SkyscraperCity Forum banner

Tantangan, Realita, & Masa Depan DKI Jakarta

12237 Views 582 Replies 53 Participants Last post by  Jan
Demi Jakarta yang Lebih Baik





Melihat semakin kompleks dan peliknya persoalan di DKI Jakarta sebagai ibu kota negara, urgen rasanya untuk menciptakan ruang diskusi baru yang lebih dinamis dan akomodatif untuk menampung beragam opini dan gagasan tentang segala persoalan ibu kota dalam skala yang lebih luas.

Tentu saja ada banyak tantangan sosial, ekonomi, budaya, hingga politik yang dihadapi Jakarta. Tantangan semacam itu ada kalanya bukan hanya berdampak bagi masyarakat ibu kota semata, tapi kadang berimbas lebih luas sampai pada skala nasional atau bahkan internasional. Karena itu menarik kiranya, jika thread ini bisa menjadi ajang untuk mengupas beragam persoalan di ibu kota, membedah realita di sebaliknya, hingga merumuskan bagaimana masa depan Jakarta seharusnya diarahkan.

Tak pelak, ruang diskusi dengan tema yang sedemikian luas ini tentu akan memantik beragam pendapat dan polemik. Namun kita semua juga sadar bahwa kebebasan berpendapat dan etika berdiskusi yang beradab adalah dua prinsip yang harus kita junjung di alam demokrasi yang bermartabat.

Selamat berdiskusi! :banana::banana::banana:
See less See more
  • Like
Reactions: 3
Status
Not open for further replies.
1 - 20 of 583 Posts
DKI Jakarta dan Anggaran Siluman

MASIH ingat dengan wawancara di TV dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok), yang sangat viral hingga dua tahun setelahnya, bahkan lebih?

Kala itu, hasil wawancara menjadi viral, karena ada kegeraman luar biasa, yang akhirnya tersebutlah “bahasa toilet” dalam wawancara siaran langsung yang saya pandu.


Anggaran siluman

Setelah satu pekan dibahas di berbagai media, saya pun mendapat sanksi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), karena dianggap tidak segera menghentikan program dengan siaran langsung (live) tersebut. Meskipun kala itu, saya sudah mengingatkan beberapa kali Pak Ahok.

Dan akhirnya, saya memutuskan menceritakan detail kejadian yang melatarbelakangi situasi itu. Baru kali ini, saya hendak blak-blakan tentang apa yang terjadi pada Maret 2015 silam. Simak, ya…

Baca juga : Sandi: Rezimnya Pak Ahok-Djarot yang Masukin Anggaran, Saya Sisir Lagi

Kala itu, awal bulan Maret 2015, saya mendapat kepastian untuk mewawancarai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), setelah sebelumnya Pemimpin Redaksi KompasTV, Ibu Rosianna Silalahi, memberi kabar ke saya, soal kesediaan Pak Ahok untuk diwawancara.

Apa yang diwawancara? Anggaran DKI Jakarta!

Ya, saya sangat ingin mengupas apa yang terjadi dengan anggaran yang baru saja diserahkan DPRD DKI Jakarta ke Gubernur.

Kejadiannya persis sama saat ini, di mana masyarakat termasuk media, melihat ada kejanggalan dalam anggaran tersebut.

Gubernur Ahok pun waktu itu beberapa kali sudah memberikan sinyal-sinyal kegeramannya dalam wawancara doorstop alias wawancara harian media di Balai Kota Jakarta.

Saya pun tertantang untuk menanyakan blak-blakan soal anggaran yang janggal. Tercapailah wawancara saya EKSKLUSIF dan pertama kali dengan Gubernur Ahok, pada 17 Maret 2015 di Balai Kota Jakarta, membahas anggaran Ibu Kota.

Mungkin tidak ada yang tahu, Pak Ahok kala itu mengajak saya makan malam di ruang kantor Gubernur, sebelum wawancara berlangsung.

