembang dan tiap saat warga arround Polonia menerima resiko dari kecelakaan pesawat. Kecelakaan mandala yg gagal take off tahun 2005 menabrak bbrp rumah penduduk dan terbakar di tengah jalan jamin ginting dan turut menewaskan 50 penduduk dan pengguna jalan di luar 100-an penumpang pesawat tsb.
Kalau seandainya kecelakaan lion air yg landing di laut dekat bandara DPS terjadi di Medan dipastikan pesawat akan mendarat di pemukiman penduduk dan sudah terbayang kejadiannya bakal fatal.
Semoga Pemerintah RI dan AU menyadari hal ini. pro rakyat lah, jangan terlalu ribet pemerintahan di Indonesia.

sekedar gambaran, kawasan dominan di bawah ini adalah bagian selatan kota Medan. di seberang runway Polonia sana adalah pusat kota Medan

http://www.indoflyer.net/forum/tm.asp?m=646871&mpage=3
 
#7,806 ·
SELURUH MASKAPAI LEWAT KUALANAMU
“Soft Operation Kualanamu akan digelar pada 25 Juli. Operasional bayangan ini sama seperti operasional pada umumnya. Tujuannya agar kesempurnaan operasional lebih terjamin. Jadi, begitu ada kekurangan saat soft operation, maka akan di-fix-kan sebelum peresmian. Dalam soft operation ini, semua operasional pindah secara utuh. Dengan kata lain, seluruh maskapai akan terbang dan mendarat melalui Kualanamu. Dan Polonia tutup,” jelas Direktur Angkasa Pura II, Tri Susnoko, dalam Rapat Koordinasi Bersama Sekretariat Wapres RI di Hotel Aryaduta, Kamis (2/5). Untuk grand opening bandara terbesar di Sumatera ini, PT Angkasa Pura II masih menunggu jadwal dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia berharap, peresmian dapat dilangsungkan awal September mendatang. “Secara fisik, Kualanamu sudah siap 100 persen. Walaupun ada beberapa hal yang harus kita urus. Seperti izin, maskapai, dan lainnya,” ujarnya.

Karena itu, waktu yang hanya tinggal 3 bulan sebelum soft operation akan digunakan untuk mengurus semua izin. “Saat ini AP II, Otoritas Bandara, dan Kementerian Perhubungan sedang mempersiapkan diri mengurus pemberitahuan kepada ICAO (International Civil Aviation Organization). Karena Bandara Kualanamu ini ‘kan proyek nasional dan internasional. Pemberitahuan kepada ICAO itu agar dapat disebarluaskan ke seluruh negara,” lanjutnya.
Direncanakan, akhir Mei ini surat pernyataan soft operation diserahkan.

Bila ICAO sudah menyebarkan pemberitahuan, maka setiap maskapai yang akan mendarat ke Kualanamu diwajibkan menyamakan koordinatnya dengan Kualanamu. Artinya, pesawat maskapai disetel dengan sistem yang sesuai dengan Kualanamu. “Kenapa harus akhir bulan ini surat tersebut kita serahkan? Karena ICAO membutuhkan waktu minimal 56 hari untuk menyebarkan ke seluruh airlines, bahwa Kulanamu soft operation pada tanggal 25 Juli,” lanjutnya.

Terkait dengan soft opening tersebut, Tri mengakui, pihak maskapai belum menyampaikan kesediaan pindah ke Kualanamu. “Tapi mereka tahu akan segera pindah. Kan masih ada waktu 3 bulan lagi. Pasti mereka bersedia kok. Apalagi dengan keunggulan yang dimiliki oleh Kualanamu,” paparnya.
Kepala Project Implementation Unit (PIU) Kualanamu Joko Waskito mengatakan, berbagai persiapan soft opening adalah sentuhan akhir. Mulai dari bangunan, landasan pacu atau runway, taxiway, Instrument Landing System (ILS), terminal barang atau cargo dan area pengisi bahan bakar pesawat sudah rampung dikerjakan.

Terkait dengan pemindahan segala aspek dari Polonia ke Kualanamu, Kepala Otoritas Bandara Udara Wilayah II, Abdul Hani menyatakan sudah mulai mengambil ancang-acang. Seperti pemberitahuan kepada maskapai, masyarakat dan lain sebagainya. “Nanti kita akan umumkan ke media, bahwa Polonia sudah tidak beroperasi lagi. Dan diganti ke Kualanamu. Pemberitahuan ini akan dilakukan secara resmi,” ungkapnya.

