SkyscraperCity Forum banner

War Against Drugs in Indonesia

3813 Views 100 Replies 34 Participants Last post by  r4d1ty4
Jokowi: Saya Sudah Katakan, Tembak di Tempat Saja...



JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan aparat hukum untuk menembak di tempat para bandar narkoba yang beroperasi di Indonesia. "Sudah saya katakan, sudahlah tegasin saja. Terutama pengedar-pengedar narkoba asing yang masuk dan sedikit melawan. Sudah, langsung ditembak saja. Jangan diberi ampun," ujar Jokowi dalam pidato acara Mukernas PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017). "Karena betul-betul kita ini ada pada posisi yang darurat di dalam urusan narkoba," lanjut dia
http://nasional.kompas.com/read/201...wi--saya-sudah-katakan-tembak-di-tempat-saja-
See less See more
1 - 20 of 101 Posts
Sri Mulyani: Sebulan, Petugas Selamatkan 8 Juta Jiwa dari Bahaya Narkoba



"Sabu ini diperkirakan 300 kilogram. Hampir sepertiga dari yang kemarin 1 ton. Bayangkan 1 ton sekitar enam juta pengguna, penangkapan sabu ini sekitar 1,5 juta pengguna. Dalam sebulan petugas menyelamatkan delapan juta orang yang jadi pengguna ( narkoba)," ujar Sri Mulyani mengapreasi penangkapan 300 kilogram sabu di Pluit hasil kerja sama Badan Narkotika Nasional dan Bea Cukai pada Rabu (26/7/2017). http://megapolitan.kompas.com/read/...as-selamatkan-8-juta-jiwa-dari-bahaya-narkoba
See less See more
Fantastis! 1 Ton Sabu di Anyer Senilai Rp 1,5 Triliun


Serang - Polisi menggagalkan penyelundupan 1 ton sabu dari China ke Anyer, Banten.Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi M Iriawan mengatakan 1 ton narkoba jenis sabu yang diamankan di Anyer senilai Rp 1,5 triliun. "Nilainya Rp 1,5 triliun. Jadi berapa juta manusia bisa diselamatkan oleh tertangkapnya sabu selundupan dari China ini," kata Iriawan di Anyer, Serang, Kamis (13/7/2017). https://news.detik.com/berita/d-3558655/fantastis-1-ton-sabu-di-anyer-senilai-rp-15-triliun
See less See more
Bandar Manfaatkan Sipir untuk Kontrol Bisnis Narkotik Lapas


Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Kusmiantha Dusak mengatakan, saat ini ada banyak cara dilakukan bandar narkotik mengendalikan bisnisnya dari dalam lapas.Salah satunya 'kucing-kucingan' dengan sipir. Para narapidana narkotik itu juga bahkan kerap memanfaatkan petugas guna memperlancar bisnis haramnya.Bahkan, kata Dusak, seorang napi yang diisolasi pun masih bisa berkoordinasi dengan pihak luar.https://www.cnnindonesia.com/nasion...an-sipir-untuk-kontrol-bisnis-narkotik-lapas/
See less See more
^^ penasaran saya sama proses pemusnahan barang bukti itu bisa secepatnya gak
soalnya bahaya kalo disimpan malah jadi potensi diperdangangkan oknum polisi
Pemberantasan narkoba tidak akan berjalan maksimal selama masih banyak oknum polisi yang bermain. Sekarang coba lihat disekitar anda, apakah masih banyak oknum polisi yang menjadi bekingan bandar narkoba?
^^ penasaran saya sama proses pemusnahan barang bukti itu bisa secepatnya gak
soalnya bahaya kalo disimpan malah jadi potensi diperdangangkan oknum polisi
sama, gw juga skeptis, tapi semoga saja 100 % barbuk itu musnah betulan :cheers:

