SkyscraperCity Forum banner

Kota Jambi | Provinsi Jambi | Negeri Angso Duo: Tanah Pilih Pesako Betuah | 2

Tags
jambi
167K views 790 replies 44 participants last post by  firzafp 
#1 ·
Jambi: The City of Batanghari Sembilan [ 2nd thread ]

KOTA JAMBI

2nd thread

Kota Jambi adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Jambi, Indonesia.

Kota Jambi dibelah oleh sungai yang bernama Batanghari, kedua kawasan tersebut dapat dihubungi oleh jembatan yang bernama jembatan Aur Duri.

Kota Jambi dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatera nomor 103/1946, tanggal 17 Mei 1946. Kemudian ditingkatkan menjadi kota besar berdasarkan Undang-undang nomor 9 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam lingkungan daerah provinsi Sumatera Tengah.[2] Kemudian kota Jambi resmi menjadi ibukota provinsi Jambi pada tanggal 6 Januari 1957 berdasarkan Undang-undang nomor 61 tahun 1958.​
 
#2 ·
Berdasarkan Undang-undang nomor 6 tahun 1986, luas wilayah admiistratif pemerintah kota Jambi adalah ± 205.38 km², secara geomorfologis kota ini terletak di bagian barat cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut sub-cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera bagian timur.

Dari topografinya, kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 m diatas permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km (11 km yang berada di wilayah kota Jambi dengan lebar sungai ± 500 m), sungai ini berhulu pada Danau Diatas di provinsi Sumatera Barat dan bermuara di pesisir timur Sumatera pada kawasan selat Berhala.

Kota Jambi beriklim tropis dengan suhu rata–rata minimum berkisar antara 22,1-23,3 °C dan suhu maksimum antara 30,8-32,6 °C, dengan kelembaban udara berkisar antara 82-87%. Sementara curah hujan terjadi sepanjang tahun sebesar 2.296,1 mm/tahun (rata-rata 191,34 mm/bulan) dengan musim penghujan terjadi antara Oktober-Maret dengan rata-rata 20 hari hujan/bulan, sedangkan musin kemarau terjadi antara April-September dengan rata-rata 16 hari hujan/bulan.[3]

Kota Jambi merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Jambi, sekitar 17% dari keseluruhan populasi penduduk provinsi Jambi.​
 
#3 ·
17 November Bandara STS Mulai Dibangun
Menteri Perhubungan Akan Letakkan Batu pertama

JAMBI - Rehabilitasi bandara sultan taha syarifudin Jambi akan mulai dilakukan 17 November 2011 ini. Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang baru menjabat beberapa bulan ini akan meletakkan batu pertama pembangunan bandara STS Jambi tersebut.

“InsyaAllah tanggal 17 November ini akan diletakkan batu pertama pembangunan bandara, itu akan dihadiri oleh menteri perhubungan,” ujar Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, kemarin.

Seperti diketahui, dalam pemberitaan sebelumnya, untuk perluasan bandara Pemprov telah mennggarkan dana sebesar Rp 15 Miliar sebagai dana awal untuk pembangunan vip room pada APBD 2012 nanti. Diperkirakan, perluasan akan menelan dana hingga Rp430 miliar yang berasal dari dana APBN, APBD serta PT Angkasa Pura II. Dana dari Angkasa Pura II berkisar Rp200 miliar dan dari APBD dan APBN berkisar Rp 230 miliar.

Pembagiannya, Angkasa Pura II akan mengerjakan perluasan terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang. Selain terminal bandara, Angkasa Pura juga akan memperpanjang landasan pacu dari 2.220 meter menjadi 2.600 meter. Lebar landasan pun bakal ditambah dari 30 meter menjadi 45 meter.

Sementara dana APBD akan diperuntukkan membuat grand design runway atau landasan pacu, ruang VIP, dan apron (tempat parkir pesawat). Untuk fisik landasan pacu akan dikerjakan menggunakan dana APBN, berikut juga pemindahan tower. EE Mangindaan sendiri merupakan menteri perhubungan yang baru, kedatangannya ke Jambi diprediksi merupakan upaya pemprov untuk memperkuat janji-janji pemerintah pusat terutama pada masa menteri perhubungan yang lama, Fredi Numberi.

“Pak menteri kita minta meletakkan batu pertama pembangunan bandara,”tukas HBA.
 
