SkyscraperCity Forum banner

[JAKARTA] Transjakarta Busway - A lot of pictures

116276 Views 503 Replies 37 Participants Last post by  tata
Images collected from internet in year 2003-2004 when Transjakarta line 1 was underconstruction.

I've tried it when in Jakarta summer 2004, it's good and the city should build more lines.... faster.

Enjoy,
Tata

Jakarta Busway line 1


Underconstruction


Here it is Tije!


Before opening


Trial period







Guards


Newly recruited drivers post in front of Transjakarta bus


Drivers on training





Busway stop in front of Kota train station


Busway depo



Shelter underconstruction







See less See more
27
Status
Not open for further replies.
41 - 60 of 504 Posts
sumber: www.suarapembaruan.com 24 Okt 2005



71 Armada Busway Didatangkan, November

JAKARTA - Bus berbahan bakar gas (BBG), yang akan dioperasikan sebagai angkutan bus jalur khusus (Busway) koridor II (Pulo Gadung-Harmoni) dan koridor III (Kalideres-Harmoni) dipastikan akan didatangkan dari Korea, pada November mendatang.

Menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Sekda Pemprov) DKI Jakarta, Ritola Tasmaya, kepastian pengadaan armada busway koridor II dan III itu, disampaikan PT TransBatavia setelah menyelesaikan perjanjian kerja sama dengan perusahaan bus Daewoo dari Korea, pada pertengahan Oktober 2005.

"Dua atau tiga minggu lagi, 71 bus tahap pertama akan didatangkan dari Korea. Itu janji mereka (PT TransBatavia, Red)," kata Ritola, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia mengungkapkan, PT TranBatavia menjamin bus yang akan didatangkan murni menggunakan mesin berbahan bakar gas, bukan bus berbahan bakar solar yang dimodifikasi. Karoseri bus akan dibuat secara pararel di beberapa perusahaan di Indonesia dengan standar sesuai ketentuan yang ditetapkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

"Diharapkan akhir Desember nanti, karoseri 71 armada busway koridor II dan II selesai dan busnya siap dioperasikan," ujar Sekda.

Sisa armada, diharapkan akan terpenuhi pada April 2006, sehingga jumlah keseluruhan armada untuk busway koridor II dan III sebanyak 204 unit dapat dioperasikan. Mengenai rupiah per kilometer, Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta, Pristono, mengatakan, harga yang ditetapkan sebesar Rp 12.550. "Itu hasil perhitungan dari BP TransJakarta dan sudah dilaporkan ke Sekda," katanya. (J-9)



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 24/10/05
See less See more
dari www.kompas.com
28 Okt 2005


Sutiyoso: Kebut Proyek Busway Koridor II dan III

Laporan : Egidius Patnistik


Gubernur Sutiyoso minta Dinas Pekerjaan Umum (PU) menyelesaikan proyek fisik busway koridor II dan III tepat waktu. Wali Kota Jakarta Utara Effendi Anas juga diminta menyelesaikan pembebasan lahan untuk pelebaran jalur busway di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan sesuai jadwal.

Sutiyoso mengemukakan hal itu di Balai Kota, Jumat (28/10), usai memeriksa satu unit bus Daewoo yang akan digunakan di kedua koridor busway tersebut.

Pada pekan lalu, pihak Dinas PU mengatakan pembangunan fisik jalur busway koridor II dan III baru selesai rata-rata 35 persen. Kedua jalur itu dijadwalkan dioperasikan pada akhir Desember tahun ini.

Berkaitan dengan pengerjaan yang belum sampai 50 persen itu, Sutiyoso mengatakan,"Akhir Desember harus sudah selesai. Bagaimana caranya? Mereka harus kerja lembur siang malam."

Kemudian, soal pembebasan lahan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Sutiyoso mengatakan,"Wali Kota sudah bilang akhir Desember selesai. Kalau belum selesai kita gebuki rame-rame."

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman mengatakan di tempat sama mengatakan kini sudah ada dua bus Daewoo yang tiba di Jakarta. Kemudian, pada November dan Desember mendatang, akan didatangkan 20 unit.