Pemberantasan narkoba tidak akan berjalan maksimal selama masih banyak oknum polisi yang bermain. Sekarang coba lihat disekitar anda, apakah masih banyak oknum polisi yang menjadi bekingan bandar narkoba?
agree. selain itu, gw juga geregetan sama Kemenkumham, selalu dan selalu kecolongan ada Sipir dan Lapas yang kena rayuan Bandar Narkoba dari penjara. sebegitu sulitnya kah menemukan orang jujur di Lapas Indonesia :eek:hno: perintah Pak Jokowi untuk tembak di tempat, mungkin saatnya juga seekstrim di Filipina, ada Walikota di-dor Duterte diantara 3000 para pemain narkoba disana yang di-dor aparat

Duterte’s drug war: Philippine mayor and more than a dozen others killed by police

https://www.washingtonpost.com/news...hers-killed-by-police/?utm_term=.8d997d5550df
See less See more
Kalau kasusnya begini gimana dong? :bash:

Fidelis yang Tanam Ganja untuk Obati Istri Didenda Rp 1 Miliar

Jakarta - Fidelis Arie Suderwato divonis delapan bulan penjara karena dinyatakan bersalah melakukan penanaman dan penggunaan ganja. Dia juga dikenai denda Rp 1 miliar.

"Hakim juga menjatuhkan denda Rp 1 miliar," kata pengacara Fidelis, Marcelina Iin ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (2/8/2017).

Jika denda tidak dibayarkan, dia dikenai hukuman tambahan satu bulan penjara. Marcelina mengatakan, Fidelis masih mengambil opsi untuk berpikir apakah akan mengajukan banding atau tidak.
...........................
Kasus yang menjerat Fidelis ini menjadi sorotan banyak kalangan. Hal itu disebabkan oleh pengakuan Fidelis yang mengklaim menanam ganja untuk pengobatan istri. Apalagi sang istri Fidelis meninggal saat si suami ditahan polisi. Fidelis ditangkap oleh penyidik BNNK Sanggau, Kalbar.
Kalau kasusnya begini gimana dong? :bash:
kalau melihat reaksi para akademisi hukum, menurut gw Fidelis ini : simbol drugs war is harga mati, dan zero kompromi. teman teman akademisi Fidelis yang mengaku kenal luar dalam yakin Fidelis menanam daun itu untuk obat istrinya. tes urin Fidelis juga negatif. tapi Fidelis 100% melanggar pasal penguasaan narkoba. kalau di era normal, bisa aja Fidelis bebas. tapi, ketika Indonesia menyatakan Darurat Narkoba, maka pengorbanan Fidelis, layak menjadi bahan renungan :eek:kay:

Akademisi Atma Jaya: Fidelis Harusnya Bebas


https://news.detik.com/berita/d-3583664/akademisi-atma-jaya-fidelis-harusnya-bebas
See less See more
^^ Istrinya meninggal saat Fidelis ditahan, artinya dia meninggal ketika konsumsi ganjanya dihentikan. Seharusnya hal itu juga jadi pertimbangan. Kalo seperti ini anaknya jadi yatim piatu sementara karena ditinggal ayah dan ibunya.
4
^^ kasihan. keluar penjara, Fidelis layak Duta Narkoba :)
_________

Polisi Tangkap Tora Sudiro Terkait Narkoba

https://news.detik.com/berita/d-358...215.601076059.1501756601-980888391.1501756601


Tes Urine Positif, Status Tora Sudiro dan Mieke Masih Saksi

https://www.cnnindonesia.com/nasion...tif-status-tora-sudiro-dan-mieke-masih-saksi/

Kemenkumham Bangun Empat Lapas Khusus Bandar Narkoba

https://nasional.tempo.co/read/news...mham-bangun-empat-lapas-khusus-bandar-narkoba
See less See more
Aseng sakti sekali ya, bisa mengendalikan bisnis ekstasi dari LP Nusakambangan. triliunan nilai peredaran ekstasi Aseng, baru yang Rp 600 milyar yang ketahuan, dan Kemenkumham hanya bisa mencopot Kalapas. bagaimana dengan Sipir ? apakah Kemenkumham sudah memikirkan siapa Kalapas dan Sipir jempolan yang layak dipercaya dan tahan godaan miliaran rupiah untuk menjabat di 4 Lapas Khusus Bandar Narkoba ?

