SkyscraperCity Forum banner

KNO | Kuala Namu International Airport | Medan, North Sumatra

Tags
airport medan
7M views 22K replies 805 participants last post by  rahul medan 
#1 · (Edited)
KNO - Kuala Namu International Airport, Medan

Phase 1: Soft Opening on July 25th, 2013 and Officially open on March 27th, 2014 by the President of the Republic of Indonesia

This thread contains the journey of this airport from its inception back in 2006 when news about its construction and its development was scarce until its completion. For those who want to learn about its interesting journey, you are welcome to read on from this posting. Otherwise, please jump to:

- page 543 for the reports and discussions on the ferry flights from the old MES to KNO
- page 565 for the reports and discussions on the 1st day of full soft opening operation at KNO
- page 823 for the reports and discussions on the official ceremony of the grand opening of KNO

Note: I have updated all pictures of KNO as per Nov. 29 and 30th, 2013 on page 758 starting from posting no. 10150

Note 2: Most up-to-date pictures of KNO as per Dec. 24 are on page 769 starting from posting no. 10370 to 10372

With an estimated 9 days to go before the official soft opening of this new airport in Medan, here is the final specifications of this airport for the readers of this thread to refer to:

Land Size: 1,365 Ha (which makes it just slightly above 1o times the current airport in MES)
Terminal Size: 118,930 sq. meter (phase 1)
Apron Size: 200,000 sq. meter (phase 1)
Apron Capacity ; 33 widebodies
Terminal Capacity: 8.1 million pax per annum (phase 1)

Runway 1: 3,750 m x 60 m (already A380 ready)
Runway 2: to be constructed in later phase

Taxiway : 3 taxiways:
- 3,750 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m
- 2,000 m x 30 m

All these pictures are reposts from pictures found in the pages of this thread. Credits and copyrights belong to the respective owners and posters in this thread.

Finishing of the departure area of Kuala Namu International Airport:



Departure Area - Main Entrance (Drop Off Area):









Departure Area - Inside Main Terminal



Looking at one of the 4 check-in counter islands. Each island has at least 22 check-in counters on 2 sides giving the airport a total of at least 88 counters in the 1st phase of its operation.







Immigration Area @ the main Departure Pier - Both Domestic and International traffics will share a common sterile area on a departure pier before immigration. This view is looking towards the smaller International section of the departure pier.



Potential Layout of Each Floor Area at KNIA









Rendering of the train station at KNIA (Construction is on going now...latest pictures will be reposted soon)




Old Postings
The location of Kuala Namu in relation to the current Polonia airport:



The master plan for this airport (all in 3 phases):





The 1st phase master plan which is what the current project is based on:





Areal View of the new Kuala Namu airport:









Eyes-level view of the new airport:































I would need all your help to update this thread..... Let's see if Medan can get its new airport before the end of 2010.

Some preliminary information on the new airport:
- Terminal is still being designed
- Angkasa Pura 2 to be responsible in building the terminal side
- Ministry of Transportation and Telecommunication to be responsible in building the air side
- Earlier report stated that the terminal is designed to handle 10 million passenger per year in its 1st phase development. The entire project will take 3 phases and is expected to handle up to 50 million passengers per year once all phases are completed
- To be the 2nd largest airport in Indonesia after CGK - will have 2 runways once the entire project is completed
- To have a train connection directly from and to the terminal


Here is the latest update from the local Medan newspaper, Analisa Daily, on the project:

---------------------------------------------
Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu
Kacab PT Angkasa Pura II: Pembangunan Tahap Awal Sudah Dimulai

Medan, (Analisa)

Pemprovsu akan terus mengawasi tahapan pembangunan Badara Kuala Namu yang telah dicanangkan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Saat ini pihak Angkasa Pura sebagai pengelola, untuk tahap awal sedang melakukan pengerasan jalan menunju bandara tersebut, pembuatan pagar beton serta membangun pos jaga dalam upaya mengawasi proyek dimaksud.

“Dari kenyataan kita lihat memang pihak Angkasa Pura II sudah mulai bekerja. Untuk itu kita harapkan, secara bertahap proyek pembangunan ini dapat terus berjalan sesua dengan planning yang ditetapkan, sehingga target 2009 Bandara Kuala Namu sudah dapat kita operasikan akan terwujud,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provsu RE Nainggolan ketika meninjau proses awal pembangunan Bandara Kuala Namu, Selasa (7/11) siang.

