SkyscraperCity Forum banner

DONGGALA l kabupaten bersejarah l sulawesi -tengah

91432 Views 289 Replies 21 Participants Last post by  fandyryla630


Kabupaten Donggala adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Banawa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 10.472 km² dan berpenduduk sebanyak 409.488 jiwa (2000).Kabupaten Donggala juga bisa dikatakan sebagai Ibu dari Sulawesi Tengah ,karena dari kabupaten inilah lahir berbagai kabupaten/kota yang sekarang ada diSulteng diantaranya : kota Palu,Sigi,Parigi Moutong,dan Toli toli,maka dari itu dikatakan sebagai kabupaten bersejarah yang punya cukup andil dalam perkembangan propinsi Sulteng.Kabupaten Donggala juga memiliki banyak potensi pertambangan,perkebunan,perikanan dan pariwisata yg terkenal sampai kemancanegara karena keindahan alamnya,bahkan Tanjung karang yg terletak di Donggala beberapa kali menjadi trending topic dibeberapa forum2 dalam dan luar negeri.

Pantai Tanjung Karang
Tanjung Karang sebuah kawasan pantai yang berada persis di mulut teluk Palu, tiga kilometer sebelah utara dari kota Donggala, sebuah kota Tua di Propinsi Sulawesi Tengah yang menyediakan beragam alternatif pelesiran, mulai dari wisata alam pegunungan, wisata budaya hingga wisata pantai.

Untuk mencapai tanjung karang tidak begitu sulit, dari Palu, Ibukota Propinsi Sulawesi tengah, bisa ditempuh dalam waktu 45 menit, sepanjang perjalanan menuju tanjung karang, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan indah pantai teluk Palu, teluk yang menjorok dari tanjung karang hingga ke muara Sungai Palu, selain itu anda juga bisa menyaksikan aktifitas keseharian masyarakat Banawa, sebuah daerah kecamatan di mana tanjung karang berada.. Dangkal dan berpasir halus, bermain air di Tanjung Karang serasa bermain air di kolam renang. Garis pantainya memang tidak panjang, namun pasir putih yang dijilati air bening bergradasi biru-hijau ini membuat tampilannya mirip pantai-pantai yang berserakan di Karibia dan Brazil.































Pantai Indah Pusentasi Donggala

Pusat laut adalah sebuah kawasan wisata pantai di Donggala, dari pusat Kota berjarak sekitar 12 kilometer arah selatan kota Donggala, akses menuju lokasi ini bisa dicapai dari Desa Limboro, Ibukota Kecamatan Banawa Tengah. Pusat laut dalam bahasa lokal setempat pusentasi, lebih merupakan sebuah sumur alami berukuran raksasa, berisi air asin, tepat di bibir pantai, berdiameter kurang lebih 3 meter.

Penamaan pusat laut oleh warga setempat ini, entah karena model sumur yang menyerupai pusat, mungkin pula karena cerita bahwa dahulunya, apapun yang jatuh kedalam lubang ini, akan ditemukan disebuah pulau pasir (pasi bai) di lepas pantai , keunikan lainnya air dalam sumur ini akan pasang bila air laut surut demikian pula sebaliknya, airnya pun tak pernah keruh meskipun banyak yang berenang di dalamnya, tak ada satu cerita pasti asal usul penamaan ini.

























Pulau Pasoso
Pulau Pasoso terletak di wilayah Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala 100 kilometer utara Kota Palu. Untuk mencapai Pulau Pasoso dilalui dengan jalan darat dan dilanjutkan dengan menggunakan motor laut. Perjalanan ke P. Pasoso dari Palu menuju Labean dan dilanjutkan melalui laut selama 3 jam.
Pasoso dikenal sebagai Pulau Penyu terutama Penyu Hijau. Populasi Penyu Hijau sangat tinggi di pulau ini. Antara bulan September dan Oktober penyu-penyu itu bertelur di pesisir Pulau Pasoso. Bila bermalam di pulau ini dapat disaksikan matahari terbit dan terbenam.











See less See more
5
1 - 20 of 290 Posts
PANTAI TANJUNG KARANG






CLOWN fish /FINDING NEMO juga anda bisa jumpai ditanjung karang donggala


Pantai Tanjung Karang merupakan objek wisata andalan Sulawesi Tengah, pantai ini cukup dekat dari Kota Palu, hanya 45 menit berkendara dari Bandara maka Anda akan sampai ke Banawa di mana pantai tersebut berada.

Ketika Anda sampai ke pantai ini maka Anda akan melihat "blue paradise". Sebuah karya seni Tuhan yang terangkum dalam pantai berpasir putih, air laut nan biru serta langit dengan gumpalan awan-awan kapas bergelantungan.

