SkyscraperCity Forum banner

KNO | Kuala Namu International Airport | Medan, North Sumatra

Tags
airport medan
7M views 22K replies 805 participants last post by  rahul medan 
#1 · (Edited)
KNO - Kuala Namu International Airport, Medan

Phase 1: Soft Opening on July 25th, 2013 and Officially open on March 27th, 2014 by the President of the Republic of Indonesia

This thread contains the journey of this airport from its inception back in 2006 when news about its construction and its development was scarce until its completion. For those who want to learn about its interesting journey, you are welcome to read on from this posting. Otherwise, please jump to:

- page 543 for the reports and discussions on the ferry flights from the old MES to KNO
- page 565 for the reports and discussions on the 1st day of full soft opening operation at KNO
- page 823 for the reports and discussions on the official ceremony of the grand opening of KNO

Note: I have updated all pictures of KNO as per Nov. 29 and 30th, 2013 on page 758 starting from posting no. 10150

Note 2: Most up-to-date pictures of KNO as per Dec. 24 are on page 769 starting from posting no. 10370 to 10372

With an estimated 9 days to go before the official soft opening of this new airport in Medan, here is the final specifications of this airport for the readers of this thread to refer to:

Land Size: 1,365 Ha (which makes it just slightly above 1o times the current airport in MES)
Terminal Size: 118,930 sq. meter (phase 1)
Apron Size: 200,000 sq. meter (phase 1)
Apron Capacity ; 33 widebodies
Terminal Capacity: 8.1 million pax per annum (phase 1)

Runway 1: 3,750 m x 60 m (already A380 ready)
Runway 2: to be constructed in later phase

Taxiway : 3 taxiways:
- 3,750 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m

All these pictures are reposts from pictures found in the pages of this thread. Credits and copyrights belong to the respective owners and posters in this thread.

Finishing of the departure area of Kuala Namu International Airport:



Departure Area - Main Entrance (Drop Off Area):









Departure Area - Inside Main Terminal



Looking at one of the 4 check-in counter islands. Each island has at least 22 check-in counters on 2 sides giving the airport a total of at least 88 counters in the 1st phase of its operation.







Immigration Area @ the main Departure Pier - Both Domestic and International traffics will share a common sterile area on a departure pier before immigration. This view is looking towards the smaller International section of the departure pier.



Potential Layout of Each Floor Area at KNIA









Rendering of the train station at KNIA (Construction is on going now...latest pictures will be reposted soon)




Old Postings
The location of Kuala Namu in relation to the current Polonia airport:



The master plan for this airport (all in 3 phases):





The 1st phase master plan which is what the current project is based on:





Areal View of the new Kuala Namu airport:









Eyes-level view of the new airport:































I would need all your help to update this thread..... Let's see if Medan can get its new airport before the end of 2010.

Some preliminary information on the new airport:
- Terminal is still being designed
- Angkasa Pura 2 to be responsible in building the terminal side
- Ministry of Transportation and Telecommunication to be responsible in building the air side
- Earlier report stated that the terminal is designed to handle 10 million passenger per year in its 1st phase development. The entire project will take 3 phases and is expected to handle up to 50 million passengers per year once all phases are completed
- To be the 2nd largest airport in Indonesia after CGK - will have 2 runways once the entire project is completed
- To have a train connection directly from and to the terminal


Here is the latest update from the local Medan newspaper, Analisa Daily, on the project:

---------------------------------------------
Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu
Kacab PT Angkasa Pura II: Pembangunan Tahap Awal Sudah Dimulai

Medan, (Analisa)

Pemprovsu akan terus mengawasi tahapan pembangunan Badara Kuala Namu yang telah dicanangkan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Saat ini pihak Angkasa Pura sebagai pengelola, untuk tahap awal sedang melakukan pengerasan jalan menunju bandara tersebut, pembuatan pagar beton serta membangun pos jaga dalam upaya mengawasi proyek dimaksud.

“Dari kenyataan kita lihat memang pihak Angkasa Pura II sudah mulai bekerja. Untuk itu kita harapkan, secara bertahap proyek pembangunan ini dapat terus berjalan sesua dengan planning yang ditetapkan, sehingga target 2009 Bandara Kuala Namu sudah dapat kita operasikan akan terwujud,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provsu RE Nainggolan ketika meninjau proses awal pembangunan Bandara Kuala Namu, Selasa (7/11) siang.