RE Nainggolan didampingi Kacab Angkasa Pura II Medan Drs. Prido Frinaldo MM, Kaban Infokom Provsu Drs. Eddy Syofian MAP dan sejumlah wartawan unit Kantor Gubsu juga menyebutkan, proses pembangunan Bandara Kuala Namu ini menjadi perbincangan hangat di tingkat pusat.

Pemerintah Pusat saat ini, sedang menyiapkan dana APBN dan berupaya menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan Bandara ini.

“Dalam waktu dekat ini saya akan rapat lagi di Jakarta khusus membicarakan pembangunan Bandara Kuala Namu. Jadi dukungan masyarakat dan wakil-wakil kita yang ada di DPR-RI sangat menentukan, sehingga apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan,” ujar RE Nainggolan.

Ketika ditanya tentang masih adanya lahan tanah masyarakat yang belum mendapat ganti rugi dengan tegas RE Nainggolan mengatakan, sebagaimana laporan yang ia terima dari Angkasa Pura II, semua lahan masyarakat yang terkena proyek pembangunan Bandara Kuala Namun sudah selesai.

Pembebasan lahan tidak masalah lagi. Saat ini kita sedang memfokuskan bagaimana proyek pembangunan Bandara Kuala Namu ini dapat berjalan sesuai rencana, dengan mencari para investor untuk mendanai pembangunan mega proyek ini.

“Saya optimis kalau pihak Angkasa Pura II serius menangani proyek ini, 2009 kita sudah terbang dari Bandara berkelas Internasional ini,” ungkapnya.

PROSES

Prido Frinaldo menjawab pertanyaan wartawan yang terkesan PT Angkasa Pura lamban dalam menangani pembangunan proyek ini mengatakan, sebenarnya dalam membanguan proyek raksasa seperti ini membutuhkan proses yang panjang dan perencanaan yang matang. Proses pembangunan sebenarnya bukan hanya terpaku kepada pembangunan fisik semata.

Jadi tidak benar kalau Angkasapura belum melakukan pengerjaan dalam proses pembangunan Bandara Kuala Namu. Saat ini kita sedang menyiapkan desain terminal.

Untuk sektor darat pengerjaan proyek ini sepenuhnya ditangani PT Angkasa Pura dan untuk sektor udara akan ditangani oleh Menteri Perhubungan.

Dari pengamatan wartawan, di atas areal yang akan dijadikan Bandara baru tersebut masih ada ribuan pohon jagung dan tanaman lainnya, meskipun seharusnya lahan tersebut harus bebas dari garapan masyarakat guna menghindari timbulnya masalah.

Menanggapi hal ini Prido Frinaldo mengatakan, sesuai kesepakatan yang dibuat antara masyarakat penggarap dengan PT Angkasa Pura, bahwa bila saatnya nanti lahan tersebut akan digunakan, maka masyarakat harus keluar dari areal tersebut.

“Kita sudah buat kesepakatan untuk itu. Jadi bagi pihak kami tidak ada masalah,” Prido. (di)
 
See less See more
39
#7,861 ·
Kenapa harus diperbandingkan dengan Jakarta? Seperti kata pepatah: "INI MEDAN BUNG!"

Lain ikan di lubuk, lain padang di belalang.

Lain tempat lain perkara, dan situasi di Medan berbeda dengan Jakarta, dan sudah pasti membutuhkan pemecahan masalah dengan perspektif Medan, bukan Jakarta.
^^ enggak saya gak nge compare saya cuma berpendapat kenapa medan yg penduduknya lbh sedikit dr jakarta dan lalu lintasnya gak separah Jakarta kok nunggu kereta 20 menit saja macetnya parah dan bahkan bilang macet total. It's ok kalo macet totalnya pada jam tertentu mungkin itu juga karena saya tidak tau bagaimana kondisi Medan dan BELUM pernah ke medan :bash: jadi sory kalau pendapat saya salah saya hanya berargumen dan satu pertanyaan balik INI JAKRTA BRO ! anda tau kan bagaimana parahnya macet jakarta :cheers::cheers::cheers:
 
