ngomongin soal Solo, tak lengkap kalau tak ada berita tentang sang Maestro dari kampung Kemlayan (kampungku dewe, narsis :lol:....:bash
meski yg diusung musik peninggalan portugis, but Solo has its own taste
Gesang Martohartono
28 November 2008
Gesang Dapat Penghargaan dari Majalah Rolling Stone
Majalah musik Rolling Stone edisi Indonesia dalam terbitan khusus bulan November memberikan penghargaan kepada 25 artis dan musisi terkenal.
Jika biasanya majalah itu lebih banyak memuat kegiatan dan perjalanan hidup musisi muda, secara khusus pada edisi tersebut menyuguhkan tulisan sejumlah artis dan musisi senior dan sudah lanjut usia.
Salah satu yang mendapat penghargaan adalah komponis lagu Bengawan Solo, Gesang, yang sekaligus disyuting oleh stasiun televisi Quang Xi dari RRC, kemarin.
Penghargaan diserahkan Hendarmin, Direktur Gema Musik Pertiwi, yang mewakilinya saat penghargaan diserahkan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain Gesang, di majalah itu juga ditampilkan artis Titik Puspa, Eros Jarot, almarhum Benyamin S dan Bing Slamet, Jack Lesmana dan anaknya Indra Lesmana, Ebiet G Ade, Akhmad Albar, Harry Roesli, Farid RM, Gombloh, Yockie S, grup musik The Rollies dan Dewa 19 beserta Akhmad Dany.
’’Penghargaan diberikan kepada 25 artis dan musisi Indonesia dalam edisi 25 The Immortals. Untuk Pak Gesang, saya yang mewakili menerimanya di Jakarta, dan sekarang baru saya serahkan,’’ kata Hendarmin.
Saat mendapatkan penghargaan itu, kemarin, Gesang disyuting oleh kru stasiun televisi dari Provinsi Quang Xi, RRC. Pengambilan gambar dilakukan oleh kameraman Yang Jun. Pengambilan gambar dilakukan untuk acara liputan kebudayaan negara ASEAN.
Yang Jun juga mengambil gambar Gesang di Taman Gesang, Jurug. Komponis yang kini berusia 91 tahun itu dikenal oleh masyarakat RRC. Dia sudah dua kali berkeliling negara Tirai Bambu itu pada 1963 dan 1996.
Pengalamannya melihat pemandangan alam dan kondisi negara itu, melahirkan lagu Tembok Besar. ’’Saya melihat tembok besar di RRC yang panjang dan berkelok-kelok indah sekali,’’ tuturnya. (sri-63)
salut buat sang Maestro, Gesang, deserves its name, semoga selalu gesang mbah
syukur² ugi saged makarya malih