Sesuai dengan namanya, Tanjung Karang, pantai ini tidak hanya menyuguhkan panorama pantai yang indah tapi terumbu karang dan ikan-ikan yang warna-warni, seperti clown fish dan kerapu. Ada pula ikan-ikan yang menjadi favorit pemancing, antara lain kakap, tuna ekor kuning (yellow fin tuna), baronang, dan masih banyak lagi. Jika Anda beruntung, bisa melihat sekumpulan lumba-lumba di sini.

Fasilitas pendukung pantai ini cukup lengkap, Anda tak perlu khawatir jika Anda ingin beristirahat setelah lelah snorkeling atau diving seharian. Banyak cottage milik warga lokal dan ada juga cottage milik warga asing (Jerman) yang menyediakan fasilitas diving (termasuk kursus diving jika Anda berminat).

Sebelumnya, saya pernah memposting di detikTravel mengenai Pusentase, berbeda dengan Pusentase yang masih terdapat banyak sekali spesies laut berbahaya, Pantai Tanjung Karang relatif lebih aman. Selain karena di sini hanya sedikit biota laut berbahaya, terumbu karangnya pun tidak terlalu dangkal sehingga Anda bisa menjaga jarak antara badan dan terumbu karang.

Apa sih yang bisa Anda lakukan di sini? Banyak sekali, Anda bisa diving, snorkeling, dan sebagainya. Jika Anda tidak punya peralatannya, bisa menyewanya di sini. Anda ingin menikmati indahnya terumbu karang tanpa berbasah-basahan, maka perahu dengan kaca akuarium bisa Anda sewa.

Soal harga bagaimana? Jangan khawatir, cottage milik warga lokal bisa anda sewa dengan harga cukup terjangkau, sekitar Rp150.000,00 per hari atau bisa juga menyewa tempat untuk berteduh dan duduk hanya dengan Rp40.000,00 per harinya.

Tapi, perlu Anda ingat "NO FISHING!" pantai ini akan selalu dijaga kelestarian biota lautnya. Jika Anda ingin memancing maka Anda harus agak ke tengah laut di mana jauh dari lokasi terumbu karang dimana ikan-ikan coral berada. Tapi, jangan khawatir justru ikan-ikan macam ikan tuna ekor kuning, ikan bubara (ikan kuweh), ikan katombong (ikan kembung), ikan katamba, baronang, dan bawal hitam siap menyambar umpan Anda.
Pantai Tanjung Karang merupakan objek wisata andalan Sulawesi Tengah, pantai ini cukup dekat dari Kota Palu, hanya 45 menit berkendara dari Bandara maka Anda akan sampai ke Banawa di mana pantai tersebut berada.

Ketika Anda sampai ke pantai ini maka Anda akan melihat "blue paradise". Sebuah karya seni Tuhan yang terangkum dalam pantai berpasir putih, air laut nan biru serta langit dengan gumpalan awan-awan kapas bergelantungan.

Sesuai dengan namanya, Tanjung Karang, pantai ini tidak hanya menyuguhkan panorama pantai yang indah tapi terumbu karang dan ikan-ikan yang warna-warni, seperti clown fish dan kerapu. Ada pula ikan-ikan yang menjadi favorit pemancing, antara lain kakap, tuna ekor kuning (yellow fin tuna), baronang, dan masih banyak lagi. Jika Anda beruntung, bisa melihat sekumpulan lumba-lumba di sini.

Fasilitas pendukung pantai ini cukup lengkap, Anda tak perlu khawatir jika Anda ingin beristirahat setelah lelah snorkeling atau diving seharian. Banyak cottage milik warga lokal dan ada juga cottage milik warga asing (Jerman) yang menyediakan fasilitas diving (termasuk kursus diving jika Anda berminat).

Sebelumnya, saya pernah memposting di detikTravel mengenai Pusentase, berbeda dengan Pusentase yang masih terdapat banyak sekali spesies laut berbahaya, Pantai Tanjung Karang relatif lebih aman. Selain karena di sini hanya sedikit biota laut berbahaya, terumbu karangnya pun tidak terlalu dangkal sehingga Anda bisa menjaga jarak antara badan dan terumbu karang.

Apa sih yang bisa Anda lakukan di sini? Banyak sekali, Anda bisa diving, snorkeling, dan sebagainya. Jika Anda tidak punya peralatannya, bisa menyewanya di sini. Anda ingin menikmati indahnya terumbu karang tanpa berbasah-basahan, maka perahu dengan kaca akuarium bisa Anda sewa.

Soal harga bagaimana? Jangan khawatir, cottage milik warga lokal bisa anda sewa dengan harga cukup terjangkau, sekitar Rp150.000,00 per hari atau bisa juga menyewa tempat untuk berteduh dan duduk hanya dengan Rp40.000,00 per harinya.

