SkyscraperCity Forum banner

Someone Please Stop This Sh*t

2360 Views 26 Replies 14 Participants Last post by  firmanhadi
Please someone who can stop this
I will vote him for the next President
1 - 20 of 27 Posts
FPI Demo Playboy di Mabes Polri

Jakarta - Majalah Playboy Indonesia lagi-lagi didemo Front Pembela Islam (FPI). Setelah menyambangi kantor Playboy pekan lalu, 150 anggota FPI kembali turun jalan.

Aksi digelar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2006). Mereka menuntut ada tindakan hukum terhadap penerbitan Playboy.

FPI meminta agar semua pihak yang terlibat dalam penerbitan majalah Playboy, termasuk perusahaan pemasang iklan, dikenai sanksi hukum.

Massa terlihat mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan sorban di kepala.

"Majalah Playboy diterbitkan hanya sebatas cover saja yang sopan. Namun isinya menampilkan pornografi karena mempertontonkan foto vulgar yang mengundang birahi," kata salah seorang orator.

Pada pukul 12.20 WIB, massa membubarkan diri dan melanjutkan aksi menuju Gedung Kejaksaan Agung.(aan)

pencet
See less See more
FPI Bandung Dirikan Posko 'Ganyang Playboy'

Bandung - Aksi penolakan majalah Playboy Indonesia terus berlanjut. Hari ini sekitar 100 orang aktivis Front Pembela Islam (FPI) Kota Bandung membakar majalah Playboy di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung. Setelah dibakar, edisi pertama Playboy ini juga diinjak-injak.

"Dari namanya saja sudah porno. Apalagi isinya," ungkap koordinator aksi, Asep Syariffudin, Rabu (12/4/2006). Aksi ini tidak terlalu ketat dijaga polisi.

Untuk mencari dukungan menolak majalah ini, FPI Kota Bandung telah mendirikan sekitar 20 posko. Posko-posko ini ditujukan untuk mengumpulkan sejumlah relawan. Rencananya relawan ini akan diajak mendukung berbagai aksi FPI menolak Playboy.

Posko tersebut di antaranya di Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Cicalengka, Padalarang, dan Kota Bandung. Posko FPI Kota Bandung ini dinamakan Posko Relawan Mengganyang Majalah Playboy.

"Sweeping tetap berlanjut. Kemarin kita sudah datangi Gramedia, Braga dan Cikapundung," katanya. Tim FPI Kota Bandung telah mencatat beberapa titik distribusi peredaran majalah Playboy di Kota Bandung.

Menurutnya, sweeping juga tak hanya berlaku untuk majalah ini saja. Beberapa sasaran media lain yang disisir termasuk majalah FHM, Popular, dan Matra. Ia menilai media-media ini tergolong porno.

Rencananya aksi sweeping FPI Kota Bandung terhadap majalah Playboy dkk akan berlangsung hingga hari Jum'at mendatang.

"Jika dalam 3 hari ini masih tetap beredar, kita akan obrak-abrik," ungkapnya sengit.

(nrl)

pencet
See less See more
Habib Rizieq Robek Playboy

Jakarta - Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) menggoyang Mabes Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung). Mereka memprotes penerbitan majalan Playboy Indonesia. Bahkan pimpinan FPI, Habib Rizieq, yang diperbolehkan masuk ke Gedung Mabes Polri sempat menyobek majalah tersebut.

Sedangkan di luar gedung, massa FPI sempat membakar satu eksemplar majalah Playboy sebagai simbol penolakan mereka atas keberadaan majalah itu.

Dalam demo di gedung yang terletak di Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (12/4/2006) itu, mereka menuntut agar Mabes Polri mengambil tindakan hukum terhadap semua pihak yang terlibat penerbitan majalah Playboy Indonesia.

"Termasuk perusahaan pemasang iklan di majalah Playboy yang telah dengan sengaja ikut mensponsori penerbitan majalah porno tersebut," kata Habib.

FPI lalu melanjutkan aksi demonya ke Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin. Mereka minta Kejagung mencabut izin penerbitan majalah tersebut. Mereka juga sempat menyampaikan dukungan terhadap Kejagung atas eksekusi mati Tibo cs.

