SkyscraperCity Forum banner

INDONESIA | Small Airport Pictures

216K views 400 replies 100 participants last post by  ilyas world 
#1 · (Edited)
SELAMAT DATANG DI THREAD "[INDONESIA] Small Airport Pictures" Thread ini berisikan foto - foto Bandar Udara yang berada di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.



Berdasarkan Undang - undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Sumber : http://www.google.com/imgres?imgurl...PVeWCLpCgugSdooKgCQ&tbm=isch&ved=0CCUQMygDMAM
 
See less See more
1
#123 ·
Bandara Miangas Bukti Perhatian Pemerintah

MEMBANGUN Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang tertuang dalam agenda strategi Nawa Cita. Dalam rangka mewujudkannya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun sejumlah infrastruktur. Salah satunya ialah Bandar Udara (bandara) Miangas di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Bandara Miangas merupakan bandara terluar yang menjadi proyek infrastruktur prioritas Kemenhub. Pembangunan bandara tersebut merupakan upaya meningkatkan kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Fungsi bandar udara di wilayah terluar ialah agar setiap wilayah mendapatkan kesamaan dalam perlakuan (treatment) ataupun keadilan.

"Jangan daerah-daerah terpencil justru tidak teru rus," ujar Direktur Kebandarudaraan Kemenhub Agus Santoso kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (11/8).

Meski Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, hanya dihuni sebanyak 750 penduduk atau 150 keluarga, wilayah tersebut memiliki posisi geogras yang sangat strategis, yakni berbatasan dengan Filipina.

Apabila diabaikan, daerah itu dapat dipengaruhi kehidupan politik, sosial, dan ekonomi negara lain.

Karena itu, pembangunan bandara di wilayah seluas 3,15 km persegi itu juga menjadi program Kemenhub.

Kehadiran bandara itu juga diharapkan akan menciptakan pemerataan dan menggerakkan perekonomian di wilayah paling utara Indonesia itu.

Jika pembangunannya selesai nanti, bandara itu akan semakin memudahkan transportasi manusia dan barang yang menuju dan keluar dari Pulau Miangas di samping transportasi alternatif melalui kapal laut.

Produk-produk potensial, seperti perkebunan dan perikanan, yang menjadi mata pencaharian utama warga setempat juga akan semakin mudah dipasarkan ke luar daerah tanpa harus menggunakan transportasi laut.

Untuk produk perikanan, perairan Miangas memiliki kekayaan laut berbagai jenis ikan, seperti ikan layar, cakalang, lobster, teripang, dan ikan laut dalam. Ada juga ketam kenari yang harganya mahal. Untuk produk perkebunan, Miangas didominasi produk kopra.

Kehadiran bandara juga bisa meningkatkan kedatangan wisatawan. Miangas memiliki potensi wisata bahari yang cukup besar untuk menggaet wisatawan. Pulau itu memiliki beberapa pantai berpasir putih dan terumbu karang yang potensial untuk dijadikan objek wisata bahari.

Selain untuk memperkuat daerah-daerah dan desa-desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, pembangunan Bandara Miangas juga akan membantu pengawasan di pulau terluar daerah perbatasan. Itu disebabkan wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Filipina. "Misi Kemenhub meletakkan bandara di tepi," terangnya.

Menurut Agus, wilayah yang luput dari keberadaan pengawas ataupun aparat akan rawan kriminalitas, seperti penyelundupan. Untuk itu, pembangunan bandara di wilayah pinggiran menjadi program prioritas Kemenhub. Penerbangan perintis Agus menyatakan, operasional Bandara Miangas bukan untuk kegiatan bisnis, seperti bandara komersial lain. Kendati demikian, Kemenhub memastikan akan tetap melayani aktivitas penerbangan ke daerah tersebut melalui skema penerbangan perintis. Itu artinya, layanan penerbangan ke bandara itu akan disubsidi Kemenhub.

Kemenhub memiliki dana untuk menjangkau pulaupulau terluar yang tidak diminati maskapai penerbangan komersial. "Suntik dana kepada airline yang siap disubsidi untuk bisa menerbangi ke sana (Bandara Miangas)," ungkap Agus.

Pembangunan Bandara Miangas sudah dimulai sejak 2013 lalu. Setelah dua tahun, bandara itu kini mulai memasuki finalisasi pembangunan dari sisi udara, seperti pembangunan apron dan taxiway. Sementara itu, untuk landasan pacu (runway), telah selesai pada 2014 lalu dengan panjang 1.400 meter. Dengan perkembangan pengerjaan tersebut, bandara itu sebenarnya sudah bisa didarati pesawat ATR seri 72.

Setelah tahap akhir sisi udara bandara diselesaikan, pengerjaan sisi darat bandar udara pun dimulai. Sisi darat merupakan pemancangan tiang pertama (ground breaking) bangunan terminal bandara. Agus menuturkan, pengerjaan proyek di awal tersebut dengan menaikkan ketinggian. Pasalnya, titik pembangunan agak rendah.

"Sekarang start pengerjaan tanah," sebutnya.

