3 corridors by end 2005, 7 corridors by end 2006 and 11 corridors by end 2007
10-05-2005
Pembangunan Empat Koridor Baru Busway Segera Dimulai
<
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta tahun ini akan memulai pembangunan empat koridor baru busway. Berbeda dengan tiga koridor sebelumnya, pembangunan keempat koridor itu akan dilakukan dengan sistem multiyears. Artinya, walau pengerjaan dilakukan lebih dari satu tahun anggaran, namun penetapan anggaran dilakukan saat pertamakali anggaran disetujui DPRD DKI Jakarta.
Keempat koridor baru tersebut yaitu koridor Ragunan-Imam Bonjol via Mampang-Rasuna Said-Taman Surapati, memutar di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta. Koridor kedua Cililitan-Ancol via Tanjung Priok. Lalu, koridor Pulogadung-Bundaran HI via Jalan Pramuka. Terakhir, koridor Kampung Rambutan-Kampung Melayu via jalan raya Bogor-Sutoyo-Dewi Sartika-Otista. Keempat koridor itu diharapkan akan selesai akhir 2006. Nantinya, kata dia, empat koridor baru itu akan terintegrasi dengan dengan tiga koridor sebelumnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Fodli Misbach kepada wartawan, Selasa 10/5), mengatakan untuk membiayai pembangunan empat koridor itu, Dinas PU telah mengajukan anggaran sebesar Rp 400 miliar. “Kita akan ajukan dana Rp 100 miliar pada perubahan anggaran (ABT). Sedangkan sisanya diajukan pada tahun anggaran berikutnya,” ujar Fodli.
Fodli beralasan, penggunaan sistem multiyears pada keempat koridor tersebut untuk menghindari terhambatnya pengerjaan proyek tersebut. “Seperti proyek monorel atau BKT, kemungkinan gagal ditengah jalan sangat kecil karena anggaran sudah ditetapkan sejak proyek dimulai,” jelasnya.
Sebagai contoh, pengerjaan koridor II dan III busway sempat tertunda hampir setengah tahun akibat masalah pembahasan anggaran yang belum juga selesai. Meski sudah disetujui pada tahun anggaran sebelumnya, namun karena tidak menggunakan sistem multiyears, akhirnya pengerjaannya menjadi terhambat “Hampir 50 persen pengerjaan proyek menjadi terhambat,” ungkapnya.
Dia menambahkan, sebelum keempat koridor itu selesai, pihaknya juga akan melanjutkan pembangunan empat koridor baru lagi. Sehingga, lanjut dia, tahun 2007 nanti sudah terbangun 11 koridor yang saling terintegrasi. “Jika kesebelas koridor itu sudah selesai, maka satu koridor bisa berfungsi sebagai feeder (pengumpan-red) bagi koridor busway lainnya,” ungkapnya.
Menyangkut soal tiket multitrip bagi penumpang busway, menurut Fodli, hal itu menjadi tanggung jawab Badan Pengelola (BP) Transjakarta. “Menyangkut tiket multitrip, BP Transjakarta yang lebih mengetahuinya,” tuturnya.
Selain mengajukan empat koridor baru, tambah Fodli, pihaknya juga akan menunda pembangunan tiga koridor lain. Ketiga koridor yang dimaksud adalah koridor Cileduk-Tendean, koridor Pasar Minggu-Manggarai serta koridor Kalimalang-Cawang.
Foldi beralasan, penundaan pembangunan tiga koridor itu karena pengerjaannya dianggap lebih sulit dibanding koridor lain. Sebab, kondisi eksisting jalan yang ada terlalu sempit, sehingga satu-satunya cara agar bisa dilalui busway, yaitu dengan pelebaran jalan. “Upaya pelebaran jalan itu tidak mudah. Selain harus melakukan pembebasan, harganya pun sangat tinggi dan biasanya diatas nilai jual objek pajak (NJOP),” tukasnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Ade Surapriatna ketika dihubungi secara terpisah, mengaku sudah mendengar rencana dari eksekutif tersebut. “Prinsipnya, kita akan mendukung kebijakan Pemprop DKI selama untuk kepentingan umum,” katanya.
Penulis: agus