Setelah menggoyang Mabes Polri dan Kejagung, massa FPI rencananya akan melanjutkan aksinya ke kantor Playboy di Gedung AAF, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, usai solat zuhur.(umi)

pencet
See less See more
DAN AKSI ANARKIS PUN DIMULAI
FPI Ngamuk, Kantor Majalah Playboy Dilempar Batu

Jakarta - Aksi massa Front Pembela Islam (FPI) di kantor Majalah Playboy gedung AAF, Jalan TB Simatupang rusuh. Massa yang baru saja tiba langsung melempari gedung AAF dengan batu. Seratusan aparat kepolisian kocar-kacir mendapat serangan tiba-tiba ini.

Massa FPI yang baru saja melakukan aksi demo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo itu, tiba di depan kantor Majalah Playboy pukul 14.00 WIB, Rabu (12/4/2006).
Tanpa diduga, tiba-tiba dari arah massa FPI yang berjumlah sekitar 300 orang ini, ada orang yang melemparkan batu ke arah gedung AAF.

Seratusan polisi yang awalnya berjaga dan membuat pagar betis di depan pintu gerbang langsung berlarian. Sebagian berusaha menangkap pelaku, sebagian lain mencari alat pelindung (tameng) yang berada di dalam truk.

Saat polisi berusaha menangkap pelaku pelemparan batu, anggota laskar lainnya melindungi. Tampak juga seorang karyawan dipukuli anggota laskar.
(jon)

pencet
See less See more
Kaca-kaca Kantor Playboy Pecah, Massa Mulai Tenang

Jakarta - Massa dari Laskar Front Pembela Islam (FPI) melempari kantor majalah Playboy dengan batu. Akibatnya, kaca-kaca gedung AAF, tempat Playboy berkantor pecah berantakan.

Gedung AAF ini terletak di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan. Sejak pukul 14.00 WIB, kantor ini didatangi oleh sekitar 300 orang dari Laskar FPI.
Massa Laskar FPI menentang penerbitan Playboy. Namun, di antara mereka ada yang melakukan tindakan anarkis. Mereka melempari gedung itu dengan batu.

Akibat lemparan batu-batu yang cukup besar tersebut, pintu kaca di lantai 1 pecah. Lemparan itu juga mengakibatkan seluruh kaca di bagian depan juga pecah berantakan.

Selain lantai 1, kaca-kaca di lantai 2 dan 3 kaca-kaca juga pecah. Massa juga memecahkan lampu-lampu hias yang berada di halaman parkir gedung.

Hingga pukul 14.40 WIB, Rabu (12/4/2006) polisi mencoba melakukan negosiasi dengan pimpinan laskar FPI. Mereka meminta agar massa tenang tidak melakukan tindakan anarkis.

Ratusan laskar kemudian berangsur-angsur tenang. Seratusan aparat kepolisian sudah tampak membawa tameng yang sebelumnya ditinggal di mobil.
(jon)

pencet
See less See more
Karyawan Playboy Diam-diam Tinggalkan Kantor

Jakarta - Aksi yang digelar massa Front Pembela Islam (FPI) cukup menggetarkan karyawan PT Velvet Silver, penerbit majalah Playboy Indonesia. Diam-diam, sambil mengendap-endap, sejumlah karyawan PT Velvet meninggalkan Gedung AAF lewat pintu belakang.

Gerakan karyawan ini luput dari perhatian massa FPI yang masih berkeliaran di sekitar gedung yang terletak di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, itu.

Para karyawan yang sebagian besar wanita itu tampak ketakutan. Mereka beriringan keluar dari pintu belakang untuk menghindar dari pandangan massa FPI yang ngamuk dengan terbitnya majalah Playboy Indonesia.

Sementara beberapa karyawan yang masih bertahan di dalam gedung terlihat berusaha menyaksikan massa FPI dari atas.

Aksi massa FPI tidak berlangsung lama, hanya sekitar 20 menit. Pukul 14.20 WIB, setelah memecahkan kaca-kaca gedung tersebut, mereka membubarkan diri.

Namun polisi masih berjaga-jaga dengan membentuk barikade sebanyak 7 lapis di depan pintu masuk AAF. Akibat aksi itu, Jalan TB Simatupang dari arah Lebak Bulus macet total. Mereka harus rela menunggu mobil dan kendaraan roda dua yang mengangkut massa FPI meninggalkan jalan tersebut.

Suasana di sekitar gedung pasca kedatangan FPI tampak robekan-robekan dari majalah Playboy.(umi)

pencet
See less See more
Come on sir...!!!
Cant you see that their act like punk
Totally anarkis
2 Polisi Kena Timpuk FPI di Kantor Playboy

Jakarta - Dua polisi dari Polres Jakarta Selatan terluka akibat timpukan batu massa Front Pembela Islam (FPI) saat demo di kantor majalah Playboy Indonesia.

