Joined
·
9,600 Posts
Sabtu, 10 September 2011
Kadin Lirik Hong Kong Jalin "Sister City"
BANDUNG,(GM)-
Setelah melakukan pengkajian secara matang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung berencana untuk membentuk sister city dengan Hongkong. Hal itu diharapkan dapat mengembangkan pasar produk Kota Bandung di kota tersebut.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa direalisasikan," kata Ketua Kadin Kota Bandung, Deden Y. Hidayat kepada wartawan, baru-baru ini.
Ia mengatakan, pembentukan sister city di Hong Kong merupakan salah satu bentuk untuk melakukan penetrasi pasar. Terlebih melakukan penetrasi pasar merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan dunia usaha.
"Ini salah satu upaya kita dalam mengembangkan pasar produk-produk Kota Bandung secara lebih luas," katanya.
Ia menyebutkan, selama ini Kadin Kota Bandung telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan pasar produk Kota Bandung, khususnya produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan, Kadin Kota Bandung pun telah membentuk sister city dengan sejumlah kota besar dunia. Seperti dengan Brauhschwieg (Jerman) dan Suwon (Korea Selatan). "Setelah kita kaji, ternyata Hong Kong sangat berpotensi bagi produk UMKM Kota Bandung. Dan, peluangnya sangat terbuka," katanya.
Ia menyatakan, ada empat produk UMKM Kota Bandung yang berpotensi menembus pasar kawasan bekas persemakmuran Inggris tersebut. Di antaranya kuliner berupa makanan kemasan, fesyen (busana), industri kreatif, dan kerajinan tangan. Terbukanya peluang tersebut karena saat ini di Hong Kong terdapat sekitar 160 ribu warga negara Indonesia (WNI). Sekitar 140 ribu di antaranya merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI).
Peluang lainnya, tambah Deden, publik Hong Kong sangat menyukai produk-produk yang proses pembuatannya masih konvensional alias handmade, atau komoditas yang bernuansa tradisional.
"Oleh karena itulah, untuk mengembangkan potensi yang ada di Kota Bandung, kita akan membentuk sister city, di Hongkong yaitu di kawasan Causeway Bay-Hong Kong. Tentunya itu bisa mempertajam dan mempercepat penetrasi pasar produk-produk UMKM Kota Bandung," katanya.
Dalam mengembangkan potensi UMKM yang ada di Kota Bandung, Kadin Kota Bandung pun terus berupaya mengembangkan usaha para pelaku UMKM dengan melibatkan mereka pada ajang pameran. Terlebih ajang pameran merupakan hal yang penting untuk pemasaran produk. Melalui pameran tersebut, produk UMKM yang ditawarkan menjadi lebih dikenal dan akrab di masyarakat. (B.99)**
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20110910114954&idkolom=tatarbandung
Kadin Lirik Hong Kong Jalin "Sister City"
BANDUNG,(GM)-
Setelah melakukan pengkajian secara matang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung berencana untuk membentuk sister city dengan Hongkong. Hal itu diharapkan dapat mengembangkan pasar produk Kota Bandung di kota tersebut.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa direalisasikan," kata Ketua Kadin Kota Bandung, Deden Y. Hidayat kepada wartawan, baru-baru ini.
Ia mengatakan, pembentukan sister city di Hong Kong merupakan salah satu bentuk untuk melakukan penetrasi pasar. Terlebih melakukan penetrasi pasar merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan dunia usaha.
"Ini salah satu upaya kita dalam mengembangkan pasar produk-produk Kota Bandung secara lebih luas," katanya.
Ia menyebutkan, selama ini Kadin Kota Bandung telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan pasar produk Kota Bandung, khususnya produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan, Kadin Kota Bandung pun telah membentuk sister city dengan sejumlah kota besar dunia. Seperti dengan Brauhschwieg (Jerman) dan Suwon (Korea Selatan). "Setelah kita kaji, ternyata Hong Kong sangat berpotensi bagi produk UMKM Kota Bandung. Dan, peluangnya sangat terbuka," katanya.
Ia menyatakan, ada empat produk UMKM Kota Bandung yang berpotensi menembus pasar kawasan bekas persemakmuran Inggris tersebut. Di antaranya kuliner berupa makanan kemasan, fesyen (busana), industri kreatif, dan kerajinan tangan. Terbukanya peluang tersebut karena saat ini di Hong Kong terdapat sekitar 160 ribu warga negara Indonesia (WNI). Sekitar 140 ribu di antaranya merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI).
Peluang lainnya, tambah Deden, publik Hong Kong sangat menyukai produk-produk yang proses pembuatannya masih konvensional alias handmade, atau komoditas yang bernuansa tradisional.
"Oleh karena itulah, untuk mengembangkan potensi yang ada di Kota Bandung, kita akan membentuk sister city, di Hongkong yaitu di kawasan Causeway Bay-Hong Kong. Tentunya itu bisa mempertajam dan mempercepat penetrasi pasar produk-produk UMKM Kota Bandung," katanya.
Dalam mengembangkan potensi UMKM yang ada di Kota Bandung, Kadin Kota Bandung pun terus berupaya mengembangkan usaha para pelaku UMKM dengan melibatkan mereka pada ajang pameran. Terlebih ajang pameran merupakan hal yang penting untuk pemasaran produk. Melalui pameran tersebut, produk UMKM yang ditawarkan menjadi lebih dikenal dan akrab di masyarakat. (B.99)**
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20110910114954&idkolom=tatarbandung