Baca juga : Sandiaga: Anggaran Membengkak Banget Itu karena PMD BUMD


Ngobrol sebelum wawancara


Di sana kami bersama beberapa staf Gubernur Ahok, juga dengan sosok yang belakangan baru saya tahu namanya, Sunny Tanuwidjaja.
Kami di meja makan itu membicarakan anggaran di DPRD DKI Jakarta yang begitu karut-marut. Pak Ahok sambil makan malam, bercerita kepada saya, betapa ia kalut dan kecewa dengan hasil pembahasan anggaran kala itu.

Ia juga sempat menyebut andil sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan petinggi di Provinsi DKI Jakarta yang terlibat dalam pembahasan anggaran DKI Jakarta, yang menurutnya ada Rp 12 triliun dana yang entah berantah alias siluman.

Di akhir makan malam kami, Pak Ahok mengatakan kepada saya, ”Saya akan buka-bukaan soal anggaran ini, kamu beruntung bisa wawancara!”

Mulailah sesi wawancara, Live!

Segmen pertama berlangsung lancar, sebagai prolog dialog berbicara soal kejadian paling akhir di Balai Kota, termasuk soal anggaran DKI Jakarta yang banyak jadi konsumsi media beberapa hari terakhir.

Beranjak ke segmen kedua, saya bertanya ke Pak Ahok lebih detail, soal jumlah, cara alias modus, dan bagaimana bisa ada uang siluman triliunan rupiah dalam anggaran.

Termasuk pertanyaan “serangan” yang disampaikan oleh sejumlah pihak DPRD DKI Jakarta kala itu, terkait dengan foto istri Ahok, Ibu Veronica Tan, yang duduk di kursi rapat Gubernur.

Pada pertanyaan soal inilah, ia tampak marah besar bukan kepada saya, tetapi pada pihak DPRD, barulah saya ingatkan, kepadanya soal ini.


Wawancara berujung sanksi

Mengapa saya tidak menghentikan serta merta kala itu? Saya menganggap ada hak publik untuk tahu soal kongkalikong anggaran Pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta. Dan saat itu, Gubernur Ahok berjanji akan mengupas semua kebobrokan pembahasan yang diketahuinya.

Baca juga : Melihat Penyusunan Anggaran Era Ahok dan Anies...

Sekali lagi, saya sebagai jurnalis tertantang untuk membuka hal ini semua. Walaupun akhirnya ada sanksi yang dikenakan terkait wawancara saya di stasiun KompasTV, tempat saya bekerja.

Meski demikian, saya cukup puas, karena dari wawancara inilah, pertama kali dibahas dalam soal dana siluman Rp 12 triliun, yang akhirnya jadi diskusi berminggu–minggu di masyarakat dan juga media.


Belakangan, diketahui sebagiannya dibelanjakan untuk alat yang bernama uninterruptible power supply (UPS). Kemudian dipasang khusus di banyak sekolah di DKI Jakarta.

Pada akhirnya, kasus hukum korupsi UPS ini akhirnya menjerat Pejabat Pemprov DKI, Anggota DPRD, hingga vendor alias penyedia unit pada proyek ini. Kasusnya ditangani di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Sebagian darinya sudah divonis penjara.

Bagaimana kini?


Anggaran DKI Jakarta kini

Saya belum berani mengatakan anggaran siluman. Karena memang belum bisa dibuktikan secara hukum.

Meski saya kembali mewawancarai khusus Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, hari Sabtu dua hari lalu (25/11/2017). Saya menanyakan kepadanya perihal ini.

Pak Wagub setuju dengan pertanyaan saya, bahwa ada angka yang mencurigakan dalam anggaran yang baru dibahas oleh DPRD dan SKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Ia menyebutkan satu hal, Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dari hasil penyisiran PMD ini saja, satu hal, bisa menghemat anggaran hingga lebih dari Rp 2 triliun.

Baca juga : Dari Tim Gubernur sampai Kolam Air Mancur, Anggaran DKI Tahun 2018 yang Menyita Perhatian...

Wagub menginformasikan ini baru dalam wawancara saya kepadanya, alias belum pernah diungkapkan sebelumnya.


Sandiaga Uno mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahkan di luar Jakarta sekalipun, untuk terus menyuarakan kejanggalan dalam anggaran, yang kini bisa bebas dilihat melalui situs: apbd.jakarta.go.id.
Pfuuuh… memang setiap zaman selalu ada pemburu keuntungan, dengan jalan yang tak dibenarkan, angkanya bahkan mencapai triliunan! Padahal sudah dengan cara e-budgeting di zaman now!