#4 ·
Parkir Bandara Jambi Naik Biar Pendapatan tak Berkurang

TRIBUNJAMBI.COM, TRIBUN - Tarif parkir mobil Bandara Sultan Thaha naik 50 persen. Semula pengunjung dikenakan tarif parkir mobil Rp 2.000, kini menjadi Rp 3.000.

Menurut Kepala Bandara Sultan Thaha, Abiyoso, kenaikan tarif parkir tersebut dikarenakan adanya regulasi yang mewajibkan pengelola parkir menyetorkan sebagian pendapatan parkirnya ke kas pemerintah daerah.

"Ada ketentuan retribusi parkir sebesar 20 persen untuk pemerintah daerah," ujar Abiyoso.

Selain adanya regulasi, naiknya tarif parkir juga disebabkan adanya pengembangan lahan parkir di Bandara Sultan Thaha. "Jadi sesungguhnya walau ada kenaikan, pendapatan kami tidak berubah," ujar Abiyoso.
 
#5 ·
Tekan Kebocoran, Perlu Barrier Gate

JAMBI - Saat ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir sudah dinaikan dari Rp 1,9 miliar di 2010, menjadi Rp 3,9 miliar di 2011. Per September 2011, realisasi target PAD dari retribusi parkir sudah mencapai angka Rp 3,1 miliar lebih. Hal ini diakui Kepala Kantor Pengelola Parkir Kota Jambi, Mulyadi beberapa waktu lalu.

Menjelang tutup Desember mendatang, target tersebut diyakini bakal tercapai. Namun demikian, meskipun sudah dinaikan, kalangan Komisi B, DPRD Kota Jambi masih menilai jika penggarapan dari retribusi parkir belum seoptimal yang diharapkan masyarakat.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menekan potensi kebocoran retribusi parkir adalah dengan memasang rambu parkir atau yang biasanya dikenal dengan barrier gate.

Jika terdapat rambu, dinilai tentu saja bisa memantau kendaraan yang sedang diparkirkan. Sehingga, kendaraan akan terpantau dengan baik dan potensi adanya kendaraan yang tidak terpantau itu sangat kecil ketika hendak masuk ke dalam kawasan parkir.

Dengan dasar tersebut, Komisi B, DPRD Kota Jambi mendesak agar Kantor Pengola Parkir di 2012 sudah menerapkan sistem tersebut di setiap pintu masuk parkir yang ada dalam wilayah Kantor Pengelola Parkir.

Junedi Singarimbun, kepada harian ini menyampaikan, beruntung sekali menggunakan plang parkir atau rambu tersebut. "Tidak ada lagi kendaraan yang lolos saat lewat pintu retribusi parkir jika sudah dipasang alat barrier gate itu. Kalau kita di Kota Jambi ini sudah ada terlihat seperti di Jamtos, WTC, dan bandara," terangnya.

Dijelaskannya, alat itu bisa dipasang dipintu masuk kawasan parkir. Misalnya, di Depan Kantor Pengelola Parkir, Pasar Buah, Saimen, Simpang Bata, dan beberapa tempat lainnya. Termasuk juga Pasar Angsoduo.

Suherman, anggota Komisi B lainnya, menambahkan, adanya pemasangan plang parkir juga bisa melakukan efisiensi anggaran di Kantor Pengelola Parkir. Pasalnya, biaya cetak karcis yang sampai ratusan juta bisa dihemat.

"Sekarang cetak karcis itu mahal, sampai Rp 400 juta per tahun, makanya adanya pemasangan alat ini pasti tidak perlu cetak karcis sebanyak itu, terus juga dipastikan kendaraan tidak akan lolos dari plang tersebut, tapi harus dijaga dengan baik," tegasnya.

Ia juga tidak menepis anggapan jika dibandingkan daerah lain retribusi parkir di Kota Jambi bisa dijadikan contoh untuk perolehan PAD. Karena, dibandingkan Medan, Solo, dan kota-kota besar lainnya, PAD dari retribusi parkirnya cenderung lebih kecil dari Kota Jambi.

Oleh karenanya, dirinya menghimbau, kepada Kantor Pengelola Parkir, tentu saja harus didukung juga dengan fasilitas yang memadai. Termasuk juga memperhatikan juru parkirnya yang setiap hari bekerja dan mengumpulkan retribusi untuk PAD Kota Jambi.
 