Soal Ekstasi Rp 600 Miliar, Menkumham Copot Kalapas Nusakambangan

(Kaki tangan Aseng, Raja Inex Minion ditangkap saat membawa 1,2 juta butir inex) http://www.jawapos.com/read/2017/08...-miliar-menkumham-copot-kalapas-nusakambangan
See less See more
  • Like
Reactions: 1
Presiden Jokowi: 40 Orang Mati Tiap Hari karena Narkoba

VIVA.co.id – Indonesia sudah mengeksekusi mati belasan napi kasus narkoba dalam beberapa tahun terakhir. Walau dikecam kalangan pegiat Hak Asasi Manusia, elemen masyarakat, lembaga internasional dan sejumlah negara, pemerintah Indonesia saat itu yakin bahwa hukuman mati bagi napi narkoba merupakan cara efektif untuk meredam peredaran obat-obat terlarang di Tanah Air. Namun, dua tahun pelaksanaan hukuman mati itu sudah dilaksanakan, kasus peredaran narkoba di Indonesia masih saja belum turun secara signifikan. Demikian menurut Presiden Joko Widodo, saat hari ini hadir dalam acara sosialisasi bahaya narkoba, pornografi di GOR Manahan, Surakarta, Jawa Tengah.Dalam pesannya kepada 1.800 pelajar se-Surakarta, Jokowi mengingatkan bahwa akibat narkoba, 40 hingga 50 orang meninggal setiap harinya. Untuk itu, dia meminta seluruh elemen pelajar agar menjaga diri, teman-teman dan keluarga masing-masing agar terhindar dari bahaya obat-obat terlarang.Jokowi mengatakan, tidak mungkin pemerintah bergerak sendiri tanpa dukungan masyarakat yang juga harus menolak narkoba."Dalam 2 tahun ini sudah 18 bandar narkoba yang sudah dihukum mati. Tapi tren [peredaran narkoba] masih belum bisa kita turunkan," kata Jokowi di Surakarta.Oleh karena itu, menurut dia, saat ini pemerintah sekarang berupaya lebih gencar untuk melawan bahaya narkoba. Jokowi pun meminta masyarakat untuk kian aktif memerangi kejahatan yang menyasar berbagai kalangan itu."Semua harus jadi duta antinarkoba agar kota lingkungan kita, keluarga kita tidak terkena narkoba," ujarnya. http://m.viva.co.id/berita/nasional/907704-jokowi-40-orang-mati-tiap-hari-karena-narkoba
See less See more
Buset, TS sm istrinya ditangkep di rumah.. jelas-jelas udah lama jadi TO sih ini :D Polisi/BNN dapet info dari PA mungkin ya?
^^
TS ngakunya pakai obat tidur. dia lupa obat obat psikotropika harus pakai resep dokter. kalau enggak pakai resep dokter, sudah pasti "diambil" polisi/BNN

yg ngeri di Indonesia adalah, belum ketahuan siapa "Aseng"-nya sabu. Aseng kondang Raja Ekstasi, lha kalau Raja Sabu ? kemarin yang 1 ton sabu dari Taiwan, modelnya hit and run. 4 WNA Taiwan tidak tahu siapa yang akan ditemui di Serang Banten. entah apakah mafia sabu Indonesia yang licin, atau mafia sabu Tiongkok yang jago. aman disana, aman pula disini. cuma kurir yang tertangkap. BTW, mafia narkoba Australia udah selusin yang dieksekusi di Indonesia. mafia Tiongkok bagaimana akan dieksekusi, tertangkap aja enggak
^^
TS ngakunya pakai obat tidur. dia lupa obat obat psikotropika harus pakai resep dokter. kalau enggak pakai resep dokter, sudah pasti "diambil" polisi/BNN