RE Nainggolan didampingi Kacab Angkasa Pura II Medan Drs. Prido Frinaldo MM, Kaban Infokom Provsu Drs. Eddy Syofian MAP dan sejumlah wartawan unit Kantor Gubsu juga menyebutkan, proses pembangunan Bandara Kuala Namu ini menjadi perbincangan hangat di tingkat pusat.

Pemerintah Pusat saat ini, sedang menyiapkan dana APBN dan berupaya menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan Bandara ini.

“Dalam waktu dekat ini saya akan rapat lagi di Jakarta khusus membicarakan pembangunan Bandara Kuala Namu. Jadi dukungan masyarakat dan wakil-wakil kita yang ada di DPR-RI sangat menentukan, sehingga apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan,” ujar RE Nainggolan.

Ketika ditanya tentang masih adanya lahan tanah masyarakat yang belum mendapat ganti rugi dengan tegas RE Nainggolan mengatakan, sebagaimana laporan yang ia terima dari Angkasa Pura II, semua lahan masyarakat yang terkena proyek pembangunan Bandara Kuala Namun sudah selesai.

Pembebasan lahan tidak masalah lagi. Saat ini kita sedang memfokuskan bagaimana proyek pembangunan Bandara Kuala Namu ini dapat berjalan sesuai rencana, dengan mencari para investor untuk mendanai pembangunan mega proyek ini.

“Saya optimis kalau pihak Angkasa Pura II serius menangani proyek ini, 2009 kita sudah terbang dari Bandara berkelas Internasional ini,” ungkapnya.

PROSES

Prido Frinaldo menjawab pertanyaan wartawan yang terkesan PT Angkasa Pura lamban dalam menangani pembangunan proyek ini mengatakan, sebenarnya dalam membanguan proyek raksasa seperti ini membutuhkan proses yang panjang dan perencanaan yang matang. Proses pembangunan sebenarnya bukan hanya terpaku kepada pembangunan fisik semata.

Jadi tidak benar kalau Angkasapura belum melakukan pengerjaan dalam proses pembangunan Bandara Kuala Namu. Saat ini kita sedang menyiapkan desain terminal.

Untuk sektor darat pengerjaan proyek ini sepenuhnya ditangani PT Angkasa Pura dan untuk sektor udara akan ditangani oleh Menteri Perhubungan.

Dari pengamatan wartawan, di atas areal yang akan dijadikan Bandara baru tersebut masih ada ribuan pohon jagung dan tanaman lainnya, meskipun seharusnya lahan tersebut harus bebas dari garapan masyarakat guna menghindari timbulnya masalah.

Menanggapi hal ini Prido Frinaldo mengatakan, sesuai kesepakatan yang dibuat antara masyarakat penggarap dengan PT Angkasa Pura, bahwa bila saatnya nanti lahan tersebut akan digunakan, maka masyarakat harus keluar dari areal tersebut.

“Kita sudah buat kesepakatan untuk itu. Jadi bagi pihak kami tidak ada masalah,” Prido. (di)
 
See less See more
39
#7,822 ·
^^
Kasihan AURI nya kalau gitu ya, tapi untuk sementara AURI dimana dunk bang???
Gak usah kasihanlah sama TNI-AU. Sudah cukup mereka menjajah kepentingan bandara sipil dengan memaksakan monopoli koperasi TNI-AU untuk pelayanan transportasi dari/ke bandara. Sudah cukup juga era upeti kepada mereka.
 
#7,823 ·
Gak usah kasihanlah sama TNI-AU. Sudah cukup mereka menjajah kepentingan bandara sipil dengan memaksakan monopoli koperasi TNI-AU untuk pelayanan transportasi dari/ke bandara. Sudah cukup juga era upeti kepada mereka.
Setuju polonia harus ditutup!!
jauh lebih kasihan mereka yang kehilangan keluarganya ketika jatuhnya pesawat mandala (2006). kebetulan waktu kejadian aku tinggal dipasar7 simp.pos. Apa TNI AU bisa tanggung jawab ini tidak akan terjadi?
belum noise (saya pernah dengar berita A380 disingapore diprotes warga karna sangat berisik), atap rumah warga yang terbang/lepas karna angin saat pesawat landing, belum lagi benda2 yg sering jatuh dari pesawat diatas rumah warga:eek:hno:.