Buk, bak, buk! Batu-batu dilemparkan ke kantor majalah Playboy di kantor majalah Playboy di gedung Asean Aceh Fertilizer (AAF), Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2006).

Lemparan batu itu membuat barikade polisi kocar-kacir. Pasalnya, 7 lapis polisi tidak memakai tameng. Ada yang masuk ke dalam halaman, ada yang berlindung di belakang mobil, dan ada yang mengambil tameng.

Aduuuh! Dua polisi tampak memegangi bagian pelipisnya. Darah pun mengucur. Polisi naas ini langsung dimasukkan ke dalam mobil ambulans dan dilarikan ke RS Fatmawati. Identitas kedua polisi belum diketahui.

Puas melempari batu, FPI pun langsung merobek-robek majalah Playboy. Allahu Akbar, Allahu Akbar! teriak massa sambil meninggalkan lokasi pukul 15.00 WIB.(aan)

pencet
See less See more
Polisi Akan Tuntut FPI

Jakarta - Gara-gara 2 personelnya terkena timpukan batu, Polres Jakarta Selatan akan menuntut Front Pembela Islam (FPI). Habib Rizieq pun diminta tanggung jawab.

"Tadi kita coba persuasif, tetapi tiba-tiba situasi tidak terkendali sehingga mengakibatkan dua anggota kami luka di kepala karena lemparan batu," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wiliardi Wizar.

Hal ini disampaikannya di kantor Majalah Playboy di gedung AAF, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2006) pukul 15.00 WIB.

"Kami akan menuntut FPI karena adanya dua anggota kami yang terluka ini," kata Wiliardi.

Menurut Wiliardi, pihaknya akan memanggil pentolan FPI Habib Rizieq.
"Kita akan panggil hari ini juga. Tugas kami pada dasarnya hanya mengamankan karena di sekeliling tempat ini ada anggota masyarakat yang lain," cetusnya.(aan)

pencet
See less See more
Clearly,they are nothing more than a bunch of unemployed,good-for-nothing thugs.
Its a clear situation

Destroy Night Club
Attacking Denmark embassy
Sweeping Playboy
And Now Attack Playboy office

But why police didn't catch them??

Is there someone behind Habieb Rizieq??
Hmmmm....
Big Question Mark Here
FPI is backed with some strong individual, you paid them, they will do the dirty job. The same goes with FBR.


There are many semi-porn magazine hates Playboy nowadays. Because since its news regarding the publishment of 1st Indonesian playboy magazine, the other semi-porn magazine sales slumping, not because of Playboy popularity but because police is starting to seize any semi-porn magazine on the market. So, you get the point why FPI did this today.

cheers
hehe playboy Indonesia playboy Indonesia...

datang2 bawa masalah...

Gue kadang gak ngerti, kenapa sih penerbit tetep "kekeuh" menerbitkan Playboy di Indonesia? Apa keuntungannya? Jelas2 negaranya konservatif. Indonesia moderat?? Tidak juga, kalau benar negaranya moderat toh tidak bakalan ada yg ribut kalau Playboy terbit, karena kalau dasarnya moderat setuju ga setuju kalau yg menolak pasti ya ga beli.

Dan yang lebih menyedihkan lagi, Playboy itu adalah porn magazine. Modelnya harus menampilkan B dan V nya. Hugh Heffner pun memang menciptakan Playboy sebagai PORN magazine yang berkelas, tidak kurang tidak lebih. Kenyataanya, setelah masuk Indonesia, dengan alasan menyesuaikan konten lokal, Playboy untuk pertama kali dalam edisinya tidak tampil sebagai porn magazine, yg tidak menampilkan B dan V modelnya. Ini menyedihkan, karena kontradiktif sekali dengan prinsip yang dianut Playboy Amerika (pusat), dimana majalahnya diterbitkan sebagai majalah porno yang berkelas.

Dalam masalah franchise majalah Asing, setau saya biasanya tidak pernah sampai mengubah prinsip/konsep majalah. Jika majalah Autocar Inggris berprinsip/konsep sebagai majalah yg menampilkan automobile, maka Autocar Indonesia pun tidak boleh lepas dari prinsip/konsep Autocar Inggris, yang mempunyai prinsip/konsep sama, sebagai majalah automobil, bukan yang lain. Kalaupun ada penyesuaian, hanya konten ditulis dari wartawan lokal, tetapi sama sekali tidak merubah prinsip/konsep majalah seperti Playboy Indonesia. Sama seperti halnya prinsip/konsep yang ditampilkan dalam FHM Inggris akan sama dengan FHM Indonesia, dan kenyataannya memang sama dan menunjukkan FHM konsisten dengan prinsip/konsepnya.