Walaupun saat ini Kualanamu International Airport belum resmi dibuka meski hanya soft operation, pihak AP II sudah berencana melakukan pengembangan pada bandara yang nantinya menjadi pintu masuk Indonesia Bagian Barat ini.

Saat ini, AP II sedang melangsungkan Studi Pengembangan Lanjut Kualanamu. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejadian pada Polonia yang sudah over kapasitas. “Kualanamu saat ini mampu menampung 10 juta penumpang. Tapi kalau saat ini hanya 8 juta berdasarkan data dari Polonia. Kalau kita tidak berfikir sekarang untuk pengembangannya, ditakutkan kejadiannya over kapasitas. Bandara tidak layak, penumpang protes,” ungkapnya.
Untuk tahap II ini, ia memastikan akan ada perluasan bangunan dan penambahan runway (landasan pacu). “Kita prediksi akan terus terjadi peningkatan kegiatan di Kualanamu. Nah, tahap dua ini akan lebih diutamakan pada bangunan dan runway ya. Tapi seperti apa, saya belum bisa jelaskan. Intinya, akan ada tahap II,” lanjutnya.

Seperti diketahui, runway di Kualanamu sangat berbeda dengan Polonia. Runway di sini satu jalur yang akan langsung menghadap ke Selat Malaka (Pantai Cermin). Kalau memang ada kemungkinan untuk penambahan, maka ada kemungkinan ada 2 runway di Kualanamu.

Sementara itu, Ketua Pembebasan Lahan dari Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Zulkifli Tanjung menyatakan, untuk saat ini Jalan Arteri yang sudah dapat digunakan 96 persen. “Saat ini, masih ada 30 titik yang belum kita selesaikan. Masalahnya bervariasi, mulai dari status lahan HGU, sertifikat yang digadai, hingga belum mencapai kata sepakat terkait harga,” ujarnya.

Adapun tanah tersebut bermasalah di Desa Sena (Batang Kuis), di mana masih ada sekitar 13 titik (persil) yang masih bermasalah dengan luas 4.419,35 m2. “Empat persil karena sertifikatnya sedang digadai ke Bank Mandiri. Dua persil sengketa atas nama Slamet dan Sumarno. Dua persil tidak diketahui pemiliknya, dan kita sedang mencari. Sedangkan 5 persil lagi belum mencapai kata sepakat terkait harga,” ujarnya.

Sengketa lain ada di Desa Batu Bedimar Kecamatan Tanjung Morawa. Di mana, status lahannya adalah eks HGU PTPN 2 yang akan dibebaskan seluas 661 m2 (2 persil) atas nama Yusuf S (Kompol) dan atas nama Ny Isneni. “Mereka bilang itu tanah mereka. Sementara BPN bilang itu tanah eks HGU. Jadi, ini masih dalam proses,” ungkapnya.

Lahan lain yang akan dibebaskan terletak di Desa Sena (Batang Kuis) sebanyak 26 persil (12.025 m2). Masih ada tersisa 20 persil (6.025 m2). “Itu hasil per 30 April kemarin. 20 persil itu saat ini statusnya 4 menunggu hasil BPN, dan 16 menunggu kata sepakat,” ungkapnya.

Ia menyakinkan, masalah tanah ini harus dapat diselesaikan pada akhir Mei ini, agar saat soft operation tidak ada masalah. “Kita terus mengejar hingga akhir Mei. Jadi, saat Juli sudah bisa dioperasikan,” tutupnya.

Adapun Bandara Kualanamu memiliki luas terminal 118.930 meter persegi, mampu menampung hingga 8,1 juta penumpang setiap harinya. Luas apron 200 ribu meter persegi dengan daya tampung sebanyak 33 pesawat. Gudang kargo seluas 13 ribu meter persegi dan area parkir seluas 50.820 meter persegi, yang mampu menampung sebanyak 407 unit taksi bandara, 55 unit bus, dan 908 unit mobil. Kemampuan menampung di bandara ini hampir setara dengan KLCC atau Changi, Singapura.

Akses menuju Bandara Kualanamu didukung oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Aras Kabu di Kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun Aras Kabu terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22,96 km. Diperkirakan jarak tempuh dari Medan hingga Kualanamu berkisar antara 16-30 menit. Kemudian, bisa juga melalui transportasi bus yang didukung oleh jalan Tol Medan-Kualanamu sepanjang 17,8 km.