yg ngeri di Indonesia adalah, belum ketahuan siapa "Aseng"-nya sabu. Aseng kondang Raja Ekstasi, lha kalau Raja Sabu ? kemarin yang 1 ton sabu dari Taiwan, modelnya hit and run. 4 WNA Taiwan tidak tahu siapa yang akan ditemui di Serang Banten. entah apakah mafia sabu Indonesia yang licin, atau mafia sabu Tiongkok yang jago. aman disana, aman pula disini. cuma kurir yang tertangkap. BTW, mafia narkoba Australia udah selusin yang dieksekusi di Indonesia. mafia Tiongkok bagaimana akan dieksekusi, tertangkap aja enggak
Kurir pun belum tentu kurir beneran. Misalnya ada orang tak dikenal nitip sesuatu di bandara. Paling aman adalah menolaknya, tanpa memperhatikan siapa pun orangnya. Karena kita tidak tahu siapa dia dan apa isi barangnya. Bahkan kalaupun tahu orangnya, kita tetap harus waspada.

Sarannya sih, suruh barangnya taruh di lantai, kemudian suruh orang itu buka titipannya untuk dilihat isinya. Kalau perlu, panggil petugas keamanan bandara untuk ikut menyaksikan itu. Jika diperlukan, ambil sampel beberapa barang yang di dalam bungkusan untuk dilihat dengan lebih detil, apa isinya (karena ada kasus narkoba diumpetin di dalam barang yang sangat biasa seperti dalam bawang merah).
^^
nitip di bandara? ngapain kerjasama aja
para pemain besar dah puunya jaringanya sendiri

Venantio & bro-bro , yang gw tunggu adalah, hiruk pikuk penangkapan pejabat dalam perang korupsi oleh KPK, juga terjadi dalam perang narkoba : pejabat/aparat/tokoh yang punya nama besar tertangkap. so far, belum ada. padahal, tidak mungkin bisnis ratusan triliun berjalan lancar jika tanpa melibatkan pejabat
  • Like
Reactions: 3
Venantio & bro-bro , yang gw tunggu adalah, hiruk pikuk penangkapan pejabat dalam perang korupsi oleh KPK, juga terjadi dalam perang narkoba : pejabat/aparat/tokoh yang punya nama besar tertangkap. so far, belum ada. padahal, tidak mungkin bisnis ratusan triliun berjalan lancar jika tanpa melibatkan pejabat
Pesta pora mafia narkoba umunya juga tidak lepas dari suap menyuap dan korupsi. Maka tidak heran ketika korupsi sulit diberantas, narkoba dan kejahatan lain, misalkan human trafficking juga menemukan jalannya yg mulus utk berkembang biak.

Bukti? Tanpa suap menyuap, tidak mungkin bisnis narkoba bisa marak di lapas.

Maka dari itu, utk kasus kita, korupsi adalah kuncinya. Berantas korupsi smp tuntas, ganti pejabat koruptor sampai bersih, baru deh semua pemain narkoba kelas kakap jauh lebih mudah terungkap dan tertangkap.
  • Like
Reactions: 1
^^
berbeda dengan KKN uang negara yang menjadi flagship KPK dan Kepolisian, maka KKN narkoba terabaikan karena dianggap tidak merugikan keuangan negara

jelas terjadi loophole payung hukum. anehnya, loophole ini enggak segera diisi oleh perundangan yang dibutuhkan. katanya darurat narkoba, tapi payung hukumnya hanyalah pasal pasal pidana. sementara di isu lain, Istana dan Senayan begitu cepatnya menutup loophole perundangan isu tertentu

UU Narkotika dan UU Psikotropika, bukan payung hukum ekstra luar biasa seperti payung hukum UU KPK yang perkasa, atau payung hukum RUU terorism yang bisa menggerakkan seluruh fungsi aparat

susah membayangkan BNN berani menangkap Jenderal Besar misalnya, apalagi berani tembak ditempat pejabat/tokoh besar, jika diindikasikan terlibat Narkoba, jika Indonesia tidak punya payung hukum yang ekstra besar seperti UU KPK atau RUU Terorism

imho, saatnya narkoba punya payung hukum ekstra besar sejajar UU KPK
1 - 20 of 101 Posts
This is an older thread, you may not receive a response, and could be reviving an old thread. Please consider creating a new thread.
Top