Eh, tapi ada yang berbeda, deh. Dahulu media sosial tidak seperti sekarang. Kalau sekarang, sadisnya enggak ketulungan, meski sumber datanya tidak semua bisa diandalkan, serta tak jarang salah sasaran. Bukan nurani, tapi jangan-jangan sekadar emosi berbalut benci.

So..., cari data detail yang valid, dan tetap suarakan kebenaran, karena mengawal anggaran adalah hak kita, untuk masa depan peradaban!

Mari!

Saya Aiman Witjaksono,
Salam.




http://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/27/06580661/dki-jakarta-dan-anggaran-siluman
See less See more
THX Jengz
yang Pengen kasih saran2 buat pertamax
^^ wah...ini bakalan mengundang banyak buzzer nih...semoga jeng vhisesa selaku TS bisa mengontrol thread ini yak...
  • Like
Reactions: 4
Anggaran Rp 82 Miliar, OK OCE Harus Mirip Jakarta Creative Hub

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta tempat pelatihan kewirausahaan OK OCE (one kecamatan, one center for entrepreneurship) di setiap kecamatan didesain seperti Jakarta Creative Hub.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran mencapai Rp 82 miliar dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI 2018.

"(Di kecamatan) yang disiapkan pake APBD yang masuk di Rp 82 miliar. Kayak gimana (tempat pelatihannya), mereka harus mencontoh Jakarta Creative Hub," ujar Sandi di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).

Menurut Sandi, Jakarta Creative Hub menjadi tempat kumpul kreatif (co-working space) terbaik di Indonesia hingga saat ini. Sandi ingin konsep co-working space di Jakarta Creative Hub diaplikasikan di tempat-tempat pelatihan di tiap kecamatan.

"Kami ingin co-working space kecil di tiap kecamatan. Ini akan mendorong inovasi dan kreativitas dari pengusaha pemula untuk menciptakan lapangan kerja," kata dia.

(Baca juga : Sandi: Hari Ini Jadi Hari Oke-Oce)

Meski begitu, Sandi menyebut anggaran Rp 82 miliar itu bukan hanya untuk pembangunan pusat pelatihan di tiap kecamatan. Anggaran itu juga akan digunakan untuk keperluan lain yang menjadi penunjang pelatihan tersebut.

"Untuk pelatihan, pendampingan, membiayai fasilitator yang ada di kecamatan, juga untuk menyiapkan ruangannya, kelengkapannya. Itu yang kami dorong di 44 kecamatan," ucap Sandi.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan Perdagangan DKI menganggarkan anggaran sebesar Rp 82 miliar untuk program kewirusahaan OK OCE.

Secara eksplisit program tersebut tidak dinamakan program OK OCE karena Dinas UMKM memasukkan dana tersebut ke dalam program pembinaan dan pendampingan kewirausahan di masing-masing Suku Dinas Koperasi dan UMKM di tiap wilayah.

OK OCE ditargetkan bisa menelurkan 200.000 wirausahawan baru di Jakarta sekaligus mengurangi angka pengangguran.

Adapun Jakarta Creative Hub diresmikan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 1 Maret 2017. Saat itu, Ahok menyebut Jakarta Creative Hub seperti tempat kursus bagi anak muda yang ingin berwirausaha.

Jakarta Creative Hub dibangun melalui pembiayaan pemenuhan kewajiban pengembang, yakni PT Singo Propertindo.

kompas
See less See more
untuk para descendant, masa depan & realita jakarta masih cerah :banana:siapapun governornya :D

because they are strong :D
Belum Ada Izin, Delman Sudah Wira-wiri di Monas



GAMBIR (Pos Kota) – Sejumlah delman terlihat wara-wiri di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017). Padahal izin operasional belum ditandatangani.

