I knew it

--------------------------------------------------------------------
Dari: SUARA PEMBARUAN DAILY
Busway II dan III Belum Bisa Operasi Desember
JAKARTA - Pengoperasian bus jalur khusus (busway) koridor II (Pulo Gadung-Harmoni) dan koridor III (Kalideres-Harmoni) kemungkinan tidak dapat direalisasikan pada Desember 2005.
Hingga saat ini, pembangunan infrastruktur busway koridor II baru mencapai 40 persen, sedangkan koridor III baru 30 persen.
Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, tak mampu menyembunyikan rasa kecewa saat meninjau lokasi proyek busway koridor II, Jumat (21/10) siang, sesaat sebelum menghadiri acara pembukaan Pasar Rakyat, di Slipi, Jakarta Barat.
Orang nomor satu di DKI itu, lalu menginstruksikan dinas terkait, yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengerahkan semua sumber daya guna merealisasikan pengoperasian busway koridor II dan II sesuai target.
"Saya minta mereka (para kepala dinas, Red) untuk mengupayakan proyek ini bisa beroperasi sesuai jadwal. Saya minta mereka kerahkan semua kemampuan supaya pelayanan busway kepada masyarakat bisa berjalan sesuai rencana," kata Sutiyoso.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Wisnu Subagyo mengatakan, selain masalah pembebasan tanah yang menghambat pembangunan jalur busway, Dinas PU juga diperhadapkan dengan pengadaan material proyek yang terpengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Setelah kenaikan harga BBM, biaya untuk pengiriman material naik, sementara anggaran yang kami gunakan belum disesuaikan. Selain itu, persediaan beberapa material juga menjadi langka. Waktu ditanya, penjualnya bilang stok memang tidak ada," kata Wisnu.
Mengenai pembebasan lahan, Wisnu mengatakan, dalam minggu ini, Dinas PU akan mentransfer Rp 1,5 miliar ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara untuk membebaskan bangunan milik warga di Jl Perintis Kemerdekaan. "Untuk pembebasan lahannya, masih ada delapan sertifikat yang bermasalah. Sekitar 60 persen warga sudah sepakat untuk pembebasan, 40 persen warga masih menolak," kata Wisnu.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara, Effendi Anas mengatakan, sebelum Idul Fitri 1426 H, pihaknya akan membebaskan 53 bangunan di Jl Perintis Kemerdekaan. Bangunan yang dihitung antara lain, rumah atau gedung, pohon, hingga septic tank.
Untuk lahan yang belum bisa dibebaskan, lanjut Wisnu, pihaknya akan menerapkan pola pinjaman. Pemprov DKI akan meminjam lahan warga dan membayar, agar pembangunan infrastuktur dapat terus dilakukan. Pola pinjaman tersebut, hanya bersifat sementara karena negosiasi untuk pembebasan lahan akan terus dilakukan.
"Ada yang sudah setuju bebaskan lahan, tapi sertifikatnya sedang diagunkan di bank, jadi kita harus tunggu waktu jatuh temponya. Begitu beres urusan di bank, tanahnya langsung kita beli karena pemiliknya sudah setuju ganti-rugi," ujar Wisnu. (J-9)
Last modified: 22/10/05