#7,862 ·
^^
bener tuh bro :D

coba bg Abdul Rachim main ke Jalan Pandu ketemu Jalan Sutomo ketemu Jalan Asia..
Disitu nanti bg Abdul Rachim jumpai Rel KA di tengah2 simpang enam (bukan perempatan lagi) :D
^^ oh gitu ya saya belum pernah ke medan mas rencananya akhir tahun ini liburan ke medan dan tentunya pas kuala namu udh beroperasi kebayang deh kerennya ini bandara :banana::banana::banana:
 
#7,863 ·
Indonesia Air Belum Dapat Boarding Gate
Maskapai Belum Seluruhnya Urus Izin Perpindahan di Kualanamu

MedanBisnis – Medan.
Seluruh maskapai yang selama ini beroperasi di Bandara Polonia Medan belum mengetahui harus memiliki izin operasional di Bandara Kualanamu Internasional dalam perpindahannya dari Bandara Polonia Medan. Padahal, operasional Bandara Kualanamu secara resmi akan dioperasikan pada September dan soft opening dilakukan Juli 2013.

Marketing Communication Citilink Airlines Reno kepada MedanBisnis, Senin (6/5), mengatakan, pihaknya belum sepenuhnya mengurus izin perpindahan tersebut disebabkan masih banyak urusan lain yang lebih penting belum dikerjakan. "Pengurusan izinnya masih bertahap. Kami akan terus mengupayakan untuk melengkapi berkas terkait izin perpindahan tersebut," katanya.

Namun demikian, pihaknya sudah mendapatkan tempat seperti ticket counter maupun boarding gate di Bandara Kualanamu. "CEO Citilink juga sudah pernah meninjau kondisi Kualanamu. Secara keseluruhan, kami sudah siap untuk pindah Kualanamu, tinggal mengurus izinnya saja," ujarnya.

Berbeda dengan manajemen Citilink, Indonesia Air mengaku belum menerima imbauan dari PT Angkasa Pura maupun Otorita Bandara Wilayah I Bandara Polonia Medan sebagai Tim Perpindahan Bandara terkait izin perpindahan tersebut. Bukan hanya itu, pihak Indonesian Air juga mengaku belum mendapat tempat boarding gate maupun ticket counter di Kualanamu.

"Kita belum ada dapat imbauan dari AP II apapun, mengenai ticket counter maupun proses lainnya yang harus dilakukan maskapai menuju perpindahan Bandara Kualanamu tersebut," kata Perwakilan Indonesia Air di Medan Yayuk Sri Wahyuni.

Selama Indonesian Air beroperasi di Bandara Polonia Medan, AP II sendiri baru sekali mengajak maskapai itu meninjau Kualanamu. "Kalau untuk perkenalan tempat sama sekali belum ada.
Apalagi imbauan untuk mengosongakan Bandara Polonia Medan pada 25 Juli nantinya," ucapnya.

Maskapai yang beroperasi melayani rute Medan-Palembang ini juga menyatakan akan menyiapkan administrasi-administrasi yang akan diminta sebagai data perpindahan bandara."Itu juga yang saya heran, kalau soft operation tanggal 25 Juli nanti, kenapa belum ada imbauan kepada maskapai terkait berkas-berkas yang harus kami lengkapi. Karena sepengetahuan kami juga bahwa ketika bandara pindah, segala teknis yang ada di Bandara Polonia juga ada di Bandara Kualanamu," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Project Implementation Unit (PIU) Proyek Kualanamu R Sinukaban menegaskan, dalam perpindahan Polonia ke Kualanamu sebenarnya tidak diperlukan izin. Sebab, perpindahan ini dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan RI dan PT AP II.

"Mungkin kalau pindah sendiri, maskapai harus pakai izin. Sepengetahuan saya, tidak diperlukan izin. Karena, Polonia pindah ke Kualanamu hanya titik kordinatnya saja yang berubah. Izin, saya rasa masih pakai izin operasional maskapai yang lama. Sama seperti di Jakarta, perpindahan Bandara Sipil Halim ke Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Mungkin ada regulasi lain yang menyatakan maskapai harus ada izin pindahnya," tegasnya. ( sulaiman achmad)
..
 