Tapi, perlu Anda ingat "NO FISHING!" pantai ini akan selalu dijaga kelestarian biota lautnya. Jika Anda ingin memancing maka Anda harus agak ke tengah laut di mana jauh dari lokasi terumbu karang dimana ikan-ikan coral berada. Tapi, jangan khawatir justru ikan-ikan macam ikan tuna ekor kuning, ikan bubara (ikan kuweh), ikan katombong (ikan kembung), ikan katamba, baronang, dan bawal hitam siap menyambar umpan Anda.
See less See more
6

PKKD peninggalan kolonial Belanda
IMHoff KAPAL belanda yg sering mengunjungi pelabuhan donggala tahun 1900.


KOTA DONGGALA DALAM WISATA SEJARAH.Kota Dongala dikenal sebagai kota tua yang kaya akan sejarah, tak heran bila di kota ini tersisa banyak bangunan tua dan bersejarah, satu diantaranya adalah pelabuhan Donggala. Kota Donggala di awal abad 19 perupakan pusat pemerintahan kolonial belanda, setelah Belanda menguasai Sulawesi Tengah pada Tahun 1905, yang ditetapkan berdasarkan pembagian wilayah yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal W. Rooseboom di Batavia, dan oleh pemerintah Kolonial Belanda Pelabuhan ini dijadikan Belanda sebagai pelabuhan niaga dan penumpang
Kejayaan pelabuhan donggala kala itu tertulis jelas dalam buku Tenggelamnya Kapal Van der Wijck milik Buya Hamka, dan Tetralogi Pulau Buru milik sastrawan Pramoedya Ananta Toer, kedua buku itu menyebut nama Donggala sebagai tempat singgah para pelaut Nusantara dan Mancanegara.
Namun sejak pelabuhan Donggala dipindahkan ke Pantoloan, kejayaan kota Donggala perlahan memudar, kota yang dahulunya disebut-sebut sebagai kota pelajar, kota niaga perlahan-lahan semakin hilang dari perbincangan dan peta politik nasional bahkan lokal.
Pemindahan pelabuhan ke Pantoloan sangat bernuansa politis saat itu, padahal rencana pemindahan ini telah pernah dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda, kala itu Belanda memindahkan pelabuhan Donggala ke Pantoloan. Tapi lalu mereka kembali lagi ke Donggala. Pertimbangan kembalinya lagi ke Donggala adalah karena mereka memergoki data-data gempa yang diteliti oleh Sarasin bersaudara pada tahun 1901.
Memang cukup berat gempa di pantai selat Makassar, yang terkeras pernah mencapai angka 7 pada Skala Richter yang berangka 8. Dengan getaran setinggi angka 7 tersebut, ombak yang ditimbulkan gempa dapat dengan mudah menggilas sekaligus menyapu perumahan di pantai. Direktorat Geologi di Bandung dengan kerjasama USAID memperkuat hasil penelitian Sarasin bersaudara dengan menunjukkan bahwa rata-rata kedalaman pusat gempa di Selat Makassar adalah antara 36--75 km. (majalah tempo 40/V 06 Desember 1975).
Kini pengelolaan pelabuhan Donggala menjadi tanggung jawab PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero), yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan 18 Kantor Cabang, 2 UPK dan 5 Kawasan yang tersebar di 10 (sepuluh) propinsi yaitu Propinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat.
Saat ini status Pelabuhan Donggala berada pada kasta terendah pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo. Klasifikasi pelabuhan dalam wilayah Pelabuhan Indonesia IV dibedakan menurut : a. Pelabuhan Utama, yaitu Pelabuhan Makassar ; b. Pelabuhan Kelas I (satu), yaitu Pelabuhan Balikpapan, Samarinda, Bitung, Ambon dan Sorong ; c. Pelabuhan Kelas II (dua), yaitu Jayapura, Tarakan, pantoloan, Ternate dan Kendari ; d. Pelabuhan Kelas III (tiga), yaitu Pelabuhan Nunukan, Parepare, Biak, Merauke dan Manokwari ; e. Pelabuhan Kelas IV (empat), yaitu Pelabuhan Fakfak dan Gorontalo ; f. Unit Pelayanan Kepelabuhanan, yaitu UPK Sangatta dan UPK Bontang ; g. Pelabuhan Kawasan, yaitu Pelabuhan Paotere, Manado, Tolitoli, Donggala dan Bandanaira.
Selama ini sejumlah tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat menyuarakan pentingnya pengambila alihan pengelolaan pelabuhan Donggala oleh Pemda. Padahal Pemerintah kabupaten/kota tidak berhak mengambil alih pengelolaan pelabuhan umum nasional dan internasional yang selama ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia, selama Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang pelaksanaan teknis kepelabuhanan-sebagai dasar hukum dalam pengelolaan teknis pelabuhan-belum diubah atau dicabut, pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia tetap dilaksanakan PT Pelabuhan Indonesia.
Sejarah pelabuhan Donggala, adalah sejarah kejayaan Kota Donggala.
See less See more
4
Selamat buat trit nya.
selamat buat thread Donggalanya..... :)
Selamat untuk thread Donggala ini,
semoga kelak makiin ramai postingannya dan Donggala makin maju dan berkembang.
makasih semua,mencoba memperkenalkan potensi kabupaten donggala.
Sarung Donggala