Pengerjaan sisi darat Bandar Udara Miangas diperkirakan akan membutuhkan waktu satu tahun. Alhasil, bandara itu diproyeksikan rampung pada akhir 2016. Pengerjaan proyek infrastruktur selama tiga tahun tersebut menggunakan anggaran Kemenhub sebesar Rp280 miliar. Dari jumlah itu, senilai Rp200 miliar untuk investasi sisi udara bandara, sedangkan sisanya untuk sisi darat. Luas keseluruhan bandara itu sekitar 75 hektare.

Bandara Miangas nantinya akan dikelola Kementerian Perhubungan dengan status Unit Pelaksana Teknis (UPT). Selain itu, bandara itu merupakan satu dari proyek pembangunan 62 bandar udara yang akan diselesaikan pemerintah dalam jangka waktu 15 tahun mendatang.

Hingga 15 tahun ke depan, Kemenhub akan menyelesaikan 299 bandara. Saat ini sudah 237 bandara yang dioperasikan dengan 26 bandara dikelola BUMN kebandarudaraan, PT Angkasa Pura I (persero) dan PT Angkasa Pura II (persero).

Sumber: http://bumn.go.id/angkasapura1/berita/0-Bandara-Miangas-Bukti-Perhatian-Pemerintah
 
#126 ·
Bandara Jeffman
Bandara di tengah laut ini dulu jadi pintu masuk ke kota Sorong. Berada di Pulau Jeffman, namanya pun Bandara Jeffman. Dengan panjang landasan lebih dari 1.400 meter, bandara ini dulunya biasa didarati pesawat komersial Fokker-28 dari Makassar, setelah sebelumnya mampir di Ambon. Dari Bandara Jeffman, penumpang yang hendak ke kota Sorong berganti naik perahu menyeberangi selat selama 30 menit dan tiba di Pelabuhan Sorong.

Sekarang, yang masih rajin mendarat di bandara warisan Jepang ini, konon hanya pesawat Hercules TNI-AU saja.
Sumber: http://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=2652

NOSTALGIA BANDARA JEFFMAN
Sampai dengan tahun 2005, mereka yang akan ke Sorong, Papua, harus mendarat di Bandara Jeffman, di Pulau Jeffman, lepas pantai Sorong. Bandara ini merupakan “warisan” pemerintah colonial Hindia Belanda, yang kemudian menjadi bandara penting selama Perang Dunia II. Setelah keluar SK Menteri Perhubungan No: KP 44 Tahun 2005 Tentang : Penutupan Dan Pengalihan Pengoperasian Bandar Udara Jefman Sorong Ke Bandar Udara Domine Eduard Osok Di Kota Sorong - Provinsi Irian Jaya Barat, maka bandara yang sangat indah ini dilupakan.
Sumber: https://www.facebook.com/media/set/?set=a.210754572283989.65097.119320814760699









 
#134 ·
Bandara Sugimanuru Muna

Bandara Sugimanuru merupakan bandara kebanggaan Masyarakat Muna. Bandara ini terletak di wilayah Sulawesi tenggara dan berada di pulau muna. Bandara ini mulai resmi beroperasi sejak 2010 silam untuk melayani jalur pulang pergi antara Raha- Makassar .

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Muna, Burhanuddin HSNoy di Raha mengatakan perusahaan penerbangan yang melayani bandara tersebut yakni pesawat ekspress air.

“Untuk sementara penerbangan dibandara ini baru 2 kali seminggu dan pembayaran tiket masih disubsidi oleh pemerintah setempat (pemda raha),”katanya.

Menurut dia subsidi ini akan terlaksana selama cuman 6 bulan saja dan selama itu pula penjualan tiket dikelola oleh pihak pemerintah setempat dan setelah sunsidi itu habis maka akan diserahkan lagi proses pengelolaan tiket oleh maskapai penerbangan tersebut

Kendati penumpang agak berkurang tetap penerbangan dilakukan sebanyak 2 kali seminggu nanti pemerintah yang membayar kekurangannya tersebut pemerintah juga akan memantau animo atau kebutuhan masyarakat menggunanakan sarana transportasi udara menuju beberapa daerah lain di Indonesia dan jika menunjukan perkembangan penumpang kedepan akan dibuka beberapa jalur penerbangan antara lain Muna -Kendari (PP).

“Dengan beroperasinya bandara yang ada di muna ini mudah-mudahan dapat memberikan dampak terhadap jalur transportasi di daerah ini khussnya masyarakat yang ingin ke Makassar secepatnya. Begitupun sebaliknya,”katanya.

Bandara Sugimanuru yang dibangun sejak tahun 2010 ini dengan panjang landasan 1.400 meter dan lebar landasan ini 30 meter merupakan kerja sama antara pemerintah Kabupaten Muna dan pemerintah Provinsi Sultra.

Sumber: http://www.suarakendari.com/sekilas-tentang-bandara-sugimanuru-muna.html



 
This is an older thread, you may not receive a response, and could be reviving an old thread. Please consider creating a new thread.
Top