#8 ·
Wew akhirnya 2nd thread...Jambi awal tahun 2012 akan Lebih maju, bnyk yg investasi :p
 
#11 ·
CONGRATS to JAMBI

Salam kenal, sy forumer SSC yang selama ini cuma membaca thread ini..
Ijinkan saya berbagi gambar jika berkenan...
Saya aktif di thread Purwokerto


Regards

Toto

Fiew Kota Jambi dari lt. 8 Hotel Novita (Ex Novotel)




Bandara Sultan Thaha

 
#13 ·
=====================================================
Wah sorry :eek:hno: saya gak tahu persis..
Kalau ga salah itu letaknya di belakang matahari angso duo...CMIIW

Saya sendiri belum keliling penuh kota Jambi, just pass trough dinas ke Bangko Merangin

Regards

Toto
 
#21 ·
Gubernur-SKPD Harus Kuat Lobi
Tanpa Anggaran, Mega Proyek Sulit Terlaksana

JAMBI - Sejumlah mega proyek yang dirancang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dinilai kalangan pengamat dan akademisi akan memiliki dampak ekonomi signifikan. Namun, rencana proyek besar tanpa didukung anggaran dan pengkajian mendalam bakal sulit terlaksana. Apalagi jika hanya mengandalkan anggaran daerah (APBD).
Karena itu, menurut mereka, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) dan para pembantunya (kepala SKPD) harus pintar-pintar melakukan lobi untuk mendapatkan kucuran anggaran dari pemerintah pusat maupun pihak ketiga. Selain itu, skala prioritas juga harus diperhitungkan.

Pengamat Ekonomi dari Unja Prof DR Syamsu Rijal Tan mengatakan, secara ekonomi keberadaan infrastruktur dibutuhkan untuk mendukung perekonomian. Tapi, dengan anggaran yang ada (APBD), pemerintah provinsi harus bisa memilih skala prioritas dan kebutuhan.

Data yang dikumpulkan Jambi Independent dari Bappeda Provinsi Jambi, setidaknya ada tujuh mega proyek yang dirancang pemerintahan Hasan Basri Agus (HBA)-Fachrori. Yakni, pengerukan Sungai Batanghari sebagai jalur transportasi angkutan batu bara, pembangunan jaringan rel kereta api, jembatan gantung dan menara jam yang menghubungkan Seberang Kota- Pasar Jambi.

Mega proyek lainnya, pembangunan Pasar Angsoduo, Jalan Jangkat, perluasan Bandara Sultan Thaha, pembangunan jalan layang (flyovers), dan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung. Di antara mega proyek ini, ada yang sudah disetujui anggarannya, dan ada pula yang baru sebatas MoU atau nota kesepahaman dengan pihak investor.

Perluasan Bandara Sultan Thaha, misalnya. Syamsu Rijal Tan menilai memang sudah saatnya ada peningkatan status menjadi bandara internasional. Karena ini akan menggerakkan perekonomian yang ditandai dengan mobilitas barang dan jasa tidak hanya skala domestik saja. “Apalagi, ini sudah dapat respon dari pemerintah pusat. Ini memang harus jadi bandara internasional,” kata Dosen FE Unja ini saat dihubungi Jambi Independent, kemarin (16/10).

Diakuinya, sejumlah proyek besar memang membutuhkan anggaran besar. Makanya dibutuhkan keuletan dan kerja keras dari pemerintah provinsi menarik dana dari pusat maupun investor dari luar negeri. “Adu kekuatan di pusat memang penting untuk menarik anggaran. Proyek besar memang harus dibuat sebagai proposal untuk mendapatkan anggaran,” katanya.

Tinggal bagaimana usaha pemprov untuk meyakinkan pemerintah pusat maupun pihak ketiga. Yang tidak kalah penting adalah letak mega proyek yang dibuat, apakah bisa memberikan multiplier effect atau tidak. “Kalau bandara jelas, ini masalah nama Jambi. Event internasional bisa digelar. Termasuk membuat embarkasi sendiri untuk pemberangkatan haji,” ujarnya.