#7,864 ·
Selasa, 07 Mei 2013 | 18:20 WIB

Bandara Medan dan Soetta Jadi Andalan Angkasa Pura


TEMPO.CO, Jakarta -
PT Angkasa Pura II menyatakan akan membangun semua bandara yang dikelolanya untuk menghadapi kebijakan Open Sky pada 2015. "Dari 13 bandara yang kami punya, akan kami bangun semuanya, terutama yang menjadi andalan Open Sky adalah Bandara Kuala Namu, Medan dan Soekarno-Hatta, Jakarta," kata Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri Sunoko, saat dijumpai di sela-sela pertemuan Civil Air Navigation Services Organisation (Canso) Asia Pasifik, Selasa, 7 Mei 2013.

Bandara-bandara di Indonesia, kata dia, harus belajar atau melakukan benchmarking dengan bandara-bandara asing. Ia menyebut, salah satu bandara yang menjadi acuan bagi Indonesia adalah Bandara Incheon, Korea. Bandara Incheon telah menyandang predikat sebagai bandara terbaik di dunia selama tujuh kali sejak 2005.

Untuk menghadapi Open Sky pun Angkasa Pura II membuka rekrutmen. Selain itu, perseroan juga memberikan pelatihan kepada para pegawai dan mengirim mereka ke luar negeri untuk mempelajari bandara-bandara setempat. Menurut dia, magang serta benchmarking dengan bandara di luar negeri penting untuk menghadapi Open Sky. "Mereka harus melihat bagaimana mengoperasikan bandara yang nyata, bukan hanya di buku," ucapnya.

Meski demikian, Tri menuturkan, yang diperlukan untuk Open Sky bukan hanya bandara. Ia mengatakan, persiapan juga meliputi ground handling, termasuk maskapai. Pemerintah sebagai regulator, kata dia harus mempunya komitmen yang sama untuk berhadapan dengan kompetisi internasional.

Tri mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi besar dengan jumlah penduduk yang besar dengan ukuran bandara yang lebih besar daripada bandara-bandara lain di Asia. "Masa kita mau jadi penonton di negara sendiri? ucapnya.
..
 
#7,865 ·

Tarif Damri Gatsu-Kualanamu Rp15 Ribu
Plaza Medan Fair Jadi Terminal
07 May, 2013

Persiapan pengoperasian Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) terus digeber. Setelah menyiapkan jalur city chek in dari Stasiun Besar Medan menuju bandara, rute bus disiapkan. Damri yang ‘menguasai’ rute Jalan Gatot Subroto-Kualanamu akan hilir mudik setiap 15-30 menit sekali. Dan, Plaza Medan Fair menjadi terminalnya.

“Plaza Medan Fair atau tepatnya di carefour nantinya akan menjadi terminal untuk menunggu bus ini (Damri),” kata Kepala Unit Perum Damri UABK (Unit Angkutan Bis Kota) Medan, Sumut, Drs M Basri Mubin, Senin (6/5).

Basri menambahkan, terminal di Plaza Medan Fair jangan dibayangkan seperti terminal kebanyakan. Dengan kata lain, terminal yang dimaksud adalah semacam terminal pembantu. Damri akan ngetem atau menunggu penumpang dari lokasi tersebut dan itu akan menguntungkan pihak plaza. “Kita ada kerja sama disana. Simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan. Seperti apa kerja samanya akan kita bicarakan ke depannya,” tambah Basri.

Untuk tahap awal, pihak Damri menyiapkan sepuluh armada. Dengan jarak tempuh sepanjang 35 km dan waktu tempuh selama 60 menit. “Tahap I atau 1 bulan pertama kita masih sediakan 10 armada dalu. Nanti akan kita tambah sesuai dengan perkembangan,” lanjutnya.

Terkait dengan harga, per penumpang akan dipatok Rp15 ribu sekali jalan. Namun, harga itu bukan harga untuk selamanya. Pasalnya, untuk mencari keuntungan, tarif Rp15 ribu belum layak. “Ini harga awal. Ke depannya akan mengalami kenaikan. Kalau rencana kita setelah 1 tahun harga ini ditetapkan baru akan dinaikkan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Sumatera Utara memutuskan Damri sebagai pemenang dalam tender bus ke Kualanamu koridor Gatsu-Kualanamu. Damri dipilih karena dianggap memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal.