Lalu, pada Januari 2006, total bus Daewoo yang akan beroperasi di kedua koridor itu adalah 71 unit dari 126 unit yang direncanakan. Semua bus yang akan beroperasi di kedua koridor ini menggunakan bahan bakar gas, seperti satu bus Daewoo yang baru tiba tersebut.
See less See more
sanhen said:
Or maybe just the base and transbatavia will build the body here:

right, this is what we buy and the body will be build in Malang.
See less See more
guys, we used to have articulated buses late 80's till mid 90's and double-deckers late 70's till mid 90's.
We scrapped them gradually due to maintenance. The articulated buses were imported from China, double deckers from UK. They were imported without having any suppliers of their spareparts in Indonesia. So if one of them broke down we must import them.
I therefore agree with the conditions, to use bus from our BRT from manufacturers who's already established in Indonesia. But then why Daewoo? Why not Mitsubishi or Mercedes?
See less See more
GreyX said:
^^ I think its safe to say that Daewoos are cheaper than Mercedes, Mitsubishi and Hino.
you're right however Mercedes, Mitsubishi and Hino are more established here. Meaning there are third party suppliers, workshops etc.

In 1996 PPD deployed new, nice, low floor buses IKARUS for line Blok M-Kota, 9 years later... only few survive today. The problem is Ikarus doesn't have even a rep. office let alone, workshops, garages or any supplier of their spareparts.

GreyX said:
Jakarta had articulated buses till the mid 90s? I was already in Jakarta in the 90s, and i never saw one. :dunno:
it served WEST-EAST line, Cililitan-Jl Gatot Subroto-Grogol. Some were even from Blok M.
And same story. They extincted since they sold the bus without having maintenance and suppliers.
See less See more
sanhen said:
We do have some articulated bus ready for service. Its not new and its belong to IPTN if I am not mistaken. This bus was successfully trialed in Bandung last year (bandung street is narrow and winding). And there was talk to use this bus in busway lines.
This is the news Sanhen talking about (in Bhs Indonesia). But, OMG, it's IKARUS again :eek:hno:

Selasa, 03 Agt 2004,
TransJakarta Coba Busway Gandeng

MEDAN MERDEKA - Badan Pengelola TransJakarta ternyata terus mengembangkan busway. Meski pengoperasian bus oranye itu masih perlu banyak pembenahan, badan yang dipimpin Irzan Djamal itu akan meluncurkan busway gandeng di koridor Blok M - Kota. Tapi, armada bus dengan kapasitas 150 penumpang itu bukan armada baru. Sebelumnya, Perum Damri pernah mengoperasikan bus untuk bus sapu jagad angkutan lebaran ke Purwokerto.

Menurut Irzal, bus gandeng itu milik PT Gapura Motor Indonesia itu sebelumnya berada di Perum PPD. Lalu, selama 13 tahun terakhir, bus tersebut dititipkan di Perum Damri. "Kondisi bus gandeng itu masih prima. Masih bisa digunakan untuk melayani penumpang di Bandung. Saya yakin, bus itu bisa membantu terutama pada jam sibuk," ungkapnya, kemarin.

Awalnya, bus gandeng itu dikhawatirkan tak bisa beroperasi di Koridor Blok M-Kota, terutama pada putaran di Stasiun Kota. Tapi, setelah dicoba keliling Bandung dan melewati beberapa tikungan-tikungan patah, Irzal kini berani memastikan bus tersebut dapat melintasi putaran di Stasiun Kota. "Mesin bus gandeng itu masih hebat. Poros tengahnya membuat bus ini bisa melakukan putaran seperti bus single," jelasnya.

Menurut Irzal, bus bermerek Ikarus dari Cina itu akan dibawa ke Jakarta dari Bandung. Bila tak ada aral melintang, pekan depan bus itu sudah bisa diujicoba. "Kita akan tulis di bodi bus: ujicoba bus gandeng BP TransJakarta-Perum Damri," jelasnya. Irzal menambahkan, proses uji coba bus ini merupakan tawaran dari Departemen Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat Iskandar Abubakar. Dipastikan, bus gandeng akan cocok untuk koridor Blok M-Kota.

