Indonesia | Basketball League Season

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Hang Tuah Sumsel menutup rangkaian seri turnamen invitasi Mutiara Champions Cup pada Sabtu (5/9) sore, dengan kemenangan 73-69 atas Malaysia Backup Team di MABA Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia.

Klub asuhan pelatih Tondi Raja Syailendra ini membukukan rekor tiga kali menang dan tiga kali kalah.

Dua pemain asal Amerika Serikat yang memperkuat Hang Tuah Sumsel di turnamen ini, Evan Brock dan Josh Warren, kembali mendominasi perolehan angka pada laga pamungkas tersebut.

Brock mencatatkan 19 poin dan 7 rebounds, sementara Warren dengan 14 poin dan 11 rebounds. Sementara Budianto mencetak 9 poin dan disusul Andrie Ekayana dengan 7 poin.

"Untuk pertandingan melawan tim Malaysia Backup ini, saya lebih banyak menurunkan pemain-pemain lokal kita, untuk menambah jam terbang mereka agar mereka bisa merasakan dan mengatasi pertandingan saat leading atau saat tertinggal angka. Dan hal ini diperlukan untuk kompetisi di IBL nanti," jelas pelatih Hang Tuah Sumsel Tondi Raja Syailendra.

Seri turnamen invitasi ini diikuti empat klub asal Malaysia dan satu klub asal Filipina. Sementara Hang Tuah Sumsel --satu-satunya klub asal Indonesia-- memboyong skuad utamanya yang didominasi para pemain muda, yakni Richard Unneputty, Januar Kuntara, Ary Sapto, Ahmad Junaedi, Mei Joni, dan Steven Pattikawa.

"Dengan rangkaian pertandingan yang levelnya cukup tinggi, saya berharap para pemain lokal Hang Tuah Sumsel mendapatkan pengalaman yang berharga," tanggap Chief Operating Officer Hang Tuah Sumsel Ridi Djajakusuma, Minggu (5/9), di Kuala Lumpur, Malaysia.

Click to expand...

Jakarta - Klub basket asal Palembang, Sumatera Selatan, Hangtuah menganti logo dengan harapan mampu menumbuhkan semangat baru untuk menghadapi kompetisi tertinggi di Indonesia yaitu Indonesia Basketball League (IBL). Tidak hanya mengenalkan logo baru yang terdapat ikon Palembang yaitu jembatan Ampera, tim yang saat ini ditukangi oleh Toni Raja Syaelindra menyiapkan manajemen baru.

Adapun untuk manajemen pendukungnya, tim Hangtuah Sumsel menggaet Ridi Djajakusuma sebagai Chief Operating Officer (COO). Sebelumnya pria ramah ini menjadi COO di ASEAN Basketball League (ABL). Di bawah kendali Rid, Hangtuah akan mengembangkan sejumlah divisi di antaranya adalah pengembangan pemain, pemasaran, media hingga sponsorship. "Semoga dengan logo baru menambah semangat untuk jauh lebih besar. Makanya dibutuhkan persiapan yang lebih matang," kata CEO Hang Tuah, Ferry Jufry seperti dikutip dari Antara beberapa waktu lalu.

Untuk menghadapi IBL yang baru akan digulirkan Januari 2016, tim Hangtuah telah berjalan lebih cepat termasuk merekrut pemain potensial. Selain itu juga menyiapkan beberapa pertandingan pramusim baik di dalam dan luar negeri. Untuk pemain, Hangtuah memboyong pebasket senior yang kemampuannya tidak diragukan lagi yaitu Andre Ekayana. Selain itu juga menggaet Mei Joni serta beberapa pemain muda binaan yang sebelumnya telah bergabung. Mereka juga memasukkan dua pebasket asing, Evan Brock dan Josh Warren untuk memperkuat lini depan. Diharapkan, akan terdapat sinergi yang baik antara pebasket lokal dan asing dalam tim.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Andre mengatakan, latihan sesuai dengan program saat ini sudah berjalan. Hanya saja program yang ada belum bisa dijalankan 100 persen karena semua pemain baru berkumpul sekitar satu bulan. "Memang kekuatan belum maksimal setelah libur panjang. Tapi proses latihan terus berjalan. Yang jelas persiapan yang dilakukan tim telah berjalan dengan program," katanya.