Jika pemerintah/pemprovsu benar2 ingin melindungi warga sipil dan belajar dari kejadian2 yg telah terjadi maka polonia harus ditutup!!!:bash:
 
#7,825 ·
Gak usah kasihanlah sama TNI-AU. Sudah cukup mereka menjajah kepentingan bandara sipil dengan memaksakan monopoli koperasi TNI-AU untuk pelayanan transportasi dari/ke bandara. Sudah cukup juga era upeti kepada mereka.
Karena kebanyakan bandara sipil numpang di pangkalan TNI AU, yang gak numpang murni sipil itu cuma Bandara Soekarno-Hatta... AYIA numpang di pangkalan TNI-AD, Juanda numpang sama TNI-AL, cuma sekarang kayaknya lahannya dah ditanahnya AP1. UPG sejak terminal dan runway baru milik AP1 yang lama milik TNI-AU. Klo mau gak ada koperasi TNI-AU ya bikin bandaranya jangan di pangkalan TNI-AU, kayak Soetta. Di UPG juga dah gak monopoli, karena dilahan milik AP1 sendiri... Jadi TNI-AU gak bisa disalahkan.
Soal KNIA, memang lebih baik bingkin pangkalan sendiri, namun dengan kondisi dana saat ini keliatannya lebih fokus pengadaan alutsista daripada bikin pangkalan baru. Jadi pilihannya Polonia tetap dipertahankan atau sementara beroperasi di KNIA. Lagipula di Medan gak ada skuadron, jadi cuma kantor aja... :cheers::cheers:
 
#7,826 ·
^^ Gak bisa membenarkan dengan alasan tanah milik TNI-AU bro, ini namanya mencari pembenaran di balik kesalahan. TNI-AU itu statusnya alat negara, kedudukannya di bawah kekuasaan negara, bukan pemilik negara dan bukan negara itu sendiri. Jadi seharusnya patuh dengan segala keputusan negara atas penggunaan aset TNI, apalagi untuk kebaikan masyarakat umum. Aset TNI kan Aset negara; jadi seharusnya TNI-AU gak boleh memaksakan kehendak mereka dengan alasan penggunaan aset TNI (sebenarnya berbisnis juga tentara tidak boleh, tapi selama ini dibiarkan saja supaya mereka jangan menentang pemerintah.)
 
#7,827 ·
^^
Maaf yg saya lihat TNI AU emank berbisnis. Rumah-rumah TNI AU di sekitaran Polonia pada dibongkar dan dijual ke pengusaha property. Aset AU aja sudah menjadi ruko-ruko CBD Polonia. Belum lagi taxi-taxi bandara puskopau yg kata2nya sih milik AU, ttp pelayanan taxi-nya abal2an.
Bingung liat Indonesia ini :D
 
#7,828 ·
^^ Gak bisa membenarkan dengan alasan tanah milik TNI-AU bro, ini namanya mencari pembenaran di balik kesalahan. TNI-AU itu statusnya alat negara, kedudukannya di bawah kekuasaan negara, bukan pemilik negara dan bukan negara itu sendiri. Jadi seharusnya patuh dengan segala keputusan negara atas penggunaan aset TNI, apalagi untuk kebaikan masyarakat umum. Aset TNI kan Aset negara; jadi seharusnya TNI-AU gak boleh memaksakan kehendak mereka dengan alasan penggunaan aset TNI (sebenarnya berbisnis juga tentara tidak boleh, tapi selama ini dibiarkan saja supaya mereka jangan menentang pemerintah.)
Nah pertanyaannya adakah perintah atau keputusan dari negara (pemerintah & DPR) yang dimaksud agar TNI menyerahkan asetnya?
Sudahkah negara yang dimaksud (pemerintah & DPR) membangun bandara khusus TNI. karena yang punya kuasa untuk itu kan pemerintahan sipil baik eksekutif & legislatif. kalau niat sih seharusnya bisa karena toh sebagian bandara sipil yang ada saat ini sebelumnya ada yang dikelola dan dibawah TNI tapi diserahkan juga kalau memang pemerintah meminta, bahkan sebagian setahu saya ada yang inisiatif TNI sendiri. termasuk BUMN ex-Belanda yang saat dinasionalisasi diserahkan dibawah TNI bisa juga toh kemudian dikelola sipil. Jadi kalo pemerintah memerintahkan & MAU seharusnya bisa, gak relevan alasan tidak dilakukan supaya mereka jangan menentang pemerintah. Ini mah tergantung political will aja, bukan tergantung TNI.