[/QUOTE]Sarung Donggala adalah kain tenun khas daerah Donggala , yang disebut Buya Sabe
Bunyi hentakan balida yang bertemu dengan pasak alat tenun tradisional adalah bunyi suara khas Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Donggala. Balida adalah sebuah kayu ulin atau ebony panjang yang menjadi pemberat di tengah lipatan kain tenun saat penenun memasukkan benang-benang.
Alat Tenun Sarung DonggalaBuya Sabe atau Sarung Donggala, yang bahan bakunya benang sutra. Dibuat oleh para perempuan paruh baya berusia 50 – 60 tahun dan gadis remaja berusia 12-20 tahun.

Coraknya beragam. Antara lain, kain palekat garusu, buya bomba, buya sabe, kombinasi bomba dan sabe.Corak Buya bomba yang paling sulit, dapat membutuhkan waktu pengerjaan hingga dua bulan. Berbeda dengan corak lainnya hanya minggu saja.
Tenun Buya Sabe bisa ditemukan di sepanjang Limboro, Salu Bomba, Tosale, Towale dan Kolakola di sebelah barat Kota Donggala.[/QUOTE]
See less See more
5
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Serahkan Bantuan Rp 44,5 Miliyar ke Sulteng




DONGGALA – Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, yang berkunjung ke Pelabuhan Perikanan, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten Donggala, menyerahkan bantuan sebesar Rp 44,5 miliyar ke Sulawesi Tengah, melalui pejabat daerah Kabupaten/Kota. Bantuan itu bertujuan untuk pengembangan usaha mina pedesaan, melalui kegiatan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri kelautan dan perikanan. Secara nasional alokasi anggaran program kelautan dan perikanan tahun ini sebesar Rp 783,52 miliyar, untuk 9.800 ribu kelompok target penerima bantuan yang dimaksud. Demikian kata Menteri kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, sabtu (5/5) di Donggala.

Menurut dia, dana alokasi pendapatan belanja Negara (APBN), untuk membantu proses bantuan pembangunan pelabuhan ikan yang ada di daerah, sama halnya dengan APBD, juga tidak akan mempu mendanai pembangunan secara tuntas. Sehingga pola dengan menggandeng investor, adalah jalan satu-satunya untuk menggenjot, pengembangan pembangunan infrastruktur yang ada di daerah.

“Pemerintah Daerah memiliki peran penting dalam pengembangan pelabuhan ikan,” kata dia.

Sementara Wakil Bupati Kabupaten Donggala, Aly Lasamaulu, mengatakan, Kabupaten Donggala selama ini melaksanakan semaksimal mungkin penggunaan bantaun dana dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Dari tahun 2009 dari PNPM Mandiri Kelautan Perikanan, sebanyak Rp926.300 juta, pada tahun 2010, dengan program yang sama Pemkab Donggala mendapatkan bantuan senilai, Rp750 juta, untuk kegiatan budidaya sebesar Rp494.425 juta dan bantaun pengadaan kapal Fiberglass 30 GT sejumlah Rp1,500 miliyar. Tahun 2011, Pemkab Donggala kembali menerimah bantauan sebanyak Rp1104.005 juta dan bantuan peningkatan kehidupan nelayan (PKN) untuk 10 kelompok berwujud bantuan barang.