Click to expand...

Fery_Very said:

Dua tim asal Surabaya juara WIBL dan IBL musim 2016

Surabaya Fever juara WIBL
CLS Surabaya juara IBL

CLS Surabaya mematahkan tradisi juara IBL tim asal Jakarta sedangkan Surabaya Fever juara 3x WNBL atau WIBL sejak 2011 dan hebatnya lagi selalu juara tanpa terkalahkan...

Click to expand...

kabar burung said:

ada threadnya juga :banana:

uda grand final ibl 2016,ane liat di tv penonton di gor nya kok dikit ya :nuts:

kayaknya basket memang kurang populer di negara ini ya :nuts:

Click to expand...

pram_semarang said:

kalo habis direnov bisa mas, kalo sebelum direnov, lantai parquetnya amburadul...
kalo disemarang venue basket yg representatif saat ini kalo gak sahabat ya knight...
btw, IBL taun ini ane jagoin Satria Muda :banana:

Click to expand...

SEMARANG – Setelah harap-harap cemas menanti kejelasan kompetisi, tim basket putri Sahabat Wisma Sehati Semarang akhirnya bakal turun di ajang Women Basketball Challenge (WBC) di mana seri pertama bakal berlangsung di GOR Merpati Denpasar, Bali, 2-7 Februari nanti.
Seperti diketahui, lepasnya penyelenggaraan kompetisi basket putri yang musim lalu bernama WIBL (Women Indonesian Basketball League) dari promotor liga, Starting 5, membuat klub-klub basket putri secara mandiri bergotong-royong untuk menyelenggarakan kompetisi tahun ini.
Rencananya kompetisi basket putri tahun ini akan digelar tiga seri termasuk babak playoffs dan grandfinal. Tuan rumah penyelenggara, berhak menamakan title kompetisi sesuai dengan nama sponsor yang mereka dapatkan atau menggunakan nama event dari asal klub tempat penyelenggara yang bersangkutan. Namun pada babak playoffs dan grandfinal akan memperebutkan piala Perbasi.
Di ajang yang diikuti oleh tujuh tim tersebut, Natasha Debby dkk akan tergabung di grup B bersama tuan Merpati Bali dan Tanago Friesian Jakarta. Pada laga pertama, Kamis (2/2), tim besutan Xaverius Wiwid akan berjumpa tuan rumah Merpati Bali.
Di Grup A bercokol tim Merah Putih Predator Jakarta, Tenaga Baru Pontianak, Surabaya Fever, Flying Wheel Makassar. ”Sistem pertandingan WBC berbeda dengan WIBL. Tiap seri ada babak final. Nantinya, dua tim terbaik yang berhak melaju ke babak grand final. Sehingga kemenangan pada laga pertama melawan tuan rumah sangat penting untuk langkah selanjutnya,” kata Xaverius Wiwid.
Secara kekuatan sendiri, di ajang tersebut Sahabt bakal diperkuat dua rookie yaitu Delaya Maria (eks PON XIX DKI Jakarta) dan Sania Nurbait (eks PON XIX Jabar) bakal menambah kekuatan Sahabat. Ditambah, kembalinya pemain senior yakni Nur Rahmawati dan Sinta Ayu Ramadani bisa membawa aura positif bagi tim yang bermarkas di GOR Sahabat tersebut. ”Penambahan pemain serta kembalinya Ayu dan Nur memudahkan untuk melakukan rotasi. Anak-anak siap meredam agresivitas Merpati Bali. Tuan rumah punya pemain berkualitas seperti Helena Tumbeleka dan Jacklyn Ibo. Harus benar-benar fokus di laga pertama nanti,” tambahnya.
Manajer Tim Sahabat David Song menambahkan, dengan materi pemain sekarang ini akan lebih berbicara banyak di WBC nanti. Pemain muda, diharapkan bisa lepas ketergantungan dari Natasha Debby dan Yuni Anggraeni.”Semua pemain harus bisa saling mengisi. Sebab, basket tak bisa hanya mengandalkan satu atau dua pemain. Harus percaya diri bisa berbuat yang terbaik,” tandas David.

Click to expand...