Dia juga mencontohkan, rencana pembangunan jalan layang (flyovers). Dengan peningkatan volume kendaraan, lalulintas semakin padat. Pemerintah harus bisa memilih wilayah yang tepat. Kemudian, pembangunan rel kereta api, menurut dia, butuh pengkajian mendalam. Karena ini harus terintegrasi dengan infrastruktur lain, seperti pelabuhan laut, jika tujuannya untuk lalu lintas barang. “Pada dasarnya semua program bagus. Tinggal perencanaannya dan darimana anggarannya,” katanya.

Terpisah, pengamat Ekonomi dari Unja lainnya, Emilia Hamzah mengatakan, investasi pemerintah untuk menciptakan modal tetap sosial, yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat harus dilakukan. Hanya saja, sumber dana jangan sampai menguras APBD. Artinya, jangan mengorbankan anggaran yang semestinya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, seperti progrem kesehatan, pendidikan dan pengurangan angka kemiskinan.

“Artinya pemprov harus bersama-sama dengan pemkab mencari sumber dana dari luar, baik dari APBN maupun konsorsium,” katanya saat dihubungi, kemarin.

Ia mencontohkan, Pasar Angsoduo yang baru, harus bisa membuat pendapatan pedagang lebih baik dari sekarang, karena transaksi meningkat. “Jangan sampai pasar baru menggerus pendapatan pedagang, karena sewanya mahal,” kata wanita berjilbab itu.

Lalu, jembatan gantung, menurut dia, bisa menjadi tujuan wisata dan memperlancar arus ekonomi dari Seberang Kota. “Tapi harus diingat, jangan sampai satu proyek pemerintah menggerus pendapatan masyarakat. Harus ada garansi untuk masyarakat yang usahanya dari perahu menjadi lebih baik, dengan adanya rencana aktivitas ekonomi untuk mereka,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi Fauzi Anshori, mengaku optimis mega proyek yang menggunakan dana APBD dan bantuan dari APBN bisa terlaksana. Seperti perluasan bandara, pembanguan pelabuhan Ujung Jabung dan pembangunan flyovers.

“Untuk flyovers, saat ini sedang kita siapkan detail engeneering design (DED)-nya untuk diajukan besar anggarannya. Pelabuhan Ujung Jabung juga demikian, fisibility study (FS) dan master plan-nya sudah selesai. Mega proyek ini sudah termasuk dalam daftar permintaan pak gubernur kepada pak presiden saat berkunjung ke Jambi,” terangnya.

Sementara itu, pengerukan Sungai Batanghari dan pembuatan rel kereta api, diakui Fauzi, berkaitan dengan investor. Sehingga tidak bisa dipastikan terlaksana atau tidak. Apalagi untuk pembangunan rel kereta api, baru sebatas Mou dengan perusahaan asal India yang hingga kini belum ada tindak lanjutnya. “Informasi terbaru akan ada pertemuan bersama Dirjen Bina Marga terkait rencana rel kereta api di seluruh Sumatera. Tapi belum bisa dipastikan,” katanya.

Menurut dia, pengerukan Sungai Batanghari hingga saat ini masih dikaji. Ini terkait fisibility study (FS) dari pihak PT Synco Global yang menyatakan fisebeal namun memakan biaya Rp 6 triliun dan waktu yang lama. “Ini sedang dikaji. Kata mereka fisibeal, tapi kita masih kaji dulu dan menunggu hasil Amdal,” tambah pejabat yang diisukan akan maju ke Pilbup Merangin itu.

Terkait mahalnya biaya pengerukan Sungai Batanghari, HBA beberapa waktu lalu mengatakan akan mengarahkan ke pembuatan jalan alternatif batu bara. Bila jadi, diperkirakan menelan biaya Rp 4 triliun.

Kemudian, proyek jalan Jangkat yang dikerjakan multiyears (tiga tahun anggaran) sudah berjalan dengan anggaran Rp 214 miliar. Pembangunan jembatan gantung dan menara jam di Jambi Seberang juga sudah dianggarkan. Jembatan gantung diperkirakan menghabiskan dana Rp 75 miliar. Pada APBD 2012 sudah dianggarakan untuk detail engineering design (DED) dan dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya. Sedangkan pembangunan menara jam dengan perpustakaan sudah disetujui Rp 15 miliar pada APBD 2012.