Kepala Seksi Humas Umum PIU Kualanamu Wisnu Budi Setianto mengatakan, penyelesaian Bandara Kualanamu keseluruhan ditargetkan selesai pada Juli mendatang. Sebagian besar telah diproses dengan uji coba, seperti kereta api. “Sedangkan pasokan listrik di Bandara Kualanamu sudah masuk, namun AC saja yang belum. Runway telah terselesaikan April 2012,” papar Wisnu.
Dikatakannya, Kualanamu dan dapat memenuhi 8,1 juta penumpang per tahun dibandingkan Bandara Polonia yang hanya menampung 900 ribu per tahunnya. Pesawat dan terminal untuk penumpang dan pengiriman barang juga dibedakan agar penumpang tidak sulit untuk antri dan berdesakan.
http://www.hariansumutpos.com/2013/05/57388/polonia-tutup-25-juli#axzz2SF7FvkPp

Sedetil apa pun masalahnya...segera diselesaikanlah
 
#7,807 ·
Bakal Ada Peak Season Saat Operasional Bandara Kualanamu


TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wishnu Darjono Direktur Safty dan Standar dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyatakan bakal terjadi peak season dimana banyak calon penumpang pesawat yang ingin melakukan mudik lebaran di kampung halaman saat bakal dilakukannya soft opening Bandara Kualanamu.

”Sisi teknis akhir juli sudah selesai untuk operasional, namun ini kan peak season persiapan lebaran. Ini memang lebih bagus belum pindah karena penerbangan bakalan padat,” kata Wishnu di Medan, Kamis (2/5/2013).

Namun itu disanggah Abdul Hani Ketua Tim Persiapan Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) bahwa itu tidak bakal menjadi masalah karena persiapan teknis operasional sudah selesai. ”Ah, itu tidak masalah. Kalau sudah kita tetapkan di akhir Juli, mau tidak mau semuanya harus mendukung,” tegasnya.

Wishnu mengungkapkan dari sisi pelayanan navigasi di Bandara KNIA sudah 98 persen rampung. ”tapi ada dua hal yg penting, kapan kepastian tanggal dioperasikan dan kapan diresmikan. Karena ini bandara internasional, jadi tanggalnya harus benar-benar dikonfirmasi,” katanya.

Memang Abdul Hani memaparkan belum menetapkan tanggal final kapan operasional KNIA, ia hanya menyebut akhir Juli 2013.

Tanggal final ini menurutnya harus diputuskan pada rapat kordinasi internal selanjutnya. Pasalnya dua bulan sebelum diresminan pemerintah Indonesia harus mendaftarkan Bandara KNIA di bandan penerbangan Internasional.
http://medan.tribunnews.com/mobile/...eak-season-saat-operasional-bandara-kualanamu

Ya udah sepakat aja deh, pilih warna putih atau hitam, jangan abu-abu:)
 
#7,808 ·
IMHO lho ya menurut pandangan saya pribadi sih Kuala Namu Internasional Airport sudah berada dijalur yang sangat tepat dengan menggunakan Lahan milik sendiri (PT Angkasa Pura II selaku pemilik lahan).Di negara negara maju yang saya perhatikan adalah antara kepentingan Bandara untuk Sipil dan Militer adalah terpisah.

Sebenarnya kalau dilogika secara sederhana ketika terjadi peperangan justru Bandara merupakan kawasan riskan untuk diserang musuh ketika peperangan terjadi.Nah apa jadinya ketika Bandara yang sangat vital tersebut sampai diserang + jatuh ketangan musuh apakah tidak berabe :nuts:.

Kedepannya beberapa Bandara di Indonesia sudah tidak bersama dengan militer lagi lahannya.Seperti Soekarno Hatta Cengkareng,Kuala Namu (untuk Lombok Praya saya belum dapat info mengenai status lahannya milik AP I atau gabung dengan militer).




Harapan saya semoga dengan dibukanya KNIA Sumut bisa lebih tergali lagi potensinya.Kan kalau bandara murni sipil itu sepenuhnya tanggung jawab pada pengelolanya jadi bebas menentukan kebijakan kebijakan termasuk mengenai angkutan yang akan masuk bandara ^^

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Justru kita ketahui, jika bandara militer menjadi sasaran serangan jika terjadi kontak senjata, dan lebih tidak cocok lagi jika bandara polonia yg berada di tengah kota medan, yg padat penduduk. Seharusnya militer harus berpikir lebih jauhkedepan, agar jika ada kontak senjata, korban sipil harus diminimalis. Kalau strategi polonia tetap dijadikan sebagai bandara militer, ini bukan meminimalis korban, tetapi memaximalkan potensi terjadinya korban jiwa, krn polonia berada di inti kota medan. Kalau di luar negri, pangkalan militer yg berdekatan dgn pemukiman padat penduduk, itu uda bakal di tolak. Jadi adalah lebih baik pangkalan militer mengikuti pindahya ke KNIA, atau di relokasi ke pinggiran.
 
