SEKILAS BANJARMASIN
Kota yang berusia hampir 5 abad ini, telah lama berjuluk sebagai Kota Seribu Sungai. Sebuah cap yang mencerminkan betapa banyak nya sungai yang membelah Banjarmasin. Sungai bagaikan urat nadi bagi perkembangan Banjarmasin sejak ratusan tahun silam hingga sekarang ini. Mulai dari alat transportasi, perdagangan dan bisnis, pariwisata, penataan kota hingga budaya sungai tak ternilai berwujud pasar terapung.
^^
Kapal tradisional melintas di Sungai Martapura
Sebagai sebuah kota, Banjarmasin telah memiliki berbagai unsur yang saling melengkapi. Salah satu nya adalah identitas kearifan lokal yang melekat kuat. Sebut saja, dalam hal kuliner ada Soto Banjar yang paling menonjol yang pamor nya terkenal secara nasional. Sungai Barito dan Sungai Martapura adalah contoh perwujudan bentangan alam yang masih bertahan. Kain Sasirangan dengan motif nya yang unik dan khas adalah bentuk kreativitas warga nya dalam berkreasi. Di salah satu sudut Sungai Barito dan Sungai Martapura, masing-masing memiliki sebuah pasar paling unik dan langka di dunia, yakni Pasar Terapung Kuin dan Pasar Terapung Lok Baintan. Keberadaan pasar terapung tersebut adalah perwujudan dimensi pariwisata sekaligus budaya sungai yang di miliki kota bekas Kerajaan Banjar ini.
^^
Soto Banjar,
salah satu dari sekian banyak kuliner khas di Banjarmasin
^^
Senja di Sungai Barito
^^
Kain Sasirangan yang sangat khas dan unik
^^
Rombongan turis asing dari berbagai negara di pasar terapung
^^
Salah satu kapal hias pada Festival Budaya Pasar Terapung
Bangunan megah dan klasik bernama Masjid Sultan Suriansyah di Kuin, adalah bukti kuat betapa jaya nya sejarah panjang Banjarmasin masa lalu. Termasuk Masjid Jami Sungai Jingah yang menjadi saksi perkembangan Islam di Banjarmasin pada 5 abad yang lalu. Dan hingga kini, roh Islam masih menjadi keseharian warga Banjarmasin. Masjid-masjid utama terus disesaki warga kota saat ada pengajian rutin. Tak heran, banyak yang menilai meski laju pembangunan berbau modern terus menggerus Banjarmasin namun akar identitas-identitas tersebut tetap bertahan. Mulai dari akar sejarah, budaya, kuliner, kesenian, pariwisata dan lain sebagai nya.
^^
Masjid Jami Sungai Jingah, salah satu masjid tertua di Kalimantan
Pada sektor perkotaan kekinian, Banjarmasin tidak menutup diri untuk berubah menjadi kota bisnis, jasa, dan dagang yang layak diperhitungkan. Sejumlah investasi baik dibidang properti, jasa, infrastruktur, transportasi, dan lain sebagainya semakin akrab merambah di hampir tiap sudut kota. Tiang-tiang pancang raksasa dibenamkan di tanah Banjarmasin untuk membangun hotel, rumah sakit, apartemen dan area komersil lain nya. Dermaga beton dicanangkan akan terus menghiasi tepian sungai, agar moda angkutan sungai terus berdenyut. Bandara tengah digadang-gadang untuk direvitalisasi. Bahkan salah satu maskapai luar negeri telah melirik Banjarmasin sebagai lahan ekspansi mereka kedepannya. Pelabuhan Trisakti semakin ditingkatkan kapasitas nya, seiring pesatnya laju aktivitas di pelabuhan ini.
^^
Jejeran Container Crane dan kapal di Pelabuhan Trisakti
Dalam menata kawasan perkotaan, Banjarmasin tidak berjalan sendiri. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pekerjaan Umum telah menggodok konsep Metropolitan Banjar Bakula, sebuah solusi yang diberikan pusat dalam menyikapi pesatnya pembangunan Banjarmasin dan kota-kota satelitnya. Sebagai kota yang dibelah oleh sungai besar, saat ini Banjarmasin tengah gencar membangun bentangan beton kokoh bernama siring. Proyek berkelanjutan di sepanjang tepian sungai di sekitar pusat kota, yakni berupa taman terbuka, pedestrian, pepohonan dan sarana publik lainnya. Tak hanya itu, Banjarmasin bahkan ditetapkan sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia. Sebuah proyek negara dalam hal melindungi, melestarikan dan memberdayakan potensi sejarah, budaya, kesenian dan karya cipta non ragawi pada kota yang terpilih. Banjarmasin dinilai layak untuk dijadikan sebagai Kota Pusaka. Hadiah lain pemerintah pusat adalah ditetapkannya Banjarmasin sebagai salah satu Kota Hijau. Mega proyek lain Kementrian Pekerjaan Umum dalam hal penghijauan dan penataan kota berbasis lingkungan. Salah satu nya adalah pemberian dana untuk penghijauan di sekitar Banjarmasin.
^^
Penghijauan yang ada di sepanjang Jalan Lambung Mangkurat
^^
Hutan Kota di area Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Kota kelahiran Pangeran Antasari ini terus berbenah dan berkembang. Bersolek tanpa meninggalkan kearifan lokal. Membangun tanpa meninggalkan akar budaya. Mewujudkan impian bersama yang tertuang dalam slogan
Banjarmasin Bungas.
Foto dan artikel oleh ID Kalimantanku