Mega proyek lainnya, pasar tradisional Angsoduo masih tahap pembahasan penyertaan modal ke BUMD milik pemprov Jambi, yakni PT Jambi Indoguna Internasional (PT JII). Bila jadi dilaksanakan diperkirakan mega proyek ini menelan dana sekitar Rp 90 miliar.

Sedangkan untuk perluasan Bandara Sultan Thaha diperkirakan menghabiskan dana hingga Rp 430 miliar yang berasal dari dana APBN, APBD dan dari PT Angkasa Pura II. Dana dari APBD hanya Rp 300 juta untuk desain dan Rp 15 miliar untuk pembangunan ruang VIP yang sudah dianggarakan.

Kemudian, untuk perluasan terminal penumpang sekitar Rp 107 miliar berasal dari PT Angkasa Pura. Sisasnya, pemprov mengajukan bantuan ke pemerintah pusat saat kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lalu sebesar Rp 200 miliar.

Pesimis Terlaksana Semua

Sebagai mitra pemprov, kalangan anggota legislatif di DPRD Provinsi Jambi diharapkan memberikan dukungan penuh dan mengontrol pelaksanaan mega proyek yang dirancang pemerintahan HBA-Fachrori. Menurut penilaian kalangan dewan, tidak semua mega proyek yang dirancang tersebut bisa terlaksana. Sebagian lagi, dinilai perlu dan penting dilaksanakan karena menyangkut kepentingan rakyat Provinsi Jambi.

“Yang menyangkut kepentingan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat dan berdampak kepada peningkatan ekonomi akan kita dukung. Namun beberapa diantaranya saya rasa sulit terwujud,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Madian Saswadi kepada Jambi Independent, kemarin (16/10).

Mega proyek yang penting dan harus segera direalisaisikan adalah pembangunan jalan Simpang Pulau Rengas-Jangkat di Kabupten Merangin dan perluasan Bandara Sultan Thaha. Sementara itu, pengerukan Sungai Batanghari dan pembuatan rel kereta api dia nilai sulit terwujud.


Bahkan dia berani mengatakan, pembuatan rel kereta api tidak mungkin terwujud dalam waktu dekat, karena direncanakan untuk jangka panjang. Apalagi rencana tersebut baru sebatas MoU dengan pihak investor.

“Demikian juga pengerukan Sungai Batanghari. Dengan biaya demikian besar (Rp 6 triliun) dan memakan waktu lama saya rasa sulit. Lebih baik membuat jalan alternatif saja. Pengerukan tersebut jangan dipaksakan,” sarannya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyarankan kepada gubernur mencari sumber dana dari luar untuk melaksanakan beberapa mega proyek tersebut, karena APBD sangat terbatas. Minta bantuan pusat (APBN) atau bisa juga mencari investor dari luar negeri.

“Seperti pengembangan pelabuhan Ujung Jabung, pembangunan flyovers, harus mencari sumber lain dari APBD. Karena mega proyek itu butuh dana besar, sementara APBD kita terbatas. Kan tidak mungkin sebagian besar APBD dialihkan untuk membangun kedua proyek itu,” katanya.(nid/pia)

http://www.jambi-independent.co.id/...d-harus-kuat-lobi&catid=1:metrojambi&Itemid=3
 
#22 ·
Pertumbuhan Penduduk di Jambi Melampaui Proyeksi

KabarIndonesia - Jambi, Pertumbuhan penduduk di Jambi tahun 2010 melebihi proyeksi yang diperkirakan. Hal ini disampikan Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, saat membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah Pertama Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Provinsi Jambi, Kamis (17/11/2011), bertempat di hotel Grand Jambi.

“Pertumbuhan penduduk di Jambi berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 melebihi proyeksi yang diperkirakan, mencapai 2,22 persen. zini di luar perkiraan yang 2,8 persen, sehingga jumlah penduduk di Jambi saat ini mencapai 3.092.202 jiwa.”

Menurut Gubernur, pertumbuhan penduduk yang melebihi proyeksi ini selain dikarenakan tingginya angka kelahiran, juga adanya perpindahan penduduk antar daerah, khususnya dari daerah yang tertimpa musibah, seperti dari Aceh, Sumatra Barat dan beberapa daerah lainnya. Selain itu Jambi memiliki sumber daya alam yang besar, serperti batu-bara, emas dan lain-lain, sehingga banyak yang berminat untuk datang ke Jambi. Hal ini akan menjadi beban bagi pemerintah Provinsi Jambi, karena biasanya yang datang ini tingkat ekonominya di bawah garis kemiskinan.