Setelah masa ujicoba, bus itu akan masuk ke karoseri untuk dibenahi dan diperbaiki badan bus dan interiornya. Perbaikan antara lain meliputi pemasangan AC, desain ulang kursi, gantungan tangan, radio komunikasi, alat penunjuk halte, dan pengecatan tubuh bus dengan warna oranye.

Secara terpisah, Kabid Sarana Prasarana TransJakarta Taufik Adiwianto mengatakan, perbaikan yang terhitung besar adalah pembuatan pintu di sisi kanan bus. Sebab, bus gandeng ini hanya punya pintu di bagian kiri. "Padahal, bus transjakarta harus punya pintu baik di sisi kanan atau kiri," tukasnya.

Kini, untuk melengkapi proses evakuasi dan pengoperasiannya, Transjakarta tengah menyiapkan persyaratan administrasi. "Kita akan menghubungi pihak-pihak terkait. Antara lain Dirjen Perhubungan Darat, Perum Damri, dan PT Gapura Motor Indonesia. Semoga proses administrasinya segera rampung," tandas Taufik. (fol)
See less See more
I'm quite worried that from the 14 busway lines that's planned, only few will be realized (I think Alvin already mentioned his opinion abt this matter on other post). Often, programs in Indonesia, depends on who's in power --the president, the governors, majors etc etc. Change person change program --unfortunately.
For what concern public transportation in Jakarta I thing Transportation Council (=Dewan Transportasi) should be given more autonomy to decide and to execute policies.
See less See more
encon said:
haltenya paling taun depan jadi lost city of Atlantis :lol:

so they build road on top of Kali (good idea cos the Harmoni rd already macet so they move the busway there) also didn't clear the rubbish in the kali??? :dunno:
not a road it's a busway exchange station.
Summary:
- Line 2 and 3 operation on Jan 15, 2006 (2 years after line 1)
- Line 2: 80% ready and Line 3: 70% ('till date)
- Both line will use in total 27 buses out of which 12 are new CNG buses and 15 petrol buses from line 1.
- Passangers can use the 3 lines with only 1 ticket.


source: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/23/metro/2236599.htm

Rabu, 23 November 2005

Busway Koridor II dan III Beroperasi 15 Januari
Tahun Depan Akan Dibangun Empat Koridor Lain

Jakarta, Kompas - Dinas Perhubungan DKI optimistis busway koridor II (Pulo Gadung-Harmoni) dan koridor III (Kalideres-Harmoni) siap beroperasi sesuai jadwal yang ditetapkan Gubernur Sutiyoso. Pada 20 Desember, lima armada digunakan untuk uji coba, sedangkan 15 Januari 2006 diluncurkan secara resmi.

”Peluncuran pada 15 Januari 2006 sekaligus untuk menandai peringatan ulang tahun yang pertama operasionalisasi busway koridor I Blok M-Kota,” demikian ditegaskan Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Pristono dalam diskusi terbatas di Redaksi Kompas, Selasa (22/11), bersama beberapa stafnya.

Saat ini, kata Pristono, pembangunan sarana dan prasarana di koridor II sudah 80 persen lebih, sementara di koridor III sudah 70 persen. ”Pembangunannya cepat sekali. Dalam sehari dua hari, kemajuannya sangat nyata,” kata Pristono sambil memaparkan perkembangan pembangunan infrastruktur.

Salah satu yang mungkin masih banyak dipertanyakan adalah penyelesaian halte Harmoni Central Busway (HCB) yang dilakukan dengan penambahan satu lajur yang sebagian di antaranya berada di atas badan Sungai Ciliwung. ”HCB memang kami targetkan selesai Mei. Jadi, tidak ada keterlambatan,” katanya.

Sebelum HCB bisa digunakan, perpindahan penumpang antarkoridor bisa dilakukan di beberapa tempat. Dari Pulo Gadung ke Kota atau Blok M bisa dilakukan di halte Merdeka Barat. Dari Kalideres ke Kota atau Blok M di halte Sawah Besar. Sedangkan dari koridor II ke III dan sebaliknya bisa dilakukan di halte Gambir.