#7,809 ·
aku sebenarny gk setuju AU ikut2an numpang di KNIA. Ttp aku lebih gk setuju lagi klo Polonia dipertahankan. So aku dukung AU pindah ke KNIA agar Polonia bisa menjadi CBD dan KKOP benar2 musnah dr Medan sehingga Medan bisa menjadi kota metropolitan yg bertabur gedung2 tinggi.
Gak ada yg bilang AURI pindah ke Kuala Namu begitu juga apa yg pak Syamsul Arifin katakan dulu...
Sudah jelas di berkata kalau LAHAN baru AURI akan kita cari tempat yg baru.
AP2 takkan mau lg menerima AURI.
 
#7,814 ·
kemarin saya baca KNIA menjadi HUB Indonesia bagian barat, mohon infonya HUB dimaksud seperti apa? Saya awam mengenai masalah ini. Apakah nanti semua penerbangan internasional di kawasan Indonesia Barat misalnya dari Palembang, Padang, BNA, PKU ke beberapa destinasi LN via KNIA atau HUB itu hanya sebatas ada rute baru dari KNIA ke SMB II, SSK, MINANGKABAU dsb? thanks infonya
 
#7,815 ·
kemarin saya baca KNIA menjadi HUB Indonesia bagian barat, mohon infonya HUB dimaksud seperti apa? Saya awam mengenai masalah ini. Apakah nanti semua penerbangan internasional di kawasan Indonesia Barat misalnya dari Palembang, Padang, BNA, PKU ke beberapa destinasi LN via KNIA atau HUB itu hanya sebatas ada rute baru dari KNIA ke SMB II, SSK, MINANGKABAU dsb? thanks infonya
Hub disini berarti pangkalan dari suatu maskapai ^^
Yang meresmikan HUB untuk Indonesia bagian Barat adalah maskapai Garuda Indonesia.Dan Garuda membuka Hub di KNIA bertujuan untuk menjangkau kawasa P.Sumatera tidak melalui Jakarta.Nantinya KNIA juga akan diproyeksikan dan bersaing dengan Bandara disekitar KNIA (KLIA,Changi,Suvarnabhumi) untuk merebut potensi Penerbangan Transit/singgah.
 
#7,816 ·
Friday, 03 May 2013 23:44
Kuala Namu beroperasi Juli 2013

MEDAN -
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pengoperasian Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara (Sumut) dapat teralisasi pada 25 Juli 2013. Setelah sebelumnya target beroperasinya bandar udara bertaraf internasional ini beberapa kali mengalami kendala.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat meninjau langsung Bandara Kuala Namu bersama PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).


"Untuk infrastruktur udara telah selesai 100 persen, tinggal penyelesaian dari sisi darat, yang paling krusial detailnya," katanya kepada media di Kuala Namu, hari ini.

Meskipun dari pantauan wartawan di lapangan, bahwa bandara tersebut masih dalam tahap pengerjaan. Namun dia optimis bandara ini sudah mulai beroperasi pada 25 Juli 2013. Bandara tersebut akan menggantikan Bandara Polonia, Medan, yang saat ini jumlah penumpang dan penerbangannya telah melebihi kapasitas.

"Seharusnya target awal beroperasi Desember 2012, jika mundur lagi harus dilakukan evaluasi, apa yang harus kita lakukan bulan-per bulan, minggu-per minggu bahkan per hari. Jika tidak diantisipasi bisa-bisa dioperasikannya setelah lebaran," tuturnya.

Dia menjelaskan, total investasi pembangunan Bandara Kuala Namu diperkirakan mencapai Rp5 triliun. Biaya tersebut hanya untuk pembangunan airport dan belum termasuk pembangunan kereta bandara, maupun akses jalan tol yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.

"Dua bulan sebelum beroperasi, kita membuat nota ke seluruh dunia untuk menginformasikan bahwa Kuala Namu sudah bisa beroperasi. Step awal kapasitas delapan juta penumpang nanti menjadi 10 hingga 15 juta tergantung demand," pungkas Bambang.
..
 