Kalau menurut saya sih daripada TNI yang suruh pindah mending bangun bandara baru untuk sipil biar bisa desain dari nol. daripada ngerombak bandara/renovasi yang sudah ada.

Harus hati-hati dengan kata2 "untuk kebaikan masyarakat umum", karena banyak tanah negara termasuk TNI diambil alih dengan embel-embel ini. misalnya tanah PT.KAI di sepanjang rel yang dibangun pemukiman, tanah pemda untuk waduk bernasib sama, lahan latihan TNI yang untuk kebaikan masyarakat umum dikelola dan diklaim, dst :bash:
 
#7,829 ·
^^ untuk kepentingan umum di sini maksudnya ya untuk pembangunan infrastruktur vital untuk keperluan sipil. Yang saya sayangkan itu tindakan TNI-AU yang berbisnis dan memaksakan bisnis mereka dengan alasan mereka sang empunya lahan. Padahal tindakan TNI yang berbisnis itu sudah salah karena tugas mereka menjaga kedaulatan negara, bukan membuka ladang usaha. Dan bisnis mereka itu seringkali mengorbankan kepentingan masyarakat umum (monopoli usaha di dalam area bandara) yang sangat bertentangan dengan fungsi TNI. TNI seharusnya mengayomi, bukan mengkompasi.
 
#7,831 ·
Belum tentu TNI AU senang punya pangkalan sendiri. Mereka maunya nempel pada sipil karena memberi banyak kesempatan business. Lagipun, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya pemeliharaan, karena ini semua ditanggung sipil. Kalau ada yang kurang tinggal complain saja sama AP2/AP1.

TNI AU biasanya berlagak kayak boss, bukan sebagaimana layaknya pihak yang numpang.
 
#7,832 ·
Karena kebanyakan bandara sipil numpang di pangkalan TNI AU, yang gak numpang murni sipil itu cuma Bandara Soekarno-Hatta... AYIA numpang di pangkalan TNI-AD, Juanda numpang sama TNI-AL, cuma sekarang kayaknya lahannya dah ditanahnya AP1. UPG sejak terminal dan runway baru milik AP1 yang lama milik TNI-AU. Klo mau gak ada koperasi TNI-AU ya bikin bandaranya jangan di pangkalan TNI-AU, kayak Soetta. Di UPG juga dah gak monopoli, karena dilahan milik AP1 sendiri... Jadi TNI-AU gak bisa disalahkan.
Soal KNIA, memang lebih baik bingkin pangkalan sendiri, namun dengan kondisi dana saat ini keliatannya lebih fokus pengadaan alutsista daripada bikin pangkalan baru. Jadi pilihannya Polonia tetap dipertahankan atau sementara beroperasi di KNIA. Lagipula di Medan gak ada skuadron, jadi cuma kantor aja... :cheers::cheers:
Saya ingat di Medan dulunya ada skuadron F16, tapi karena komplain pemkot dan masyarakat sekitar karena terlalu berisik jadi di pindah ke Pekanbaru

CMIIW
 
#7,833 ·
IMHO ya.. TNI AU pasti ikutan pindah ke KNIA..
mana mau mereka sendirian di Polonia, gak ada 'lahan' nya.. wkwkwkwk..

boleh aja sih TNI-AU pindah ke KNIA, kan bisa irit bangun runway lagi.. tapi mereka harus bangun apron dan bangun gedung terpisah sendiri, runway boleh aja pake punya KNIA..

lagipula AU kita sini pun banyakan ngerjain yg darat2 punya dari pada ngerjain yg udara.. gimana mau ngerjain yg udara, wong pesawatnya pun ketinggalan zaman semua.. kecuali kalo di AU Medan udah ada sukhoi, itu lain cerita lagi, kalo ada sukhoi disini, aktivitas AU pasti meningkat.. wkwkwkwk..