Ketua Panitia Tender Bus dan Taksi ke Kualanamu, Iswar menyatakan pemenang sudah ditentukan pada Senin (6/5) kemarin. Pemilihan ini, dikarenakan Perum Damri memiliki nilai tertinggi, sehingga berhak untuk penyedia bus ke Kualanamu. “Ada beberapa poin kenapa kita memilih Damri untuk koridor ini. Sedangkan untuk beberapa koridor lain masih dalam penilaian,” ujarnya.

Dijelaskannya, Damri mematok harga sekitar Rp15 ribu per orang. Dengan pelayanan supereksekutif, dengan tampungan bus sebanyak 27 orang saja. “Dari presentase kemarin kita ketahui, bahwa mereka akan bergerak setiap 15 atau 30 menit sekali. Dan bus yang disediakan juga supereksekutif dan sesuai dengan Keputusan Gubernur no 38/2012. Para penumpang juga harus duduk, tidak boleh ada yang berdiri,” jelasnya.

Nantinya, bus koridor ini akan melewati beberapa ruas jalan di kota Medan. Mulai dari Plaza Medan Fair, masuk ke Jalan Iskandar Muda, kemudian ke Jalan S Parman, belok kiri ke Jalan Sudirman, masuk ke Jalan Juanda menuju Jalan Sisimangaraja. Setelah itu, masuk ke jalan bebas hambatan (tol) Amplas keluar Tanjungmorawa. Masuk ke Simpang Kayu Besar, belok kiri dan terus ke bandara. “Dalam perjalanan mereka tidak boleh berhenti. Hanya satu jalur,” lanjutnya.

Jatah Blue Bird 95 Unit

Selain mengumumkan pemenang bus. Pada hari yang sama Dinas Perhubungan Sumut juga mengumumkan pemenang taksi. Dan pembagian untuk kuota taksi ini, berdasarkan nilai yang mereka perolah pada masa tender.

“4 taksi yang ikut semuanya memenuhi syarat. Jadi, 200 kuota yang kita siapkan untuk tender ini dibagi berdasarkan nilai yang mereka dapat,”
ujar Iswar.

Dari hasil tender diketahui, taksi Blue Bird mendapat kuota taksi sebanyak 95 unit, Taksi Ekspres Limo Nusantara mendapat kuota 45 unit, kemudian PT Karya Swadaya Abadi mendapat 38 unit, dan PT Nirmala Cerah kuotanya sebanyak 21 unit.

Iswar menegaskan, untuk taksi ini sistem pembayarannya tidak boleh lagi berdasarkan zona. Melainkan harus berdasarkan argo yang telah disesuaikan dalam Surat Keputusan (SK) atau penerapan tarif. “Kalau sistem zona ini tidak baik bagi yang datang ke bandara. Karena itu, semua taksi harus gunakan tarif,” lanjut Iswar.

Dinas Perhubungan Sumut juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu menghiraukan isu yang beredar di masyarakat terkait dengan moda transportasi ke Kualanamu ini. Karena, moda trasnportasi yang resmi hanya yang sudah diumumkan oleh panitia. “Kita baru umumkan koridor Plaza Medan Fair-Kualanamu. Tetapi yang lain belum. Bahkan, koridor untuk Amplas dan Binjai, baru kita umumkan 2 pekan lagi,” ungkapnya.

Selain itu, pemilihan moda transportasi ini salah satunya adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. “Apalagi dengan jarak tempuh yang cukup lumayan jauh tak heran bila transportasi yang mampu menampung orang banyak akan lebih mengurangi kemacetan,” tutupnya.(ram)

Read more: http://www.hariansumutpos.com/2013/05/57633/plaza-medan-fair-jadi-terminal#ixzz2Scd30Icz
 
#7,872 ·
sebenernya AP2 juga gak perlu takut sama AU, kan itu lahan semua punya AP2, AP2 bangun dari nol hingga sekarang, gak perlu lah mesti di intervensi sama AU.. takut karna mereka itu militer? sekarang mah uda gak zaman gituan lagi..
Nanti kantor AP2 diserbu dan diserang seperti LP Cebongan lho... :lol::lol::lol: Senjata masih lebih kuat dibanding hukum; ngusir anggota TNI yang parkir sembarangan di CGK saja pegawai AP2 gak ada yang berani.