Sekali bayar

Karena penyelesaian bus tidak bersamaan, pengoperasian bus transjakarta pada koridor II dan III akan dilakukan secara bertahap. Pada saat uji coba, kata Pristono, hanya ada lima bus. Dua bus baru menggunakan bahan bakar gas (BBG) dan tiga bus yang dipinjam pakai untuk sementara dari koridor III masih menggunakan bahan bakar minyak.

Saat peluncuran pada tanggal 15 Januari, armada yang melayani dua koridor itu ada 27 unit. Sebanyak 12 unit adalah bus baru dengan BBG dan 15 unit lainnya pinjam pakai dari koridor I.

Bus-bus yang dipinjam pakai itu adalah bus cadangan sehingga peminjaman dijamin tidak akan mengganggu operasional di koridor I. Sedangkan bus baru diimpor dari Korea atas investasi dari konsorsium PT Transbatavia. Selain menggunakan BBG, bus baru itu menggunakan transmisi otomatis.

Berbeda dengan peluncuran bus transjakarta di koridor I dulu, pada saat peluncuran 15 Januari itu penumpang langsung dikenai tarif. Untuk sementara, tarif yang diberlakukan sama untuk jarak jauh maupun dekat, Rp 3.500.

Selain itu, pengelola bus transjakarta juga masih memberlakukan satu tarif, meski penumpang berpindah dari satu koridor ke koridor lain. Penumpang dari Pulo Gadung yang akan ke Blok M, misalnya, tetap hanya membayar Rp 3.500. ”Asal di halte Merdeka Barat penumpang itu tidak keluar,” kata Pristono.

Pada kesempatan itu, Pristono juga menyinggung teknologi pertiketan yang masih mengenakan tarif datar akan ditingkatkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan. (NAW)
See less See more
@sanhen: you're welcome ;)

both pictures below belong to www.TheJakartaPost.com





BUSWAY TRANSIT: A TransJakarta bus passes through a narrow section of Jl. Gajah Mada in Harmoni, Central Jakarta. Half the traffic lanes at the section have been closed for quite some time to make way for the construction of a Busway transit station for TransJakarta buses. The project includes a bridge over the Ciliwung River that separates Jl. Gajah Mada and Jl. Hayamwuruk. (JP/Mulkan Salmona)
See less See more
2
any chance they'll use articulated buses?
This underpass is also connecting Busway stop and KOTA Train station

from www.thejakartapost.com

Pedestrian underpass nearing completion

JAKARTA: The city's builders are about half done with a pedestrian underpass in front of Kota train station, beritajakarta.com reported on Tuesday.

"Looking at the progress of construction, and especially taking into consideration that the work area is an open one, I am optimistic it will be completed in December, Jakarta Deputy Governor Fauzi Bowo said.

The Rp 22 billion (about US$2.2 million) underpass project is expected to make it easier for pedestrians crossing the busy road in front of the train station. --JP
See less See more
The picture below is a shelter in Jl Daan Mogot (line2 or 3?) taken from www.suarapembaruan.com

See less See more
Busway wants more female drivers

Bambang Nurbianto, The Jakarta Post/Jakarta
Dec 3, 205

If she had her way, Saidah, 35, would like to work as an office clerk in Jakarta's business district.

Eight years after graduating from Jakarta University's Faculty of Economics majoring in business administration, Saidah, who is still single, is now applying for a job as a busway driver.

"I need a stable monthly income and a higher salary because I have four relatives to support," said Saidah, who has been working as a marketing supervisor for an insurance company with an average monthly income of Rp 1 million (US$100).

A busway driver earns Rp 2.1 million per month.


Saidah said that since she graduated she has always sent an application letter if she found a job suited to her educational background or ability.

The latest application letter was sent to PT TransBatavia, the sole provider of the 75 buses used along the busway corridor from Blok M in South Jakarta to Kota area in West Jakarta.

Transbatavia is a partner of BP TransJakarta busway management.

