Indeks.co.id, Jakarta– Pasar Pelita Sukabumi yang telah menjadi ikon Kota Sukabumi, Jawa Barat kini akan direvitalisasi menjadi Central Point Sukabumi dengan menghabiskan dana sebesar Rp390 miliar. Rencananya pembangunan revitalisasi pasar tradisional terbesar di Sukabumi ini akan dilaksanakan pertengahan Juli 2015 mendatang. Pasar yang kini terlihat kumuh akan dirobohkan dan diganti dengan pasar modern.
Walikota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional itu, pihaknya telah mengumpulkan para pedagang yang berjumlah 340 orang. Para pedagang telah setuju dengan rencana pembangunan Pasar Pelita tersebut menjadi pasar modern. Begitu juga dengan 1700 pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di sekitar pasar juga akan ditampung di pasar modern tersebut.
*“Mereka sudah setuju dengan rencana pembangunan pasar modern tersebut. Sehingga penataan pasar tersebut akan menjadi lebih rapi dan bersih. Nantinya mereka akan direlokasi di lahan milik Pertamina yang lokasinya tak jauh dari Pasar Pelita,” katanya usai melakukan pertemuan lanjutan dengan pengembang dari Fongs Group di Kantor Walikota Sukabumi, Rabu (22/04).
Relokasi para pedagang Pasar Pelita, menurut Muraz, akan dilakukan seminggu setelah Lebaran. Hal tersebut berkaitan dengan kekhawatiran para pedagang terhadap tidak maksimalnya aktivitas jual-beli di tempat relokasi.
“Permintaan para pedagang untuk relokasi setelah Lebaran sudah kami setujui. Karena bagi para pedagang, selama ini momentum Lebaran menjadi salah satu kesempatan para pedagang untuk meningkatkan pendapatannya. Jadi hingga saat ini para pedagang masih melakukan kegiatan jual beli di pasar Pelita seperti biasa,” tandasnya.
Revitalisasi pasar Pelita yang nanti akan menjadi pasar modern itu *diberi nama Central Point Sukabumi. Secara teknis, pengelolaan pasar modern tersebut selama 25 tahun ke depan akan dikelola oleh pengembang dengan sistem bagi hasil. Setelah 25 tahun kemudian akan menjadi milik pemerintah daerah.
“Jadi pasar modern itu kami sewakan kepada pihak mengembang selama 25 tahun, setelah itu semua asetnya jadi milik daerah. Sementara pembangunan pasar tersebut akan selesai selama 2,5 tahun sehingga tidak menganggu perhelatan Pilkada,” ujarnya.
Sementara itu, President Fongs Group, Fahmi Babra menambahkan, pihaknya tertarik menanamkan investasinya di Kota Sukabumi dengan membangun pasar modern ini karena selama ini pasar Pelita sudah menjadi ikon kota tersebut. Sehingga pihaknya tertarik untuk mengembangkan dan membuat lokasi ini menjadi spektakuler dan banyak kunjungi masyarakat.
“Dalam pembangunan pasar modern ini, kami pun tidak akan menghilangkan fungsi dari pasar tradisional itu. Sehingga tetap bisa menarik untuk dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan. Target pasar kami pun bukan hanya masyarakat dari Sukabumi, tapi juga dari luar Sukabumi seperti Jakarta, Bandung, Cianjur dan Serang,” tambahnya.