Roni, kusir delman, mengatakan sempat khawatir ditertibkan petugas Satpol PP saat mangkal di kawasan Monas tersebut. “Sempat takut-takut juga, tapi pas keliling sama Satpol nggak dibiarin, akhirnya lanjutin saja,” ucapnya.
selengkapnya

Mungkin karena sebagian warga masih yakin akan 'keberpihakan' Gubernur DKI sekarang terhadap rakyat kecil, sehingga apapun bisa dilakukan... Mungkin lho ya...
:lol:
See less See more
Rahasiakan Lokasi Rumah DP Nol Rupiah, Sandiaga Uno Gelar Sayembara ala Amazing Race



WARTA KOTA, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno masih merahasiakan lokasi yang akan dijadikan lahan program rumah DP Rp 0.
Namun, Sandiaga mengajak masyarakat untuk menebak di mana lokasi lahan tersebut dengan iming-iming hadiah.
“Lokasinya sudah ada, nanti saya buat sayembara bagi siapa saja yang menemukan lokasinya. Nanti seperti acara ‘Amazing Race’, saya turunkan tim dan berikan petunjuk-petunjuknya,” jelas Sandiaga saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (27/11/2017)
selengkapnya

Selera humor Wagub kita boleh juga ya.... ? Yuk siapa yang mau ikutan sayembara!? :nuts:

Next time moga aja ada sayembara... siapakah sosok dedengkot preman di Tanah Abang? ...Yang berhasil menangkapnya, dapat rumah DP nol persen :lol:
See less See more
untuk para descendant, masa depan & realita jakarta masih cerah :banana:siapapun governornya :D

because they are strong :D
:lol: mendingan cabs aja lah dari jakarta.
Baru skrg kritisnya sm gubernur baru. Pdhl baru beberapa hari udh gak tahan. Sabar dulu 5 tahun ya bro. Yg kasus gubernur kemarin Rp. 1,6 triliun amblas hilang buat beli tanah gak jelas. Blum lgi aset Rp. 10 triliun yg gak jelas rimbanya... Mau cabut dri Jakarta gak mungkin krn bisanya kaya cuma di Jakarta. Di daerah kebanyakan miskin..
See less See more
  • Like
Reactions: 1
^^ ofc orang kyk dia yang paling demen respons :lol:

https://twitter.com/antikorupsi/status/935086348041568257

trit ICW soal apbd
  • Like
Reactions: 2
Hahahaha ... Itu kan cara mereka untuk cari modal dan pesangon untuk Pemilu Serentak tahun 2019 nanti ... tetapi caranya "kurang lihai dan canggih" karena mayoritas dari mereka gak mau belajar "ilmu korupsi yang baik dan benar" di "Akademi Korupsi Indonesia' ...:lol:
See less See more
2
5 Kota Ini Mengerikan untuk Ditinggali, Bagaimana dengan Jakarta?

Liputan6.com, Mumbai - Saat menentukan tempat tinggal, kita pasti akan memilih lokasi yang nyaman dah aman untuk ditempati. Tapi ada juga kota-kota di dunia dengan reputasi buruk yang otomatis akan kita coret dari daftar "kota idaman".

Di dunia ini ada banyak tempat yang tidak aman untuk ditinggali. Sebagai contoh, mulai dari kualitas air yang kurang baik sampai dengan banyaknya kasus pembunuhan yang terjadi di area tersebut.


Meskipun begitu, ada juga yang memilih untuk tinggal di area tersebut sepanjang hidupnya dan masih menemukan kebahagiaan kecil ditengah-tengah kejamnya lingkungan sekitar mereka.

Mengutip dari TopTenz, Senin (27/11/2017), berikut daftar lima kota yang mengerikan untuk ditinggali:

5. Cleveland, Ohio, Amerika Serikat

Cleveland menjadi kota paling mengerikan di Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh daftar panjang pembunuhan berantai di kota tersebut.

Melihat dari sejarah, ada beberapa kasus pembunuhan kejam yang dilakukan di Cleveland. Ariel Castro si penculik, pembunuh berantai Jeffery Dahmer, Anthony Sowell dan Michael Madison, adalah beberapa orang dari banyak tersangka yang pernah tertangkap.

Selain itu, situasi dari kota besar yang jauh dari keramaian. Tingkat ekonominya yang sangat rendah menjadi alasan lain untuk tidak tinggal di area ini.