Yakin tuh moncong-moncong tank diarahkan ke istana? :lol: dapat info darimana? jangan2 LSM ya. Gus Dur yang melengserkan DPR, bukan TNI.
Emang masih jaman TNI minta-minta bisnis? apa semua bandara ada bisnis TNI-nya? realitasnya gak tuh, cuma beberapa bandara saja. berarti gak bisa digeneralisir kan. Emangnya permintaan sipil selalu benar, belum tentu. banyak yang harus dipertimbangkan bukan hanya sisi ekonomis dan komersil bandara tapi juga fungsi pertahanan dan keamanan juga kan. toh diluar, juga termasuk di negara-negara barat ada juga bandara yang digunakan bersama-sama sipil dan militer.

yang dibold: Lho penggunaan Bandara oleh TNI itu juga diatur dengan Undang-undang kok. Emang ada aturan/perundang-undangan yang mengharuskan TNI menyerahkan fasilitas militer/lapangan terbang kalau diminta Pemda? justru malah UU memperbolehkan TNI menggunakan fasilitas sipil kalau diperlukan.
yang dibold: TNI gak harus, tapi kadang TNI minta syarat-syarat bisnis sampingan yang gak nahanin itu lho... tentunya TNI harus yakin kalau penggunaan bandara mereka tetap menjamin kegiatan pengamanan udara. Tapi kalau minta bisnis sampingan yang gak ada hubungannya dengan tugas TNI ya keterlaluan menurut saya.

TNI sebagai organisasi gak minta bisnis; tapi jenderal2nya itu lho pakai TNI sebagai alat bagi mereka buat dapet bisnis.

permintaan sipil gak selalu benar; tapi kalau memangnya kebutuhan sipil penting ya jangan dimainin dengan syarat2 di bawah meja.

mengenai moncong panser, memang ada.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0404/26/nas07.htm
berikut kutipan dari U of Ohio tentang WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP, 23 Juli 2001. Kalau kabar tentang kendaraan tempur itu fiktif, gak bakal masuk ke dalam siaran radio dan website SEA research dari sebuah universitas.
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2001/07/23/0014.html


kunjungan kemenhub ke KNIA. Dari Medan menggunakan fasilitas airport railink station. Gimana suasana proyek pembangunan KNIA yg lagi di geber, silahkan liat video ini.
:cheer::cheer::cheer: gak sabar ngeliat bandara ini dibuka. Btw, setiap kali proyek transportasi kog Wakil Menteri saja yang terlihat? Menterinya terlalu sibuk berpartai kali ya. :nuts::nuts::nuts:
 
#7,873 ·
^^ enggak saya gak nge compare saya cuma berpendapat kenapa medan yg penduduknya lbh sedikit dr jakarta dan lalu lintasnya gak separah Jakarta kok nunggu kereta 20 menit saja macetnya parah dan bahkan bilang macet total. It's ok kalo macet totalnya pada jam tertentu mungkin itu juga karena saya tidak tau bagaimana kondisi Medan dan BELUM pernah ke medan :bash: jadi sory kalau pendapat saya salah saya hanya berargumen dan satu pertanyaan balik INI JAKRTA BRO ! anda tau kan bagaimana parahnya macet jakarta :cheers::cheers::cheers:
Dari komentar anda, saya mahfum kalau anda asal njeplak dan memaksakan perspektif ala Jakarta ke Medan.

Saya sudah pernah menyetir di Jakarta dan Medan, dan menurut saya kondisi lalu lintas di Medan lebih menakutkan daripada Jakarta.