Saya termasuk kecewa dengan Playboy Indonesia. Kecewa karena Playboy tidak konsisten dan tidak tegas. Memang sepertinya ada kecenderungan jual nama saja. Kalau seperti ini memang sepatutnya mereka tidak perlu menggunakan nama Playboy karena prinsip/konsepnya saja sudah berbeda. Tidak ada alasan penyesuaian budaya lokal, karena dasarnya Playboy adalah porn magazine yang berkelas, bukan majalah wanita-kewanitaan kalau kata orang yang sudah membaca Playboy Indonesia.

Playboy Indonesia...Playboy Indonesia... sudah mengecewakan banyak orang, ternyata mengecewakan juga bagi yang menggemarinya.

Terlepas dari itu semua, saya juga mengutuk tindakan anarkis yang dilakukan FPI dan lainnya. Menolak sih menolak, tapi tindakannya jangan kaya ***** perusak dong.
See less See more
peseg,

Gue setuju banget ama yg loe bilang diatas. Dengan kondisi negara kita yang seperti sekarang ini (dengan segala kekurangannya), memang penerbitan Playboy itu nggak ada keuntungannya buat masyarakat luas. Kadang kadang gua juga mikir, buat apa sih ada Playboy segala? Tapi aku sendiri nggak pro, juga nggak kontra sama Playboy dan semacemnya. Mau beli atau tidak, itu kembali pada masing masing individu.

Pemegang franchise Playboy di Indonesia jelas cuman memikirkan segi bisnis (atau keuntungan) nya. Kalau mau nyalahin si penerbit juga rasanya nggak mungkin, karena kan sudah dikasih ijin dari pemerintah. Content apa yg mau dimuat, juga terserah si penerbit.

Yang gua sesalin, kenapa pemerintah kok tidak bisa bersikap tegas dalam hal ini; baik dalam memperbolehkan majalah tersebut, dan juga dalam menangani ekses dari penerbitan tadi. Kalau memang tidak boleh ya bilang tidak boleh; kalau boleh ya diatur bagaimana supaya yang pro-kontra tidak sampe ricuh kayak sekarang. Di dua belah pihak rasanya memang ada yang suka cari sensasi dan bikin onar; karena itu sebagai pemerintah kan harusnya punya 'tulang belakang', harus bisa mengayomi seluruh rakyatnya. Ibaratkan saja seperti seorang ayah mengatur keluarganya.

Jujur saja, saat ini gua dissapointed banget sama pemerintahan SBY. Urusan dalam negeri semuanya terkesan nggak terurus (termasuk masalah playboy dan papua), apalagi DPR kita juga nggak jelas lagi ngapain aja (selain ngurusin RUU APP yg gak ada gunanya). Memang nggak gampang jadi presiden, tapi kalo sudah jadi ya mau nggak mau harus bisa menanggung bebannya. Go SBY!
See less See more
How many of the 150 gangsters were arrested? They destroyed private property and attacked police officers. They should be imprisoned and forced to pay for the repairs on the building.
Fir3blaze said:
Jujur saja, saat ini gua dissapointed banget sama pemerintahan SBY. Urusan dalam negeri semuanya terkesan nggak terurus (termasuk masalah playboy dan papua), apalagi DPR kita juga nggak jelas lagi ngapain aja (selain ngurusin RUU APP yg gak ada gunanya). Memang nggak gampang jadi presiden, tapi kalo sudah jadi ya mau nggak mau harus bisa menanggung bebannya. Go SBY!
SBY sendiri itu sering di label media sini sebagai 'fence sitter', artinya, nggak punya prinsip atau sengaja selalu berdiri di tengah dan mencoba menjadi 'everyone's friends'. Masalahnya, partai SBY itu kecil dan dia mau nggak mau harus mencoba merangkul semua pihak - dari nasionalis (Golkar) sampai konservatif kanan (PKS dll). Ketara sekali SBY sudah memasang mata untuk re-election 2009. Lain ceritanya kalau partai SBY besar, dimana dia akan lebih mampu untuk menyatakan pendapatnya & stand firm on issues.
baqthier said:
Is the local version any more revealing than FHM?
From what I've seen, it's less revealing than FHM.
1 - 20 of 27 Posts
This is an older thread, you may not receive a response, and could be reviving an old thread. Please consider creating a new thread.
Top