Saidah said that being a bus driver was not exactly what she had dreamed to become, but she was applying for the job anyway as she wanted to get a higher salary and fixed monthly income.

"I have never been happy with the jobs I have had because I did not get a fixed income," she said.

She said that with her current job she sometimes did not have any income at all in a month. But, if she was lucky she could get Rp 1.5 million a month.

Saidah is a resident of Tebet Barat subdistrict in South Jakarta and lives with her stepmother, two married sisters and one nephew, who are all jobless. Her mother and father have passed away.

Saidah said that she had been working for a private company as a marketing officer since the 1990s and driving small trucks was part of her job.

"I hope I will get accepted as a busway driver so that I can support my family," she told The Jakarta Post on Wednesday.

TransBatavia is currently opening job vacancies for women drivers and it has so far received 15 applications since it advertised the job two weeks ago. The company plans to accept applications until the end of December.

Company spokesman Ajar Aedi said that TransBatavia aimed to recruit 30 more women drivers for the busway buses.

Currently, only nine of around 100 busway drivers are women.

Ajar said more women drivers were needed because based on an evaluation of the nine women drivers, their performance was superior to the men drivers.

"For example, women drivers generally will respond positively to any complaints from passengers," said Ajar, adding that the new women drivers would join the nine other women drivers, who were employed along Corridor I.

According to Ajar, TransBatavia and TransJakarta busway management wanted women to account for 30 percent of the total busway drivers.

"We also open up the opportunity for those who are interested to work as busway drivers for Corridors II and III," he said.

Corridor II runs from Pulogadung in East Jakarta to Harmoni in Central Jakarta, and Corridor III from Harmoni to Kalideres in West Jakarta. The two busway corridors are expected to be launched early next year.

Ajar said that all potential candidates would be trained for three months before they started work.
See less See more
from www.thejakartapost.com



PRECARIOUS PERCH: Construction workers install a canopy on a pedestrian crossing in front of the Jakarta Art Theater in Central Jakarta. The new pedestrian crossing is part of the busway corridor that will run from Pulo Gadung in East Jakarta to Harmoni in Central Jakarta when completed. JP/P.J. Leo
See less See more
The show must go on. Run-test tomorrow.
-----------------------------------------


Pengerjaan Jalur Belum Selesai
Uji Coba Busway Tetap Dilakukan Besok


Suarapembaruan.com Dec 19, 2005

JAKARTA - Uji coba bus khusus (busway) Koridor II (Pulo Gadung-Harmoni) dan Koridor III (Kalideres-Harmoni) tetap akan dilaksanakan besok, Selasa (20/12), meski pengerjaan jalurnya belum sepenuhnya selesai.

"Shelter dan bus sudah siap. Tinggal uji cobanya besok. Nanti saat uji coba baru kita lihat kendalanya apa saja dan segera diperbaiki sebelum busway resmi dioperasikan 15 Januari 2006," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Nurachman, kepada Pembaruan, di Jakarta, Senin (19/12).

Menurut dia, beberapa pekerjaan yang belum diselesaikan hanya untuk pemasangan pemisah atau separator. Namun hal itu dapat dikebut hingga pelaksanaan uji-coba busway Koridor II dan III dapat dilaksanakan sesuai jadwal.

Hingga saat ini, masih ada pemisah atau separator jalur busway pada beberapa ruas di Jalan Suprapto dan Jalan Perintis Kemerdekaan untuk Koridor II dan Jl Daan Mogot untuk Koridor III yang masih dikerjakan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Wishnu Subagyo mengatakan, secara umum pengerjaan lajur yang akan dilalui busway Koridor II dan III sudah selesai. "Lajurnya sudah layak untuk dilalui armada busway. Soal pemasangan separator, itu di luar tugas Dinas PU," kata Wishnu.

Dia mengungkapkan, saat ini, pekerjaan yang masih akan dirampungkan Dinas PU adalah peninggian badan Jl Perintis Kemerdekaan di kawasan Pedongkelan, Jakarta Timur. Badan jalan ditinggikan untuk menghindari genangan di musim hujan. "Sampai Minggu (18/12) masih dikerjakan. Tapi hari ini, saya belum cek pengerjaannya bagaimana," ujar Wishnu.