Lanjutnya, pada tahun 2012 ini, Pemkab Donggala juga menerimah bantuan yang sama, untuk tugas bantuan perikanan tangkap pembangunan, kapal Fiberglass 10 GT 5 unit, sebesar Rp3.750 juta, bantuan untuk pembantu P2HP kegiatan peningkatan daya saing produk perikanan sebesar Rp1.700 juta, bantuan pengembangan usaha mina perdesaan P2HP untuk 15 kelompok nelayan sebesar Rp750 juta dan bantuan usaha mina peedesaan perikanan tangkap untuk 15 kelompok nelayan sebanyak Rp1.500 juta serta pengembangan usaha mina perdesaan budidaya untuk 4 kelompok nelayan Rp240 juta.
See less See more
DONGGALA - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sharif Cecep Sutardjo, memuji sambutan Gubernur Sulteng, Drs H Longki Djanggola MSi. Pujian itu, dilontarkan Menteri Sharif Cecep Sutardjo, saat bersama gubernur melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Pembongkaran Ikan (PPI) Labuan Bajo di Kabupaten Donggala, Sabtu (5/5) akhir pekan kemarin. Menurut menteri berlatarbelakang politisi tersebut, sambutan gubernur sangat detil menjelaskan potensi dan program di bidang kelautan dan perikanan. Juga dipaparkan secara detil, tentang berbagai progres yang telah dicapai, serta dijelaskan pula mengenai apa saja rencana yang akan dikembangkan kedepan. “Kelihatannya, pak gubernur ini ada keinginan gantikan saya sebagai menteri kelautan dan perikanan. Sambutan beliau detil dalam menjelaskan program-programnya di bidang kelautan dan perikanan,” canda Sharif Cecep Sutardjo, disambut tawa khas Longki di kursi kehormatan.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya dan memberikan orasi ilmiah di wisuda Unismuh akhir pekan kemarin, Sharif Cecep Sutardjo yang datang bersama seluruh Dirjen di lingkungan kementerian yang dipimpinnya, menyempatkan waktu berkunjung ke PPI di Labuan Bajo. Dalam rangkaian kunjungan kerjanya itu, menteri pengganti Fadel Muhammad tersebut, juga menyerahkan secara simbolis berbagai bantuan, kepada Gubernur Sulteng, walikota Palu serta seluruh kabupaten di Sulteng. Bantuan yang diserahkan, berupa paket PNPM bidang kelautan dan perikanan, kapal penangkap ikan di bawah 30 GT, serta beberapa bantuan lainnya, yang totalnya mencapai Rp41,90 miliar.

Dalam sambutannya, Sharif Cecep Sutardjo, secara khusus juga menawarkan kepada Sulawesi Tengah, menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Hari Nusantara 2014 mendatang. Sebab tahun ini, kegiatan festival Nusantara akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat. “Tahun ini festival hari Nusantara dilaksanakan di NTB. Saya menawarkan dan berharap pemerintah Sulteng, bisa menjadi tuan rumah pada Festival Nusantara. Terserah nanti dimana, apakah di Kota Palu atau di Kabupaten Donggala ini,” kata Sharif, yang disambut aplaus.

Di depan pejabat teras Sulteng, wakil seluruh kabupaten dan warga di PPI Labuan Bajo, secara khusus Sharif Cecep Sutardjo, menguraikan re-visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang kini berbasis industrialisasi dan environment. Menteri berharap, dengan orientasi industrilisasi sektor perikanan, bisa mengangkat Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), serta membuka lapangan pekerjaan baru, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Namun tidak melupakan masalah lingkungan. Sebab kita mencanangkan, laut kita akan menjadi salah satu paruparu dunia, setelah hutan Amazon di Selatan Amerika, Flora dan Fauna di Afrika, dan laut di Indonesia,” katanya lagi.

Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Sulteng, Drs H Longki Djanggola MSi, menyampaikan apresiasinya, terhadap pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. Kata gubernur, KKP tidak henti-hentinya memberikan dukungan kepada Provinsi Sulawesi Tengah, dalam rangka mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Dukungan yang diberikan KKP tersebut, terlihat dari konsistensi anggaran yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada 2009, dana pembangunan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dialokasikan ke Sulawesi Tengah, sebesar Rp48,56 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp104,98 miliar di 2012. Namun demikian, Longki tetap berharap agar KKP, tetap memberikan dan meningkatkan perhatiannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat Sulteng.

Kepada menteri, Gubernur juga melaporkan gambaran umum kondisi Sulteng yang terdiri dari 10 kabupaten dan 1 kota. Juga akan disampaikan, bahwa Sulawesi Tengah, telah mencanangkan kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor unggulan. Hal ini mengingat potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar pada semua kabupaten dan kota. Diharapkan, sumberdaya alam kelautan dan perikanan dapat dikelola secara baik, sehingga PDRB perkapita dapat terus meningkat, dan angka kemiskinan bisa ditekan di bawah rata-rata nasional.

“Sebagai bagian integral dari pemerintah pusat, Sulteng, sangat merespons revisi visi kementerian kelautan dan perikanan, bahwa Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan bernilai tambah dan berdaya saing terkemuka tahun 2015. Kemudian dengan misi, menyejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Gubernur Sulteng, juga sangat mendukung industrialisasi perikanan yang terintegrasi hulu dan hilir dan berwawasan lingkungan,” kata Longki.

