Project Name : Menara Palma
Client : PT. Wanamitra Permai
Architect : Budiman Hendropurnomo, IAI, FRAIA
Architect Firm : DCM – PT Duta Cermat Mandiri
Interior Designer : DCM – PT. Duta Cermat Mandiri
Structure : PT. Wiratman & Associates
ME : PT. Skemanusa Consultama Teknik
Main Contractor : PT. Decorient Indonesia
Sub Structure : PT. Trocon Indah Perkasa
Design Phase : 2005 – 2006
Construction Phase : 2006 – 2008
Site Area : 4720 m²
Building Area : 28,700 m² (24 floors)
2006-11-20 03:50:32
MENARA PALMA
Budiman Hendropurnomo, IAI, FRAIA - DCM – PT Duta Cermat Mandiri
Di atas sebidang tanah seluas 4720 m² berbentuk huruf L memanjang ke belakang, pihak pemilik PT. Wanamitra Permai yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit, ingin membangun sebuah menara perkantoran yang mencerminkan manajemen modern perusahaan ini.
Bentuk tanah yang tidak normal menyebabkan adanya sebuah bangunan utama perkantoran dan bangunan parkir yang terpisah, pada kaki pendek dari bentuk tanah huruf L.
Lahan untuk bangunan utama, 45 meter lebarnya dan 75 meter ke arah dalam. Diutamakan untuk memperoleh tapak bangunan minimal 1200 m² untuk efisiensi suatu bangunan perkantoran, karenanya denah lantai dasar mencapai 30m lebar dan 40m panjang kebelakang.
Menara Palma harus mengecil ke atas, dengan alternatif mengecil secara berundak-undak (½ meter menjauh dari dinding batas Utara dan batas Selatan lahan, untuk setiap lantai tambahan); atau alternatif kedua yang lebih menarik, yaitu mengecil miring sepanjang batas-batas Utara dan Selatan lahan untuk bangunan utamanya.
Dua bidang miring vertikal ini diartikulasikan sebagai 2 bidang setebal 6 meter yang mengulang ke atas dan secara sengaja dibiarkan asymmetry, tidak menyentuh satu dengan lainnya. Bentuk ini terkesan monumental, menjulang ke atas lebih tinggi secara visual dari pada 24 lantai yang ada, sebagai suatu “symbol” kekuatan yang dapat terus maju menjulang ke atas.
Kesan ini diperkuat dengan dipakainya bidang-bidang kaca yang lebih gelap pada sisi Timur dan Barat bangunan, yang berada di antara kedua lempengan-lempengan miring tersebut, sehingga tampak lebih tegas jarak renggang antara kedua bidang miring tersebut.
Sosok Menara Palma ditampilkan sebagai suatu komposisi bidang-bidang monumental modernis yang menjulang ke atas langsung dari tanah, tanpa adanya suatu podium. Permukaan kaki-kaki huruf A asymmetry ini terdiri dari atas 3 macam kaca (seraphic glass, translucent glass dan kaca low-E) yang sengaja diatur secara acak untuk memperoleh tekstur yang tidak teratur pada bidang-bidang miring tersebut.
Interior Lobby didominasi oleh warna-warna natural seperti putih, abu-abu dengan highlight pada dinding-dinding miring Lobby Utama yang dibuat dari marmer kuning. Komposisi acak antara marmer putih susu statuario, seraphic glass dan hairline stainless steel akan mendominasi Lobby Utama, sedangkan marmer Chiampo Blue Sulawesi akan dipakai di Lobby lantai typical. Sunshading dipasang horizontal pada bagian kaca yang menghadap ke Timur dan Barat.
Menara Palma bisa disebut sebuah eksperimen penerapan peraturan jarak bangunan dari batas tetangga, menjadikannya suatu ekspresi tiga dimensi suatu menara modernis monumental.