4. Fukushima, Jepang

Tragedi yang terjadi di Fukushima memang sudah lama terjadi, namun reaktor nuklir yang sudah rusak ternyata masih menimbulkan masalah. Selain itu, reaktor tersebut juga tidak diawasi dengan baik.

Reaktor masih akan terus mengontaminasi area sekitar untuk beberapa tahun ke depan.

Paling tidak pemerintah Jepang mengakui bahwa area sekitar sudah terkontaminasi. Pemerintah juga meyakini bahwa tingkat radiasi di Fukushima mulai menurun. Meski demikian, masyarakat tidak begitu khawatir dengan tingkat radiasi yang tinggi. Keadaan rumah-rumah di kota tersebut yang sekarang sudah 'diklaim' oleh tumbuhan liar juga membuat mereka tak terlalu memikirkannya.

Fakta mengerikan lainnya adalah babi-babi liar yang terpapar oleh radiasi menjadi lebih berbahaya, agresif, dan tidak takut dengan manusia. Lalu, radiasi tersebut juga menimbulkan masalah bagi kelenjar tiroid pada anak-anak.


3. Pyongyang, Korea Utara

Sudah menjadi rahasia umum jika Korea Utara adalah negara yang dipimpin oleh diktator dengan peraturan-peraturan yang tak masuk akal. Hal umum yang kita ketahui adalah masyarakat Korea Utara harus mempunyai foto para pemimpin lama dan baru di rumah mereka.

Setiap pagi di Pyongyang, warga terbangun dengan lagu yang ditulis oleh Kim Jong Il, "Where are you dear general" tapi, dalam versi yang menyeramkan. Sedangkan versi aslinya tidak seburuk dan se-menyeramkan itu. Setelah musik itu selesai, masyarakat Pyongyang juga diharuskan mendengar propaganda yang berkumandang sepanjang hari.

2. Ecatepec, Mexico

Kota Ecatepec di Mexico dikenal sebagai kota yang kotor dan menjijikan, bahkan penduduknya sudah menyerah untuk memperbaikinya. Tetapi, hal mengerikan dari kota ini adalah tingginya tingkat pembunuhan dan hilangnya perempuan-perempuan muda di sekitar Mexico.

Para ibu yang kehilangan anak perempuannya datang ke kantor polisi dan tidak pernah mendapatkan hasil yang memuaskan. Sebagian besar dari mereka membuat pengumuman pencarian di sekitar kota, berharap untuk menemukan anaknya.

Banyak warga setempat yang ingin meninggalkan kota tersebut dan juga pengalaman mengerikannya. Namun, orang-orang yang tinggal disana terbilang miskin, sehingga tidak memiliki pilihan lain selain bertahan hidup di area tesebut.

Ini Kota Paling Berbahaya di Dunia

1. Mumbai, India

Pemerintah India hampir putus asa untuk mencari jalan keluar demi membebaskan Mumbai yang perlahan-lahan mulai tenggelam karena tumpukan sampah yang menggunung.

Belum lagi ada ratusan truk yang mengantre untuk membuang sampah di lahan pembuangan yang akan memperparah keadaan kota setiap harinya. Saat tempat pembuangan sampah sudah mulai penuh, beberapa orang menyarankan untuk membangun lahan pembuangan sampah yang baru. Namun, banyak orang yang cemas bahwa keputusan itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Hampir semua jenis sampah dimasukkan begitu saja ke dalam truk dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Saking parahnya masalah sampah di Mumbai, orang-orang bahkan membuang sampah sembarangan di jalan. Beberapa orang juga memilih untuk membakar sampahnya, padahal yang ia lakukan akan semakin memperburuk tingkat polusi udara.

Bagaimana dengan Jakarta?

Jika berbicara tentang kemacetan Jakarta, -- yang menurut sebagian dari kita adalah hal mengerikan -- ibu kota tercinta kita merupakan kota paling macet keempat di seluruh dunia, demikian dilaporkan oleh CNN pada Februari 2017.