sebenernya AP2 juga gak perlu takut sama AU, kan itu lahan semua punya AP2, AP2 bangun dari nol hingga sekarang, gak perlu lah mesti di intervensi sama AU.. takut karna mereka itu militer? sekarang mah uda gak zaman gituan lagi..

initinya, menurut saya sangat baik sekali AU bisa pindah ke KNIA, agar Polonia dan Lanud Medan bisa sepenuhnya tutup, lahan dijual atau di Hak Guna kan ke swasta, biar lahir skyscraper (bukan highrise lagi wkwkwkwk).. asal jangan dikelola CBD Polonia aja.. ntar ujung2nya ruko lagi.. :bash:
 
#7,834 ·
Di koran ada berita kalo Polonia tutup 25 Juli
aku sebenarny gk setuju AU ikut2an numpang di KNIA. Ttp aku lebih gk setuju lagi klo Polonia dipertahankan. So aku dukung AU pindah ke KNIA agar Polonia bisa menjadi CBD dan KKOP benar2 musnah dr Medan sehingga Medan bisa menjadi kota metropolitan yg bertabur gedung2 tinggi.
Setuju Bro Rahul... sudahlah tidak usah dibahas lebar lagi ttg Polonia yg harus di pertahankan. Intinya KNIA di bangun bukan hanya untuk memiliki Bandara yg lebih Bagus, Canggih dan besar krn sudah overload penumpang, tapi pada Hakikat nya adalah Medan sudah TIDAK LAYAK LAGI memiliki Bandara di tengah Kota... Karena SUDAH BANYAK JATUH KORBAN JIWA... Apa mau lagi kedepan jika Polonia tetap di pertahankan akan timbul lagi KORBAN JIWA dari keluarga Anda sendiri..? Klo cuma mau bangun menjadi Bandara yg lebih Besar ya tetap di Polonia sekarang ini saja dan di kembangkan lebih besar lagi dan kenapa harus pindah... Jadi terlepas AURI mau menjual aset sebagai Bisnis nya yg kemudian bisa menjadi Modal memindahkan Bandara Militernya kemana saja Asal TIDAK DI TENGAH KOTA MEDAN lagi yg penduduknya sudah sangat padat dan tidak mengHANTUI akan terjadi nya lagi kecelakaan pesawat jatuh yg jelas memakan KORBAN JIWA lagi... Saya rasa kita semua SADAR dengan RESIKO Korban Jiwa (NYAWA SAUDARA KITA), Makanya FINAL Polonia HARUS SEGERA DI TUTUP..!
 
#7,835 ·
Setuju Bro Rahul... sudahlah tidak usah dibahas lebar lagi ttg Polonia yg harus di pertahankan. Intinya KNIA di bangun bukan hanya untuk memiliki Bandara yg lebih Bagus, Canggih dan besar krn sudah overload penumpang, tapi pada Hakikat nya adalah Medan sudah TIDAK LAYAK LAGI memiliki Bandara di tengah Kota... Karena SUDAH BANYAK JATUH KORBAN JIWA... Apa mau lagi kedepan jika Polonia tetap di pertahankan akan timbul lagi KORBAN JIWA dari keluarga Anda sendiri..? Klo cuma mau bangun menjadi Bandara yg lebih Besar ya tetap di Polonia sekarang ini saja dan di kembangkan lebih besar lagi dan kenapa harus pindah... Jadi terlepas AURI mau menjual aset sebagai Bisnis nya yg kemudian bisa menjadi Modal memindahkan Bandara Militernya kemana saja Asal TIDAK DI TENGAH KOTA MEDAN lagi yg penduduknya sudah sangat padat dan tidak mengHANTUI akan terjadi nya lagi kecelakaan pesawat jatuh yg jelas memakan KORBAN JIWA lagi... Saya rasa kita semua SADAR dengan RESIKO Korban Jiwa (NYAWA SAUDARA KITA), Makanya FINAL Polonia HARUS SEGERA DI TUTUP..!
bener tuuch.. lagian aktivitas LANUD AU medan jga nggak terlalu sibuk karena gak ada squadron tempurnya.. jadi kalo make Polonia sepenuhnya aku rasa bakal Hight Cost deech...
 