Namun ini tidak mengurangi upaya-upaya pemerintah Provinsi Jambi untuk mengurangi angka pertumbuhan penduduk di Jambi hingga tahun 2015 mendatang. Ini menjadi tugas pokok, dan akan dapat terlaksana adanya kerjasama yang kongkrit, berkesinambungan antara BKKBN, KKI dan Pemerintah Daerah, ujar Gubernur. Karenanya Gubernur telah meminta kepada Kepala BKKBN Provinsi Jambi, agar setiap Raker Kerja (Raker) Camat, dievaluasi tentang capaian-capaian keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), di masing-masing Kecamatan dalam Provinsi Jambi.

Sebagaimana pernah dilakukan dimasa-masa lalu, hal ini dalam upaya memotivasi para Camat di bidang kependudukan ini, sehingga kedepan akan para camat akan bekerja lebih baik lagi, ujar Gubernur. Pada kesempatan ini Gubernur selaku Dewan Penasehat KKI juga menyampaikan, bahwa KKI ini adalah mitranya BKKBN, yang keberadaanya dalam upaya mendukung program pemerintah, dalam hal ini BKKBN. Gubernur berharap, dilaksanakannya Rakerda KKI Provinsi Jambi ini, dapat menyusun program kerja yang lebih fokus pada upaya menurunkan angka pertambahan penduduk di Provinsi Jambi. Di samping dalam upaya melaksanakan pembangunan yang perilaku hidup berwawasan kependudukan (PHBK).

Ini merupakan program baru di BKKBN. Salah satu maksud program ini untuk membantu pihak pemerintah, sepaya dalam menyusun program melihat keberadaan penduduk. Kalau satu wilayah tidak tidak ada penduduknya mengapa di daerah itu dilaksanakan pembangunan, baik fisik maupun non fisik, sebagai mana yang dilaksanakan selama ini. Kedepan hal-hal seperti ini diharapkan tidak terjadi lagi, jadi dalam melaksanakan pembangunan harus melihat sekala prioritas, tegas Gubernur.

Di samping itu, Gubernur dalam sambutannya juga berharap, agar semua aparatur pemerintah dapat meningkatkan kualitas pelayanannya, jangan sekali-kali memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undanfan yang berlaku, sebagai aparat dituntut untuk melaksanakan tugas secara benar dan jujur, serta jangan sekali-kali menakut-nakuti atau meminta berbagai macam pungutan liar yang tidak terdapat pada aturan yang telah ditetapkan. Melalui Rakerda ini diharapkan dapat bekerja secara optimal.

Dengan demikian akan terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengembangan program KB dan dalam menyukseskan agenda nasional kependudukan ini, mulai dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan, LSM, dan organisasi lainnya. Sedangkan Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan DR. Lalu Burhan, M.Sc, yang hadir mewakili Deputy Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN pada kesempatan ini mengatakan, bahwa program BKKBN khsus untuk Provinsi Jambi yang telah mempunyai program Jambi Emas (Ekonomi Maju Aman, Adil dan Sejahtera) 2015, tentunya akan membuat program yang sejalan dengan visi BKKBN, yakni penduduk tumbuh seimbang 2015.

Untuk itu BKKBN memberi suatu konsep baru untuk Jambi, yang dinamai “Prilaku Hidup Berwawasan Kependudukan,” ini sangat menarik terkait dengan pernyataan Gubernur, yang menyatakan membangun sesuatu di satu wilayah, jika tidak berbasiskan penduduk sebagai dasar perencanaannya, maka pembangunan tersebut bisa sia-sia, yang artinya tidak untuk manusia, ujarnya. Sehingga setiap ada perencanaan pembangunan di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi diharapkan berwawasan kependudukan, dalam membangun apapun, baik fisik maupun non fisik, karena penduduk tidak hanya sebagai objek, tetapi sebagai subjek, sebagaimana disampaikan Gubernur, tegasnya.