Sedangkan untuk pelebaran jalan pada Koridor II, khusus di Jl Perintis Kemerdekaan, diakuinya belum sepenuhnya siap. Namun hal itu, bukan disebabkan keterlambatan pengerjaan oleh Dinas PU, melainkan terkendala pembebasan lahan.

Dari jalan yang harus dilebarkan sepanjang 1,3 km, baru tercapai sekitar 30 persen. Meski sebagian besar lahan di Jl Perintis Kemerdekaan sudah berhasil dibebaskan, tapi pengerjaan pelebaran jalan kemungkinan belum dapat diselesaikan tahun ini

"Yang pasti, setiap kali tanah itu berhasil dibebaskan, Dinas PU langsung menguruk untuk persiapan pelebaran jalan. Sedangkan pemblokiran jalan di Jakarta Barat, juga sudah berhasil diatasi. Jadi secara umum, lajur untuk busway Koridor II dan III sudah siap digunakan," kata Wishnu.

Sejumlah pengguna jalan yang biasa menggunakan Jl Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur mengaku khawatir dengan rencana uji coba busway Koridor II, Selasa besok. Dipastikan, uji coba tersebut, dan pengoperasian selanjutnya, akan memacetkan jalan karena Pempriv DKI belum melebarkan jalan.

Secara terpisah, Kepala Badan Pengelola (BP) TransJakarta, Bambang Gardjito, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua unit busway untuk dioperasikan saat uji coba.

"Sopirnya sudah diberi latihan untuk membawa busway dengan kecepatan seberapa, dan berhenti tepat di shelter. Mudah-mudahan besok uji-cobanya lancar," kata Bambang. (J-9/L-11)



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 19/12/05
See less See more
Pulogadung-Harmoni in 45 minutes, this is very fast. Busway anyone?


Berita dari: http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2005/12/20/brk,20051220-70912,id.html

Pulogadung-Harmoni 45 Menit dengan Busway
Selasa, 20 Desember 2005 | 16:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebanyak lima armada bus diturunkan dalam uji coba busway koridor II (Pulogadung-Harmoni) dan III (Kalideres-Harmoni), Selasa (20/12).

Tiga armada berbahan bakar gas dijalankan arah Pulogadung, sedang dua armada lainnya ke arah Kalideres. Gubernur DKI Sutiyoso beserta jajarannya turut dalam bus yang menuju Kalideres.

Perjalanan ujicoba dimulai dari halte Jalan Merdeka Selatan, lalu masuk Merdeka Timur. Dari Kwitang, lalu lintas di jalan reguler yang dilalui tampak macet.

Busway koridor II (Pulogadung-Harmoni) ditempuh dalam 45 menit. Waktu tempuh yang sama dibutuhkan untuk koridor III (Kalideres-Harmoni).

U. Ktistono, Wakil Ketua Dinas Perhubungan DKI, uji coba dilakukan untuk mengecek sarana busway. "Jalur yang tidak dilewati adalah jalur Veteran dan fly over Grogol karena betonnya baru dicor pekan lalu dan baru kering dua pekan kemudian," katanya.

Uji coba tidak akan dilakukan setiap hari tapi terjadwal sepekan tiga kali, yakni Senin, Rabu, dan Jumat. Uji coba yang hanya untuk perwakilan masyarakat, pemerintah provinsi, dan pers itu dilakukan sampai 15 Januari. HARUN MB
See less See more
Mr.Sutiyoso looks very happy there.
More picture during run-test. these ones from Kompas.com

Sutiyoso happy, people happy everbody is happy!









See less See more
5
about smartcard: it's enough to have it for Jabotabek, BRT, Monorail and MRT when they're built. The attempt to involve other transporation means in using smartcard in my perspective is impossible. They are too many and too complex. Imagine how a smartcard can be used when you get into a metromini, or mikrolet.

GreyX said:
hmmm...those blue buses look better. what brand are they? hino?
that's Daewoo.
See less See more
41 - 60 of 504 Posts
Status
Not open for further replies.
Top