Namun, menurut Safe Cities Index 2017 yang dilaporkan oleh The Economist Intelligence Unit, untuk masalah keselamatan, Jakarta ada di peringkat ke-57 di dunia. Jadi, apakah kamu masih mau meninggalkan Jakarta? (Affifa Zahra)
http://global.liputan6.com/read/3177229/5-kota-ini-mengerikan-untuk-ditinggali-bagaimana-dengan-jakarta

Yakin mau pindah ke Meikarta?:nuts:
See less See more
^^ ofc orang kyk dia yang paling demen respons :lol:

https://twitter.com/antikorupsi/status/935086348041568257

trit ICW soal apbd
Jadi clear yaaa.... Yang menjadi perdebatan saat ini adalah Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2018 hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) yang menjadi ranah tanggung jawab Anies-Sandi yaa? Bukan Djarot? :lol:

Nah kalo sang gubernur baru masih ngeles sambil lempar tanggung jawab ke gubernur sebelumnya... Maknanya apa ya? :nuts:
See less See more
Thanks to One Man’s Collection, Jakarta Now Has a World-Class Museum


JAKARTA, Indonesia — For a city of its huge size — 10 million people — and economic heft, Jakarta lacked many things one might expect of a thriving Asian metropolis: a metro system, for one, as well as a major international modern and contemporary art museum.
The metro system will be operational in 2019, but the contemporary art museum has come even sooner. On Nov. 4, the Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara, known as Museum Macan, opened its doors to the public, with items from the 800 contemporary and modern works owned by Haryanto Adikoesoemo, the museum’s founder, an Indonesian property and chemicals tycoon turned prodigious art collector. Situated on a horseshoe-shaped floor of a tower in the western part of the city, the museum in its early days has stunned Jakarta crowds with phantasmagoric light installations like “Infinity Mirrored Room — Brilliance of the Souls” by Yayoi Kusama, alongside classic Indonesian modernist paintings by the likes of Raden Saleh.

selengkapnya
See less See more
Co-working Space ala Hotel Bintang Lima Kini Hadir di Jakarta



Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran co-working space dengan beragam penawaran dan keunggulan harus diakui tengah berkembang di Indonesia. Salah satunya adalah Avenue8 yang baru saja buka di Gedung Tamansari Parama, Menteng, Jakarta.

Hadir dengan layanan concierge, co-Founder Avenue8, Catrin Marcelinna menuturkan co-working space ini menawarkan pengalaman bekerja dengan layanan khas hotel bintang lima.

Concierge adalah layanan khusus yang umumnya disediakan untuk para pengunjung hotel, seperti penjemputan atau pemesanan makanan.

....

Selain co-working space yang ditawarkan dengan harga mulai Rp 150 ribu/hari, Avenue8 juga memiliki fasilitas virtual office dengan harga Rp 400 ribu/bulan. Ada pula private office dengan harga Rp 4.500.000/bulan dan meeting room dengan kisaran harga Rp 1.200.000/hari atau Rp 200.000/jam.

....


Keuntungan lain yang juga didapatkan anggota Avenue8 adalah akses ke co-working space lain di luar negeri. Bekerja sama dengan Loop.Space, ada lebih dari 160 co-working space yang dapat diakses anggota saat berada di luar Indonesia.

selengkapnya
See less See more
Jadi clear yaaa.... Yang menjadi perdebatan saat ini adalah Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2018 hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) yang menjadi ranah tanggung jawab Anies-Sandi yaa? Bukan Djarot? :lol:

Nah kalo sang gubernur baru masih ngeles sambil lempar tanggung jawab ke gubernur sebelumnya... Maknanya apa ya? :nuts:
tim singkongnisasinya gak jelas kerjanya apa :lol:

Hahahaha ... Itu kan cara mereka untuk cari modal dan pesangon untuk Pemilu Serentak tahun 2019 nanti ... tetapi caranya "kurang lihai dan canggih" karena mayoritas dari mereka gak mau belajar "ilmu korupsi yang baik dan benar" di "Akademi Korupsi Indonesia' ...:lol:
bukannya bagi2 duit terima kasih ya :D
See less See more
Saya pribadi entah kenapa sangat pesimis dgn kondisi sekarang, khususnya ketika tiba ke harapan akan birokrat yg bersih dari korupsi, lingkungan yg rapih dan bersih, hilangnya pungli, layanan masyarakat yg berkualitas. I'm sorry, but when it comes to those things, I really lost my appetite...
1 - 20 of 583 Posts
Status
Not open for further replies.
Top