Ini artinya penduduk tidak hanya sebagai penikmat hasil pembangunan, tetapi juga sebagai pelaku pembangunan. Sebagai pelaku, bagaimana untuk membangkitkan semangat pembangunan tersebut. Adapun langkah yang perlu dilakukan untuk membangkitkan semangat membangun dari masyarakat menurut Lalu Burhan, adalah ; meningkatkan kualitas penduduk, jangan hanya kwantitas. Jika berdasarkan kwantitas, Jambi yang pertumbuhan penduduknya mencapai 2,55 persen, maka hasil pembangunan hanya akan diserap kembali oleh manusia yang bertambah banyak.

Tetapi kalau bisa menurunkan angka pertumbuhan penduduknya menjadi dua persen, maka akan menghasilkan manusia yang berkualitas. Pertambahan jumlah penduduk yang tinggi ini tidak hanya terjadi di Jambi, tetapi secara nasional yang diperkirakan pertumbuhan penduduk hanya 230 juta jiwa di tahun 2011, ternyata saat ini mencapai 241 juta jiwa, bahkan dunia, pertambahan ini terjadi bukan dalam waktu ratusan tahun sebagai mana tahun-tahun sebelumnya, tetapi hanya dalam kurun waktu 12 tahun pendudukn dunia bertambah satu milyar, tegasnya.

Sedangkan berkaitan peran dari penyuluh lapangan (PLKB), Lalu Burhan menyampaikan, bahwa PLKB yang saat ini bernama PKB (karena fungsional), ditekankan untuk bisa mempunyai kemampuan, walaupun jumlahnya hanya sedikit. Sejak otonomi daerah jumlah PKB yang semula 40.000 saat ini berkurang menjadi 22.000 orang. Tetapi dengan sedikit ini akan dioptimalkan kwalitasnya melalui pelatihan-pelatihan, dan saat ini oleh pemerintah pusat telah menyiapkan alokasi bajet yang cukup besar untuk pelatihan-pelatihan bagi tenaga KB lapangan, tambahnya.

http://www.kabarindonesia.com/berit...di+Jambi+Melampaui+Proyeksi&dn=20111117133903
 
#23 ·
HBA Bilang FS Keruk Sungai Sudah Layak

Laporan wartawan Tribun Jambi Duanto A Sudrajat
JAMBI, TRIBUN - Feasibility studi (FS) pengerukan Sungai Batanghari dinyatakan telah layak. Saat ini Pemerintah Provinsi Jambi masih melakukan kajian lanjutan bersama PT Synco Global, perusahaan yang akan mengeruk sungai.

Gubernur Hasan Basri Agus mengatakan, saat ini prosesnya belum selesai, dan belum dapat diketahui kapan proyek pengerukan sungai terpanjang di Sumatera, guna revitalisasi jalur transportasi ini akan dimulai.

"Masih dalam proses, FS layak ternyata. Tapi masih kaji bersama dengan mereka," ujar Hasan Basri Agus, Kamis (18/11) siang.

Secara detil belum diungkapkan HBA di mana proses ini berjalan. Hanya disebutkannya bahwa perizinan pengerukan sungai harus ke pemerintah pusat juga. "Ini banyak prosesnya," lanjutnya.

Ada banyak keuntungan yang bisa diambil Pemerintah Provinsi Jambi dalam proses pengerukan. Satu di antaranya pasir yang diangkat dari sungai. Jumlah pasir tersebut diperkirakan sangat banyak.

Namun untuk menjualnya diperlukan izin dari Menteri Perdagangan terlebih dahulu. Perihal penjualan pasir, HBA mengatakan sampai saat ini belum ada izin dari Menteri Perdagangan. Padahal sebenarnya pemerintah provinsi berharap ijin tersebut. "Itu kan bisa masuk pendapatan daerah," lanjutnya.

HBA pun mengungkapkan belum membidik siapa pengusaha yang nanti akan membeli pasir Sungai Batanghari. "Belum bidik ke mana, masih kita pelajari," ujarnya sambil tersenyum.

http://jambi.tribunnews.com/2011/11/17/hba-bilang-fs-keruk-sungai-sudah-layak
 
#24 ·
Denger2 Jambi udah mulai menggeliat ya pembangunannya... sip2..
BTW, saya dulu tinggal di Jambi juga tapi udah pindah ke Malang, apa boleh request foto2 pasar angso duo sekarang, masjid seribu tiang, sama SD swasta namanya SD At-taufiq ga??
Maaf kalo requestnya kebanyakan soalnya lagi kangen Jambi nih :D. Kalo bener2 dikasih terimakasih banget :):):)
 
#25 ·
Menhub Batal ke Bandara Sultan Thaha

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rencana peletakan batu pertama dan pemancangan tiang perdana pembangunan Bandara Sultan Thaha Jambi oleh Menteri Perhubungan (Menhub), EE Mangindaan dibatalkan. Sementara pihak rekanan yang terikat kontrak tidak bisa menunda pekerjaan.