Setidaknya kata Longki, komoditas unggulan yang dapat dikembangkan sesuai dengan keunggulan komparatif dan kompetitif Sulawesi Tengah, adalah rumput laut, tuna-cakalang; udang, ikan demersal, dan sidat. Komoditas-komoditas tersebut, mempunyai prospek sangat baik untuk dikembangkan dalam upaya industrialisasi perikanan.

Kesempatan bertemu menteri kelautan, sekaligus menjadi kesempatan Gubernur Sulteng, untuk melaporkan terkait rencana pelaksanaan Sail Tomini 2014. Kata Longki, beberapa waktu lalu bersama dengan beberapa SKPD, telah melakukan audiensi dengan Menko Kesra serta Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Berdasarkan hasil audiensi tersebut, Sail Tomini diharapkan terselenggara pada September 2014, bersamaan dengan CTI Conference di Manado. “Sail Tomini, pada hakekatnya merupakan momentum percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, sebagaimana diamanatkan oleh Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. momentum percepatan pembangunan tersebut tidak saja untuk kawasan Teluk Tomini, namun diharapkan mempunyai multiplier effect kepada kawasan di sekitarnya, baik Teluk Tolo, Selat Makassar maupun Laut Sulawesi,” kata Longki.

Usai seremoni penyambutan dan penyerahan bantuan secara simbolis, menteri didampingi Gubernur dan pejabat dari lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, melihat secara langsung, proses pembongkaran ikan di PPI Labuan Bajo. Saat itu, di depan menteri langsung diperlihatkan beberapa ekor tuna sirip kuning, yang memiliki ukuran super jumbo. Sharif Cecep Sutardjo, bahkan tidak segan-segan memegang langsung ikan-ikan tersebut, sambil berdiskusi beberapa saat dengan para nelayan.

Kehadiran Menteri Cecep, Gubernur Longki, Kepala DKP Sulteng Hasanuddin Atjo dan rombongan, di PPI Labuan Bajo tersebut, disambut hangat oleh sejumlah pejabat di Pemkab Donggala, diantaranya Wakil Bupati Aly Lasamaulu, Ketua DPRD Ahmad Mardjanu, dan Kepala DKP Donggala Hasan Ladjinta serta sejumlah pejabat lainnya.(Sumber: Radar Sulteng)
See less See more
Selamat buat thread Kabupaten Donggala yg merupakan induk dr setengah kabupaten/kota d Sulteng. Mdh2an bs bersaing dgn anak cucunya.:cheers:
Selamat buat thread Kabupaten Donggala yg merupakan induk dr setengah kabupaten/kota d Sulteng. Mdh2an bs bersaing dgn anak cucunya.:cheers:
mudah2an ,amin bro.Donggala ini kasihnya bagai seorang ibu,saking sibuknya mengurus anak2nya sampai lupa mempercantik diri sendiri.Sekarang anak2nya dah besar2 semua,waktunya utk mempercantik diri.
See less See more
Donggala Raih WTP

DONGGALA, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, akhirnya berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulteng, terhadap pengelolaan keuangan daerah tahun 2011.

Kepala BPK Perwakilan Sulteng, Sumardi pada penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2011 kepada DPRD Kabupaten (Dekab) Donggala dan Pemkab Donggala, di aula Kantor BPK Perwakilan Sulteng Sabtu, (26/5) menjelaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan adanya upaya Pemkab Donggla untuk terus meningkatkan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah, menuju ketertiban dan ketaatan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.

Dari hasil pemeriksaan LKPD Kabupaten Donggala 2011, menunjukkan realisasi pendapatan Rp664,78 M (103,08 persen), dibanding anggaran Rp644,92 M, atau naik 21,07 persen, dibanding pendapatan 2010 senilai Rp549,06 M. Sementara realisasi belanja Rp673,84 M, sehingga terjadi devisit Rp9,06 M dan pada neraca terjadi kenaikan total aset menjadi Rp1,30 triliun.

Ditemukan juga beberapa kelemahan dalam implementasi system pengendalian intern dalam penyusunan LKPD dan masih ditemukan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Diantaranya, belanja pegawai BPMPD yang digunakan untuk belanja bantuan soaial, termsuk kesalahan penyusunan harga satuan pekerjaan beton dan beton bertulang pada pembangunan mess Pemda Donggala.

Namun dari sisi tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK, menunjukkan Pemkab Donggala telah melakukan tindak lanjut rekomendasi temuan-temuan pemeriksaan atas LKPD TA 2010 dan tahun-tahun sebelumnya.

Sehingga sejumlah temuan itu, dinilai tidak siginifikan dalam mempengaruhi penyajian LKPD 2011. Sehingga BPK RI menilai, pengelolaan Keuangan Pemkab Donggala telah disajikan dengan wajar, sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan, atau dengan perkataan lain, BPK memberikan opini WTP terhadap LKPD Pemkab Donggala tahun 2011.