#7,817 ·
‘Soft Operation’ Kualanamu Dilaksanakan Juli Mendatang

Medan, (Analisa). PT Angkasa Pura II merencanakan akan melangsungkan Soft Operation Bandara Kualanamu pada 25 Juli mendatang. Sedangkan untuk grand opening, masih menunggu jadwal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang nantinya akan meresmikan bandara terbesar di Sumatera ini.

Direktur Angkasa Pura II, Tri Susnoko menyatakan jadwal untuk grand opening masih menunggu keputusan dari pusat, terutama dari presiden. "Secara fisik, Kualanamu sudah siap. Walaupun ada beberapa hal yang harus kita urus. Seperti izin, maskapai, dan lainnya," ujarnya dalam acara Rapat Koordinasi Bersama Sekretariat Wakil Presiden di Medan, Kamis (2/5).

Dijelaskannya, dalam soft operation harus dilakukan setiap bandara yang akan segera operasional. Di mana, dalam operasional bayangan ini sama seperti operasional pada umumnya. "Dalam soft operation ini nantinya semua akan pindah secara utuh. Dengan kata lain, maskapai akan terbang dan mendarat harus sudah melalui kualanamu. Dan Polonia sudah tutup," jelasnya.

Karena itu, waktu yang hanya tinggal tiga bulan sebelum soft operation ini diusahakan untuk mengurus semua izin. "Saat ini kita sedang mempersiapkan diri, agar dapat mengurus pemberitahuan kepada ICAO (International Civil Aviation Organization). Karena kualanamu inikan nantinya proyek nasional dan internasional. Agar dapat disebarluaskan ke seluruh negara," lanjutnya.

Pentingnya pemberitahuan dari ICAO ini agar nantinya para maskapai yang mendarat ke Kualanamu dapat menyesuaikan koordinatnya dengan Kualanamu. Selain itu, dengan pemberitahuan ini, dapat memberitahuan kepada masyarakat umum, bahwa Polonia tidak berfungsi lagi.

Terkait dengan maskapai, Tri mengakui bahwa belum ada maskapai yang menyatakan persetujuannya pindah ke Kualanamu. Tetapi, itu bukan menjadi masalah. Karena, masih ada waktu beberapa bulan untuk mengurus waktu tersebut.

"Masih ada waktu untuk mengurus izin tersebut. Nah, kita yakin, semua maskapai akan setuju untuk pindah. Karena Kualanamu sangat menjanjikan," ucapnya. (ns)
..
 
#7,819 ·
Wamenhub: September KNIA Resmi Beroperasi Penuh

MedanBisnis – Deliserdang .
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) RI Bambang Susantono menegaskan, Juli mendatang Kuala Namu International Airport (KNIA) akan soft operation (operasional bayangan) dan September full operation(resmi beroperasi penuh).

"Anda lihat sendiri, semua fasilitas pendukung pengoperasian sudah tidak ada masalah. Jadi bandara ini sudah siap mengoperasikan penerbangan,
" ujar Bambang singkat saat kunjungannya, Jumat (3/5) di bandara tersebut seraya menambahkan kondisi terkini pembangunan KNIA hampir rampung 100%.

Langkah Wamenhub terhenti saat melihat atap dari salah satu lift yang berbentuk rumah adat Tapanuli. "Nah ini bentuknya adat Tapanuli," ujarnya terlihat kagum.

Kunjungan singkat Wamenhub Bambang Susantono diakhiri dengan melihat run way KNIA dan sempat melakukan foto bersama di ujung run way KNIA.

Wamenhub ke KNIA menggunakan Kereta Api (KA) dari stasiun Medan tiba sekira pukul 09.00 didampingi Dirut PT Angkasa Pura (AP) II Tri S Sunoko dan pejabat Kemenhub serta PT KAI. Rombongan diterima Pimpinan PIU KNIA Joko Waskita dan stake holder pelaksana pembangunan KNIA.

Sebelumnya diwartakan, Dirut PT AP II Tri S Sunoko menegaskan operasional bayangan sama dengan operasional pada umumnya. Sasarannya tak lain untuk kesempurnaan dan terjaminnya pengoperasian agar jika ada kekurangan saat soft operation, maka akan di-fix-kan sebelum peresmian.

"Pada 25 Juli semua operasional pindah secara utuh. Artinya seluruh maskapai akan terbang dan mendarat melalui Kualanamu dan Polonia tutup," jelas Dirut PT AP II, Tri S Sunoko yang kemarin usai mendampingi Wamenhub langsung melakukan rapat internal dengan jajaran Project Implementation Unit (PIU) KNIA pimpinanJoko Waskito. ( rinaldi samosir/ck 02 )
..
 
Top