Kepala Dishub Provinsi Jambi, Bernhard Panjaitan, Sabtu membenarkan batalnya rencana peletakan batu pertama oleh Menhub sebagai tanda dimulainya pembangunan bandara Sultan Thaha tersebut. "Ada hal yang harus dilakukan Menhub, sehingga tidak bisa menghadiri peletakan batu pertama," katanya.

Awalnya, pemancangan tiang dan peletakan batu pertama oleh Menhub itu direncanakan dilakukan pertengahan November lalu, namun karena kesibukan Menhub, yang saat itu berada di luar negeri maka rencana itu ditunda. Lalu, Dishub mengagendakan di akhir November lalu, namun lagi-lagi gagal karena ambruknya jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) Kaltim. "Sampai sekarang belum ada kepastian," jelas Benhard.

Kendati demikian, pihaknya tetap melobi untuk mendatangkan Menhub ke Jambi. Namun kedatangan itu tidak lagi untuk melakukan peletakan batu pertama melainkan hanya meninjau saja.

"Kedatangan menteri ini bisa mendorong percepatan pembangunan bandara itu," harapnya. Dia memperkirakan, kedatangan Menhub untuk meninjau Bandara akan dijadwalkan antara tanggal 5 hingga 12 Desember mendatang.

Sementara soal pekerjaan pembangunan perluasan Bandara Sultan Thaha terus dilanjutkan hingga saat ini."Pembangunan terus berjalan, mengejar target waktu sesuai kontrak kerja," katanya lagi.

Untuk saat ini, pekerjaan yang sedang dilakukan adalah terminal kedatangan dan keberangkatan. Selanjutnya dalam bulan Desember akan dibangun runway menggunakan dana APBN.

Sedangkan untuk pembangunan ruang VIP bandara yang menggunakan dana APBD, akan dimulai pada bulan Januari 2012. "Januari akan dilakukan penandatanganan kontrak karena dana APBD untuk ruang VIP Rp 15 miliar juga sudah bisa digunakan," ujarnya.

http://jambi.tribunnews.com/2011/12/03/menhub-batal-ke-bandara-sultan-thaha
 
#27 ·
KOTA JAMBI
Provinsi Jambi





Luas wilayah:
205,38 km²

Populasi:
533.338 Jiwa (2008)

Hari jadi:
17 Mei 1946


Bukan lebah sembarang lebah
Lebah disusun di muko buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah besusun jari sipuluh

Sireh belipat sireh pinang
Sireh dari pulau mutiaro
Pemanis kato Selamat Datang
Awal Bismillah pembuko acaro



Assalamualaikum !!
"Selamat Datang di Jambi Negeri Beradat
"


Bujang Gadis Jambi - Indonesian Pageants





Sukubangsa:
Pribumi: Melayu Jambi
Pendatang: Batak, Minangkabau, Habib (keturunan Arab), Jawa, Melayu Palembang,
Sunda, Bugis, Tionghoa (Hokian, Techiu, Khek, Hainan), Kerinci


Kecamatan:
1. Kecamatan Kotabaru
2. Kecamatan Jambi Selatan
3. Kecamatan Jelutung
4. Kecamatan Pasar Jambi
5. Kecamatan Telanaipura
6. Kecamatan Danau Teluk
7. Kecamatan Pelayangan
8. Kecamatan Jambi Timur


Previous Thread:
Kota Jambi [Part I]


Buah pinang dibelah duo
Siso sebelah dimakan itik
Belipat tangan tando sembah sayo
Mengucap Selamat Datang kepado Pak Cik

Terimokaseh atas kunjungan
Hormat hamba dengan sembah
Mudah-mudahan 'thread' ini pembuko jalan
Bersilaturrahmi menjalin ukhuwah




Sri Paduko Maharajo Notogenoro dan Bundo Karang Setio


Photo by Khadafi
 
Top