Pembangunan Jalur Kereta Api di Tanjung Api-api
Jakarta (NewsFlash) - Tampaknya pembangunan infrastruktur di Indonesia menunjukkan kemajuan yang cukup menggembirakan khususnya di bidang perindustrian. Hal ini ditunjukkan segera direalisasikan oleh pemerintah dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) pembangunan jalan kereta api angkutan batubara sepanjang 270 km dari Tanjung enim ke Tanjung Carat (Tanjung Api-api) dan pembangunan Coal Terminal di Tanjung Api-api, Sumatera Selatan.
Jumlah investasi proyek ini adalah sebesar US$ 1,6 Milyar dengan kapasitas coal terminal sebssar 50 juta ton per tahun, di mana 34 juta ton nya disuplai dari PT Bukit Asam. “Investasi ini amat penting untuk mendorong perumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan”, ungkap Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan.
"Proyek ini bukan hanya untuk Sumatera Selatan tapi juga nasional. Hal ini menjadi contoh proyek besar yang akan direalisasikan bagi daerah lain”, tambahnya.
Meskipun HoA proyek ini telah ditandatangani namun menurut Menteri Perindustrian, MS Hidayat, pembangunan fisik jalur kereta api baru akan dimulai sekitar 3-6 bulan lagi. “Hal ini disebabkan karena masih akan ada perumusan agreement pelaksanaan HoA”, tambahnya.
Sumatera Selatan merupakan salah satu dari tujuh provinsi regional champions yang diumumkan oleh BKPM awal tahun ini, dengan tujuan membantu Pemerintah Daerah untuk mengakselerasikan investasi di daerah masing-masing.
Melalui program tersebut, BKPM memberikan pelatihan, exposure ke forum dan media internasional, serta memberikan fasilitas yang dibutuhkan secara intensif dengan para calon investor, termasuk juga membantu pengemasan proyek yang ditawarkan.
Belum lama ini BKPM dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan menandatangani MoU percepatan program public private partnership (PPP) yang bertujuan untuk menyederhanakan proses penanaman modal bagi calon investor terutama dibidang infrastruktur.
Pendanaan akan dilakukan sepenuhnya oleh PT Adani Global, sedangkan Bukit Asam akan menyuplai produksi batu bara yang akan diangkut dengan kapasitas 34 juta per ton, dari total kapasitas coal terminal sebesar 50 juta per tahun," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, saat penandatanganan head of agreement proyek tersebut.
Selama ini produksi batubara Sumatera Selatan baru sekitar 11 juta ton. Angka ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan Kalimantan yang sudah 260 juta ton.
Presdir PT Adani Global, Ganeshan V. menuturkan untuk tahap awal nilai investasi pembangunan rel kereta Tanjung Enim ke Tanjung Carat diperkirakan mencapai US$1,65 miliar, tetapi tidak menutup kemungkinan investasi yang lebih besar lagi.
Dia menjelaskan dalam proyek tersebut Pemerintah Daerah memiliki andil 2%, selebihnya milik Adani. "Share kepemilikan saham untuk Adani mencapai 98%."
Adani Global merupakan kelompok usaha asal India yang bergerak di bidang perkembangan infrastruktur dan perdagangan yang berdiri sejak 1988. Hinggasaati ini Adani Global telah memiliki cabang perusahaan dibeberapa Negara seperti , Singapura, Dubai, Mauritius, Virginia dan salah satunya di Indonesia.
Proyek pembangunan rel kereta api angkutan batubara ini akan melewati tiga kabupaten, yaitu Tanjung Enim, Lahat dan Banyuasin. Waktu pengerjaan pembangunan rel kereta api direncanakan akan memakan waktu selama 36-40 bulan dan dapat digunakan pada tahun 2013.
“Pembangunan jalur kereta dan coal terminal ini akan membuka sekitar 100 ribu lapangan kerja”, ungkap mantan Bupati Musi Banyuasin ini, Alex Noerdin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Soekrisno menuturkan perseroan akan menyediakan kapasitas produksi sebesar 30 juta-35 juta ton. Selain itu, perseroan juga akan menyediakan batu bara sebesar 22,7 juta ton dan Trans Pacific sebesar 25 juta ton. Penyediaan kapasitas batu bara akan dilakukan secara bertahap. "Dengan proyek ini tidak membuat proyek lain terhenti," ujar Soekrisno.
Menurut Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, nantinya PT Kereta Api (PT KA) akan ikut mengawasi operasional kereta. Selain itu, PT KA akan menawarkan lokomotif kereta yang telah ada untuk dioperasikan Adani Global. Jalur rel kereta sebagian telah ada, namun lainnya akan dibangun baru.
Pembangunan jalur kereta api dan coal terminal ini juga akan mendorong realisasi pabrik peleburan alumunium yang merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan National Alumunium Company Ltd (Nalco). Pabrik peleburan alumunium ini merupakan mega proyek senilai US$ 3,2 Miliar dengan kapasitas hingga 500.000 ton per tahun.
“Penandatanganan ini merupakan salah satu wujud kerjasama pemerintah dan swasta dalam membangun infrastruktur di daerah. Saya sangat senang karena salah satu dari provinsi regional championship berhasil mewujudkan rencanan pembangunan rel kereta api yang sudah lama tertunda”, ujar Gita Wijawan, Kepala BKPM.
Rama Narada
source:
http://www.newsflashjakarta.com/laporan-utama/pembangunan-jalur-kereta-api-di-tanjung-api-api.html