Sementara Bupati Donggala, Habir Ponulele usai menerima LHP itu, mengaku bahagia dan terharu dan berjanji akan memperhatikan beberapa catatan penting yang disampaikan BPK untuk ditindaklanjuti dalam 60 hari kedepan dengan melakukan langkah perbaikan.

Bupati bertekad bahwa capaian WTP itu, tidak hanya tahun ini dapat diraih, akan tetapi dipertahankan hingga masa jabatannya berakhir pada 2013. Bahkan ia berharap bupati yang nanti menggantikannya tetap mempertahankan prestasi itu, sebagai bagian dari visi pembangunan berkelanjutan. “Kami mohon BPK dan BPKP selalu memberikan bimbingan. Karena dalam pengelolaan ini, masih banyak keterbatasan, agar kami dapat terus mempertahankannya,” ujar bupati yang akan berakhir masa jabatannya, pada 24 Desember 2013 itu. (source :harian mercusuar)
See less See more
selamat ya trit baru nih......pantai-pantainya cantik sekali.....harus sering2 prmosi nih Donggala.......:)
selamat ya trit baru nih......pantai-pantainya cantik sekali.....harus sering2 prmosi nih Donggala.......:)
iyah,pantai ini selain cantik dan punya nilai sejarah dalam perjuangan NKRI juga dah byk dapet pengakuan internasional,sayangnya blum ada investor besar yg masuk.kalau dikelola secara profesional pasti investornya bisa untung.ini beberapa situs nasional maupun international yg mengakui keindahan pantai ini :
dan masih byk lagi.saya sih bermimpi ada investor sekelas transcorp atau ciputra suatu saat masuk ke tanjung karang ini.:banana::cheers:
See less See more
Jembatan Diperbaiki, Pertamina Alihkan Pasokan BBM untuk Mamuju

Pertamina alihkan pasokan premium dan solar sebanyak tujuh mobil tanki, yang diambil dari terminal BBM Donggala-Palu, Sulawesi Tengah.

JAKARTA, Jaringnews.com - Akibat perbaikan jembatan di jalur distribusi ke Mamuju, Sulawesi Barat, PT Pertamina (Persero) mengalihkan pasokan premium dan solar sebanyak 90 kiloliter. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi kecukupan stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Mamuju.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun mengatakan, pada kondisi normal, BBM di Mamuju dipasok dari Depot Pare-pare, Sulawesi Selatan. Namun, sejak Senin, (28/5), pukul 19.00 WITA, terjadi hambatan pasokan ke daerah tersebut akibat perbaikan jembatan. Sementara jembatan darurat tidak bisa dilalui mobil tanki BBM, sehingga tertahan di daerah Mauluda, Sulawesi Barat.

"Tadi malam pukul 23.00 WITA telah dilakukan alih pasokan premium dan solar sebanyak tujuh mobil tanki BBM berkapasitas 90 kiloliter. BBM tersebut diambil dari terminal BBM Donggala-Palu, Sulawesi Tengah yang berjarak sekitar 600 km dari Mamuju," kata Mochamad Harun dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (29/5).

Sambungnya, "Kami berharap proses alih pasokan ini berjalan dengan baik .
See less See more
boleh minta foto2 kota donggala gak?? ada info proyek2 di donggala??
pengen juga donggala maju... pantainya itu dipermak baik2...
boleh minta foto2 kota donggala gak?? ada info proyek2 di donggala??
pengen juga donggala maju... pantainya itu dipermak baik2...
proyek pembangunan yg cukup besar didonggala yang sedang berjalan skrg adalah pembangunan fasilitas pelabuhan donggala senilai 25 milliar bersumber dari APBN.Proyek ini menimbun laut untuk memperluas areal pelabuhan donggala,cuma eblum dapat gambaran nantinya fasiitas apa yg akan dibangun di areal yg ditimbun,karena areal yg ditimbun cukup luas.Maaf hasil fotonya agak jelek krn hanya menggunakan kamera hape.
See less See more
Rencana Dermaga Penyeberangan Direspon Positif

DONGGALA, MERCUSUAR – Rencana pembangunan sarana laut berupa dermaga penyeberangan yang menghubungkan antara Donggala sebagai ibu kota Kabupaten Donggala dengan masyarakat di wilayah pantai barat Sulteng, hampir dipastikan terealisasi. Rencana tersebut setelah mendapat respon positif dari pemerintah pusat, melalui Kementerian Perhubungan dan Informatika.

