Siap Berinvestasi di TAA
Kamis, 24 Februari 2011
Pada 24 Desember 2010 lalu, PT Pupuk Sriwidjaja berulang tahun yang ke -5. Ibarat manusia, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang kini sedang matang-matangnya. Namun, dengan keberadaan sejumlah pabrik pupuk lain di Indonesia, usia keemasan dan restrukturisasi ini bisa dikatakan sebagai titik penentuan. Semakin maju dan berkembang atau malah sebaliknya.
---------------------
Kesempatan PT Pupuk Sriwijaya untuk semakin besar sedang terbuka lebar dengan keberadaan Tanjung Api-Api (TAA). Pemerintah pusat telah menetapkan areal ini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tak tanggung-tanggung, pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan telah mengalokasikan lahan untuk Pusri membangun pabrik barunya di kawasan ini.
Perusahaan pupuk yang membawa nama besar kerajaan Sriwijaya ini sendiri punya komitmen untuk ikut menyukseskan pembangunan Sumatera Selatan. Direktur tama (Dirut) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Drs Eko Sunarko bahkan telah mendapatkan penjelasan langsung dari Gubernur Sumatera Selatan, Ir H Alex Noerdin seputar pengembangan kawasan TAA.
“Pak Gubernur menjelaskan hasil dari pertemuan selama dua hari di Bogor. Salah satunya bahwa TAA ini sudah menjadi kawasan ekonomi khusus. Menjadi tempat untuk mengembangkan industri di sana dan kita (Pusri, red) diberikan alokasi lahan untuk bangun pabrik baru NPK,”bebernya.
Selain Pusri, memang sudah ada sejumlah pabrik dan industri yang akan dibangun di kawasan TAA ini. Misalnya saja dari PT Nalco akan membangun pabrik pengolahan alumunium terbesar kedua di dunia. Kemudian pabrik lain berbasis bahan kimia, pengolahan produk dari karet dimana Sumatera Selatan punya potensi besar karet alamnya serta rencana investasi lain.
8 Februari lalu, calon investor Jordan Phosphate Mining Company (JPMC) datang ke PAlembang dan telah melakukan pembicaraan serius untuk melakukan detail engineering design (DED) dan membangun pabrik NPK di kawasan TAA. Rencananya, pabrik ini akan dibangun secara join, hanya saja belum ditentukan berapa besar dana, sharing dan lainnya.
Jika JPMC membangun pabrik phosphate, maka PT Pupuk Sriwidjaja Palembang akan membangun pabrik ureanya. Sehingga tinggal pabrik K untuk menjadikan pabrik baru di TAA ini sebuah pabrik terintegrated. “Kita siap, tinggal tunggu perkembangannya dan kesiapan dari kawasan TAA. Mohon dukungan semua agar Pusri bisa segera membangun di sana. Semua untuk pengembangan Sumatera Selatan juga,”bebernya.
Untuk pabrik baru, Eko mengatakan pihaknya fokus di kawasan TAA, seperti yang telah disiapkan lahannya oleh pemprov Sumsel. Meski ada rencana juga untuk mengembangkan Tanjung Carat (daerah terluar dari TAA), tapi pada lokasi yang disiapkan pemerintah punya kedalaman sekitar 24 meter. Menurutnya, kedalaman itu sudah lebih dari yang diharapkan. Tidak seperti di alur Musi yang hanya mampu dilayari kapal 5000 GT.
“Dengan 18 meter saja, sudah bisa masuk Panamex 40 ribu GT. Ini akan mendukung pengembangan industri Pusri lebih bagus ke depannya. Makanya harus dilaksanakan,”tegas Eko. Pabrik lama yang ada saat ini tetap akan beroperasional dengan bahan baku gas. Kontrak dengan Pertamina akan berakhir 2012 mendatang. Suplai saat ini rata-rata 92 persen. Sedang dilakukan pembicaraan perpanjangan pembelian gas.
Namun, belum ada kesepakatan, utamanya soal harga jual beli. “Untuk harga belum deal, tapi kita optimis bisa dicapai nantinya harga saling menguntungkan. Kita cari win-win solution lah,”pungkasnya. Pabrik baru di TAA akan dioperasionalkan dengan bahan baku batubara. Ada proses gasifikasi, hingga kemudian pupuk menjadi amoniak dan turunannya.(martha)
source:
http://www.sumeks.co.id/index.php?o...:siap-berinvestasi-di-taa&catid=125:head-news