Maaf kalau OOT, sekarang kembali ke Kuala Namu. :)
 
#7,874 ·
Bang, mau tanya nih (newbie) :nuts:

1. Soft Operation KNIA: Pada Juni akhir (Disini bandara sdh beroperasi? dalam arti penerbangan komersil sdh dilakukan?)

2. Soft Opening: Pada 25 Juli. (Pertanyaannya sama seperti diatas)

3. Diresmikan: September (Disini cuma untuk gunting pita saja kan? tetapi penerbangan sdh dilakukan untuk umum pada bulan Juni/Juli?)

Thanks bg :banana:
 
#7,875 ·
Bang, mau tanya nih (newbie) :nuts:

1. Soft Operation KNIA: Pada Juni akhir (Disini bandara sdh beroperasi? dalam arti penerbangan komersil sdh dilakukan?)

2. Soft Opening: Pada 25 Juli. (Pertanyaannya sama seperti diatas)

3. Diresmikan: September (Disini cuma untuk gunting pita saja kan? tetapi penerbangan sdh dilakukan untuk umum pada bulan Juni/Juli?)

Thanks bg :banana:
1 jawaban aja ya bang.. kalo menurut saya.. operasional penerbangan terjadwal semuanya sudah pindah ke KNIA waktu soft opening and soft operation (termasuk ground handling dan yang berhubungan dengan flight tentunya), yang blm mungkin tenant2 trus bagian administrasi, yang akan di pindahkan step by step, dan sedikit finishing finishing tentunya, nah ntar bulan sept baru Polonia bener bener di "abandon"

CMIIW semuanya.. :cheers:
 
#7,876 ·
1 jawaban aja ya bang.. kalo menurut saya.. operasional penerbangan terjadwal semuanya sudah pindah ke KNIA waktu soft opening and soft operation (termasuk ground handling dan yang berhubungan dengan flight tentunya), yang blm mungkin tenant2 trus bagian administrasi, yang akan di pindahkan step by step, dan sedikit finishing finishing tentunya, nah ntar bulan sept baru Polonia bener bener di "abandon"

CMIIW semuanya.. :cheers:
OOT sedikit, saya ada pnerbangan ke Medan itu dibulan Agustus, dlm arti ketika soft operation dilakukan bulan Juli, sya landing sdh di KNIA begitu?
 
#7,878 ·
Nice video...:eek:kay:

tinggal tahap finishing dan uji coba peralatan saja, dan KNIA sudah siap utk dioperasikan :cheers:

btw...siapa ya yg merekam dan mewawancara kemenhub ini?? Hebat sekali :)
 
  • Like
Reactions: rahul medan
#7,880 ·
Dari komentar anda, saya mahfum kalau anda asal njeplak dan memaksakan perspektif ala Jakarta ke Medan.

Saya sudah pernah menyetir di Jakarta dan Medan, dan menurut saya kondisi lalu lintas di Medan lebih menakutkan daripada Jakarta.

Maaf kalau OOT, sekarang kembali ke Kuala Namu. :)
^^ sory sory banget banget ya kalau OOT parah, tapi mas apakah anda yakinmedan lbh parah dr pada Jakarta saya justru berpikirnya Medan kota yg nyaman, tenang, tentram, dan kalo macet mungkin beberapa daerah saja, dan boleh tanya berapa lama anda mengemudi di jakarta, sory ya jakarta itu seperti neraka bagi pengendara motor, mobil ataupun pejalan kaki saya sdh 20 thn di Jakarta dan emang parah banget kalau anda bilang medan lebih semerawut cobalah tengok kota sebesar jakarta dijejeli 20-25 juta orang mas dalam sehari beda dong sama medan mungkin anda waktu itu berkendara di jakarta daerah jagakarsa kali ya jadi bilang jakarta gak separah medan, buat orang jakarta bagaimana pendapat anad tentang orang yg bilang medan lebih menakutkan dr pada jakarta dr segi lalu lintas, orang jakarta tuh hampir stres semua mas gara2 macet dll, jakarta udh semerawut tingkat dewa. Kalo medan saya pikir masih bisa ditata jauh ke depan lbh baik karena belum sekronis jakarta Sekali lagi saya minta maaf sama semua kalau Out Of Topic yaa saya cuman gak setuju aja kalo mas blg Medan lbh menakutkan drpada Jakarta dan dibilang saya maksa itu FAKTA loh :cheers::cheers::cheers:
 
Top