Bupati Donggala, Habir Ponulele di kantornya, Rabu (11/4) mengatakan setelah melakukan presentasi tentang studi kelayakan pembangunan dermaga penyeberangan beberapa waktu lalu, pihak pemerintah pusat sangat mendukung perlunya peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan cara membangun dermaga penyeberangan agar masyarakat Kabupaten Donggala yang berada 11 kecamatan di wilayah pantai barat dapat menjangkau Donggala dalam waktu yang relative singkat. Karena selama ini, waktu tempuh jika ke ibukota Kabupaten Donggala, terbilang lama karena harus mengitari Teluk Palu.

Rencana pembangunan dermaga untuk wilayah Donggala, akan ditempatkan di Kelurahan Kabonga Kecil, tepat diujung jalan lingkar Kabonga yang sedang dibangun saat ini. Sementara di wilayah pantai barat, terdapat dua titik lokasi dermaga yang dipresentasikan yaitu di Desa Tompe Kecamatan Sirenja dan Desa Lero Kecamatan Sindue. Dua tempat ini akan ditentukan salah satunya untuk dibangun dermaga penyebrangan setelah dilakukan studi kelayakan oleh pemerintah pusat.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Kabupaten Donggala, Tamrin Samauna menambahkan, bahwa pada saat ini Pemkab Donggala tinggal melengkapi dokumen agar rencana itu, segera teralisasi dalam waktu dekat. Karena pemerintah pusat sendiri terbilang antusias untuk segera merealisasikannya. “Pemerintah pusat sangat merespon program ini,” pungkasnya.Source : harianmercusuar.com
See less See more
Menpora Resmikan Sarana Olahraga Gonenggati Donggala

Palu: Menpora Andi Mallarangeng hari Kamis (12/4) sore meresmikan sarana olahraga Gonenggati Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Menpora juga menandatangani prasasti dan membuka selubung nama Gelanggang Olahraga Gonenggati. Menpora mengaku senang dapat meresmikan sarana olahraga di Kabupaten Donggala ini. Diharapkan dari Sulawesi Tengah semakin banyak lagi atlet nasional yang mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia.

"Saya juga mendukung sekali dan DPR juga memberi dorongan supaya semakin banyak lagi sarana dan prasarana olahraga di Sulawesi Tengah. Tentu dengan berolahraga akan semakin sehat, semakin bugar dan semakinproduktif. Saya senang dibangun lapangan tenis. Karena Sulawesi Tengah inibanyak menghasilkan petenis-petenis nasional. Dari Sulawesi Tengah ini ada petenis Januar Mangitung," ucapnya.

Menurut Menpora, banyak tempat di Sulawesi Tengah yang bisa dikembangkan menjadi venue olahraga, seperti cabor dayung yang didukung dengan Teluk Donggala dan Danau di Poso termasuk juga cabor-cabor lain. " Selamat kepada para atlet, semoga sarana ini bisa digunakan sebaik-baiknya,"katanya.
Usai meresmikan sarana olahraga Gonenggati, Menpora kemudian meninjau Lapangan Jabalnur yang akan menjadi tempat pelaksanaan Jambore Pemuda. Diharapkan Lapangan Jabalnur akan menjadi sarana interaksi anak muda hingga ke level internasional. "Semakin banyak acara-acara nasional digelar di Sulawesi Tengah, maka semakin banyak interaksi sehingga semakin tinggi kita menggantungkan cita-cita,"kata Menpora.

Sebelumnya Bupati Donggala Habir Ponulele mengatakan, pembangunan gelanggang olahraga futsal, basket dan tenis di Kabupaten Donggala merupakan bantuan pemerintah pusat dari dana APBN 2011 sebesar Rp 2,250 milyar. "Bantuan itu kita gunakan untuk pembangunan 2 unit lapangan tenisdan 1 unit lapangan futsal dan basket. Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan bagi masyarakat Kabupaten Donggala ini,"ujarnya.Dukungan ini dikatakannya untuk mengembangkan kreativitas dan pembinaan sehingga menghasilkan bibit unggul bisa menciptakan atlet-atlet berprestasi dan mengharumkan nama bangsa.

Sementara itu Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengatakan, dengan peresmian ini berarti ada peningkatan kemampuan di bidang olahraga yang tentu diiringi dengan pembinaan atlet. "Mudah-mudahan pretasi olahraga di Donggala terbukti di segala bidangbaik skala nasional atau internasional," katanya. Peresmian ini ditutup dengan ujicoba lapangan tenis dengan pertandingan Menpora dan Gubernur Sulteng melawan pegawai Pemda. Lalu dilanjutkan dengan sarana dan prasarana lain. (rma)

http://kemenpora.go.id/index/preview/berita/5621/2012-04
See less See more
1 - 20 of 290 Posts
This is an older thread, you may not receive a response, and could be reviving an old thread. Please consider creating a new thread.
Top