#7,836 ·
^^ Gak bisa membenarkan dengan alasan tanah milik TNI-AU bro, ini namanya mencari pembenaran di balik kesalahan. TNI-AU itu statusnya alat negara, kedudukannya di bawah kekuasaan negara, bukan pemilik negara dan bukan negara itu sendiri. Jadi seharusnya patuh dengan segala keputusan negara atas penggunaan aset TNI, apalagi untuk kebaikan masyarakat umum. Aset TNI kan Aset negara; jadi seharusnya TNI-AU gak boleh memaksakan kehendak mereka dengan alasan penggunaan aset TNI (sebenarnya berbisnis juga tentara tidak boleh, tapi selama ini dibiarkan saja supaya mereka jangan menentang pemerintah.)
saya gak membenarkan, hanya saja itu realitasnya. siapapun juga sama, mau sipil atau militer, kalo tanahnya dipake dan melihat ada peluang untuk nimbrung, ya pasti ikut nimbrung, minimal buka lapak bakso...

Soal TNI berbisnis, semua juga tau sama tau, ya gak bakalan abis ceritanya... Soal menentang pemerintah, saya yakin TNI loyal kepada presiden...

yang jelas setau saya di UPG dan CGK, TNI AU gak monopoli bisnis taksi lewat koperasi, karena bandara sipil terpisah dari pangkalan TNI AU. Kemungkinan KNIA juga insyaallah gak dimonopoli koperasi TNI-AU, atau malahan dimonopoli koperasi angkasa pura I?

Soal pangkalan TNI AU Medan, pangkalan itu tetap dibutuhkan, soal dimana ya itu keputusan pemerintah. Tetep di Polonia, ikut di KNIA ataupun bikin pangkalan baru semua ada lebih kurangnya, jadi tinggal cari mana yang terbaik aja... :cheers::cheers:
 
#7,837 ·
Entah ini statement akan benar dilaksanakan atau tidak tunggu kedepannya

AP II : BANDARA POLONIA TIDAK AKAN DITUTUP

Jakarta – Angkasa Pura II membantah pemberitaan media masa yang menyebutkan bahwa Bandara Polonia Medan akan ditutup pasca beroperasinya Bandara Kuala Namu.

“Bandara Polonia Medan tidak akan ditutup tapi digunakan oleh TNI-AU. Itu memang areal TNI-AU dan Bandara Polonia resmi berpindah ke Kuala Namu,” ujar Corporate Secretary Angkasa Pura II, Wasfan Widodo, di Jakarta.

Menurutnya, Bandara Polonia akan dioperasikan sepenuhnya oleh pihak TNI-AU, dan tidak ada rencana untuk menutup bandara tersebut. “Sekali lagi saya tegaskan, tak benar ditutup pada tanggal 25 Juli 2013 tapi dipindahkan ke Bandara Kuala Namu dan tak ada pernyataan Bandara Polonia ditutup,” tegasnya.

Sebelumnya dalam kunjungan ke Bandara Kuala Namu pada hari Jumat (03/05) lalu, Wamenhub Bambang Susantono mengatakan bahwa Bandara Polonia akan ditutup karena tidak kedua landasan di bandara tersebut searah.

“Polonia harus ditutup karena tidak mungkin beroperasi dua bandara. Kenapa tidak mungkin? Karena landasannya itu satu arah. Tidak mungkin untuk mengoperasikannya bersama-sama. Jadi saat dia full beroperasi di Kuala Namu, yang lama harus tutup, tidak beroperasi lagi,” ujar Bambang saat itu.

Tak hanya Wamenhub saja yang mengatakan Bandara Polonia akan ditutup. Pernyataan serupa juga keluar dari Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri Sunoko.

Menurut Wasfan, apa yang disampaikan oleh Tri Sunoko jangan disalah artikan. Ia menjelaskan bahwa perpindahan operasional dari Bandara Polonia ke Kuala Namu adalah karena bandara baru tersebut sudah siap digunakan, dan Bandara Polonia Medan akan dikembalikan pada TNI-AU.
source:http://www.runway-aviation.com/ap-ii-bandara-polonia-tidak-akan-ditutup/
 
Top